Hewan Karnivora, Herbivora, dan Omnivora beserta Penjelasannya

Bumi memiliki keanekaragaman hayati yang begitu beragam, termasuk berbagai jenis hewan yang berjumlah jutaan spesies. Berbagai jenis hewan tersebut diklasifikasikan berdasarkan berbagai cirinya masing, baik dari ciri fisik, makanan, habitat, dan lain sebagainya. Dari makanan yang dikonsumsinya, hewan dikelompokkan menjadi beberapa ordo, ada hewan karnivora, hewan herbivora, dan hewan omnivora. Ketiganya lebih sering diidentikkan dengan nama ordo pada hewan mamalia. Padahal, selain hewan mamalia, hewan karnivora, herbivora, dan omnivora juga ditemukan pada jenis hewan lain selain mamalia.

Berikut adalah penjelasan hewan karnivora, herbivora, dan omnivora :

Hewan Karnivora

Karnivora merupakan hewan pemakan daging, baik daging yang dimangsa (pemangsa) atau daging dalam bentuk bangkai (pebangkai). Istilah karnivora ternyata tidak hanya mengacu pada hewan saja. Ada beberapa jenis tumbuhan dan juga jamur yang memperoleh nutrisi makanan dari hewan. Tumbuhan dan jamur yang sering menangkap hewan mikroskopis atau organisme hewan tertentu untuk diambil nutrisinya disebut dengan tumbuhan karnivora dan jamur karnivora. Meskipun karnivora tidak hanya mengacu pada jenis hewan pemakan daging, namun dalam artikel ini akan dijelaskan mengenai karnivora yang mengacu pada hewan.

Karnivora diperoleh dari bahasa Latin “caro” dan “vorare”. Caro berarti daging sedangkan vorare berarti melahap. Sehingga karnivora dapat diartikan sebagai “melahap daging”. Karena itulah hewan karnivora disebut sebagai hewan pemakan daging. Daging yang dimaksud adalah jaringan hewan yang digunakan untuk makanan dalam arti luas, seperti invertebrata, ikan, amfibi, reptil, burung, dan lain sebagainya. Hewan karnivora dapat mengacu pada hewan vertebrata (memiliki tulang belakang) dan pada hewan invertebrata (tidak memiliki tulang belakang). Hewan vertebrata yang termasuk dalam kategori karnivora meliputi harimau, singa, komodo, dan masih banyak lagi. Sedangkan hewan invertebrata yang termasuk golongan karnivora meliputi siput tanah, siput laut, cumi-cumi, dan sebagainya. Dalam sistem taksonomi (klasifikasi makhluk hidup), karnivora merujuk pada nama ordo dari kelas mamalia. Dalam penjelasan kali ini, yang termasuk ke dalam hewan karnivora akan lepas dari sistem klasifikasi makhluk hidup. Jadi yang termasuk ke dalam hewan karnivora tidak hanya hewan mamalia saja. (baca : hewan vertebrata dan invertebrata)

1. Peran Hewan Karnivora

Hewan karnivora adalah makhluk hidup yang menduduki puncak rantai makanan. Hewan karnivora memiliki peranan penting di dalam sistem keseimbangan alam dan ekosistem.

  • Karnivora memakan daging dari hewan dengan tingkat yang lebih rendah dari pada karnivora dalam sistem rantai makanan. Predator pemakan daging seperti harimau, singa, dan sebagainya, memegang peranan penting untuk membantu menjaga tingkat populasi sehingga tetap pada kisaran yang wajar.
  • Para ahli evolusi mengungkapkan bahwa predator (hewan karnivora) memiliki peranan untuk menjaga proses seleksi alam.
  • Hewan karnivora lainnya, yakni pemulung pemakan daging (pebangkai) seperti burung pemakan bangkai berperan penting dalam pola ekosistem dengan cara berkontribusi terhadap dekomposisi sisa-sisa hewan yang telah mati (bangkai).

2. Karakterisitik Hewan Karnivora

Karena hewan karnivora bertahan hidup dengan mengkonsumsi daging maka sudah tentu hewan karnivora memiliki struktur anatomi yang berbeda bila dibandingkan dengan jenis hewan lainnya seperti herbivora dan omnivora.

