Morfologi Cacing Tanah dan Fungsinya

Pastinya kita sudah sering melihat cacing tanah yang menggeliat berwarna kecoklatan. Ada banyak orang yang merasa jijik dengan hewan yang satu ini. Padahal ternyata cacing tanah adalah hewan yang memiliki segudang manfaat, khususnya untuk dunia pertanian. Tak hanya itu, cacing tanah ternyata juga sering dijadikan bahan pembuatan obat karena banyaknya khasiat yang dimilikinya.

Cacing tanah memanglah salah satu hewan yang sangat bermanfaat bagi manusia. Untuk itu perlu kita memiliki pengetahuan mengenai morfologi cacing tanah. Apa itu morfologi? Morfologi dalam ilmu biologi memiliki arti studi biologis tentang bentuk serta struktur dari makhluk hidup. Baik struktur eksternal maupun internal organisme. Lalu seperti apa morfologicacing tanah ini? Untuk dapat memahaminya, maka simaklah penjelasan secara singkat morfologi cacing tanah berikut ini:

  • Cacing tanah termasuk dalam hewan tingkat rendah. Hal ini karena cacing tanah tidak mempunyai tulang belakang atau yang disebut juga dengan invertebrata. (Baca: Hewan Vertebrata dan Invertebrata – Perbedaan – Ciri Ciri & Contoh)
  • Cacing tanah mempunyai rambut yang keras serta pendek di tiap segmennya. Rambut keras serta pendek ini disebut dengan seta.
  • Cacing tanah sering juga disebut sebagai cacing tersegmentasi. Hal ini karena cacing ini mempunyai segmentasi sejati pada tubuh mereka, dengan fitur morfologi berulang pada tiap segmen tubuh.
  • Cacing tanah banyak ditemukan di daratan maupun lautan. Kelas polychaeta lebih banyak hidup pada lautan. Sedangkan kelas oligochaeta lebih banyak hidup di darat. (Baca: 7 Klasifikasi Cacing Tanah dan Jenisnya)
  • PH tanah bisa memberikan gambaran penyebaran dari suatu jenis cacing tanah. Cacing tanah ternyata tidak toleran terhadap kadar keasaman tanah yang tinggi. (Baca: Pencemaran Tanah : Penyebab, Dampak dan Cara Mengatasinya)
  • Hewan yang bernama latin Lumbricus terrestris ini termasuk dalam Ordo Oligochaeta. Oligochaeta sendiri adalah annelida berambut sedikit.
  • Di bagian luar tubuh cacing tanah, terdiri atas segmen-segmen dengan jumlah juga lebar berbeda bergantung spesies. (Baca: Klasifikasi Makhluk Hidup dan Penjelasannya)
  • Cacing tanah memiliki tubuh yang panjang dan silindris. Lalu memipih secara dorsoventral pada 2/3 bagian posteriornya.
  • Hewan ini memiliki warna merah hingga biru kehijauan di sisi dorsal. Sedangkan pada sisi ventral, akan berwarna lebih pucat, biasanya berwarna merah jambu atau putih.
  • Mulut cacing tanah terletak di bagian ujung anterior. Di segmen 32 hingga 37 terlihat penebalan kulit yang disebut dengan Clitelium.
  • Clitellum memiliki fungsi memperbesar lubang tanah serta sangat berkaitan erat dengan pembentukan telur cacing.
  • Tiap segmen pada tubuh hewan ini terdapat empat pasang setae, kecuali di segmen pertama juga terakhir.
  • Cacing tanah dapat mempunyai bentuk jantan ataupun bentuk betina. Bisa juga memiliki dua organ reproduksi yang disebut dengan hermaprodit.
  • Cacing tanah mempunyai sistem peredaran darah tertutup dan tidak mempunyai sistem pernapasan dengan berkembang baik, namun sistem sarafnya berkembang dengan baik.

Anatomi Cacing Tanah

Bila mempelajari tentang cacing tanah, kurang lengkap rasanya bila tidak mempelajari anotominya juga. Maka berikut ini anatomi cacing tanah yang perlu diketahui:

  1. Sistem Pencernaan

Pencernaan makanan pada cacing tanah terdiri atas rongga mulut, esoffagus, faring berotot, tembolok, lambung otot usus serta anus.

