Pengertian Fauna – Pengelompokan dan Persebarannya

Pengertian Fauna berasal dari bahasa latin yang bermakna alam hewan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia definisi Pengertian fauna adalah keseluruhan kehidupan hewan, suatu habitat, daerah, atau strata geologi tertentu atau juga dapat berarti dunia hewan. Fauna dapat tumbuh di daratan dan perairan. Fauna memiliki ukuran tubuh, bentuk tubuh, cara hidup, cara berkembangbiak, jenis makanan dan tempat hidup (habitat) yang berbeda sesuai dengan jenisnya dan cara hewan beradabtasi dengan lingkungannya.

Pengertian habitat

Fauna atau hewan memiliki kemampuan adaptasi yang berbeda-beda. Umumnya, kemampuan adaptasi tersebut akan menentukan wilayah hidup atau habitat mereka. Pengertian habitat yaitu lingkungan fisik yang terdapat di sekitar populasi spesies tertentu yang mendukung kehidupan mereka. Habitat dapat tersusun dari faktor kesuburan tanah, kelembaban udara, ketersediaan dan kualitas air, cahaya matahari, suhu, tidak adanya predator serta makanan yang tersedia. Habitat sangat diperlukan untuk keberlangsungan hewan. Wilayah habitat yang rusak akan menyebabkan terganggunya keseimbangan alam sehingga berpengaruh pada kehidupan hewan-hewan dan makhluk hidup lainnya.

Pengelompokan Hewan Berdasarkan Jenis Makanan

Hewan-hewan dapat bertahan hidup dengan makanan yang tersedia di sekitarnya. Peristiwa makan memakan di alam bebas dikenal dengan istilah rantai makanan. Berdasarkan jenis makanannya,  Pengelompokan hewan dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis yaitu hewan karnivora, herbivora, omnivora.

  • Herbivora

Istilah herbivora digunakan untuk menyebut hewan yang memakan jenis tumbuh-tumbuhan. Ciri-ciri hewan herbivora umumnya berkaki empat, hewan mamalia, dan hidup di daratan. Contoh kewan herbivora adalah sapi, kerbau, kambing, domba, kuda, kelinci, dan kerbau. Kelompok burung pemakan biji-bijian juga termasuk dalam jenis herbivora.

  • Karnivora

Istilah karnivora digunakan untuk menyebut hewan pemakan daging. Ciri-ciri fisik yang terdapat pada hewan jenis ini umumnya memiliki gigi taring taring atau gigi-gigi yang berjumlah banyak dan tajam serta cakar atau kuku yang kuat. Beberapa di antaranya memiliki bisa atau racun untuk melumpuhkan mangsanya. Contoh hewan karnivora adalah singa, macan, harimau, kucing, anjing, ular sanca, burung elang, dan buaya.

  • Omnivora

Istilah omnivora digunakan untuk menyebut hewan pemakan segala. Jenis hewan ini dapat memakan tumbuhan, biji-bijian, mau pun hewan lainnya. Contoh hewan pemakan segala adalah babi, ayam, tikus, dan beberapa jenis unggas.

Serangga

Serangga juga termasuk ke dalam kelompok fauna. Umumnya hewan-hewan kecil ini memiliki mulut yang dapat menusuk atau mengisap. Mereka juga menjadi makanan untuk hewan yang lebih besar. Yang termasuk jenis serangga di antaranya nyamuk, lebah, belalang, capung, kupu-kupu, dan lalat.

Pengelompokan Hewan Berdasarkan Cara Berkembangbiak

Setiap fauna atau hewan dapat berkembangbiak dengan caranya masing-masing. Terdapat tiga cara berkembangbiak hewan, yaitu:

  • Ovipar – Ovipar adalah istilah untuk menyebut perkembangbiakan hewan secara bertelur. Hewan ovipar biasanya memiliki ciri-ciri berkaki dua dan tidak memiliki daun telinga. Contoh hewan ovipar adalah ayam, burung, bebek, itik, dan angsa.
  • Vivipar – Vivipar adalah istilah yang digunakan untuk menyebut hewan yang berkembangbiak dengan cara beranak. Hewan vivipar umumnya memiliki ciri-ciri menyusui anaknya, berkaki empat, dan memiliki daun  telinga. Contoh hewan vivipar adalah kucing, sapi, kambing, dan harimau.
  • Ovovivipar – Ovipar merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut hewan yang berkembangbiak dengan cara bertelur-beranak. Kelompok hewan ovovivipar adalah beberapa jenis hewan reptil seperti buaya dan biawak.

