6 Cara Memelihara Ikan Hias dengan Benar

Keindahan biota laut yang beranekaragam membuat pandangan mata seolah tidak pernah henti untuk mengaguminya. Apalagi biota laut seperti ikan hias. Aneka ikan hias ini seolah memberikan pesona yang menawan bagi siapapun yang melihatnya. Ikan hias memang memiliki daya tarik tersendiri yang membuat manusia akhirnya memilih untuk menjadikan hewan air ini bagian dari dekorasi untuk mempercantik rumahnya.

Kehadiran ikan hias di dalam rumah rupanya memberikan berbagai manfaat bagi manusia. Ikan hias yang ada di dalam akuarium turut memberikan nuansa damai, rileks, dan menyenangkan. Aktivitas manusia yang begitu padat bahkan seringkali dilanda stres akibat terpaan berbagai macam urusan dapat terurai dengan melihat gerak-gerik ikan di dalam akuarium atau kolam.

Beberapa orang mungkin tertarik untuk memelihara ikan hias, namun agak malas karena seringkali ikan hias yang dipelihara dalam akuarium atau kolam mudah mati. Ikan hias di dalam akuarium atau kolam tidak akan mati tanpa sebab. Bisa jadi ada kesalahan dalam cara pemeliharaannya. Berikut ini beberapa cara memelihara ikan hias yang dianjurnya, diantaranya :

1. Pilihlah ukuran akuarium atau kolam sesuai ukuran ikan

Penting sekali untuk menyesuaikan ukuran tubuh ikan hias yang akan dipelihara dengan tempat hidupnya nanti. Tempat hidup ikan seperti akuarium, kolam tanah, bak semen, kolam terpal, dan bak fiber glass atau tempat lainnya yang tidak bocor dengan berbagai jenis ukuran dapat dijadikan tempat hidup ikan hias.

Hal penting yang perlu diperhatikan dari ekosistem buatan bagi ikan hias ini adalah harus berfungsi dengan baik dan benar dalam menampung air dan bukan berasal dari bahan yang dapat mempengaruhi kehidupan ikan hias.  Adapun beberapa penjelasan mengenai tempat hidup ikan hias, diantaranya :

  • Akuarium : akuarium dari bahan gelas dan kaca lebih mudah digunakan untuk memelihara ikan hias karena dapat terkontrol dengan baik. Akuarium dari bahan arkrilik kualitasnya jauh lebih bagus karena lebih tahan pecah dan ringan, hanya saja akuarium bahan arkrilik lebih mudah tergores serta biaya pembuatan yang cukup mahal.
  • Bak fiber glass : tempat penampungan ini dibuat dengan cara dicetak dan harus memesan secara langsung ke pabriknya. Kualitasnya tahan pecah, ringan namun harganya cukup mahal. Bak fiber glass biasanya digunakan laboratorium penelitian atau para pedagang/pengusaha ikan hias.
  • Kolam tanah : ikan-ikan hias atau ikan konsumsi biasaya menggunakan kolam tanah untuk pemeliharaan ikan. Ikan berukuran sedang dan besar biasanya dipelihara dengan menggunakan kolam tanah. Kelagsungan hidup ikan hias snagat tergantung dengan kualitas air di dalam kolam, sehingga harus selalu diperhatikan mulai dari suhu, derajat keasaman, kandungan oksigen terlarut, dan kecerahan air dalam kolam.
  • Kolam semen/beton : pembuatan kolam semen/beton dinilai murah, mudah dan ukurannya dapat bervariasi sesuai dengan kebutuhan. Kekurangan dari kolam semen/beton ini perlu waktu yang cukup lama untuk untuk digunakan sampai efek sindrom bak baru dalam kolam semen/beton hilang. Hal lainnya, jika terjadi kebocoran atau rembes dalam kolam tersebut seringkali susah untuk diperbaiki lagi.
  • Kolam plastik : kolam plastik adalah salah satu inovasi yang digunakan untuk memelihara ikan ikan hias. Plastik yang digunakan harus tebal dan kuat menahan air. Plastik terpal dapat digunakan untuk membuat kolam ini hanya saja harganya memang auh lebih mahal. Kolam plastik direkomendasikan untuk penggunaan dalam waktu singkat saja.

