Sistem Peredaran Darah Mamalia beserta Gambarnya

skema peredaran mamaliaJika hewan vertebrata yang termasuk golongan reptil memiliki ciri kulit bersisik tebal dan berdarah dingin, maka lain halnya dengan jenis mamalia. Hewan mamalia tergolong hewan berdarah panas. Hewan yang termasuk kelompok mamalia ini adalah hewan yang selalu menyusui anaknya, dan sebagian besar memiliki rambut-rambut yang terdapat pada sekujur tubuhnya (baca: Siklus Kreb).

Yang termasuk hewan mamalia yaitu paus, anjing laut, banteng, tikus, tupai, monyet, kuda, sapi, keledai, unta, sapi, hius, dan sebagainya. Mamalia memiliki sistem peredaran darah tertutup. Sistem peredaran darah ini melewati pembuluh – pembuluh darah dimana jantung (cor) sebagai tempat utamanya dalam memompa darah ke seluruh tubuh. (baca: Tingkat Organisasi Makhluk Hidup)

Darah pada mamalia terbagi menjadi butir darah dan plasma darah . Berikut adalah penjelasan mengenai sistem peredarahan darah mamalia :

Butir Darah Mamalia

  1. Leukosit atau lebih dikenal dengan nama sel darah putih memiliki fungsi yang teramat penting bagi senjata pertahanan tubuh mamalia dan juga bermanfaat membuang sel-sel yang tidak bagus lagi dari tubuh (baca: Klasifikasi Mahkluk Hidup). Suatu kondisi dimana leukosit keluar dari pembuluh darah dikenal dengan istilah diapedesis. Jika dibandingkan antara jumlah sel darah putih dengan sel darah merah maka jumlah leukosit (sel darah putih) lebih sedikit daripada eritrosit (sel darah merah). (baca: Defenisi Organisme Prokariotik)Hemoglobin tidak terdapat pada leukosit. Sel darah putih ini memiliki karakteristik yang transparan, bergerak kesana kemari seperti ameboid, dan masa hidup leukosit hanya 2 minggu (baca: Organisme Uniseluler). Leukosit meliputi agranulosit dan granulosit. Agranulosit adalah leukosit dimana bentuk sitoplasmanya tidak seperti granula. Agranulosit terdiri dari Limphosit (hanya bergerak lambat, dan berguna untuk sistem kekebalan tubuh mamalia). (baca: Fungsi Ovarium dan Oviduk). Sedangkan Granulosit yaitu leukosit yang bentuk sitoplasmanya memiliki bentuk granula. Jenis granulosit ini mencakup tiga yaitu, eosinofil (memiliki sifat fagosit, warna granula merah), basofil (bersifat fagosit, memiliki granula yang berwarna biru), dan terakhir yaitu neutrofil (bersifat fagosit juga, yang berbeda yaitu pada warna granulanya. Granulanya berwarna merah kebiruan). (baca: Beda Metamorfosis dan Metagenesis).
  2. Eritrosit atau lebih popular dikalangan medis dengan nama sel darah merah memiliki jumlah paling banyak dibandingkan leukosit (darah putih). Eritrosit memiliki fungsi untuk membawa O2 (oksigen) ke seluruh tubuh dan kembali ke paru-paru sambil membawa CO2. Sel darah merah memiliki banyak hemoglobin, tidak memiliki inti, dan ukuran sel darah merah hanya dapat dilihat melalui mikroskop (diameter antara 7-8 µm). sel darah merah ini memiliki bentuk menyerupai bikonkaf (kedua sisinya berbentuk cekung). Sel darah merah hanya dapat dihasilkan oleh sumsum tulang dan juga dihasilkan dalam tulang yang lainnya. Masa hidup sel darah merah yaitu sekitar 110 hari sampai dengan 120 hari.
  3. Trombosit (keeping darah) yaitu bagian darah yang memiliki ukuran terkecil, dan berbentuk oval/bulat. Masa hidup trombosit hanya sekitar beberapa jam. Trombosit hanya dapat dibuat pada sumsum tulang tertentu yang sering disebut megakariosit. Trombosit akan bekerja jika hewan mamalia terluka, supaya luka yang didapat cepat tertutupi dan sembuh.

Plasma Darah Mamalia

  1. Sari-sari makan mencakup: asam amino, gliserin, glukosa, dan asam lemak.
  2. Garam mineral
  3. Zat dari kegiatan sel: enzim, hormon, dan antibody
  4. Zat dari kegiatan metabolisme.
  5. O2, CO2, dan N2 (gas-gas sisa)
  6. Protein
  • fibrinogen: berguna pada pembekuan darah
  • albumin: menjaga tekanan yang ada dalam darah
  • globulin: untuk antibody

Pembuluh darah pada hewan mamalia terbagi menjadi tiga yaitu:

  • Pembuluh arteri (nadi) yaitu pembuluh darah yang mengangkut dari mulai dari jantung ke organ tubuh. Pembuluh nadi ini memiliki sifat elastis, berotot dan lebih tebal. Arteri yang ukurannya kecil disebut arteriol. Arteriol ini bercabang lagi sampai akhir yang sering disebut kapiler.
  • Pembuluh balik (vena) yaitu pembuluh darah yang bertugas mengangkut darah dari seluruh tubuh menuju jantung. Pembuluh ini sangat vital agar supaya memastikan darah tetap menuju ke jantung. Di dalam tubuh hewan mamalia, vena adalah pembuluh yang berwarna biru. Selain itu pada pembuluh balik ini, memiliki tekanan darah lebih kecil dibandingkan dengan pembuluh nadi (baca: Sistem Pernafasan pada Reptil).
  • Pembuluh tipis (kapiler): Pembuluh darah yang berukuran paling kecil dibandingkan dengan pembuluh darah yang lain. Karena ukurannya tersebut, beberapa kapiler dapat menembus sampai ke jaringan. Secara difusi, molekul H2O (air), O2 (oksigen), dan CO2 (karbondioksida) dapat melewati pembuluh kapiler ini.

Peredaran Darah Mamalia

Peredaran darah besar ialah peredaran darah yang dimulai dari jantung sebagai pemompa darah menuju ke semua penjuru jaringan tubuh mamalia, lalu kembali lagi masuk ke jantung. Pengangkutan darah yang keluar dari jantung melewati pembuluh aorta yaitu pembuluh nadi yang berukuran besar. Pembuluh ini memiliki percabangan pendek sebanyak dua yaitu satu cabang mengangkut darah yang mengandung oksigen menuju bagian kepala dan lengan. Sedangkan cabang satunya lagi mengangkut darah ke berbagai penjuru tubuh hewan mamalia (baca: Fungsi Kelenjar Mammae).

Peredaran darah kecil yaitu peredaran darah yang dimulai dari jantung menuju kapiler paru-paru, lalu kemudia kembali lagi masuk ke jantung. Darah yang berasal dari paru-paru diangkut melewati arteri pulmonari dan kembali menuju jantung melewati vena pulmonari.

Fungsi Cor (Jantung)

Jantung adalah satu-satunya organ yang bertugas pemompa darah. Jika tidak terdapat jantung maka darah tidak dapat mengalir dan diedarkan keseluruh tubuh(baca: Fungsi Hati Kelinci) . Jantung mamalia mencakup miokardium (otot jantung), perikardium (selaput jantung), dan endokardium (sekat yang membatasi antar ruangan jantung). Jantung diliputi oleh selaput jantung sebanyak dua lembaran yaitu lamina viceralis (menempel pada jantung) dan lamina panistalis yang memiliki letak di luar.

Antara lamina viceralis dan lamina panistalis terdapat cavum pericardi yang memiliki liquor pericardi. Otot jantung menerima asupan nutrisi makanan dan oksigen dari arah pembuluh arteri koroner. Jika terjadi penyumbatan arteri koroner maka proses penyumbatan itu dinamakan koronariasis (baca: Proses Metamorfosis).

Jantung terbagi menjadi 4 ruangan yaitu 2 ventrikel (bilik) dan 2 atrium (serambi)

  • Serambi (Aorta)

Ruangan pada jantung dilewati darah yang dibawa oleh pembuluh vena (balik).  Atrium kiri (sinister) dan atrium kanan (dexter) memiliki katup dua daun (valvula bikuspidalis). Batas antara atrium kiri dan atrium kanan terdapat lorong yang dinamakan foramen ovale (baca: Cara Mencegah Hama).

  • Bilik (Ventrikel)

Bilik memiliki otot yang lebih tebal dari atrium, bilik kiri lebih tebal dibandingkan bilik kanan. Hal ini dikarenakan bilik kiri memiliki fungsi darah keluar dari jantung. Terdapat katup tiga daun (valvula trikuspidalis) terletak diantara bilik kiri dan bilik kanan. Ketika bilik jantung mamalia melakukan kontraksi, maka darah yang mengandung banyak oksigen dari bilik kiri dipompa oleh jantung menuju pembuluh aorta (baca: Sistem Pernafasan pada Hewan). Sebaliknya darah yang terdapat pada bilik kanan yang mengandung CO2 diangkut melalui arteri pulmonalis (arteri paru-paru).

Pada bilik mengalami relaksasi (mengendur), maka jantung akan mendapatkan darah dari vena cava superior, dan vena cava inferior yang banyak mengandung karbondioksia menuju ke atrium kanan. Untuk darah yang keluar dari vena pulmonalis (pembuluh balik paru-paru) yang banyak terdapat O2 masuk menuju atrium sebelah kiri. Kondisi dimana jantung dalam fase kontraksi (mengempis) menyebabkan tekanangjantung optimal dinamakan tekanan sistole. Sebaliknya pada fase jantung mengendur (relaksasi) secara optimal, dimana tekanan jantung berada pada minimum, maka keadaan ini dinamakan tekanan diastole (baca: Jaringan Ikat pada Hewan).

Sistem Portae

Sistem portae yaitu kondisi dimana darah sebelum kembali ke jantung, darah melewati organ dahulu. Biasanya baik pada manusia maupun pada hewan mamalia hanya memiliki satu sistem. Sistem tersebut sering dinamakan sebagai sistem portae hepatica (baca: Sistem Peredaran Darah Reptil).