Daur Hidup Katak Lengkap dan Penjelasannya

Katak merupakan salah satu jenis amfibi pemakan serangga. Katak atau kodok sangat mudah ditemukan di Indonesia karena katak merupakan yang memiliki ciri-ciri makhluk hidup yang hidupnya pada tempat yang memiliki suhu panas dengan kelembapan yang tinggi. katak memiliki tubuh yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan saudaraya kodok. Katak sendiri memiliki kulit licin dengan warna yang beraneka macam hijau, coklat, merah bahkan kuning sesuai dengan jenisnya masing-masing sedangkan untuk kodok memiliki kulit yang realtif lebih keras serta berbintik-bintik. Katak sendiri bisa ditemukan dengan mudah di area sawah, rawa atau hutan. Tempat tersebut sangat ideal untuk katak karena memiliki suhu yang pas untuk tubuhnya. (baca : fungsi membran sel pada hewan)

Gambar daur hidup katak 

 

daur hidup katakKatak mengalami proses metamorfosa atau daur hidup sendiri yang unik. Katak sendiri merupakan hewan yang bisa hidup di dua alam ketika sudah dewasa sehingga katak memiliki metamorfosa yang lain dari hewan yang lain. Namun, saat terjadi perkawinan dan proses bertelur dilakukan di dalam air. Ketika bertelur, katak bisa mengasilkan dari 5000 hingga 20000 telur sekali bertelur. Telur katak ditempelkan di tumbuhan dalam air atau di pohon-pohon lembab bagi katak yang hidup di hutan.

Berikut adalah penjelasan dari daur hidup katak yang akan dijelaskan satu persatu. Berikut adalah penjelasannya :

Telur

  1. Proses pertama berasal dari telur. Katak dapat bertelur dalam jumlah yang sangat banyak sekali bertelur namun tidak semua telur akan menetas dan menjadi katak. Hal ini akan tergantung dari faktor internal dan faktor eksternal yang terjadi pada telur katak.
  2. Faktor internal dipengaruhi oleh gen dari induk telur katak itu sendiri, jika induk katak memiliki gen yang bagus maka telur juga akan bagus dan tidak mudah rusak. Tekstur dari telur katak itu sendiri berupa bulatan kenyal yang sangat mudah rusak. Di dalamnya juga dilengkapi semacam kuning telur sebagai sumber makanan bagi telur katak satu-satunya.
  3. Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi telur katak diantaranya adalah arus air, predator pemangsan telur katak dan juga ulah manusia. Oleh sebab itu air merupakan tempat yang sangat cocok untuk mengembangbiakan telur katak supaya terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan tersebut.
  4. Untuk katak yang hidup di pohon, telurnya akan memiliki cangkang busa yang berfungsi untuk melindungi telur dari suhu panas sedangkan untuk katak yang hidup di hutan biasanya telur akan diletakan di punggung si jantan dan melindunginya dari bahaya. Telur katak akan menetas menjadi larva katak setelah 21 hari.

Tadpole (kecebong)

  1. Setelah telur katak menjadi larva yang kemudian disebut dengan kecebong, mereka akan tetap mengandalkan kuning telur dari sisa telurnya dahulu sebagai sumber makanan sampai mereka berada di usia paling tidak 7-10 hari.
  2. Pada usia kurang dari 7 hari, katak masih sangat lemah dan organ tubuhnya belum terbentuk dengan sempurna. Hingga pada usia 7-10 hari, kecebong sudah memiliki organ tubuh yang sempurna dan bisa mulai bisa mencari makan sendiri berupa alga air. Pada usia ini kecebong bernafas dengan menggunakan insang hingga pada minggu ke 4 insang kecebong akan mulai tertutup oleh kulit dan masuk di dalam tubuh sehingga lamba laun setelah menjadi katak muda akan mulai bernafas menggunakan paru-paru dan juga mulai terbentuk gigi yang tipis.
  3. Pada minggu ke 6 kecebong ini mulai menunjukkan jati dirinya sebagai katak karena mulai terbentuk kaki. Terdapat 4 kaki yaitu dua di depan dan dua lagi dibelakang dengan ukuran yang lebih panjang. pada fase ini katak muda mulai memakan makanan berupa serangga namun serangga yang sudah mati dan masuk dalam air namun juga masih memakan tumbuhan karena belum optimal dalam mencari serangga. Hingga pada minggu ke 9 katak sudah menjadi kecebong ini sudah berubah wujud menjadi katak muda.

Katak muda

 Fase ini akan terjadi pada saat katak berusia 12 minggu. Pada fase ini katak masih memiliki ekor dari kecebong namun sangat pendek dan hampir tidak terlihat. Katak juga sudah mulai menggunakan paru-paru sebagai alat pernafasannya yang permanen. Katak juga mulai bisa hidup di daratan dan juga menyesuaikan dirinya dengan makan makanan berupa serangga baik yang sudah mati maupun yang hidup. Proses penyesuaian diri ini dilakukan katak supaya ketika mereka sudah menjadi katak dewasa dirinya bisa mandiri dan menghindari bahaya dari para predator.

