14 Fungsi Enzim Renin Pada Lambung Manusia

Manusia memiliki insting yang kuat untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Didalam tubuh terjadi proses proses kompleks dengan tujuan untuk menciptakan kondisi yang stabil agar ciri ciri makhluk hidup yang dimiliki manusia masih berjalan dengan baik. Tubuh manusia mempertahankan keseimbangan beberapa kondisi vital yang diperlukan seperti jumlah air, garam, kalsium, protein, suhu tubuh dan sebagainya. Kemampuan tubuh dalam menciptakan kondisi yang stabil di dalam tubuh ini disebut homeostasis. Sistem saraf, hormon dan enzim bekerja keras untuk mempertahankan homeostasis tubuh setiap hari.

Enzim merupakan protein dalam tubuh yang berperan sebagai katalis, yaitu senyawa yang dapat mempercepat reaksi kimia. Ada banyak jenis jenis enzim sesuai dengan tempat atau proses kimia yang dikatalisnya. Contohnya enzim lipase, salah satu enzim pencernaan manusia yang ada didalam usus. Fungsi enzim lipase adalah mengubah molekul lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Enzim lain yang penting dalam homeostasis adalah enzim renin.

Sekresi Enzim Renin

Sebelum membahas sekresi enzim renin, perlu diketahui terlebih dahulu apa itu enzim renin.

  1. Enzim Renin dan Renin

Enzim renin sering disalah artikan dengan renin, salah satu kandungan pada rennet, yang berperan dalam proses pencernaan susu. Rennet adalah kompleks jenis jenis enzim yang dihasilkan diperut hewan mamalia. Ciri ciri mamalia adalah makhluk hidup yang memiliki kelenjar mamae. Renin dapat ditemukan pada anak hewan mamalia yang masih muda untuk membantunya dalam mencerna susu yang diminum dari induknya. Semakin tua usia anak mamalia, maka enzim renin semakin sulit untuk ditemukan karena perannya digantikan oleh enzim pepsin. Fungsi enzim renin yaitu:

  1. Mengubah kasienogen dalam susu menjadi kasein
  2. Membantu mengentalkan/menggumpalkan susu – ada empat tipe kasein yaitu α-S1, α-S2, beta dan kappa. Molekul α-S1, α-S2, beta bersifat hidrofobik sehingga cenderung menggumpal. Namun kappa kasein menjaga agar misel susu tetap larut air. Enzim rennin menonaktifkan kappa kasein dan mengubahnya menjadi para-kappa kasein yang tidak dapat menjaga susu tetap larut air.
  3. Membantu pencernaan susu didalam tubuh – penggumpalan susu didalam perut anak hewan mamalia sangat penting karena tanpa penggumpalan maka susu akan langsung masuk ke usus besar tanpa terjadi penyerapan.
  4. Salah satu bahan penting dalam pembuatan keju – manfaat enzim rennin juga diterapkan dalam industri pangan, yaitu menggunakan enzim rennin untuk menggumpalkan susu menjadi keju.

Sedangkan enzim renin yang akan dibahas dalam artikel ini merupakan enzim yang dihasilkan dan disekresikan dari sel juxtaglomerular yang ada pada bagian bagian ginjal. Renin berasal dari “ren” dan “in” yang berarti “ginjal” dan “senyawa”. Renin juga disebut angiotensinogenase, enzim yang termasuk dalam sistem renin-angiotensis-aldosteron (renin-angiotensis-aldosteron system atau RAAS) yang mengatur volume cairan ekstraseluler dan arterial vasoconstriction. Arterial vasoconstriction adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan terjadinya penyempitan pembuluh darah akibat konstraksi dinding pembuluh arteri yang berukuran besar, seperti aorta, dan pembuluh arteri yang berukuran kecil, arteriola.

