Gigantisme : Gejala, Penyebab dan Cara Mengatasinya

Gigantisme adalah kondisi seseorang yang kelebihan hormon pertumbuhan dimana ukuran tubuhnya melampaui atau melebihi diatas rata rata manusia normal. Kondisi ini disebabkan karena didalam tubuhnya terdapat hormon pertumbuhan yang jumlahnya diluar batas kewajaran (berlebihan). Seseorang yang tubuhnya terserang efek gigantisme tinggi tubuhnya dapat mencapai 2,25 sampai 2,40 meter , ini diakibatkan karena penyebaran  lempeng epifisis pertumbuhan didalam tulang dalam keadaan tertutup. sayangnya penyakit ini tidak mudah dikenali gejalanyaa karena orang yang mengalaami penyakit langka ini paad awalnya untuk beberapa tahun kedepan usianya, tetap terlihat normal dan memiliki fase pertumbuhan anak  yang wajar.

Penyakit gigantisme sangat jarang terjadi dan hanya 6 orang saja yang mengidap gejala gigantisme pertahunnya. Penyakit ini sering menyerang pada manusia diusia yang masih produktif dan disebabkan karena telah terjadi perkembangan  mutasi genetik pada tumor uyang telah tumbuh dalam kelenjar hipofisis.

Penyebab Gigantisme

  1. Carney Complex – Carney complex adalah penyakit yang disebut penyakit akibat genetik.Penyakit Crney complex diakibatkan karena tumbuhnya sel tumor jika pad kelenjar endokria, jaringan ikat serta munculnya bintik berwarana keruh dan gelap pada permukaan kulit, hal ini bisa diakibatkan oleh genetik (keturunan).
  2. Multiple endocrine neoplasia – Yaitu tumbuhnya sel tumor dengan subur pada kelenjar pankreas atau hipofisis, kelenjar paratiroid  yang termasuk kelaianan yang diturunkan akiubat genetik.
  3. Neurofibromatosis – yaitu menyebarnya sel tumor dan tumbuhnya sel tumor lai pada sistem saraf yang juga akibat kelainan yang diturunkan akibat genetik.
  4. Karena sindrom MC. Cune- Albright – Yaitu kondisi pertumbuhan yang langka yang terjadi dijaringan tulang, gangguan pada kelenjar dan tumbuhnya bintikm bintik cokelat atau merah muda pada permukaan kulit.

Ciri ciri umum jika seseorang yang terkena gigantisme

  1. Pertumbuhan tulang yang terlalu cepat sehingga tinggi tubuhnya berjalan abnormal
  2. Ketika masa pubertas tiba alat kelamin tidak bisa berkembang dabn tumbuh secara abnormal
  3. Pertumbuhan linear yang terlalu agresif atau aktif
  4. Perubahan kulit wajah yang kasar dan tebal
  5. tulang rawan pada pita suara dapat semakin melebar dan tebal dan mengakibatkan suara semakin tidak jelas dan serak berat
  6. Bentuk kaki dan lengan yang semakin hari semakin membesar atau membengkak
  7. Pertumbuhan kepala lebih cepat membesar melebihi kecepatan tumbuhnya linier.
  8. Ketajaman mata berkurang
  9. Memiliki prilaku yang aneh dan tidak lazim misalnya melakukan hal hal yang mirip seperti anak penderita autisme
  10. Ketika masa pubertas pertumbuhan tubuhnya semakin melengkung
  11. Ukuran tunggi tubuh bisa mencapai lebih dari 8 kaki
  12. Tulang rahang lebih menonjol dan cenderung berbentuk asimetris (prognatisme)
  13. Kelenjar keringat dalam jaringan kulit melebar dan membesar sehingga kadar keringat dan bau badan yang keluar sangat tajam
  14. Kondisi jantung semakin membesar seiring bertambahnya usia sehingga beresiko terserang gagal jantung mendadak
  15. jari jari tangan membesar yang semakin hari semakin membengkak hingga cincin tidak dapat dipakai lagi
  16. Jari jari kaki memanjang dan membesar hingga selalu sering ganti ukuran sepatu
  17. Gigi tidak beraturan dan bentuk bibir menjadi asimetris ketika ditutup
  18. muka cenderung berminyak dan rentan ditumbuhi jerawat dan sulit untuk disembuhkan dengan cepat
  19. Mudah jatuh sakit dan mudah terserang kelelahan karena daya tahan tubuh yang mudah menurun
  20. kondisi permukaan lidah yang kasar dan memiliki lipatan lipatan yang memicu sulitnya untuk berbicara dengan bahasa yang benar
  21. Sistem pernapasan mengalami kesulitan bernafas dengan normal ketika tidur
  22. Tulang rusak akan membesar dan menebal seiring bertambahnya usia yang nampak membusur kedepan
  23. Rambut rambut yang tubuh pada tumbuh pada tubuhnya semakin menebal, kasar dan kering
  24. Kulit tubuh mengalami perubahan dari tahun ketahun menjadi lebih gelap
  25. Sering mengalami kesakitan pada tungkai dan lengan karena pembesaran jaringan atau pembuluh darah yang mengakibatkan  penekanan dan terhimpitnya saraf saraf didalam tubuh.