  1. Sistem Sirkulasi

Cacaing tanah memiliki sistem sirkulasi yang terdiri atas pembuluh darah dorsal dan pembuluh darah median. Pembuluh darah dorsal berfungsi untuk mengalirkan darah ke arah anterior. Sedangkan pembuluh darah median berfungsi mengalirkan darah ke arah posterior. Pada area esophagus terdapat 5 pasang cabang aorta dorsalis yang membesar. Ini berfungsi seperti cor di hewan tingkat tinggi. Ada pula dua pembuluh darah lateral serta satu pembuluh darah pada sebelah ventral. (Baca: Sistem Peredaran Darah pada Hewan Beserta Gambarnya)

  1. Sistem Nervosum

Cacing tanah memiliki system saraf yang terdiri atas:
• Ganglion cerebrale, yang tersusun atas 2 kelompok sel saraf beserta commisura
• Berkas saraf sentralis beserta cabang-cabangnya

  1. Sistem Ekskresi

Cacing tanah memiliki sistem ekskresi yang berupa nefridium. Di setiap segmen terdapat 1 pasang nefridia, terkecuali 3 segmen pertama juga terakhir. Setiap nefridium terdiri dari nefrostoma serta nefridiosphore. (Baca: Sistem Ekskresi pada Hewan Beserta Penjelasannya)

  1. Sistem Respirasi

Sistem respirasi cacing tanah menggunkan kulitnya. Sebab kulit cacing tanah tipis, selalu lembab serta banyak mengandung pembuluh darah kapiler.(Baca:Sistem Pernapasan Pada Hewan – Jenis dan Prosesnya)

  1. Sistem Reproduksi

Hermafrodit merupakan sifat dari cacing tanah. Sepasang ovarium akan menghasilkan ovum yang terletak di segmen ke-13. Sedangkan testis terdapat di rongga yang terbentuk oleh dinding vesicular seminalis. Dari sisi caudal testis akan keluat duktus spermaticus. Meskipun cacing tanah bersifat hermafrodit, tapi tak bisa melakukan perkawinan sendiri sebab tidak ada saluran yang menghubungkan antara organ reproduksi jantan dengan betina. (Baca: Perkembangbiakan Hewan – Generatif dan Vegetatif)

Peran Cacing Tanah

Untuk melengkapi pemahaman tentang berbagai hal tentang cacing tanah, kita juga perlu mengetahui apa peran cacing tanah bagi kesuburan tanah. Hal ini mengingat kesuburan tanah sangat penting, terutama bagi pertanian. (Baca: Peran Biologi dalam Bidang Pertanian)

Berikut akan dijelaskan peran cacing tanah bagi pertanian:

  1. Cacing tanah ini ternyata dapat menghancurkan bahan organik, sehingga dapat memperbaiki aerasi serta struktur tanah. Dengan begitu, lahan pun menjadi subur dan membuat penyerapan nutrisi tanaman menjadi baik.
  2. Cacing tanah bisa mengeluarkan lendir yang menjadi makanan mikro organisme. (Baca: Jenis-Jenis Plankton dan Klasifikasinya)
  3. Cacing tanah ini tidak makan vegetasi hidup, namun hanya memakan bahan organik mati.
  4. Cacing tanah membuat liang-liang yang menyebabkan sistem aerasi serta drainase tanah lebih baik. (Baca: 5 Manfaat Hewan bagi Manusia)
  5. Cacing tanah mengubah humus jadi unsur hara yang bisa dimanfaatkan oleh tanaman.
  6. Cacing tanah menggali tanah sehingga dapat memaksimalkan udara yang masuk ke tanah.
  7. Cacing tanah meningkatkan struktur tanah serta drainase air.
  8. Cacing tanah membawa unsur hara ke atas dari bagian dalam tanah supaya memberi pasokan makanan untuk akar tanaman.

Cacing tanah ini ternyata sangat bermanfaat bagi kegiatan manusia bukan? Sekian dahulu pembahasan mengenai morfologi cacing tanah. Semoga pembahasan ini bermanfaat untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam bagi kita tentang hewan bernama latin Lumbricus Terrestris ini.