  • Ciri umum yang menjadi karakteristik hewan karnivora, terutama hewan karnivora vertebrata, adalah memiliki organ yang dipergunakan untuk menangkap dan juga mencabik mangsa (gigi dan cakar). Biasanya oragan tersebut dipergunakan oleh hewan karnivora pemangsa.
  • Tetapi, tidak semua hewan karnivora memiliki karakteristik seperti yang telah disebutkan di atas, karena tidak semua hewan karnivora adalah predator.
  • Hewan karnivora biasanya memiliki bentuk pencernaan yang relatif pendek. Bentuk pencernaan hewan karnivora biasanya berbeda jauh dengan bentuk pencernaan pada hewan herbivora. Hewan herbivora cenderung memiliki sistem pencernaan yang panjang karena dipergunakan untuk memecah selulosa dari tumbuhan yang dikonsumsi oleh hewan herbivora.
  • Meskipun hewan karnivora hanya mengkonsumsi daging, namun beberapa jenis nutrisi seperti vitamin, mineral, dan serat juga dibutuhkan oleh hewan karnivora untuk memenuhi nutrisi dalam tubuhnya. Hewan karnivora biasanya akan mencukupi kebutuhan nutrisi tersebut dari hewan yang dimangsanya. Hewan karnivora akan memperoleh nutrisi-nutrisi tersebut dari sistem pencernaan pada hewan yang mereka mangsa.
  • Hewan karnivora tidak mencukupi kebutuhan nutrisi dengan mengkonsumsi tumbuhan karena sistem pencernaan hewan karnivora tidak dapat melakukan proses pencernaan secara efisien terhadap tumbuhan yang mereka makan.

3. Adaptasi Fisik Hewan Karnivora

Setiap hewan dengan karakteristik tertentu sudah pasti memiliki bentuk fisik atau struktur anatomi yang dapat menyesuaikan dengan cara hidup mereka. Begitu pula dengan hewan karnivora.

  • Jika diperhatikan, hewan karnivora memiliki mata yang khusus bila dibandingkan dengan jenis hewan lain. Posisi mata pada hewan karnivora berada di depan kepala sehingga memungkinkan mereka untuk memperoleh jarak pandang yang jauh. Hal tersebut sekaligus memungkinkan hewan karnivora untuk menjadi hewan pemburu yang efektif. Pandangan yang jauh dapat membantu hewan karnivora memperkirakan seberapa cepat mereka harus menerkam mangsanya.
  • Adaptasi fisik lain yang dimiliki oleh hewan karnivora adalah bentuk mulut yang relatif efektif. Hewan karnivora memiliki rahang dan gigi yang kuat. Struktur rahang dan gigi yang kuat tersebut memungkinkan hewan karnivora pemangsa (predator) lebih mudah menahan dan juga membunuh mangsanya yang berukuran relatif besar.
  • Selain kuat, gigi yang dimiliki oleh hewan karnivora pemangsa juga lebih tajam. Bahkan jika dibandingkan dengan bentuk gigi pada herbivora. Hewan karnivora memiliki ketajaman gigi yang dapat memudahkan mereka untuk menggigit dan merobek daging hasil tangkapannya.

4. Tingkah Laku Hewan Karnivora

Hewan karnivora sangat jarang ditemukan hidup secara berkelompok. Mereka adalah jenis hewan rahasia dan penyendiri. Mereka sangat jarang menunjukkan diri bahkan pada sesamanya. Hewan karnivora juga terbilang jarang terlihat oleh orang-orang. Meskipun hewan karnivora adalah hewan penyendiri dan rahasia, bukan berarti mereka tidak pernah berkomunikasi dengan sesama karnivora. Hewan karnivora juga perlu berkomunikasi. Biasanya komunikasi akan dilakukan dengan cara vokalisasi seperti dengan cara melolong. Selain itu, hewan karnivora juga berkomunikasi dengan meninggalkan aroma atau kotoran mereka. Hewan karnivora akan menggesekkan bagian bagian tubuh hewan nya ke pepohonan atau batu untuk meninggalkan aroma tubuhnya sehingga hewan karnivora lain bisa mengetahui jejaknya. Komunikasi semacam itu juga digunakan sebagai bentuk penyampaian pesan mereka.

5. Contoh Hewan Karnivora

Hewan karnivora sangatlah beragam dan banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini beberapa contoh pengelompokan hewan karnivora:

  • Felines, seperti kucing, harimau, singa, cheetah, macan tutul, dan sebagainya.
  • Anjing
  • Marsupials, seperti Tasmania.
  • Burung pemangsa, seperti elang dan burung hantu.
  • Burung pebangkai, seperti burung pemakan bangkai.
  • Mustelid, seperti musang.
  • Arachnida, seperti kalajengking dan laba-laba.
  • Unggas, seperti burung camar, penguin, pelikan, dan juga bangau.
  • Gurita dan cumi-cumi.
  • Katak
  • Ular

Itulah beberapa contoh hewan karnivora. Masih banyak contoh lain yang termasuk ke dalam jenis hewan karnivora. Sayangnya, beberapa jenis hewan karnivora banyak diburu oleh manusia dan sudah terancam punah. Padahal, hewan karnivora memegang peranan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem di alam.