  1. Sekresi Enzim Renin

Enzim renin disekresikan oleh ginjal saat tubuh memerlukan pengaturan tekanan dan volume cairan tubuh. Enzim renin disekresikan melalui 3 rangsangan berikut:

  1. Hipotensi – ini juga berkaitan dengan penurunan volume darah dan merupakan hubungan langsung antara tekanan darah dengan sekresi enzim. Hubungan ini diibaratkan seperti air yang mengalir melalui selang. Jika volume air turun, maka tekanan air yang keluar juga kecil. Sekresi enzim renin dapat diibaratkan dengan memperkecil diameter selang sehingga tekanan air meningkat.
  2. Penurunan kadar Na dalam tubula distal – penurunan kadar Na dalam ginjal membuat enzim renin merangsang tubuh untuk menyerap air dan Na kembali sehingga volume darah meningkat.
  3. Aktivitas sistem saraf simpatik – sekresi renin secara tidak langsung dipengaruhi oleh kelenjar hipotalamus, yang mengatur fungsi sistem saraf simpatik dan parasimpatik. Sekresi enzim renin dan pengaturan tekanan darah diatur oleh sistem saraf simpatik.

Sekresi enzim renin sangat penting dalam pengaturan tekanan dan volume darah. Namun sekresi ini juga perlu dikontrol. Sekresi renin yang tidak terkontrol dapat menyebabkan beberapa komplikasi yang membahayakan seperti hipertensi, kelainan jantung, kematian pada janin, dan sebagainya. Mekanisme pengontrolan dilakukan oleh ANP dan BNP yang dikeluarkan oleh jantung. Penghalang reseptor, penghambat ACE, dan penghalang reseptor aldosteron bisa digunakan juga untuk mengurangi tekanan pada pembuluh darah, beban jantung, dan volume darah.

Fungsi Enzim Renin

RAAS merupakan sistem yang paling penting dan paling kompleks dalam pengaturan tekanan darah dalam tubuh. Komponen penting dalam sistem ini ada tiga yaitu renin, angiotensin, dan aldosteron. Penyimpanan renin ada dalam sel juxtaglomerular yang ada pada dinding arteriol aferen dekat renal glomerulus. Saat enzim renin disekresikan ke dalam darah, kandungan angiotensinogen yang ada pada hati akan membentuk angiotensin I. Setelah angiotensin I terbentuk, apeptida asam amino ini dipecah dengan bantuan ACE (Angiotensin Converting Enzyme) yang ada pada pembuluh darah, khususnya di bagian bagian paru-paru, membentuk angiotensin II. Fungsi angiotensin II dapat diuraikan sebagai berikut:

  1. Meningkatkan resistensi vaskular sistemik dan tekanan arterial dengan menstimulasi reseptor TII[AT1]
  2. Merangsang reabsorbsi garam dan air pada dinding-dinding ginjal
  3. Bersama kelenjar adrenal melepaskan hormon aldosteron yang meningkatkan konsentrasi garam dan air dalam ginjal.
  4. Merangsang kelenjar pituitari untuk melepaskan ADH yang menyebabkan penyerapan air pada ginjal
  5. Merangsang bagian bagian otak manusia untuk mengirimkan sinyal rasa haus
  6. Merangsang hipertropi kardiak dan vaskular
  7. Meningkatkan volume darah

Selain itu angiotensinogen sebagai prekursor untuk angiotensin I, II, enzim renin, ACE, dan reseptor AT(1), AT(2), AT(3), dan AT(4), dapat disintesis dalam bagian bagian otak manusia. Angiotensinogen disintesis utamanya di sel astrosit. Fungsi sel astrosit sendiri dapat dibaca dalam artikel sebelumnya. Peranan masing masing molekul tersebut adalah sebagai berikut:

  • Reseptor AT(1) berperan dalam regulasi sistem kardiovaskular dan keseimbangan cairan elektrolit tubuh.
  • Reseptor AT(2) dan atau AT(3) berperan sebagai neurotransmitter atau neuromodulator.
  • Reseptor AT(4) berperan dalam kemampuan memori, regulasi aliran darah, pertumbuhan neurit, angiogenesis dan fungsi ginjal.
  • RAS (Renin Angiotensin System) berperan penting dalam menjaga tekanan darah tetap stabil dan perkembangan pada hipertensi.
  • ACE2 berperan sebagai enzim yang memodulasi aktivitas RAS otak selama perkembangan hipertensi neorogenik.