Keluhan kesehatan lain (Komplikasi) yang menyertai penderita gigantisme

  • Mengalami hiperglikemi – Yaitu meningkatnya hormon pertumbuhan yang berlebih sehingga mengurangi kadar glukosa diseluruh tubuh. tubuh pada penderita gigantisme cenderung bermasalah pada kadar gulanya yang selalu berubah ubah.
  • Menderita Panhipopihitarisme – Jika kondisi yang terserang gigantisme tidak segera mendapat perawatan intensif maka sel tumor yang ada dikelenjar hipofisis yang akan terus berkembang dan merusak seluruh jaringan  kelenjar itu sendiri seiring bertambahnya usia.

Bagi seseorang yang telah difonis atau terdiagnosa telah diketahui adanya tumor yang tumbuh pada kelenjar hipofisis sebaiknya segera melakukan terapi pembedahan atau terapi radiasi agar tumor yang ada tidak terus berkembang menjadi besar dan memenuhi kantung kelenjar hipofisis yang nantinya bisa mengganggu jaringan  bagian bagian mata dan mengakibatkan kebutaan atau penurunan ketajaman penglihatan. GH atau hormon pertumbuhan akan mengalami pengurangan dan akan semakin stabil kadarnya ketika sudah melewati 5 tahun yang nantinya berubah menjadi plateau. Walaupun banyak penderita yanag menolak menjalani terapi  namun pada kenyataannya tidak ada lagi jalan terbaik lain kecuali dengan menggunakan metode terapi radiasi dan bedah operasi.

Tumor yang ada pada kelenjar hipofisis adalah penyebab penyakit gigantisme namun tumornya adalah non kanker namun keberadaannya mampu menyebabkan sekresi hormon pertumbuhan terlalu banyak. Jika kondisi tumornya tidak segera diangkat maka pembesaran akan terus terjadi dan akan menggangu dan merusak jaringan otak. terapi radiasi dan bedah adalah pilihan terbaik untuk proses penyembuhan.

Hormon yang Menstabilkan Kesehatan Tubuh

Sebenarnya kelenjar hipofisis terletak dibagian lekukan tulang Sela Tursika yang ada ditengah tengah tulang baji yang sedikit tersembunyi.

Kelenjar hipofisis memiliki kemampuan mengontrol, mengatur dan mengendalikan hormon hormon lain secara sistematik dan teratur.  Inilah hormon hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis yang berperan besar untuk menstabilkan kesehatan dan keseimbangan tubuh.