Hewan Herbivora

 Hewan herbivora merupakan hewan yang memiliki pola makan yang seluruhnya terdiri atas tumbuhan. Herbivora berasal dari bahasa Latin yaitu herba dan vora. Herba berarti tumbuhan, sedangkan vora berarti melahap. Dengan kata lain, herbivora berarti “melahap tumbuhan”. Karena itu, hewan herbivora adalah hewan yang bertahan hidup dengan mengkonsumsi tumbuhan. Hewan herbivora sering disebut sebagai konsumen utama dalam sistem rantai makanan. Hal tersebut tidak lain karena hewan herbivora adalah pemakan produsen pertama, yaitu tumbuhan. Produsen pertama di sini maksudnya adalah makhluk hidup yang dapat memproduksi makanannya sendiri.

Hewan herbivora sangatlah beragam. Setiap hewan herbivora sama-sama mengkonsumsi tumbuhan, namun jenis makanannya dapat berbeda antara herbivora satu dengan yang lainnya. Misalnya, hewan herbivora yang mengkonsumsi batang saja, daun-daunan saja, biji-bijian, atau hanya buah-buahan saja. Bisa dikatakan sumber makanan yang paling mudah ditemukan di bumi adalah tumbuhan, maka jangan heran jika spesies hewan herbivora di bumi sangatlah banyak.

1. Adaptasi Fisik Hewan Herbivora

Banyak ilmuwan yang menyatakan bahwa hewan herbivora adalah spesies yang sangat menarik. Mereka memiliki adaptasi fisik yang baik untuk berkembang dan bertahan hidup dengan baik serta memiliki cara hewan beradabtasi dengan lingkungannya. Beberapa hal menarik mengenai sistem fisik mereka dimulai dari bentuk telinga hingga sistem pencernaan mereka, di mana terdapat bakteri yang hidup dalam usus mereka untuk membantu sistem pencernaan.

  • Adaptasi fisik pertama yang menarik pada hewan herbivora adalah bentuk kepala mereka. Bentuk kepala yang dimaksud mencakup bagian-bagian di kepala seperti mata, telinga, dan gigi.
  • Posisi mata pada hewan herbivora adalah di sisi kepala mereka. Posisi seperti itu memungkinkan pandangan hewan herbivora dapat mencakup bidang yang luas. Selain bermanfaat untuk memperluas pandangan dalam pencarian makanan, posisi mata seperti itu juga berguna untuk menghindari terkaman hewan karnivora (predator). Bidang penglihatan yang luas memungkinkan hewan herbivora untuk secepatnya menghindari terkaman predator, karena dalam sistem rantai makanan herbivora adalah mangsa bagi hewan karnivora.
  • Bentuk telinga pada hewan herbivora juga relatif besar. Baik telinga maupun mata yang dirancang dengan posisi dan bentuk pada hewan herbivora adalah untuk meminimalkan kemungkinan terkaman hewan predator. Bentuk telinga yang relatif besar membuat pendengaran hewan herbivora lebih tajam sehingga hewan herbivora dapat melakukan antisipasi apabila mendengar suara predator yang mendekat.
  • Bentuk adaptasi fisik yang lain adalah bentuk gigi pada hewan herbivora. Hewan herbivora memiliki bentuk gigi yang dirancang khusus untuk menyesuaikan pola makan tumbuhan. Kebanyakan herbivora memiliki bentuk gigi yang tidak tajam. Gigi geraham pada hewan herbivora juga bulat dan datar. Bentuk gigi seperti demikian berguna untuk mempermudah proses mengunyah berbagai jenis tumbuhan.
  • Bentuk gigi hewan herbivora relatif luas, memiliki gigi taring yang datar, dan bergigi seri tumpul. Bentuk gigi tersebut memungkinkan hewan herbivora untuk menggiling berbagai jenis seratyang berasal dari tumbuhan yang mereka makan. Selain itu, bentuk gigi tersebut juga akan membantu hewan herbivora untuk menghancurkan biji-bijian dan juga buah-buahan, karena beberapa jenis herbivora hanya mengkonsumsi biji-bijian dan buah-buahan saja.
  • Lain halnya dengan hewan karnivora, hewan herbivora juga memiliki bentuk kuku yang tumpul pada jari kakinya.
  • Hewan herbivora juga memiliki karakteristik dari segi sistem pencernaan mereka. Di dalam sistem pencernaannya, hewan herbivora memiliki bakteri pemecah nutrisi. Tumbuhan merupakan salah satu jenis sumber makanan yang sulit untuk dicerna karena mengandung serat dan nutrisi yang harus melewati proses pemecahan. Bakteri pada sistem pencernaan hewan tersebut membantu proses pencernaan dengan melakukan pemecahan terhadap berbagai jenis serta dan nutrisi yang berasal dari tumbuhan. Tanpa adanya bakteri pemecah, proses pencernaan pada hewan herbivora tidak akan berlangsung secara efektif.
  • Karena sistem pencernaan hewan herbivora lebih rumit maka sistem pencernaan pada hewan herbivora lebih panjang bila dibandingkan dengan sistem pencernaan pada hewan karnivora. Hewan herbivora memiliki bentuk usus yang panjang, dalam dinding usus tersebut terdapat sel selulosa yang berperan melakukan pemecahan pada serat-serat tumbuhan.