Cara Hewan Mempertahankan Diri dari Pemangsa

Umumnya, hewan memiliki cara pertahanan diri yang berbeda-beda. Hal ini disesuaikan dengan kemampuan, bentuk tubuh, atau pun sejata yang dimiliki di tubuhnya. Sebagian hewan dapat menggunakan tanduk, cakar, paruh, gigi, serta racunnya untuk mempertahankan diri. Namun ada juga beberapa jenis hewan yang memiliki kemampuan unik untuk mempertahankan diri dari serangan musuh. Pertahanan diri tersebut dapat berupa mimikri, ototomi, menggulung diri, berpura-pura mati, menyemprotkan cairan tinta atau mengeluarkan bau menyengat.

1. Mimikri

Mimikri adalah sistem pertahanan diri yang dimiliki oleh hewan-hewan jenis tertentu yang digunakan untuk menyelamatkan diri dari serangan pemangsa. Istilah ini digunakan untuk menyebut cara hewan mengubah warna tubuhnya sesuai dengan tempat ia berada agar dapat mengelabuhi penglihatan musuh. Contoh hewan mimikri adalah bunglon dan belalang.

2. Autotomi

Autotomi adalah sistem pertahanan diri yang dimiliki hewan-hewan jenis tertentu dengan melepaskan bagian tubuhnya. Bagian tubuh yang terlepas tersebut nantinya akan dapat tumbuh kembali. Contoh hewan yang dapat melakukan autotomi adalah cicak dan kadal.

3. Menggulung

Beberapa jenis hewan seperti trenggiling dan kaki seribu akan menggulung tubuhnya ketika merasa mendapatkan ancaman atau merasakan ada bahaya.

4. Berpura-pura mati atau berkamuflase

Beberapa jenis hewan ketika merasa terancam akan berdiam diri dan tidak melakukan gerakan apa pun untuk mengecoh pemangsa atau mangsanya agar mendekat. Jenis hewan yang sering berpura-pura mati atau berkamuflase adalah jenis ikan air laut dan hewan-hewan laut lainnya yang hidup di sekitar terumbu karang.

5. Mengeluarkan cairan pekat atau bau menyengat

Untuk mempertahankan diri beberapa jenis hewan juga dapat mengeluarkan cairan atau bau dari tubuhnya agar pemangsa tidak mendekat. Contoh hewan yang dapat mengeluarkan cairan pekat adalah cumi-cumi. Cairan pekat ini akan membuat air menjadi keruh sehingga menghalangi penglihatan musuhnya. Sedangkan contoh hewan yang dapat mengeluarkan bau menyengat adalah walang sangit.

Kemampuan Fauna: Hibernasi

Hibernasi berupakan kemampuan jenis hewan tertentu untuk mempertahankan hidup. Biasanya kemampuan hibernasi dimiliki oleh hewan-hewan berbulu tebal yang hidup di daerah-daerah dingin atau bersalju. Hibernasi adalah kemampuan hewan untuk melakukan tidur panjang selama musim dingin. Contoh hewan yang dapat melakukan hibernasi adalah beruang kutub, rusa kutub, kelinci salju, dan tupai. Hewan-hewan tersebut dapat bertahan tidak makan dan tidak keluar dari sarangnya selama musim dingin karena memiliki cadangan lemak di tubuhnya.