  • Hormon Potresin – Hormon potresin adalah hormon yang dapat menaikkan tekanan darah pada seseoranag yang sedang memiliki tekanan darh yang sangat rendah.
  • Hormon pituitrin dan Oksitosis – Hormon pituitrin dan oksitosis yang dapat mempercepat proses persalinan bagi ibu hamil yang akan melahirkan. hormon ini sangat baik membantu bayi mendorong dirinya sendiri untuk segera keluar tanpa menyebabkan kesakitan yang luar biasa pada sang ibu.
  • Hormon Aderotrop – Hormon aderotrop dapat mengatur dan mengendalikan kinerja kelenjar anak ginjal agar selalu berada pada kondisi yang baik dan normal.
  • Hormon proklatin – Hormon proklatin dapat mengatur dan menstabilkan kinerja kelenjar air susu agar tetap selalu sehat dan tidak dimasuki berbagai bakteri akibat radikal bebas.
  • Hormon paratireotrop – Hormon paratireotrop dapat mengatur, mengontrol dan memperbaiki kinerja kelenjar timus secara sistematik dan terus menerus agar melindungi pertumbuhan limfosit dan meningkatkan kekebalan tubuh.
  • Hormon Gonadotrop – Hormon gonadotrop memiliki kemampuan menstabilkan kinerja kelenjar kelamin agar keasaman disekitar kelamin selalu dalam keadaan seimbang dan terhindar dari serangan jamur dan virus penyebab penyakit kelamin.
  • Hormon Treotop – Hormon treotop dapat membantu melancarkan kinerja dari kelenjar anak gondok agar selalu dalam kondisi seimbang. gangguan yaang terjadi pada kelenjar gondok akan mengganggu ketidak stabilan metabolisme tubuh pada orang orang yang tubuhnya sedang dalam keadaan tidak fit.

Jika salah satu kelenjar mendapat gangguan atau ketidaknormalan misalnya seseorang menderita penyakit gigantisme maka secara otomatis kelenjar kelenjar lain mendapat gangguan yang nantinya akan mengakibatkan ketidak normalan kinerja organ tubuh yang lain misalnya timbul kerusakan pada kelenjar getah bening yang berjalan secara perlahan lahan pada penderita gigantisme.

Bagi beberapa ibu yang mendapati gejala gejala gigantisme pada putra putri mereka sebaiknya jangan langsung panik dan memfonis bahwa mereka sudah terserang penyakit gigantisme. alangkah bijak jika segera lakukan pemeriksaan terlebih dahulu, karena gejala gejala gigantisme tidak selamanya adalah serangan dari gigantisme itu sendiri, mungkin saja bisa disebabkan oleh penyakit lain. Untuk memastikan didalam kelenjar hipofisis ada atau tidaknya pertumbuhan tumor pada anak anak usia dini bisa dikonsultasikan pada dokter yang terkait guna untuk pencegahan awal terserangnya penyakit gigantisme. biasanya pencegahan diawali oleh pemeriksaan internal yang kemudian menggunakan alat khusus untuk pemeriksaan darah, kelenjar hipofisit,  kerlenjar  pineal, hypothalamus, pituitary, thyroid dan bagian kelenjar parathiroid.

Penyebab munculnya penyakit gigantisme

  • Banyak yang beranggapan jika tumbuhnya sel tumor pada kelenjar hipofisis disebabkan karena pengaruh makanan yang bersal dari makanan siap saji, daging olahan kaleng atau makanan junk food, namun sebenarnya tidak demikian, munculnya tumor pada kelenjar hipofisis diakibatkan karena adaanyaa perubahan DNA dari salah satu sel yang mengakibatkan pertumbuhan sel jadi terlalu cepat.
  • Pada penderita gigantisme akan merasa lebih nyaman ketika tumor yang menetap dikelenjar hipofisisnya sudah diangkat tetapi mereka masih dapat kambuh sewaktu waktu walaupun sudah dilakukan tetapi pembedahan, hal ini disebabkan hormon pertumbuhan tidak bisa dihentikan tetapi hanya dapat dikurangi lalu perkembanganya dihambat agar kondisi hormon pertumbuhan tetap bisaa dalam keadaan yang stabil.

Namun pada penderita gigantisme akan melakukan autran yang sudah ditetapkan dokter berupa melakukan program pemulihan setelah terapi bedah selesai dan mengkonsumsi obat obatan yang telah direkomendasikan dokter agar kestabilan hormom pertumbuhan dapat tetap dikendalikan.

