4 Jenis jenis Plasmodium yang Menyebabkan Malaria

Plasmodium adalah salah satu genus protozoa yang bersifat parasit. Di dalam siklus hidupnya, plasmodium menjadi parasit dalam dua inang, yaitu nyamuk dan hewan vertebrata. Plasmodium memiliki jumlah genus lebih dari 175 genus. Untuk jenis jenis plasmodium yang sering menjangkiti manusia ada 4 jenis plasmodium, di antaranya:

  1. Plasmodium vivax adalah jenis plasmodium yang menyebabkan penyakit malaria vivax atau yag sering disebut malaria tersiana. Jenis penyakit malaria ini tergolong tidak ganas, biasanya ditandai dengan gejala suhu badan yang naik-turun, kondisi tersebut biasanya terjadi setiap 2 hari sekali (48 jam sekali).
  2. Plasmodium ovale adalah jenis plasmodium yang menyebabkan penyakit malaria tersiana yang tergolong ganas. Gejala yang ditimbulkan mirip dengan gejala pada penyakit malaria tersiana yang tidak ganas.
  3. Plasmodium malariae adalah jenis plasmodium yang menyebabkan penyakit malaria kuartana. Penyakit malaria tersebut tergolong tidak ganas, biasanya ditandai dengan gejala naik-turunnya suhu tubuh setiap 3 hari sekali.
  4. Plasmodium falciparum adalah jenis plasmodium yang menyebabkan penyakit malaria kuartana yang bersifat ganas. Biasanya penyakit tersebut ditandai dengan naik-turunnya suhu tubuh secara tidak beraturan.

Siklus Hidup Plasmodium

Plasmodium hidup sebagai parasit. Ada dua fase utama yang mencakup siklus hidup plasmodium, di antaranya:

  • Fase Sporogoni. Fase ini terjadi ketika plasmodium berada di dalam tubuh nyamuk. Plasmodium akan melakukan reproduksi secara seksual di dalam tubuh nyamuk. Di dalam tubuh nyamuk, spora akan berubah menjadi mikromagnet dan makromagnet, keduanya akan bersatu membentuk zigot dan menembus dinding usus nyamuk. Di dalam dinding usus nyamuk, zigot akan mengalami perubahan menjadi ookinet, kemudian ookista, lalu menjadi sporozoit. Sporozoit tersebut kemudian akan bergerak kelenjar liur nyamuk. Sporozoit yang berada di dalam air liur nyamuk tersebut kemudian akan menghasilkan spora seksual. Melalui gigitan nyamuk, spora seksual tersebut akan masuk ke dalam tubuh manusia. (baca : daur hidup nyamuk)
  • Fase Skizogoni. Fase skizogoni terjadi ketika plasmodium sudah berada dalam tubuh manusia. Saat manusia terkena gigitan nyamuk malaria dan sporozoit masuk ke dalam tubuh manusia, sporozoit tersebut melalui aliran darah akan bergerak menuju hati manusia. Di dalam hati, sporozoit akan melakukan pembelahan diri dan berubah menjadi merozoit. Akibat dari proses tersebut, hati akan mengalami kerusakan. Di dalam tubuh manusia, merozoit akan melakukan penyerangan dengan menginfeksi eritrosit. Saat menginfeksi eritrosit, merozoit akan terus melakukan pembelahan diri sehingga jumlah merozit menjadi lebih banyak. Eritrosit yang terus terinfeksi akan mengalami kerusakan, pecah, dan jumlah merozoit akan terus meningkat. Akibat dari proses tersebut, tubuh manusia akan menghasilkan racun sehingga terjadilah demam. (baca : kelainan morfologi eritrosit dan leukosit

Cara Mencegah Penyakit Malaria

Siklus hidup plasmodium sebagai penyebab malaria adalah nyamuk. Karena itu, untuk mencegah infeksi penyakit malaria maka perlu dilakukan upaya untuk menghindari gigitan nyamuk. Berbagai upaya yang dapat dilakukan adalah:

  • Memakai baju tertutup agar terhindar dari gigitan nyamuk.
  • Mengoleskan krim atau lotion anti-nyamuk ke tubuh yang tidak tertutupi pakaian.
  • Memasang kelambu anti-nyamuk saat tidur.
  • Berkonsultasi ke dokter jika hendak bepergian ke wilayah dengan resiko banyak nyamuk di wilayah tujuan.
  • Usahakan tidak keluar rumah setelah senja karena jumlah nyamuk yang berkeliaran akan meningkat saat senja.
  • Menyemprotkan obat nyamuk di dalam ruangan.
  • Melakukan foging atau pengasapan di lingkungan tempat tinggal.

Itulah beberapa pencegahan yang dapat dilakukan agar tidak terinfeksi malaria. Jika malaria sudah terlanjur menjangkiti, maka perlu dilakukan pengobatan. Pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian obat oral (jika jenis penyakit malaria tidak ganas). Selain itu, pengobatan juga bisa dilakukan dengan teknik intra vena jika jenis malarianya termasuk ganas.

Baca juga artikel biologi lainnya yang masih berhubungan dengan hewan :