15 Ciri-Ciri Porifera dan Contohnya

porifera

Porifera merupakan Animalia multiselular yang paling sederhana karena tidak memiliki jaringan atau organ sejati (parazoa). Tubuh hewan invertebrata (hewan tidak bertulang belakang)  heterotrof ini berpori dan asimetris. Oleh karena itu dia disebut Porifera, diambil dari bahasa latin porus yang berarti pori dan fer yang berarti membawa.

Habitatnya sebagian besar berada di laut, sisanya berada di air tawar. Umumnya lagi berada pada perairan dangkal yang jernih agar pori-pori di tubuhnya tidak tertutup oleh kotoran sehingga sistem aliran air ke tubuhnya tidak terganggu. Porifera dewasa hidup secara sesil atau melekat pada substrak tertentu. Makanannya sebagian besar berupa bakteri dan plankton.

Setelah mengetahui gambaran umum Porifera, ada baiknya kita mengenali lebih lanjut mengenai ciri-ciri Porifera yang khas dimiliki dibanding hewan lainnya, ciri-ciri Porifera tersebut adalah:

  1. Hewan multiselular yang paling primitif- Suatu hewan disebut dengan multiselular jika tubuhnya terdiri atas bermacam-macam jaringan atau tersusun lebih dari satu jaringan. Filum Porifera digolongkan ke dalam multiselular karena tubuhnya tersusun atas berbagai karingan.
  2. Habitatnya berada di perairan laut dangkal- Habitat Porifera pada umumnya berada pada perairan dangkal dengan kedalaman 3,5 meter.
  3. Bentuk tubuh porifera seperti vas bunga/ piala di wilayah perairan- meski pun tubuhnya menyerupai piala/ vas bunga di dalam perairan, namun sebenarnya Porifera tidak memiliki bentuk pasti, pada umumnya tubuh Porifera asimetris. Berbeda dengan tubuh manusia atau hewan lain yang simetris jika tubuh Porifera dibagi dua lalu dihubungkan, maka bagian satu dengan yang lainnya tidak memiliki kecocokan yang serupa.
  4. Tubuhnya tidak memiliki rongga sejati- Rongga tubuh Porifera tidak sejati, tidak dapat dibedakan seperti mata, hidung, telinga manusia. Sebab organ tubuh porifera bersifat parazoa.
  5. Porifera dewasa hidup secara Sesil – Porifera dewasa di perairan hidup secara Sesil atau melekat pada substrak tertentu. Substrak tersebut dapat berupa batuan ataupun karang. Namun Sesil berbeda dengan parasitisme, melekatnya porifera tidak mengganggu substrak yang ditempeli.
  6. Porifera tidak memiliki sistem saraf, pencernaan, ekskresi dan pernapasan – Akibat tidak memiliki organ yang sejati. Porifera tidak memiliki sistem saraf, sistem pencernaan, sistem ekskresi dan sistem pernapasan seperti kebanyakan hewan lain. Semua sistem dalam tubuhnya hanya terjadi melalui aliran/saluran air yang keluar-masuk melalui pori-pori tubuh.
  7. Memiliki tiga tipe saluran air- Porifera memiliki tiga tipe saluran air yaitu ascon, sycon dan leucon.
  8. Tubuhnya terdiri dari dua lapisan sel- sel luarnya tersusun atas sel-sel pinakosit yang berbentuk pipih.
  9. Lapisan luar yang terdapat lubang kecil (ostia) yang dihubungkan oleh saluran rongga tubuh.
  10. Lapisan dalam tersusun oleh lapisan berleher dan berflagel yang berfungsi mencerna makanan, sel tersebut disebut koanosit.
  11. Diantara lapisan luar (epidermis) dan lapisan dalam (koanosit) terdapat lapisan tengah berbahan kental yang disebut mesoglea.
  12. Di dalam mesoglea terdapat beberapa sel- Sel yang terdapat dalam mesoglea yaitu; amubosit, sklerobas dan arkheosit.
  13. Kegunaan sel amubosit dan sklerobas- Sel amubosit berfungsi untuk mengambil makanan yang telah selesai dicerna oleh koanosit. Sel skleroblas berfungsi untuk membentu duri (spongin).
  14. Spongin tersusun oleh serabut spongin yang lunak berongga berbentuk seperti spons.
  15. Fungsi sel Arkheosit- Sel arkheosit berfungsi untuk bereproduksi seperti membuat tunas dan gamet, serta berperan dalam regenerasi apabila terdapat sel-sel atau jaringan yang rusak.