Pengobatan yang Cocok untuk Penyakit Gigantisme

Tidak boleh terapi? maka Jalan yang harus ditempuh adalah dengan menggunakan obat obatan khusus sesuai dengan resep dokter, diantaranya:

  • Jenis obat Agonis dopamin yang mencakup Cabergolinen, Quinagolide dan jenis Bromo kriptin. namun ada efek sampingnya setelah mengkonsumsi obat obatan ini biasnya  seseorang akan dapat mengalami Perut merasa mual mual, terserang sakit kepal sebelah. nafsu makan menjadi hilang dan muntah muntah
  • Jenis suntikan yang didalamnya terdiri dari obat peluruh tumor Analog Somatostatin yang mencakup Octreotide dan jenis lanreotide. jenis obat ini dapat menyebabkan kulit pasien mengalaami ruam merah, gatal, pedih atau iritasi, mengalami kram perut, perut yang melilit dan mengalami diare ringan.
  • Obat jenis Agonis dopamin dan Analog Somatostatin yang diberikan pada penderita gigantisme dapat mengurangi kadar hormon pertumbuhan bahkan bisa mencapai 2,5 mcg perliternya. Kondisi ini dapat mencegah munculnya keluhan penyakit lain, memberi peluang pasien untuk hidup lebih nyaman, normal dan terhindar dari kasus kematian cepat akibat komplikasi.

Kelenjar hipofisis sebenarnya didalaamnya terdapat beberapa hormon yang bertanggung jawab sebagai pengontrol pengeluaran hormon lain agar tubuh mendapat kestabilan hormon , termasuk mengontrol jumnlah hormon pertumbuhan. Jika ada gangguan misaalnya tumbuh tumor padaa kelenjar hipofisis maka kelenjar tersebut mengalami penghambatan dalam pengeluaran hormon pertumbuhan dan mengakibatkan peningkatan hormon pertumbuhan darui hari kehari menjadi lebih aktif dan merangsang pertumbuhan tulang dan jaringan lain menjadi lebih cepat tumbuh dan bergerak memanjang. hal ini dapaat membuat mengapa seseorang menjadi lebih cepat tinggi diatas rata rata orang lain.

Efek kekurangan hormon 

  • Hormon pertumbuhan yang ideal adalah tidak lebih dan tidak kurang pada tubuh manusia, jika berlebihan akan menyebabkan resiko munculnya tumor pada kelenjar hipofisis yang menyebabkan seseorang terkena penyakit gigantisme dan seiring bertambahnya usia gigantisme membuat seseorang menjadi sulit untuk beraktifitas nyaman layaknya orang orang yang normal.
  • Namun jika didalam tubuh atau dalam kelenjar hipofisis kekurangan hormon pertumbuhan maka seseorang akan mengalami keterlambatan pertumbuhan tulang dan jaringan organ tubuh lain yang dapat menyebabkan penyakit kerdil atau tubuh tidak bisa mengalami pertumbuhan normal dan menimbulkan ketidak idealan antara porsi tubuh dan kepala serta tampilan wajah cenderung terlihat mudah menjadi tua.

Hormon yang Menghasilkan Kesehatan pada Manusia
Selain kelenjar hipofosis yang menghasilkan hormon pertumbuhan ternyata ada kelenjar lain yang juga menghasilkan beberapa hormon yang masih berhubungan dengan pertumbuhan dan kesehatan tubuh manusia. Kinerja kelenjar hipofisis sangat berhubungan dengan kelenjar lain, diantaranya:

1.Kelenjar gondok

Kelenjar gondok berada dileher bagian depan dekat jakun yang mampu menghasilkan hormon tiroksin yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan mental, pertumbuhan tubuh secara keseluruhan dan dapat mengatur kestabilan proses metabolisme tubuh. Hormon tiroksin mengandung zat yodium yang biasanya terdapat padaa makanaan. kekurangan zat yodium didalam tubuh dapat menyebabkan seseorang terkena penyakit gondok yaitu ketidakstabilan fungsi kelenjar gondok yang mengakibtakan pembengkakan dan pembesaran leher sehingga bentuk leher menjadi tidak simetris.

