Jaringan Ikat pada Hewan beserta Gambarnya

serat karogenDapatkah kita membayangkan sejenak bagaimana hewan-hewan didarat seperti harimau dapat bergerak dengan lincah mengejar mangsanya ataupun hewan-hewan darat seperti rusa maupun banteng yang berusaha lari menjauhi predator seperti harimau. Kemudian berpindah dari satu tempat ke tempat lain untuk mencari tempat yang aman. (baca: ciri Hewan Karnivora Herbivora Omnivora)

Begitu juga burung-burung yang berukuran besar maupun kecil terbang sesuka hatinya hinggap di batang pohon yang rindang. Ikan-ikan yang berenang dan bergerak hilir mudik mencari makan atau berlindung dibawah batu sungai dari teriknya sinar matahari yang menembus permukaan air (baca: Pengelompokan Hewan).

Hewan-hewan baik didarat, air maupun udara tersebut dapat berpindah karena setiap sel-sel tubuhnya dihubungkan oleh komponen jaringan ikat (Baca: Fungsi Sel Astrosit pada Otak Manusia) Kalaulah hanya ada sel, dan tulang, tanpa adanya jaringan yang membungkus tulang dan menghubungkan antar sel pada hewan, mustahil hewan tersebut dapat bergerak secepat itu (Baca: Bagian bagian Sel dan Fungsinya).

Pengertian jaringan ikat pada hewan 

Jaringan ikat memiliki fungsi penting dan vital bagi makhluk hidup, khususnya pada hewan. Manfaat jaringan ikat yaitu menghubungkan dan menyatukan antara jaringan yang satu dengan jaringan yang lain. Masing-masing komponen jaringan ikat ini memiliki fungsi, letak, dan stuktur yang berbeda. Semua proses yang rumit tersebut merupakan bukti akan keajaiban penciptaan hewan-hewan baik yang ada di darat, laut maupun di udara oleh pencipta alam semesta.

Sehingga mempelajari jaringan ikat pada hewan menjadi sangat penting. Setiap hewan memiliki jaringan ikat. Adapun penyusun jaringan ikat pada hewa yaitu terdiri dari sel-sel pembentuk jaringan ikat itu sendiri dan matriks. Dimana antar sel penyusun memiliki inti yang menonjol, sel yang tidak beraturan, dan bentuk sitoplasma yang bergranula.

Struktur Jaringan Ikat Pada Hewan

Secara garis besar hewan digolongkan menjadi dua yaitu hewan yang bertulang belakang (vertebrata) dan golongan hewan yang tidak memiliki tulang belakang (invertebreta). Kedua jenis hewan tersebut juga memerlukan jaringan ikat.

1) Sel-Sel Jaringan Ikat Pada Hewan

Terdapat berbagai macam sel-sel yang memiliki fungsi yang berbeda. Namun sel-sel inilah dapat bekerja sama satu sama lain (Baca: Organisme Uniseluler).

  • Sel Fibroblast. Sel ini memiliki fungsi mengeluarkan dan mengolah protein yang ada pada serabut.
  • Sel Lemak. Lain fungsi sel fibroblast lain juga dengan sel lemak. Melalui dari namanya saja sudah dapat ditebak kalo sel lemak ini berguna menyimpan lemak. Kumpulan jaringan sel lemak yang menumpuk dalam Jaringan pengikat di kenal dengan nama Jaringan adiposa.
  • Sel Makrofag. Makrofag yang memiliki nama lain yaitu Histiosit memiliki corak yang selalu berganti-ganti dan hanya berada di dekat pembuluh darah, berguna dalam proses pinositosis dan fagositosis. Proses fagositosis yaitu jika ada sel darah yang mati, benda asing atau bakteri yang keluar dari pembuluh darah akan dibersihkan oleh Makrofag dengan cara menelan gangguan tersebut kedalam sel Makrofag. (Baca: Tingkat Organisasi Kehidupan Makhluk Hidup)
  • Sel Darah Putih. Ibarat polisi yang melawan gangguan asing, Sel darah putih berguna melawan semua benda asing yang masuk ke dalam tubuh seperti virus, bakteri atau protozoa. Sel darah putih ini terdiri dari dua jenis yaitu sel darah putih yang bergranula (granulosit) dengan sel darah putih yang tidak bergranula (agranulosit)
  • Sel Tiang (Sel Mastosit) banyak ditemukan dalam jaringan ikat longgar. Sel Tiang menghasilkan heparin yang berfungsi mencegah terjadi proses pembekuan darah. Sel tiang juga menghasilkan histamine untuk meningkatkan kemampuan permeabilitas kapiler darah (Baca: Perbedaan Sel Prokariotik dan Sel Eukarotik).

