Pengertian Darah dan Fungsinya

PENGERTIAN DARAHDarah adalah cairan tubuh pada manusia dan hewan lainnya yang mengangkut senyawa penting seperti nutrisi dan oksigen ke dalam sel dan mentranspor produk buangan metabolik dari sel. Darah adalah komponen penting dalam tubuh kita (dan hewan lainnya). Jika kita menggores jari kita menggunakan pisau, kita akan melihat jari kita mengeluarkan cairan bewarna merah.

Darah ini sebenarnya adalah campuran cairan dan sel, dan bahkan terdapat makronutrisi seperti protein dan ion seperti sodium dalam darah ini. Semua komponen ini memainkan peran penting untuk tubuh kita. Selain bertindak sebagai pengangkut senyawa penting untuk tubuh dan membuang produk buangan dari sel, darah juga bertindak melindungi tubuh dari invasi virus atau bakteri dan terhadap kerusakan sel. Sel darah putih, bersama sistem kekebalan tubuh, bertindak sebagai pertahanan organisme dari serangan virus atau bakteri yang menginvasi. (Baca: Fungsi Sel Darah Putih dan Sel Darah Merah)

Fungsi Darah pada Manusia

Darah lebih tebal dari pada air, dan terasa sedikit lengket. Suhu dari darah pada tubuh 38 derajat Celsius, lebih tinggi 1 derajat dari suhu tubuh. Berapa banyak tubuh yang kita punya tergantung dari ukuran dan berat tubuh kita. Seseorang dengan berat 70 kg, memiliki 5 sampai 6 liter darah di tubuhnya. Secara umum, fungsi darah pada manusia dibagi menjadi 3, yaitu:

  • Transportasi

Darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel-sel yang berada di tubuh, yang akan digunakan untuk respirasi seluler/metabolisme seluler. Karbon dioksida yang diproduksi saat metabolisme dibawa kembali ke paru paru oleh darah, yang kemudian kita hembuskan keluar saat bernafas. Darah juga menyediakan sel-sel nutrisi, mentranspor hormon-hormon dan membuang produk buangan.

  • Regulasi

Darah membantu menjaga tubuh dalam keseimbangan. Contohnya,  darah membuat suhu tubu terjaga, hal ini dilakukan melalui plasma darah, yang bisa mengabsorbsi panas. Ketika pembuluh darah meluas, darah mengalir lebih lambat dan hal ini menyebabkan panas hilang. Ketika suhu lingkungan turun, pemuluh darah bisa mengerut agar kehilangan panas bisa ditekan. (Baca: Mekanisme Peredaran Darah pada Manusia)

  • Proteksi

Jika pembuluh darah rusak (contohnya jika tangan berdarah), trombosit bertindak sebagai penyumbat dalam area yang terluka, untuk mencegah kehilangan darah lebih lanjut. Selain itu, sel darah putih dan senyawa messenger lainnya memainkan peran penting dalam sistem kekebalan tubuh.

Komponen Darah dan Fungsinya

Secara definisi, darah adalah cairan yang bergerak melalui pembuluh darah di sistem sirkulasi. Pada tubuh manusia, darah terbagi menjadi plasmasel darah merah dan putih, dan sel trombosit.

  • Plasma

Plasma adalah komponen utama dari darah yang terdiri dari air dengan campuran protein, ion, nutrisi, dan zat buangan. Plasma ini terdiri dari 90% air dan 10% sisanya adalah ion, protein, nutrisi, zat buangan dan gas. Ion, protein dan molekul lainnya dalam plasma memainkan peran penting dalam menjaga pH darah dan keseimbangan osmotik. (Baca: Fungsi Sel Darah Merah)

Beberapa molekul dalam plasma memiliki peran yang spesifik. Contohnya yaitu hormon yang berperan sebagai sinyal jarak jauh, antiodi yang mengidentifikasi dan menyerang patogen, dan faktor pembekuan yang membentuk pembekuan darah pada daerah luka. Lipid, seperti kolestrol, juga dibawa oleh plasma, tetapi lipid ini harus dibawa oleh protein khusus karena lipid tidak bisa bercampur dengan air.

  • Sel darah merah

Sel darah merah ini memiliki fungsi untuk membawa oksigen dan karbon dioksida yang nantinya digunakan dalam respirasi seluler dan metabolisme. Sel darah merah ini adalah sel khusus yang mensirkulasi ke seluruh tubuh dan membawa oksigen ke jaringan. Pada manusia, sel darah merah ini berukuran kecil (hanya 7 samai 8 mikro meter) dan tidak memiliki organel mitokondria dan nukleus (inti sel) ketika dewasa. (Baca: Jenis-Jenis Sel Darah)