2. Kelenjar Endokrin

Kelenjar endrokin terdapat didalam jaringan pankreas yang menghasilkan hormon insulin dan hormon glukagon yang berguna untuk mengubah dan mengatur gula dalam darah menjadi glikogen pada jaringan otot dan hati serta mampu mengatur kestabilan glikogen dalam jaringan tubuh yang lain.

Kekurangan hormon insulin didalam tubuh dapat menimbulkan penyakirt diabetes melitus. sedangkan hormon glikogen dapat meningkatkan dan menstabilkan kadar gula dalam darah dan mengubahnya secara perlahan menjadi gula sederhana.

3. Kelenjar Timus

Kelenjar timus terdapat pada jaringan dada yang mampu menghasilkan hormon yang mengatur dan mengontrol kekebalan tubuh dan mengatur pertumbuhan limfosit. Fungsi utama dari kelenjar timus adalah untuk meningkatkan kesehatan organ tubuh dan mempercepat pertumbuhan pada anak anak yang masih dalam masa pertumbuhan agar pertumbuhan tulang dan organ vital lain menjadi lebih sehat secara normal.

4. Kelenjar getah bening

Kelenjar getah bening terletak didagu bagian baawah, jaringan paha, ketiak dan bagian leher dibawah telinga. kelenjar getah bening berfungsi menaampung sel darh putih didalam tubuh . jika kelenjaar ini terserang infeksi maka akan menyebabkan ketidak seimbangaan tubuh, daya tahan tubuh menurun, sakit tenggorokan, infeksi yang menyebabkan pembengkakan, demam tinggi dan penurunan bobot tubuh secara signifikan. jika hal ini dialami oleh anak anak maka akan mengganggu pertumbuhan tubuhnya.

5. Kelenjar paratiroid

Kelenjar paratiroid adalah kelenjar anak gondok yang dapat mengontrol dan menstabilkan kadar zat kapur yang adaa didalam jaringan darah. jika seseorang kekurangan hormon ini maka akan menimbulkan kejang otot dan kejang kejang dibeberapa bagian tubuh secara tidak merata misalnya hanya terjadi pada satu sisi saja.

6. Kelenjar anak ginjal

Kelenjar anak ginjal terletak pada jaringan kulit terdalam yang dapat memproduksi hormon kortin. jika seseorang kekurangan hormon kortin maka akan terserang penyakit adison yang jika tidak segera mendapat perawatan intensif diawal gejalanya maka seseorang dapat mengalami pingsan bahkan kematian.

7. Kelenjar usus

Kelenjar usus terdapat didalam usus yang dapat menghasilkan hormon sekretin yang mamapu menstabilkabn keasaman dan mineral yang ada dalam usus sehingga meningkatkan kesehatan usus dan menghindari usus terserang bakteri atau virus akibat hasil sisa limbah makanan yaang telah dikonsiumsi dan menghindari pertumbuhan sel yang abnorml pemicu kanker usus serta dapat merangsang getah pankreas agar tetap dalam kondisi yang baik.

8. Kelenjar Lambung

kelenjar lambung terdapat pada lambung yang menghasilkan hormon gastrin yang dapat merangsang getah lambung akan keasaman lambung tetap stabil , meningkatkan kesehatan enzim pencerna, membersihkan lambung dan terhindar dari meningkatnya asam lambung dan terhindar pula dari penyakit maag kronis.

9. Kelenjar ludah

Kelenjar ludah menghasilkan dam mengendalikan jumlah air liur (saliva) yang mana didalam mulut manusia ada 3 kelenjar lain yang saling berkaitan dan saling bekerja sama untuk meningkatkan kualitas air ludah agar dapat melindungi rongga mulut dan selaput mulut dari serangan perubahan suhu dan mengatur kestabilan asam basa.