Reproduksi Porifera

Setelah mengenal ciri-ciri Porifera sebelumnya, berikutnya kita akan mempelajari tentang perkembangbiakan Porifera. Ada 2 cara perkembangbiakan pada Porifera, yaitu:

  1. Perkembangbiakan secara Seksual – Porifera merupakan hermafrodit (memiliki dua kelamin dalam satu individu) tetapi sel telur dan sperma tidak matang dalam satu waktu. Sel sperma sendiri di produksi pada koanosit dan sel telur dihasilkan pada amebosit hal ini disebabkan karena Porifera tidak memiliki gonad (organ kelamin). Pembuahan dapat terjadi saat sel sperma di lepas ke air dan bertemu dengan sel telur. Telur yang terbuahi tersebut akan hanyut bersama air dan melekat disuatu tempat menjadi individu yang baru.
  2. Perkembangbiakan secara Aseksual.

Perkembangbiakan Porifera secara Aseksual terjadi dengan tiga cara. Pertama dengan Tunas, tunas porifera merupakan sel-sel amebosit yang terlepas dan tumbuh menjadi individu baru. Kedua dengan fragmentasi. Patahan tubuh Porifera yang hanyut bersama aliran air akan tumbuh menjadi individu baru. Ketiga dengan gemula, gemula sering disebut dengan tunas penyelamat, pada umumnya cara gemula ini akan terjadi apabila Porifera akan mati, gemula yang ada di dalam tubuh Porifera akan tumbuh menjadi individu baru.

Peran Porifera dalam Kehidupan

Tuhan menciptakan tiap makhluk dengan kegunaan tersendiri di muka bumi ini. Porifera juga memegang kunci penting dalam menjaga kelestarian bumi. Salah satunya Porifera berperan dalam menjaga kualitas air, kotoran pada air terserap melalui pori-porinya masuk ke dalam tubuh dan dikeluarkan sebagai air yang jernih. Porifera jenis Spongia dan Hippospongia juga berguna sebagai spons mandi karena langkanya yang lunak dibanding dengan jenisnya yang lain. Namun akibat dari perburuan besar-besaran di abad ke-20 yang menyebabkan jenisnya hampir punah, maka penggunaan spons sekarang lebih dikembangkan kepada penggunaan spons dari bahan sintesis atau buatan dibanding penggunaan spons alami jenis Porifera. Selain itu zat kimia yang dikeluarkannya berfungsi sebagai obat penyakit kanker. Terakhir, rangka Porifera dapat digunakan sebagai pajangan.

Klasifikasi

Porifera dapat dibagi berdasarkan struktur rangkanya menjadi beberapa jenis, yaitu:

  1. Calcarea- disebut juga spons kapur, spikula Calcarea terbuat dari kalsium karbonat dalam bentuk mineral kalsit dan aragonit.
  2. Hexactinellida – disebut dengan spons kaca, spikulanya tersusun atas silika (kaca)
  3. Demospongiae – Spikulanya tersusun atas benang spongin. 80% dari Porifera di dunia merupakan anggota dari Demospongiae.
  4. Homoscleromorpha – Hampir sama dengan Demospongiae, namun berbeda secara genetik. Pada awalnya kelas Homoscleromorpha masuk ke dalam Demospongiae namun akhir-akhir ini dikelompokkan dengan kelas tersendiri.

Predasi

Serangga kelompok Neuroptera dan Sisyridae merupakan predator bagi Porifera yang hidup di air tawar. Betina yang bertelur di sekitarnya melepaskan larva-larva yang akan memakan spons muda.

Baca Juga :

  1. 12 Ciri ciri Filum Porifera dan contohnya
  2. 6 Struktur tubuh Porifera dan Fungsinya
  3. Sistem gerak pada hewan beserta Gambarnya
  4. Sistem pernapasan pada hewan
  5. Sistem peredaran darah pada hewan
  6. 9 Ciri-ciri Kingdom Animalia secara umum