Keanekaragaman Hayati di Indonesia dan Dunia

Indonesia dikenal memiliki keanekaragaman flora dan fauna yang berlimpah. Indonesia memiliki 25.000 jenis tumbuhan berbunga atau 10% dari jumlah tumbuhan berbunga di dunia. Untuk fauna, Indonesia memiliki 515 spesies mamalia, 781 jenis reptil, 35 jenis primata, 1592 spesies burung dan 270 amfibi. Yang lebih menakjubkan adalah sebagian besar flora dan fauna tersebut hanya ditemukan di Indonesia. Bahkan beberapa hewan, tumbuhan langka, hewan yang hampir punah dan tumbuhan yang hampir punah dapat ditemukan di Indonesia. Tidak heran apabila di mata para peneliti dunia, Indonesia dijuluki sebagai negara megabiodiversitas.

Macam-macam Keanekaragaman Hayati

Flora dan fauna di suatu daerah dapat memiliki perbedaan tertentu dengan daerah lain karena perbedaan iklim, topografi atau keadaan alamnya. Secara umum keanekaragaman hayati di indonesia dibedakan menjadi 3 jenis yaitu keanekaragaman gen, jenis, dan ekosistem.

  1. Keanekaragaman Gen

Dalam satu spesies flora maupun fauna, dapat ditemukan perbedaan jenis, bentuk, ukuran, maupun rasanya. Perbedaan ini terjadi dalam tingkat gennya. Inilah yang disebut dengan keanekaragaman gen. Contohnya adalah dalam satu spesies padi ada padi rojolele, pandan wangi, IR dan sebagainya. Untuk hewan, contoh mudahnya adalah kucing. Ada kucing yang memiliki bulu lebat (jenis anggora, persian, norwegian), bulu jarang (kucing domestik) bahkan tidak memiliki bulu sama sekali (kucing sphinx). Mereka merupakan satu spesies yang sama namun memiliki perbedaan pada bentuk, ukuran, dan penampakan tubuh. Bagaimana ini terjadi?

Keanekaragaman gen dapat terjadi oleh:

  • Adaptasi terhadap lingkungan – cara hewan beradapatasi dengan lingkungannya dapat menyebabkan perbedaan morfologi tubuh.
  • Perkawinan silang – Variasi tingkat gen dapat terjadi oleh perkawinan silang dari indukannya. Gen yang ada dalam DNA dan RNA kedua induk saling bercampur dan menampilkan sifat fenotif dan genotif pada anakannya. Inilah yang membuat perbedaan terjadi. Untuk lebih jelas tentang DNA baca artikel peran DNA dan RNA dalam sintesa proteinperbedaan DNA dan RNA, dan fungsi DNA dan RNA.
  • Kondisi lingkungan – tumbuhan yang ditanam pada daerah tertentu mungkin berbeda dengan daerah lain. Contohnya kopi arabica yang ditanam di Pulau Jawa rasanya berbeda dengan kopi yang ditanam di pulau Sumatera.
  1. Keanekaragaman Jenis

Keanekaragaman jenis adalah keanekaragaman spesies yang masih dalam satu famili atau variasi spesies yang ditemukan dalam suatu komunitas di suatu daerah. Ciri ciri keanekaragaman jenis adalah perbedaan penampakan tubuh sangat jelas untuk diamati. Contohnya dalam satu famili Felidae (kucing) ada singa, macam, jaguar, kucing hutan, dan kucing domestik. Meskipun dalam satu famili, tetapi bentuk dan ukuran tubuh mereka sangat berbeda.

  1. Keanekaragaman Ekosistem

Keanekaragaman ekosistem terjadi akibat hubungan timbal balik antara komponen biotik dan abiotik. Tiap tiap ekosistem memiliki keanekaragaman hayati yang berbeda dengan ekosistem lain. Secara umum ekosistem dibagi menjadi dua yaitu ekosistem alami dan ekosistem buatan. Pembagian ekosistem alami adalah:

  • ekosistem aquatik – contohnya ekosistem danau, ekosistem rawa, ekosistem air payau, ekosistem sungai, dan laut.
  • ekosistem terestrial – contohnya ekosistem hutan hujan, sabana, tundra, padang rumput, gurun, hutan gugur dan taiga.

Keanekaragaman Flora dan Fauna Indonesia dan Dunia

Keanekaragaman hayati di Indonesia banyak dipengaruhi oleh letak astronomis dan geografis dan persebaran biogeografi.

  1. Berdasarkan Letak Astronomis dan Geografis

Secara astronomis Indonesia terletak pada 60 LU – 110 LS dan 950 BT – 1410 BT  sehingga wilayah Indonesia masuk dalam kawasan tropis (daerah tropis berada diantara 23 1/20 LU dan 23 1/20 LS). Kawasan tropis memiliki temperatur sekitar 260C – 280C dan curah hujan 700 – 7000mm/ tahun. Wilayah Indonesia juga merupakan pertemuan antara tiga lempeng tektonik yaitu Indo-Australia, Eurasia dan Pasifik yang menyebabkan banyaknya gunung berapi.