2. Perilaku Hidup Hewan Herbivora

Sebelumnya kita telah membahas mengenai adaptasi perilaku hewan karnivora. Hewan karnivora cenderung melangsungkan kehidupan dengan cara individual, meskipun dalam keberlangsungannya mereka tetap melakukan komunikasi. Hewan herbivora memiliki sistem adaptasi perilaku yang sangat berbeda dengan karnivora. Herbivora cenderung hidup dengan cara berkelompok. Mereka juga melakukan pencarian makanan secara bersama-sama dengan sejenisnya. Hewan herbivora juga sering melakukan perjalanan secara berkelompok untuk menemukan sumber makanan. Selain dalam hal menemukan sumber makanan, kehidupan berkelompok hewan herbivora juga bertujuan untuk melindungi diri mereka dari serangan para predator. Sebagai mangsa dari predator, hewan herbivora harus hidup secara berkelompok agar dapat memperpanjang kelangsungan hidupnya. Dengan hidup secara berkelompok, hewan herbivora dapat melindungi satu sama lain untuk melangsungkan hidupnya.

3. Contoh Hewan Herbivora

Hewan herbivora sangatlah beragam dan sangat sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Hewan herbivora juga sangat sering digunakan oleh manusia untuk dikonsumsi sebagai sumber asupan protein hewani. Beberapa contoh hewan herbivora di antaranya sapi, kuda, kambing, kelinci, dan sebagainya. Sebagian besar hewan herbivora adalah hewan berkembangbiak. Selain itu, hewan herbivora adalah hewan yang hidup di darat dan merupakan hewan berdarah panas.

Demikian beberapa hal mengenai hewan herbivora. Dari berbagai penjelasan terebut, dapat diambil kesimpulan bahwa adaptasi yang dilakukan oleh hewan herbivora adalah untuk melangsungkan hidupnya lebih lama dan juga untuk memperoleh makanan.

Hewan Omnivora

Jika sebelumnya telah dijelaskan mengenai hewan pemakan daging (karnivora) dan hewan pemakan tumbuhan (herbivora), selanjutnya akan dijelaskan tentang hewan pamakan segala (omnivora). Hewan omnivora adalah hewan yang memiliki pola makan berasal dari nabati (tumbuhan) dan juga hewani. Beberapa jenis hewan yang termasuk omnivora meliputi hewan-hewan dari berbagai kelas, seperti mamalia, reptil, dan juga unggas. Hewan mamalia yang termasuk omnivora adalah musang, tupai, sigung, babi, tikus, musang, dan juga beberapa jenis beruang (kecuali beruang kutub). Hewan reptil yang termasuk sebagai hewan omnivora adalah kadal dan kura-kura. Sedangkan hewan unggas yang termasuk ke dalam omnivora adalah ayam, gagak, dan lain sebagainya.

Seperti halnya karnivora dan juga herbivora, omnivora berasal dari bahasa Latin yakni dari kata omne dan vorare. Omne berarti semua sedangkan vorare berarti melahap. Maka dari itu, hewan omnivora adalah hewan pemakan segala.

1. Adaptasi Hewan Omnivora

Karena hewan omnivora adalah perpaduan antara hewan karnivora dan juga hewan herbivora, maka hewan omnivora memiliki cara hidup yang menjadi perpaduan antara hewan karnivora dan juga herbivora.