  • Kelenjar parotis yang berguna untuk menghasilkan ludah yang bersih
  • kelenjar submandibularis yang dapaat melindungi suhu daalam rongga milut agar tetp baik
  • kelenjar sublingualis yang berfungsi untuk mengendalaikan asam basa dan mencegah perkembangbiakan bakteri

Cara Mengatasi Penyakit Gigantisme

Bagaimana cara mengatasi agar penyakit gigantisme dapat disembuhkan, setidaknya peningkatan hormon pertumbuhannya yang abnormal dapat dihambat? Pada penderita gigantisme yang ingin melakukan terapi penyembuhan dapat memilih salah satu  2 terapi yang sudah direkomendasi dokter yang terkait, diantaranya:

  • Terapi radiasi – Terapi radiasi dilakukan jika terapi pembedahan atau jalan bedah ternyata tidak menghasilkan pemulihan secara total atau tidak mendapatkan kesembuhan keberhasilan sebesar diatas 90 persen. Terapi radiasi dilakukan untuk pengurangan kadar ukuran tumor yang ada pada kelenjar hipofisis dan sekaligus menurunkan kadar GH atau hormon pertumbuhan. Jika penyakit gigantisme gagal lewat terapi bedah lalu dibiarkan begitu saja maka akan nmenyebabkan munculnya penyakit kardiovaskular prematur, tekanan darah tinggi dan meningkatnya kadar gula dalam darah.
  • Terapi bedah operasi – Bedah operasi dilakukan untuk pengangkatan tumor tetapi disesuaikan dengan ukuran tumornya. semakin besar tumor yang tumbuh maka akan dilakukan dengan pembedahan makro yaitu semakin sulit untuk diangkat seluruhnya, maka diperlukan kehati hatian yang ekstra.

Apakah ada Resiko yang buruk jika seseorang mengambil jalan pengobatan melalui terapi radiasi dan bedah?

Cara terapi radiasi dan bedah cenderung dapat menyebabkan rendahnya kadar hormonhipofisis lain yang sedikit demi sedikit memicu munculnya Hipogonadisme, hipo thyroidisme, gejala adrenal insufisiensi serta munbculnya penyakit diabetes insipidus. Bedah operasi dapat dilakukan pada jaringan kepala melalui trans kranial, menggunkan cara trans ethmoid sphenoid hypophysectom atau dapat juga dilakukan dengan operasi yang dilakukan lewat sudut celah infra orbita dan saluran (batang) hidung yaitu tengah tengah diantara kedua mata, hal itu dilakukan agar dapat mencapai dimana letak tumor hipofisis berada tanpa hambatan yang berarti. Keberhasilan terapi bedah operasi dapat ditentukan dari ukuran tumor yang akan diangkat. semakin kecil tumor yang menetap dikelenjar hipofisis maka semakin besar keberhasilan dan kemudahan untuk mengangkatnya.

Penyakit gigantiseme memang diakibatkan kelebihan hormon pertumbuhan  yang disebabkan tumbuhnya tumor pada kelenjar hipofisis.

Ciri-ciri tumor pada kelenejar hipofisis pada wanita 

  1. Persendian nyeri dan ngilu jika digerakkan
  2. Terjadi perubahan pada maksilofasial
  3. Terserang sakit kepala yang berulang
  4. Jari jari tengah membesar (gemuk)
  5. Ketajaman penglihatan mulai berkurang
  6. Menstruasi yang tidak teratur
  7. Kadar minyak pada wajah berlebih
  8. keringat keluar dengan berlebihan
  9. menstruasi mengalaami penghentian memdadak
  10. Bobot tubuh meningkat tajam

Ciri-ciri tumor pada kelenejar hipofisis pada lelaki

  1. sakit kepala yang berkesinambungan
  2. Peradangaan mata mata hingga membuat penglihatan kabur
  3. ketajaman mata menurun
  4. Mengalami disfungsi ereksi yang berkepanjangan
  5. Neri dan ngilu pad bagian persendian
  6. Keluar cairaan putih pada kedua puting
  7. Keringat keluar berlebihan
  8. Peembesaran pada jari tengah yang tidak wajar
  9. Bobot tubuh semakin meningkat
  10. terjadi perubahan Maksiofasial

Pada sebagian orang jalan terapi tidak dapat dilakukan karena pertimbangan medis misalnya pasien mengidap prenyakit lain yang memungkinkan dirinya tidak mendapatkan layanan terapi radiasi atau proses pembedahan, karena alasan dapat membahayakan nyawanya.