6 Struktur Tubuh Porifera dan Fungsinya

Di dalam bidang ilmu biologi, kita mengenal berbagai klasifikasi makhluk hidup. Ilmu yang mempelajari tentang klasifikasi ini disebut dengan taksonomi. Taksonomi membagi makhluk hidup ke dalam tujuh tingkat yaitu kingdom (kerajaan), divisi (untuk tumbuhan) dan filum (untuk hewan), ordo (bangsa), famili (keluarga), genus, dan spesies (baca pula artikel pengertian fauna).

Pengertian hewan porifera

Dalam kingdom animalia atau hewan, kita membaginya lagi menjadi beberapa filum termasuk filum chordate (hewan bertali punggung). Sementara itu di dalam filum chordate, kita membaginya lagi menjadi beberapa subfilum di antaranya adalah hewan vertebrata (bertulang belakang) dan hewan invertebrate (tak bertulang belakang). Baca pula artikel sistem pernapasan hewan vertebrata. Sementara itu hewan invertebrate dikelompokkan lagi menjadi porifera, coelenterate, mollusca, artrhopoda, cacing, dan insecta. Hewan dalam kelompok invertebrate ini memang tergolong sebagai hewan tingkat rendah. Baca pula artikel sistem pernapasan hewan invertebrate dan sistem pernapasan pada serangga.

Nah, pada artikel kali ini kita akan membahas mengenai salah satu kelompok dari hewan invertebrate, yaitu porifera. Porifera adalah anggota dari hewan invertebrate yang memiliki sifat paling primitive. Primitif dalam arti segala sistem dalam tubuhnya masih sangat sederhana bila dibandingkan dengan anggota kelompok hewan invertebrate yang lain. Baca pula artikel terkait hewan invertebrate berikut:

  1. Sistem gerak pada hewan
  2. Sistem peredaran darah pada hewan
  3. Sistem pernapasan pada hewan
  4. Sistem pernapasan pada ikan
  5. Hewan amfibi
  6. Sistem pernapasan pada hewan amfibi
  7. Hewan reptile
  8. Sistem peredaran darah pada reptile
  9. Sistem pernapasan pada hewan reptile
  10. Ciri-ciri hewan mamalia

Pada artikel yang telah lalu, kita telah membahas mengenai ciri-ciri filum porifera. Pada artikel kali ini kita masih akan membahas mengenai porifera, namun khususnya mengenai struktur tubuh dari porifera.

Struktur Tubuh Porifera

Apa itu porifera? Porifera sejatinya adalah spons. Porifera aatau spons adalah hewan berpori, sama seperti namanya. Ia adalah kelompok hewan paling primitive. Tubuhnya sangat kecil mungkin hanya seukuran jari kelingking kita. Porifera bisa kita temukan di dasar pantai.

Hewan porifera memiliki struktur tubuh yang sangat sederhana, sama halnya dengan sistem dalam tubuhnya yang juga sangat sederhana. Tubuh porifera tersusun atas cukup banyak sel. Akan tetapi, sel tersebut berdiri sendiri. maksudnya adalah sel tersebut tak membentuk sebuah kesatuan, baik itu jaringan, organ, maupun sistem organ. Sel-sel tersebut hanya berkumpul dan mengelompok di suatu tempat di bagian tubuh porifera. Beberapa memang memiliki fungsi yang sama. Namun itu tak lantas membuat sel tersebut menyatu sebagai jaringan.

Porifera merupakan hewan diploblastic, yang berarti ia memiliki dua lapisan tubuh. Tidak seperti hewan triploblastic yang tingkat kekompleksannya lebih tinggi. Sebenarnya antara struktur diploblastik dan triploblastik tak jauh berbeda.

struktur tubuh porifera

Ketiga struktur dari sel  tersebut, baik sel koanosit, pinakosit, dan mesofil pada struktur tubuh porifera, mereka bekerja secara sinergis, yaitu sifatnya membantu satu sama lain. Ketiganya berada di tempat yang berbeda serta memiliki fungsi berbeda pula. di mana saja sel-sel tersebut berada? dan bagaimana pula fungsi serta cara sel-sel tersebut bekerja? Simak uraian di bawah ini:

  1. Sel pinakosit

Sel pinakosit terletak di lapisan terluar dari tubuh porifera. Seperti jenis sel epidermis pada umumnya yang berfungsi dalam hal proteksi tubuh, sel pinakosit berbentuk pipih dan padat atau rapat hubungannya satu sama lain. Sel pinakosit juga bersifat elastis. Di antara sel ini dapat ditemukan pori-pori yang disebut sebagi ostium, yang akan bermuara pada spongocoel.

  1. Sel mesofil

Terletak di lapisan tengah tubuh. Sel mesofil berbahan dasr gelatin. Ia tersusun atas sel yang dapat bergerak, yaitu disebut pula dengan sel amoebosit. Sel ini bersifat multifungsi. Ia dapat berperan sebagai alat reproduksi, alat ekskresi, serta alat peredaran nutrisi makanan.

  1. Sel koanosit

Sel koanosit terletak paling dalam dan ia mengitari rongga spongocoel. Sel koanosit diesbut pula sel leher karena bentuknya yang lonjong. Di sekitar sel koanosit terdapat juluran sitoplasma yang berlapis lendir (mucous). Sel koanosit berperan dalam proses pencernaan intraseluler.

Dari struktur tersebut dapat diketahui bahwa pada umumnya sel tubuh porifera hanya mampu menjalankan beberapa fungsi tubuh. Fungsi tubuh itu adalah fungsi pencernaan, peredaran nutrisi makanan, ekskresi, dan reproduksi.

Cara Kerja Tubuh Porifera

Air memegang peran penting bagi kelangsungan hidup porifera. Oleh sebab itu porrifera dapat hidup di dasar air. Bagaimana peran air dalam kelangsungan hidup porifera?

[caption id=”attachment_1358″ align=”aligncenter” width=”256Sistem pencernaan porifera Sistem pencernaan porifera

Air akan membawa nutrisi makanan bersamanya dan masuk ke dalam tubuh porifera melalui struktur mulut, yaitu ostium. Juluran sitoplasma pada sel koanosit akan membawanya masuk ke dalam oskulum. Lendir yang ada pada koanosit akan menjerat nutrisi makanan di tempat tersebut. Kemudian sel koanosit akan mencernanya di dalam sel. Setelah itu nutrisi makanan yang terserap akan dilanjutkan ke sel amoebosit dan lalu diedarkan ke seluruh baagian tubuh porifera.

Lalu bagaimana dengan pernapasannya? Pertukaran gas pada porifera terjadi secara langsung melalui difusi. Tubuhnya yang erpori-pori memudahkan terjadinya difusi gas dari dan keluar sel tubuh porifera.

Cukup sekian materi hari ini mengenai struktur tubuh porifera. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua dan dapat memberi kita wawasan yang lebih luas lagi. Bahkan hewan yang paling primitive pun memiliki koordinasi tubuh yang baik, yang patut kita kagumi.