Karakteristik-karakteristik ini memungkinkan sel darah merah untuk melaksanakan tugas sebagai pembawa molekul oksigen dengan efektif. Ukuran yang kecil membuat pertukaran gas menjadi mudah, sedangkan ketidakhadiran nukleus membuat ruang tambahan untuk hemoglobin, protein penting yang digunakan dalam transpor oksigen. Ketidakadaan mitokondria membuat sel darah merah tidak menggunakan oksigen yang ia bawa (karena fungsi sel darah merah ini membawa oksigen dan memberikannya kepada yang membutuhkan). (Fungsi Hemoglobin)

Pada organ paru paru, sel darah merah mengambil oksigen dan mensirkulasikannya ke seluruh tubuh, ia melepaskan oksigen ke jaringan di sekitarnya. Sel darah merah juga memainkan peran penting dalam transpor karbon dioksida (produk buangan). Sel darah merah mempunyai umur 120 hari, sel yang tua atau rusak akan dihancurkan di hati, dan sel yang baru akan diproduksi di tulang sum-sum. Produksi sel darah merah ini dikendalikan oleh hormon erythropoietinyang dilepaskan oleh organ ginjal. (Baca: Cara Kerja Paru-Paru)

  • Sel darah putih

Sel darah putih adalah bagian dari sistem imun yang berfungsi sebagai respon kekebalan tubuh. Sel yang mempunyai nama lain leukocytes ini lebih sedikit jumlahnya dari pada sel darah merah, yaitu sekitar 1% dari sel yang ada di darah. Fungsi sel darah putih bereda dengan sel darah merah, fungsinya yaitu sebagai respon kekebalan tubuh, mengidentifikasi dan menetralisir invasi dari patogen seperti bakteri dan virus. (Baca: Macam-Macam Bakteri)

Meskipun jumlah sel darah putih lebih sedikit. tetapi ukuran sel darah putih lebih besar dari sel darah merah, dan mempunyai nukleus serta mitokondria, tidak seperti sel darah merah. Sel darah putih dibagi menjadi 2 kelompok menurut penampilannya jika dilihat melalui mikroskop, yaitu granulocytes dan  agranulocytes.

  1. Granulocytes: Kelompok ini mempunyai granula pada sitoplasmanya ketika dilihat melalui mikroskop. Kelompok ini terdiri dari neutrophils, eosinophils, dan asophils.
  2. Agranulocytes: Kelompok ini tidak memiliki granula pada sitoplasmanya. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah monocytes dan lymphocytes.

Setiap jenis sel darah putih ini memainkan peran yang spesifik dalam pertahanan tubuh. Contohnya, beberapa sel darah putih berperan dalam menelan dan menghancurkan patogen, sementara yang lainnya mengidentifikasi mikroorganisme spesifik dan meluncurkan respons kekebalan tubuh untuk melawannya. Daya hidup sel darah putih tergantung dari jenis sel darah putihnya, dan sel baru diproduksi di tulang sum sum. (Baca: Anatomi Tulang Manusia)

  • Trombosit

Trombosit bertanggung jawab terhadap pemekuan darah. Trombosit ini adalah pecahan sel yang terlibat dalam pembekuan darah. Trombosit diproduksi ketika sel yang besar, megakaryocytes dipecah menjadi kepingan, setiap satu sel ini akan memuat 2000 sampai 3000 trombosit. Trombosit biasanya berbentuk disk dan kecil, berukuran sekitar 2 sampai 4 mikrometer.

Ketika misalnya jari kita terkena pisau dan berdarah, trombosit tertarik ke tempat luka dan membentuk semacam penyumbat yang lengket. Trombosit kemudian melepaskan sinyal, yang tidak hanya menarik trombosit lainnya, tetapi juga mengaktifkan sinyal yang mengkonversi fibrinogen (protein larut air yang ada di plasma darah) menjadi fibrin (protein yang tidak larut dalam air). Fibrin kemudian membentuk benang benang yang memperkuat penyumbat trombosit, agar mencegah kehilangan darah semakin banyak. (Baca: Fungsi Fibrinogen)

Pembuatan bagian-bagian darah berasal dari sel induk (stem cells). Pada sel darah dewasa, biasanya sel diproduksi di tulang sum-sum. Macam macam sel darah merah berkembang dalam beberapa tahap dari sel induk menuju sel darah atau trombosit. Sel darah putih seperti lymphocytes tidak dewasa hanya di tulang sum-sum, tapi tumbuh juga di kelenjar getah gening. Ketika sel-sel selesai tumbuh, ia dilepaskan ke peredaran darah. Beberapa senyawa messenger mengatur produksi sel-sel darah. Hormon erythropoietin, yang diproduksi di ginjal, mendorong produksi sel-sel darah merah, sementara cytokine menstimulasi produksi sel sel darah putih.

Kesimpulannya, darah adalah komponen penting pada organisme hewan, khususnya manusia. Darah berfungsi sebagai pengangkut oksigen untuk digunakan dalam respirasi seluler, sebagai mekanisme sistem imun tubuh, dan sebagai pengatur metabolisme tubuh. Komponen darah terdiri dari plasma, sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Masing-masing komponen ini mempunyai fungsi yang bervariasi dalam metabolisme tubuh.