Kelainan Morfologi Eritrosit dan Leukosit

Darah merupakan suatu jaringan tubuh yang terdapat didalam pembuluh darah yang berwarna merah. Warna merah pada darah ternyata tidak tetap keadaannya karena semua itu tergantung dengan pada banyaknya kadar oksigen dan karbon dioksida yang berada didalamnya. Jika darah mengandung karbon dioksida akan berwarna merah tua. Oksigen di dalam darah diambil dengan cara bernafas yang kemudian zat tersebut sangatlah berguna untuk pembakaran metabolism di dalam tubuh oleh karena itu kita harus memiliki cara memelihara kesehatan rangka tubuh.

Di dalam tubuh kita ini mengalir aliran darah yang didalamnya terdapat sel darah merah dan sel darah putih. Sel darah merah dan sel darah putih memiliki fungsi masing-masing yang berpengaruh pada tubuh kita agar tubuh kita dapat bekerja dengan optimal. Jika sel darah merah dan sel darah putih ada salah satu yang berlebih, maka akan menyebabkan kelainan pada darah kita.

Berikut ini kita akan membahas lebih detail kelainan morfologi eritrosit dan leukosit :

Eritrosit

Eritrosit atau sel darah merah merupakan suatu jenis sel darah yang banyak ditemukan di dalam tubuh kita yang memiliki fungsi untuk membawa oksigen ke dalam jaringan tubuh yang disalurkan melalui darah. Biasanya jenis sel darah ini terdapat pada hewan yang memiliki tulang belakang.

Berikut adalah penjelasan mengenai kelainan morfologi eritrosit :

  1. Di dalam eritrosit juga dibagi lagi yang terdiri dari hemoglobin. Hemoglobin adalah sebuah bagian biomolekul yang berfungsi untuk mengikat oksigen. Tugas hemoglobin di dalam tubuh adalah untuk mengambil oksigen melalui paru-paru dan insang, yang kemudian oksigen akan dilepaskan ketika eritrosit melalui pembuluh kapiler. (baca : fungsi paru-paru)
  2. Sel darah merah memiliki warna merah yang berasal dari warna hemoglobin yang unsur pembuatnya adalah zat besi. Pada tubuh manusia, sel darah merah terdapat pada sumsum tulang belakang yang kemudian membentuk kepingan bikonkaf. Nucleus tidak terdapat didalam sel darah merah dan sel darah merah sendiri akan aktif selama 120hari sebelum akhirnya dihancurkan.
  3. Di dalam sel-sel tubuh, oksigen dipakai untuk reaksi resprasi untuk menghasilkan energy. Selain itu eritrosit juga berfungsi untuk membawa karbondioksida, yaitu bahan buang yang dihasilkan sel, walaupun karbondioksida dibawa oleh plasma. (baca : perbedaan plasma dan serum darah)

Umur eritrosit manusia sendiri kira-kira 120 hari dan dalam setiap detik, kira-kira 2,4 juta eritrosit dirombak untuk digantikan dengan yang baru yang terjadi di dalam hati.

  • Ciri-ciri : eritrosit manusia memiliki ciri-ciri berbentuk cakram bikonkaf yang memiliki diameter kira-kira 7-8cm dengan ketebalan 1-2cm yang bersifat elastic namun tidak memiliki inti pada eritrosit tua. Pada tubuh laki-laki, jumlah eritrosit berkisar 4,2juta-5,4juta, sedangkan pada perempuan berkisar 3,6juta-5,0juta. Jadi di dalam tubuh manusia ada sekitar 30triliun eritrosit.
  • Fungsi : eritrosit berfungsi untuk mengangkut oksigen dari paru-paru yang memiliki fungsi paru-paru akan diedarkan ke seluruh tubuh. Eritrosit sendiri mampu mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dikarenakan oksigen memiliki hemoglobin. Dalam setiap eritrosit terdapat sekitar 250 juta molekul hemoglobin. Setiap molekul hemoglobin dapat membawa sekitar empat molekul oksigen.

