Peredaran Darah Pada Serangga beserta Gambarnya

Sistem peredaran darah pada hewan sejenis serangga terbilang unik dibandingkan sistem peredaran darah pada hewan vertebrata dan invertebrata lainnya. Sistem peredaran darah pada katak, sistem peredaran darah pada aves, sistem peredaran darah reptil memiliki sistem peredaran yang hampir sama. Namun, peredaran darah pada serangga sangat berbeda dengan vertebrata maupun hewan mamalia lainnya.

Organ peredaran darah pada serangga terdiri dari jantung dan arteri. Jantung pada serangga memiliki bentuk tabung dan memanjang. Pada jantungnya ada gelembung-gelembung pembuluh darah. Pembuluh darah ini akan membawa hemofilimfa ke seluruh bagian tubuh. Hemolimfa merupakan cairan yang terdiri dari darah dan interstisial.

Peredaran darah pada serangga menggunakan sistem peredaran darah terbuka. Hemolimfa yang keluar dari jantung akan dialirkan ke seluruh tubuh dengan bantuan aorta. Hemolimfa yang dialirkan ini akan masuk ke dalam rongga tubuh. Hemolimfa yang ada dalam rongga tubuh akan dikembalikan lagi menuju jantung dengan pelantara ostia.

Hemolimfa dalam serangga berfungsi untuk menyebarkan nutrisi dan sisa metabolisme dalam tubuh serangga. Hemolimfa ini memiliki fungsi lainnya selain sebagai penyebar nutrisi dalam tubuh serangga, diantaranya :

  • Hemolimfa berfungsi sebagai sarana untuk mentransfer panas.
  • Hemolimfa bagian dari organ pelindung.
  • Hemolimfa digunakan sebagai pelumas.
  • Hemolimfa berfungsi sebagai medium hidraulik.

Darah yang mengalir dalam tubuh serangga berwarna bening. Ini dikarenakan darah pada serangga tidak mengandung haemoglobin yang berfungsi untuk mengikat oksigen sehingga warna darah pada serangga adalah bening. Sirkulasi oksigen dan karbondioksida dalam tubuh serangga menggunakan trakea. Trakea merupakan sistem yang terdapat dalam tubuh serangga.

Morfologi yang Terdapat Pada Serangga

Serangga memiliki tiga bagian utama dalam tubuhnya yang terdiri dari kepala, dada dan perut. Ketiga bagian inilah yang membentuk tubuh serangga selain banyaknya kaki serta beberapa sayap yang ada pada serangga. Bagian tubuh serangga secara lebih rinci akan diuraikan, sebagai berikut :

1. Kepala

Kepala serangga berbentuk kotak dengan adanya mulut, antena, dan mata. Ada sekitar tiga sampai tujuh ruas pada kepala serangga yang  bermanfaat sebagai pengumpul makanan, penerima rangsangan, dan memproses setiap informasi di otak. Beberapa ilmuwan, memberikan kategori berdasarkan tipe kepala serangga, diantaranya :

  • Hypognatus : posisi bagian mulut mengarah ke bawah dengan posisi tungkai.
  • Prognatus : posisi bagian mulut mengarah ke depan, biasanya terdapat pada serangga pemangsa.
  • Opistognathus : posisi mulut mengarah ke belakang terletak diantara sela-sela tungkai.

 2. Antena

Antena pada serangga dapat menerima rangsangan yang ada di lingkungan sekitarnya. Rangsangan itu berupa suhu, bau maupun rasa. Antena pada serangga terdiri dari tiga ruas.

3. Mata

Jenis mata yang ada pada serangga dewasa adalah mata majemuk dan mata tunggal. Mata majemuk tersusun dari sistem lensa dan sejumlah sensori. Jenis mata tunggal juga dapat dijumpai pada larva, dan nimfa.