  • Bentuk gigi pada hewan omnivora disesuaikan dengan jenis makanan yang dikonsumsi (mengkonsumsi hewan dan tumbuhan).
  • Struktur gigi pada hewan omnivora adalah perpaduan antara gigi hewan karnivora dan herbivora. Hewan omnivora memiliki bentuk gigi depan yang tajam, gigi seri dan gigi taringnya tajam karena berfungsi untuk merobek daging yang mereka makan.
  • Bentuk gigi geraham pada hewan omnivora menyerupai gigi geraham pada hewan herbivora, di mana bentuknya besar dan datar. Bentuk gigi seperti itu berguna untuk mengunyak makanan dari tumbuh-tumbuhan.
  • Bentuk anatomi pencernaan dari hewan omnivora juga menunjukkan perbedaan yang signifikan antara hewan herbivora dan hewan karnivora. Hewan omnivora juga memiliki sistem pencernaan yang relatif panjang karena harus mencerna dua jenis makanan yaitu tumbuhan dan hewan. Selain itu, omnivora juga memiliki tambahan enzim protease yang berguna untuk mencerna protein yang masuk ke dalam tubuh.

2. Keuntungan dan Kerugian Hewan Omnivora

Jika hewan karnivora dan herbivora memiliki manfaat dalam keseimbangan sistem rantai makanan, bagaimana dengan hewan omnivora? Hewan omnivora ternyata memiliki keuntungan dan juga kerugian dalam sistem kehidupan di alam.

  • Hewan omnivora memiliki sistem pencernaan yang lebih fleksibel. Hewan omnivora juga memiliki keuntungan dengan pola makan yang lebih selektif karena dapat mengalihkan pola makan apabila satu jenis makanan tidak tersedia.
  • Omnivora juga dapat menyesuaikan jenis makanan bila terjadi perubahan musim atau cuaca. Perubahan musim dan cuaca dapat menyebabkan perubahan pada persediaan jenis makanan yang ada di alam.
  • Sayangnya, ketersediaan makanan yang seharusnya dikonsumsi oleh hewan herbivora atau karnivora menjadi berkurang dan kemungkinan menyebabkan kurangnya pasokan bagi karnivora atau herbivora.
  • Dari itu semua, omnivora tetap memainkan peranan yang besar untuk aliran energi dalam pola ekosistem. Peran ekologi omnivora menjadi penting karena mereka mengkonsmsi tumbuhan dan juga hewan.

3. Contoh Hewan Omnivora

Beberapa jenis hewan yang termasuk ke dalam omnivora di antaranya:

  • Beruang. Beruang dapat dikategorikan sebagai karnivora, herbivora dan omnivora. Salah satu jenis beruang yang termasuk omnivora adalah beruang hitam. Beruang hitam bertahan hidup dengan mengkonsumsi ikan, daging, serangga, buah-buahan, dan akar pohon.
  • Anjing hutan. Tidak semua anjing adalah karnivora. Salah satu jenis anjing yang termasuk ke dalam omnivora adalah anjing hutan. Anjing hutan termasuk hewan mamalia yang mengkonsumsi kelinci, berang-berang, burung, seragga, buah-buahan, buah berry, bahkan rerumputan.
  • Rakun. Rakun juga salah satu hewan omnivora. Rakun mengkonsumsi hewan dan tumbuhan seperti serangga, ikan, telur burung, dan juga kacang-kacangan.
  • Udang. Udang adalah binatang air yang mengkonsumsi hewan-hewan kecil di air. Udang juga mengkonsumsi tumbuhan-tumbuhan kecil di air.
  • Simpanse. Simpanse adalah salah satu jenis primata yang mengkonsumsi buah-buahan, tumbuhan, binatang kecil, serangga, dan sebagainya.
  • Selain berbagai hewan yang telah disebutkan di atas, masih ada beberapa jenis hewan lain yang termasuk omnivora, seperti ikan lele, serigala merah, tupai, burung, ayam, dan sebagainya.

Itulah berbagai penjelasan tentang macam-macam jenis hewan berdasarkan jenis makanan yang dikonsumsi. Baik hewan karnivora, herbivora, dan omnivora, ketiganya merupakan hewan yang harus tetap dijaga kelestariannya agar keseimbangan ekosistem dan juga sistem rantai makanan tetap terjaga. Perlu diketahui pula bahwa sebutan omnivora ternyata tidak hanya mengacu pada jenis hewan tertentu. Manusia ternyata juga masuk ke dalam jenis omnivora karena mengkonsumsi segala sumber makanan seperti tumbuhan dan hewan. Kepunahan beberapa jenis hewan, seperti hewan karnivora yang banyak diburu manusia dapat menyebabkan keseimbangan ekosistem terganggu. Selain itu, jumlah hewan herbivora yang menjadi mangsa dari hewan karnivora juga menjadi tidak terkontrol. Karena itu, pola kehidupan manusia juga mempengaruhi pola ekosistem yang ada di alam.