Katak dewasa

Katak dewasa merupakan katak yang berusia 12 hingga 16 minggu. Untuk fase ini katak telah memiliki bentuk yang sempurna dan menjadi predator serangga-serangga kecil yang ada di sekitarnya. Katak akan menghabiskan hidupnya sebagian besar di daratan dan akan kembali di dalam air biota laut jika dirinya mulai melakukan perkawinan dan proses bertelur hingga telurnya menetas. Predator dari telur katak antara lain adalah ular, ikan, belut, biawak dan hewan besar lainnya yang ada di sekitar lingkungan telur tersebut berada. Sedangkan para predator katak antara lain adalah ular, burung elang, dan biawak.

Habitat katak dan Jenisnya

Katak cenderung hidup di daerah yang memiliki udara panas oleh karena itu semakin dingin suatu tempat akan semakin sedikit pula katak yang bisa ditemukan. Katak dapat dijumpai dengan mudah di daerah persawahan. Katak hidup secara soliter namun jika dirinya sudah memiliki telur, katak akan menjadi induk yang baik karena selalu berusaha menjaga semaksimal mungkin telur-telurnya supaya bisa menetas dan tidak dimangsa oleh para predator. Ketika hendak kawin, katak akan mengeluarkan bunyi tertentu untuk memikat para katak betina. Katak memiliki sistem pertahanan dengan cara bisa melompat jauh dalam sekejap mata seperti jenis-jenis kelinci yang memiliki sistem pertahanan seperti katak dan ada beberapa jenis katak yang memiliki racun mematikan sebagai pertahanan diri saat berhadapan dengan para predator.

Jenis-jenis katak

Jenis katak sangat banyak dan tersebar di berbagai belahan daerah di Indonesia. katak yang biasa ditemukan diantaranya adalah:

  • katak bertanduk (megophrys Montana) katak gunung,
  • bangkong sarasah (leptobrachium hasseltii) hidup di hutan,
  • bangkong kolam (rana chalconota) yang biasa hidup disekitar kolam,
  • katak belentung (kaloula baleata),
  • katak hijau (occydoziga lima) biasa ditemukan di sawah,
  • katak sungai (Bufo asper) hidup di sekitaran daerah sungai,
  • katak kolong ( melanoctictus) katak ini biasanya hidup di sekitar rumah dan berada di sudut-sudut rumah, pada zaman dahulu katak kolong ini sering berada di kolong-kolong tempat tidur karena alasnya masih berupa tanah.
  • katak gading (rana erytharea) hidup di daerah kolam dan telaga serta rawa,
  • katak tegalan (fejervarya limnocharis) hidup di hutan atau tegalan
  • katak batu (limnonectes macrodon), hidup di daerah aliran air di dalam rumah
  • katak pohon (Polypedates leucomystax), katak ini biasanya hidup di daerah kolam atau di pohon
  • katak kepala pipih Kalimantan (barbourulla kalimantanesis) merupakan katak endemic yang hanya ditemukan di pulau Kalimantan dan saat ini keberadaannya sudah sangat sedikit atau bisa dibilang hampir punah.
  • Katak merah (Leptophryne cruentata), katak endemic daerah jawa barat Indonesia yang sangat rentan mengalami kepunahan

Peran Katak dalam kehidupan manusia

Katak merupakan salah satu makhluk hidup purba yang sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu dan bahkan bisa bertahan dengan berbagai perubahan iklim di dunia.

  1. katak saat ini banyak dimanfaatkan oleh sebagian orang sebagai sumber pangan. Seperti yang sangat terkenal adalah swike, penganan swike merupakan makanan yang terbuat dari paha katak. Biasanya dilakukan oleh orang china karena rasanya yang gurih dan enak sedangkan harganya yang murah.
  2. Di daerah jawa timur juga ada yang menggunakan telur katak sebagai pepes telur katak. Meskipun hal ini tidak disalahkan namun ada baiknya untuk tetap menjaga kelestarian dari katak itu sendiri.
  3. Katak juga bisa digunakan sebagai salah satu indikator apakah lingkungan tersebut sudah mengalami pencemaran tanah ataukah tidak. Hal ini dikarenakan katak mampu hidup dengan berbagai perubahan iklim namun jika di daerah tersebut mengalami pencemaran lingkungan dan dampak pencemaran udara seperti pembuangan limbah maka bisa membuat katak musnah dan sulit ditemukan. Menurunnya populasi katak juga menjadi hal yang tidak baik, hal ini dikarenakan siklus hidup akan berubah. Tidak ada predator yang memangsa serangga dan serangga akan menjadi semakin banyak tentu saja hal ini tidak baik pula untuk manusia.
  4. Katak atau kodok bisa menjadi salah satu hewan yang bisa dibudidayakan terutama untuk katak yang digunakan sebagai konsumsi dan katak hias yang memiliki warna menarik. Budidaya katak untuk konsumsi mulai banyak dilakukan oleh orang karena akan semakin jelas sumber makanannya dan lebih terjamin kesehatannya serta kebersihannya.
  5. Selain itu katak juga bisa digunakan untuk memancing ikan terutama menggunakan kecebong yang masih kecil. Untuk budidaya katak hias juga banyak dilakukan karena harganya yang mahal namun anda perlu berhati-hati dan memiliki keahlian khusus untuk memeliharanya karena biasanya katak yang memiliki warna bagus justru memiliki racun yang mematikan.

Baca juga artikel biologi lainnya :