Akibatnya tanah di Indonesia sangat subur karena pelapukan batuan cepat terjadi. Karena terletak disepanjang garis khatulistiwa, ekosistem hutan hujan menjadi ciri utama Indonesia. Pulau Kalimantan telah dikenal menjadi objek penelitian dari berbagai ahli dunia karena memiliki keanekaragaman hayati yang berlimpah dan sebagian besar merupakan flora dan fauna endemik indonesia.

  1. Berdasarkan Biogeografi

Biogeografi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari persebaran organisme dimuka Bumi. Cabang cabang ilmu Biologi lain dapat dilihat pada artikel sebelumnya. Dalam Biogeografi, organisme dikatakan berasal dari satu daerah namun kemudian menyebar kedaerah lain. Tidak semua daerah dapat ditempati oleh spesies spesies tertentu karena adanya penghalang geografi seperti gunung dan lautan yang membatasi penyebarannya. Pembatas ini menyebabkan adanya perbedaan susunan organisme pada daerah tertentu. Secara umum ada 6 daerah Biogeografi di dunia yaitu:

  • Nearktik – Wilayah Amerika Utara
  • Palearktik – Wilayah Asia (sebelah utara pegunungan Himalaya), Eropa, Afrika, dan Gurun Sahara (sebelah utara)
  • Neotropikal – Wilayah Amerika Selatan (bagian tengah)
  • Oriental – Wilayah Asia (sebelah selatan pegunungan Himalaya)
  • Ethiopia – Wilayah Afrika
  • Australian – Wilayah Australia dan pulau disekitarnya.

Dari 6 daerah Biogeografi di dunia, Indonesia terletak diantara daerah Oriental dan Australian sehingga flora dan fauna di Indonesia banyak memiliki kemiripan dengan flora dan fauna pada daerah tersebut.

Penyebaran Flora dan Fauna di Indonesia

Indonesia memiliki banyak jenis jenis sumber daya alam khususnya flora dan fauna. Pengertian flora sendiri adalah istilah yang digunakan untuk tumbuhan atau pengelompokan tumbuhan. Sedangkan pengertian fauna adalah keseluruhan kehidupan hewan atau dapat pula disebut dengan dunia hewan.

  1. Penyebaran Flora

Menurut Dr. Sampurna Kadarsan, Indonesia termasuk kawasan Malesiana. Kawasan Malesiana memiliki 4 daerah yaitu:

  • Daerah hutan hujan tropis – Sumatera, Kalimantan, Papua, Sulawesi. Daerah ini memiliki ciri hutan lebat heterogen, dan kelembapan tinggi. Tumbuhan yang biasa ditemukan : pohon eboni, rotan, kamper, meranti, damar
  • Daerah hutan musim – Seluruh pulau Jawa. Daerah hutan musin memiliki ciri bersifat heterogen dan daunnya meranggas saat kemarau, contohnya pohon jati
  • Daerah sabana – Madura dan dataran tinggi Gayo (NAD). Daerah sabana memiliki vegetasi rumput yang diselingi semak-semak dan pohon-pohon rendah.
  • Padang rumput (stepa) – Pulau Sumba, Sumbawa, Flores, dan Timor. Daerah ini memiliki padang rumput yang luas dan musim kemarau yang panjang.

Meskipun memiliki ekosistem yang sama namun daerah Indonesia baggian barat dan timur memiliki karakteristik yang berbeda. Karakteristik yang ditunjukkan antara lain:

  • Bagian barat – Jenis pohon meranti banyak, ada pohon nangka dan rotan, jarang terdapat sagu dan matoa, tidak ada hutan kayu putih
  • Bagian timur – Jenis pohon meranti sedikit, tidak ada pohon nangka dan rotan, banyak sagu dan matoa, banyak hutan kayu putih.
  1. Penyebaran Fauna

Berdasarkan garis Wallace dan Weber, Indonesia terbagi menjadi 3 wilayah penyebaran fauna yaitu:

  • Fauna tipe Asiatis (Indonesia bagian barat) – Meliputi Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Bali. Karakteristik fauna pada bagian ini adalah didominasi hewan mamalia berukuran besar, berbagai macam kera, ikan air tawar dan burung yang berwarna mencolok jumlahnya sedikit.
  • Fauna tipe peralihan (Australia-Asiatik) – Meliputi Sulawesi dan kepulauan Nusa Tenggara (bagian tengah). Karakteristik fauna pada bagian ini adalah banyak hewan endemik seperti babirusa, beruang, kuskus, anoa, kuda, kuskus kerdil, dan komodo
  • Fauna tipe Australis (Indonesia bagian Timur) – Meliputi Papua dan kep. Aru. Karakteristik fauna pada bagian ini adalah mamalia berukuran kecil dan berkantong, tidak ada kera, sedikit jenis ikan air tawar, dan banyak jenis burung bewarna seperti cenderawasih dan kasuari.