4. Dada

Dada yang terdapat pada seekor serangga disebut toraks. Sistem pernapasan pada serangga terdapat dalam toraks. Toraks serangga terdiri dari tiga ruas. Komponen yang membentuk toraks serangga terdiri dari tiga bagian, yaitu :

  • segmen depan toraks (protoraks)
  • segmen toraks tengah (mesotoraks)
  • segmen toraks belakang (metatoraks)

 5. Tungkai atau Kaki

Tungkai serangga terdiri dari 6 ruas. Adapun pembagian mengenai ruas-ruas pada serangga, diantaranya :

  • Koksa adalah ruas dasar.
  • Trokhater adalah ruas kecil yang biasanya terdiri dari dua ruas setelak koksa.
  • Femur adalah ruas pertama yang ukurannya panjang pada tungkai.
  • Tibia adalah bagian ruas kedua yang panjang.
  • Tarsus adalah ruas-ruas kecil yang berada setelah tibia.
  • Pretarsus adalah kuku-kuku dengan struktur yang memiliki bantalan.

6. Perut

Perut pada serangga disebut abdomen. Abdomen serangga terdiri dari 11 segmen.

7. Alat Reproduksi

Alat reproduksi pada serangga berfungsi sebagai kopulasi dan peletakan telur. Kopulasi pada serangga jantan bernama aedeagus yang digunakan untuk menyalurkan spermatozoa dari testes. Spermateka adalah bagian reproduksi dari serangga betina yang menerima spermatozoa. Serangga akan mengalami perubahan bentuk yang disebut metamorfosis. Setidaknya, proses metamorfosis pada hewan terdiri dari proses metamorfosis sempurna dan tidak sempurna namun setiap spesies serangga memiliki rangkaian metamorfosis yang beragam. Ada empat tahapan metamorfosis yang terjadi pada serangga, yaitu :

  • Ametabola adalah serangga yang tidak mengalami metamorfosis.
  • Paurometabola adalah serangga yang mengalami metamorfosis bertahap.
  • Hemimetabola adalah serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna.
  • Holometabola adalah serangga yang mengalami metamorfosis sempurna.

Pengelompokan Spesies Serangga

Keberadaan serangga tersebar di seluruh penjuru dunia. Ada ribuan spesies serangga yang telah teridentifikasi jenisnya. Para ilmuwan mengkategorikan serangga ke dalam Filum Antrophoda. Filum Antrophoda adalah sekelompok hewan yang memiliki ciri utama kaki beruas. Spesies serangga dikerucutkan menjadi tiga bagian, yaitu :

1. Subfilum Trilobita

Serangga ini termasuk dalam serangga yang hidup di laut. Trilobita telah ada sejak 245 juta tahun yang lalu dan ditemukan dalam bentuk fosil. Spesies serangga jenis ini hanya sedikit yang diketahui karena sudah tidak ditemukan lagi dalam keadaan hidup di masa kini.

2. Subfilum Chelicerata

Serangga ini merupakan serangga golongan pemangsa atau predator yang memiliki kelenjar racun. Chelicerata akan mengincar serangga lain untuk dijadikan makanan dengan cara menyerang mangsanya menggunakan racun yang ia miliki. Contoh serangga jenis ini adalah kalajengking, laba-laba, tungau dan lain sebagainya.

3. Subfilum Mandibulata

Serangga jenis madibulata dikerucutkan lagi menjadi tiga kelompok, yaitu crustacean, myriaphoda, dan insect. Habitat hidup dari serangga dengan kelas madibulata dapat bertahan hidup di habitat lautan dan mampu mempertahankan dirinya dari berbagai predator yang selalu mengincar. Crustacean adalah kelompok serangga yang telah beradaptasi dengan lautan dan memiliki populasi yang tersebar di seluruh lautan.

Serangga merupakan bagian dari siklus kehidupan yang ada dalam sistem ekosistem. Keseimbangan ekosistem ini harus selalu terjaga. Cara menjaga keseimbangan ekosistem hewan dapat dilakukan dengan tidak merusak habitat hidup hewan-hewan tersebut baik ekosistem rawa, ekosistem danau maupun ekosistem yang ada di darat dan udara.

Sebagaimana kita tahu, bahwa rantai makanan hewan harus berjalan sesuai aturannya agar tercipta sebuah keseimbangan. Sekalipun hewan memiliki hemeostasis dalam ekosistem dengan berbagai macam mekanismenya, namun manusia memiliki kewajiban untuk tetap melestarikan keseimbangan alam ini. Hewan adalah bagian dari kehidupan yang tidak akan bisa terlepas dari manusia