Leukosit

 Leukosit atau sel darah putih merupakan sel sel yang berfungsi untuk membentuk komponen darah yang memiliki fungsi untuk membantu tubuh dalam melawan berbagai macam penyakit yang dapat membuat infeksi sebagai bagian dari system kekebalan tubuh manusia. Tidak seperti sel darah merah, sel darah putih justru tidak memiliki warna namun memiliki inti dan dapat bergerak secara amoebeid yang mampu menembus dinding kapiler. Di dalam tubuh, leokosit tidak berasosiasi dengan organ atau jaringan tertentu secara ketat. Leokosit di dalam tubuh hanya bekerja secara independen sama seperti halnya pada organism sel tunggal. Kemampuan yang dimiliki leukosit adalah untuk bergerak bebas dan berinteraksi serta menangkap serpihan seluler, partikel asing, atau mikroorganisme penyusup yang merupakan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan manusia.

Berikut adalah penjelasan mengenai kelainan morfologi pada leukosit :

Morfologi tidak normal pada leukosit :

1. Granula Toksik – Dalam sitoplasma Neutrofil penderita dengan infeksi yang berat atau demam yang menyertai kerusakan jaringan sering ditemukannya granula besar yang berwarna gelap yang disebut dengan granula toksik, dan granula toksik ini diduga bukan benda inklusi atau benda yang di fagositosis tetapi granula berisi enzim yang di agregasi secara abnormal.

2. Benda Dohle – Pada penderita dengan penyakit neutrofil yang mempunyai infeksi berat, luka bakar, keganasan atau lisis sel yang berlebihan dapat ditemukan suatu massa yang besar dan berbentuk bulat dan berwarna biru pucat ditepi sitopplasma disebut dengan benda dohle. Benda yang ber-inklusi ini terbentuk karena agregasi reticulum endoplasma.

3. Batang Auer – Pada penyakit leukemia mungkin mengandung batang auer yaitu suatu benda yang berbentuk batang langsing yang mempunyai warna merah muda atau pun ungu yang dibentuk dari bahan lizosom. Pada batang auer dapat dijadikan utuk membedakan leukemia granulositik akut dengan leukemia limpositik akut. Hal ini dikarenakan sel seri limposit tidak pernah selama hidupnya benda itu ada.

4. Hipersegmentasi – Kelainan metabolism asam folat dan vitamin B12 memiliki pengatuh pada sel terutama kelainan morfologi. Yang paling menyolok adalah erythrosit megaloblastik. Sel lain yang berproliferasi cepat juga mengalami gangguan perkembangan. Sel-sel seri granulosit cenderung berubah menjadi abnormal khususnya metamielosit dalam sumsum tulang yang disebut metamielosit raksasa atau yang biasa disebut juga dengan giant metamielosit dan netrofil dalam darah tepi yang mempunyai inti dengan jumlah lobus lebih dari enam disebut Hypersegmentasi. Sitoplasma sel ini sangat banyak tetapi masih menunjukan morfologi yang normal.

5. Drumstick – Pada sel granulosit yang memiliki segmen kecil pada inti mirip dengan stick drum ini dapat ditemukan pada sel betina yang merupakan agregasi pada kromosom. Biasanya juga ini disebut dengan Barr Body.

Darah selamanya beredar di dalam tubuh oleh karena adanya kerja atau pompa jantung. Selama darah beredar dalam pembuluh maka darah akan tetap encer, namun jika darah keluar dari pembuluhnya maka darah akan menjadi beku. Pembekuan pada darah dapat dicegah dengan jalan mencampurkan darah tersebut dengan sedikit obat anti pembekuan atau sitrus natrikus. Dalam keadaan ini obat tersebut akan sangat berguna apabila darah tersebut diperlukan untuk transfusi darah. Pada tubuh seseorang yang sehat atau orang dewasa, terdapat darah sebanyak 1/13 dari berat badannya atau kira-kira 4-5 liter. Dalam jumlah tersebut pada tiap-tiap orang tidak sama, semuanya bergantung pada umur, pekerjaan, keadaan jantung, atau pembuluh darah.