2) Matriks Jaringan Ikat

Terbagi menjadi 3 macam serabut-serabut. 3 macam serabut tersebut antara lain pertama adalah serabut Elastin, kedua yaitu serabut kolagen, dan yang terakhir yaitu serabut retikular. Adapun penjelasan lebih detail fungsi dan cirinya dapat diacu pada link dibawah ini (baca: Aorta Pembuluh Arteri di Daerah Jantung) :

  • Serabut Elastin. Serabut ini memiliki sifat seperti karet yaitu  elastis, mempunyai warna kuning, bentuknya lebih pipih dibandingkan dengan serabut kolagen, dan motifnya seperti kontruksi yang memiliki persimpangan dan kokoh. Pada serabut ini dibuat pada tempat mukopolisakarida dan segala jenis bentuk dan ukuran protein. Letak dari serabut elastin paling banyak ditemukan pada sisi ligament dan dekat dengan pembuluh darah yang ada pada tubuh hewan (baca: Pengertian Fauna). Tingkat kelenturan dari serabut ini akan semakin melemah sesuai dengan pertambahan umur hewan itu sendiri.
  • Serabut Kolagen. Yang menjadi penanda dan pembeda serabut ini dibandingkan serabut yang adalah serabut kolagen memiliki kempuan keregangan yang sangat kereas, tingkat kelenturan rendah dibandingkan serabut elastin dengan rona putih, dan karakternya bersifat susunan yang bermacam-macam. Khususnya serabut kolagen ini pada daerah yang membutuhkan durabilitas yang kuat misalnya yaitu pada ligamen dan otot tendon. Selain itu kolagen juga ditemukan pada kulit dan juga pada tulang (baca: Tingkat Organisasi Kehidupan Makhluk Hidup).
  • Serabut Retikular. Tingkat kelenturan rendah juga ditemukan pada serabut retikular. Mirip dengan sifat kelenturan yang ditemukan pada serabut kolagen, hanya saja skala pada reticular lebih kecil jika dibandingkan pada kolagen. Fungsi utama dari serabut reticular yaitu berfungsi  menyambungkan antara jaringan pengikat yang satu dengan jaringan pengikat yang lainnya (baca: Peran DNA dan RNA).

Klasifikasi Jaringan Ikat

Klasifikasi jaringan ikat pada hewan yang sering ditemukan pada pelajaran dan buku teks biologi yaitu terdiri dar 2 golongan yaitu jaringan ikat longgar serta jaringan ikat longgar. (baca: Fungsi DNA dan RNA dalam Sintesis Protein)

1) Jaringan Ikat Padat

Jika dipilh lagi lebih dalam maka jaringan ikat padat terbagi lagi menjadi 2 jenis jaringan. 2 jenis jaringan ini yaitu jaringan yang tidak beraturan dan jaringan yang berjenis beraturan. Kedua jaringan tersebut saling tumpah tindih dan saling tumpah tindih. Fungsi jaringan ikat padat ini memiliki peran yang sangat penting. (baca: Kebutuhan Makhluk Hidup)

  • Jaringan ikat padat tak beraturan

Letak dari jaringan ikat padat tak beraturan ini yaitu pada kawasan yang memerlukan tekanan atau peregangan menyebar ke seluruh penjuru sel. Kondisi ini menciptakan serat-serat yang berbentuk berkas ayaman yang arahnya tidak menentu. Lokasi jaringan ikat padat ini berada pada bagian penutup tulang dan dermis kulit. (baca: Manfaat Ekologi)

  • Jaringan ikat padat beraturan

Lokasi dari jenis Jaringan ini hanya ditemukan pada kawasan yang menimbulkan kontraksi menuju satu arah, dan dinamakan jaringan ikat pada beraturan karena serat-serat penyusunnya yang sangat teratur secara sejajar atau searah. Jaringan ikat padat beraturan banyak ditemukan pada ligamen yang menyambungkan antara tulang yang satu dengan tulang yang lain dan tendon yang dihubungkan dengan otot serta tulang. (baca: Teori Abiogenesis)

2) Jaringan Ikat Longgar

Lain jaringan ikat padat maka lain juga dengan jaringan ikat longgar. Pada tipe jaringan ini terdapat ketiga jenis serabut yang telah dijelaskan sebelumnya diatas. Ketiga jenis serabut itu yaitu serabut retikulum, serabut kolagen dan serabut reticular. Dinamakan sebagai jaringan ikat longgar, disebabkan memiliki bentuk dan susunan serat yang longgar dibandingkan serabut lain. contoh sel jaringan ikat longgar pada hewan ini yaitu sel plasma, fibroblast, dan sel makrofag. Jaringan ikat longgar memiliki fungsi yang sangat vital yaitu menutupi organ-organ hewan yang ada pada tubunya, pembuluh darah, dan sistem syaraf pada hewan itu sendiri. (baca: Cabang Ilmu Biologi)