2. Ketahuilah jenis-jenis ikan hias yang akan dipelihara

Sangat penting untuk mengetahui jenis ikan hias yang akan dipelihara karena ikan hias yang agresif tidak boleh dimasukan dalam kolam yang sama dengan jenis ikan yang tidak agresif, atau ikan agresif dijadikan dalam satu wadah dengan ikan teritorial. Ciri-ciri makhluk hidup seperti ikan hias ini harus dipantau dan diamati dengan benar agar tidak salah dalam pemeliharaannya. Ciri-ciri ekosistem air tawar sebaiknya disesuaikan dengan akuarium yang akan menjadi tempat hidup ikan-ikan hias ini, jika ikan hias tersebut jenis ikan air tawar. Adapun beberapa jenis ikan hias yang dapat dijadikan peliharaan dan mempercantik ruangan di dalam rumah, diantaranya :

  • Ikan Cupang : Ikan ini sangat menawan dengan warna-warni tubuhnya yang beragam serta keindahan dari ekor ikan cupang dengan berbagai macam bentuk. Ukuran tubuh ikan ini kecil. Ikan cupang tidak disarankan untuk berada dalam tempat yang sama dengan ikan cupang lainnya, karena ikan-ikan tersebut akan saling serang nantinya.
  • Ikan Guppy : Ukuran tubuh ikan guppy hanya berkisar 2,5 cm. Ikan guppy banyak dipelihara karena memiliki keindahan warna dan bentuk siripnya. Ikan guppy sangat cocok dipelihara dalam akuarium kecil.
  • Ikan Arwana : Salah satu jenis ikan hias yang memiliki sisik unik. Ikan arwana tergolong dalam ikan purba dengan ukuran tubuh sepanjang 1 meter dan ukuran telur sebesar telur puyuh. Ikan hias ini sangat popular di Indonesia dan dijual dengan harga yang tinggi.
  • Ikan Louhan : Ikan hias ini memiliki warna yang cantik, dengan benjolan di kepala yang menjadi daya tariknya. Semakin besar benjolan yang ada, semakin tinggi pula nilai jual ikan ini. Ikan louhan termasuk jenis ikan yang agresif dan termasuk dalam ikan karnivora.
  • Ikan Mas Koki : Ikan hias ini memiliki warna-warna cerah, dengan variasi bentuk yang beragam.
  • Ikan Discus : Ikan hias ini dijual dengan harga yang tinggi karena disesuaikan dengan warna dan ukuran ikan discus. Ikan discus tergolong dalam jenis ikan high class yang bergengsi.
  • Ikan Koi : Ikan hias ini adalah hasil persilangan antara ikan mas warna merah dan putih. Ikan koi membutuhkan banyak ruang untuk bergerak sehingga membutuhkan kolam ukuran sedang.
  • Ikan Oscar : Ukuran tubuh ikan Oscar mirip dengan ikan gurame atau nila yang sering dikonsumsi. Namun perbedaan mencoloknya dari segi warna dan termasuk ikan yang juga popular untuk dijadikan peliharaan.

 3. Pisahkan ikan yang tidak sehat dari akuarium

Setiap makhluk hidup memang akan melakukan hemeostasis dalam ekosistem untuk mempertahankan hidup. Namun, keadaan ikan yang tidak sehat karena jamur, cacing maupun penyakit lainnya harus segera dipisahkan dari akuarium agar tidak menular kepada ikan lainnya. Jangan pernah mencampur ikan yang ukurannya besar dengan ikan yang berukuran kecil.

4. Aturlah arus air dalam akuarium/kolam

Beberapa jenis ikan hias harus memiliki arus air yang sesuai dengan habitat aslinya agar sistem pernapasan pada ikan, sistem peredaran darah pada ikan, sistem ekskresi pada ikan dapat berjalan baik dan ikan tetap bertahan hidup. Mulai dari penggunaan filter air yang dapat menyembur dan mengalir, di depan semburan harus menggunakan batu atau harus ada karang pembatas.

5. Gunakanlah air bersih

Cara hewan dapat beradaptasi dengan likungannya dapat dilakukan saat lingkungan tersebut berkualitas baik. Air merupakan komponen utama yang menjadi sarana kehidupan bagi ikan hias. Kualitas air yang bersih sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup ikan-ikan hias. Jika keadaan kolam sudah keruh/kotor, maka harus segera diganti dengan air yang baru. Pergantian air dalam akuarium dilakukan sekali dalam seminggu.

6. Berilah makanan dengan teratur

Ikan adalah bagian dari sistem rantai makanan yang ada. Makanan untuk ikan diberikan dengan teratur dangan komposisi tidak terlalu banyak tapi sering. Ini merupakan salah satu cara untuk agar akuarium tidak mudah kotor karena sisa makanan. Jumlah makanan yang diberikan haruslah sesuai dengan jumlah ikan yang ada.

Memilih ikan hias untuk dijadikan hewan peliharaan boleh saja. Namun harus tetap diimbangi dengan pelestarian ekosistem dari ikan-ikan hias tersebut. Ikan hias adalah bagian dari keseimbangan ekosistem.  Menjaga habitat asli ikan hias adalah bagian dari upaya menjaga keseimbangan lingkungan  hidup hewan air ini. Sebenarnya,  pelestarian ekosistem laut dan darat adalah tugas bersama sebagai salah satu cara menjaga keseimbangan ekosistem.