Fauna Endemik

Anda mungkin sering mendengar istilah fauna endemik. Istilah fauna endemik digunakan untuk menyebut jenis hewan yang hanya hidup atau terdapat pada sebuah daerah tertentu. Di Indonesia banyak jenis fauna yang menjadi fauna endemik di beberapa wilayah. Contoh fauna endemik adalah harimau Sumatera yang hanya ada di Sumatera, badak bercula satu yang hanya ada di Ujung Kulon, owa jawa yang hanya hidup di pulau jawa, dan cendrawasih yang hanya hidup di Papua.

Keunikan Fauna: Albino

Anda mungkin pernah menjumpai hewan yang berwarna putih atau berbeda dari warna kulit yang seharusnya dimiliki hewan tersebut. Keunikan tersebut disebut sebagai albino. Hewan dapat memiliki warna kulit yang putih pucat karena kelainan pigmen sebagai penentu warna kulit.

Persebaran Fauna di Dunia

Sama halnya dengan tumbuhan, hewan atau fauna di dunia dapat dikelompokkan ke dalam berbagai jenis berdasarkan kriteria tertentu. Berdasarkan wilayah persebaran di dunia, fauna dapat dikelompokkan menjadi 6 kelompok besar yaitu:

  • Fauna Australis – Fauna australis menempati wilayah dengan iklim tropis dan sebagian lagi pada wilayah dengan iklim sedang. Persebaran fauna australis terdapat di wilayah Selandia Baru, Tasmania, dan Papua. Umumnya hewan yang terdapat pada wilayah ini merupakan hewan bertanduk, mamalia bertubuh kecil, atau berbagai jenis burung dengan bulu berwarna-warni.
  • Fauna Neotropik – Jenis fauna neotropik tersebar di wilayah Amerika Tengah, Amerika Selatan, dan Meksiko. Contoh fauna yang ada di wilayah tersebut adalah buaya, kukang, piranha, dan anaconda.
  • Fauna Neartik – Fauna neartik meliputi wilayah Amerika Utara dan Greenland. Jenis hewan yang ada di wilayah tersebut contohnya adalah tikus berkantung, bison, kalkun, dan tupai.
  • Fauna Paleartik – Wilayah pesebaran fauna paleartik terdapat di Eropa, Rusia, Jepang, dan Mediterania. Contoh hewan yang hidup di wilayah ini adalah panda, rusa, dan beruang.
  • Fauna Oriental – Wilayah bersebaran fauna oriental adalah Asia Selatan dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Contoh hewan penghuni wilayah ini adalah bekantan, gajah, badak, orangutan, banteng, dan tapir.
  • Fauna Ethiopian – Wilayah persebaran fauna ethiopian adalah Afrika dan Madagaskar. Contoh hewan yang hidup di wilayah ini adalah jerapah, unta, zebra, dan singa.[

Fauna di Wilayah Antartika

Di wilayah kutub selatan, beberapa jenis hewan dapat hidup meski dengan suhu dingin yang ekstrem. Umumnya, hewan-hewan tersebut memiliki ciri tubuh dan cara hidup yang dapat menyesuaikan dengan habitatnya yang selalu tertutup es atau salju. Fauna yang dapat hidup di antartika antara lain pinguin dan anjing laut. Kedua jenis hewan tersebut sebenarnya tidak sepenuhnya tinggal di antartika, namun mereka cenderung mengunjungi wilayah kutub selatan tersebut.

Salah satu hewan penghuni antartika yang mungkin jarang diketahui oleh orang pada umumnya adalah collembola. Hewan ini bertubuh kecil dengan ukuran milimeter. Meski begitu, berbeda dengan hewan-hewan yang menghuni wilayah kutub selatan lainnya yang kebanyakan berukuran mikroskopis, hewan ini dapat terlihat dengan mata telanjang atau tanpa bantuan alat. Nama lain dari hewan kecil ini adalah springtail dan termasuk jenis arthropoda.

Jenis hewan lainnya yang dapat bertahan dan hidup di kutub selatan adalah adalah nematoda (sejenis cacing yang sangat kecil), tardigrades, arachnida (sejenis tungau), dan rotifera. Semua hewan tersebut hanya dapat dilihat dengan bantuan mikroskop.