Sistem Ekskresi Paru-paru Pada Manusia

Sistem ekskresi merupakan sistem yang mengatur pembuangan zat-zat sisa  yang tidak digunakan dan bersifat racun dari dalam tubuh. Zat sisa ini didapatkan dari hasil metabolisme tubuh. Setiap hari manusia mengonsumsi makanan makanan yang akan dicerna melalui sistem pencernaan pada manusia. Zat makanan kemudian diedarkan oleh alat peredaran darah ke seluruh tubuh.

Namun zat yang dikonsumsi bukan hanya zat nutrisi yang dapat digunakan tubuh. Zat seperti alkohol dan obat-obatan yang bersifat racun juga ikut diedarkan darah. Disinilah organ sistem ekskresi berperan penting dalam pembuangan zat racun dari tubuh. Apabila terjadi kelainan pada sistem ekskresi manusia, maka tubuh tidak bisa mengeluarkan zat sisa metabolisme dari tubuh secara optimal. Organ yang termasuk dalam sistem ekskresi pada manusia adalah hati, paru paru , ginjal, dan kulit. Berikut adalah pembahasan mengenai sistem ekskresi paru-paru

Struktur Paru-Paru

Paru-paru merupakan organ penting dalam sistem pernafasan mamalia dan manusia. Letak paru-paru pada manusia adalah di dalam rongga dada bagian kiri dan kanan. Paru-paru bagian kiri lebih kecil dibandingkan dengan bagian kanan karena adanya jantung pada rongga dada sebelah kiri atas. Apabila ukuran dua bagian paru-paru ini sama besarnya maka rongga dada akan sesak dan mengganggu cara kerja jantung

Struktur dan bagian bagian paru paru kanan dan kiri antara lain:

  • Trakea – lanjutan saluran nafas dari laring, sebagai perantara antara laring dan bagian paru paru lain. Trakea juga sebagai batas antara sistem respirasi bagian bawah dan bagian atas. Sistem respirasi bagian atas diantaranya bagian bagian hidung dan laring.
  • Bronkus – sering disebut sebagai percabangan dari trakea. Fungsi bronkus adalah mengeluarkan benda asing dan kotoran yang masuk dalam saluran pernafasan. Fungsi ini dilakukan oleh silia yang ada pada dinding bronkus. Bronkus primer adalah percabangan pertama dari trakea, terdiri dari bronkus primer dekstra (bronkus yang mengarah pada paru paru kanan) dan bronkus primer sinistra (bronkus yang mengarah pada paru paru kiri). Selanjutnya percabangan bronkus akan menjadi bronkiolus.
  • Lobus – paru paru dibagi dalam beberapa lobus. Paru paru kanan memiliki tiga lobus sedangkan paru paru kiri memiliki dua lobus. Lobus pada paru paru kanan dipisahkan oleh patahan miring (Oblique fissure) dan patahan lurus (horizontal frissure). Sedangkan paru paru kiri hanya dipisahkan oleh patahan lurus.
  • Alveolusdisebut juga dengan kantung udara yang muncul dari bronkiolus. Fungsi alveolus adalah sebagai tempat pertukaran udara.
  • Pleura – merupakan selaput tipis yang menyelebungi paru paru. Ada dua jenis pleura, yaitu pleura viserali (selaput yang membungkus paru paru) dan pleura parietal (selaput yang melapisi rongga dada). Diantara dua selaput ini terdapat cairan yang berfungsi sebagai pelumas untuk menghindari gesekan antara paru paru dan dinding dada.

Paru-paru dalam Sistem Ekskresi

Setiap bagian paru paru memiliki fungsinya masing masing dalam sistem pernafasan pada manusia dan sistem respirasi manusia. Istilah pernafasan dipakai untuk menunjukkan kegiatan menghirup dan mengeluarkan udara dari dalam tubuh. Sedangkan respirasi oleh paru paru digunakan untuk menunjukkan pertukaran oksigen dengan karbondioksida dan uap air. Disinilah paru paru berperan sebagai organ sistem ekskresi paru paru yaitu dalam pembuangan karbondioksida dan uap air ke luar tubuh.

  1. Mekanisme Pernafasan

Mekanisme pernafasan pada manusia ada 2 macam yaitu pernafasan dada dan pernafasan perut. Kedua mekanisme pernafasan ini memiliki fase yang sama yaitu fase inspirasi dan ekspirasi. Pada pernafasan dada, pernafasan terjadi oleh bantuan tulang rusuk. Tahapan pernafasan dada diuraikan sebagai berikut:

  • Fase inspirasi – pada fase inspirasi pernafasan dada, otot rusuk (muskulis intercostalis eksternal) berkontraksi. Hal ini menyebabkan tulang rusuk terangkat dari keadaan normal. Sesuai dengan prinsip tekanan, semakin besar volume maka tekanan yang dimiliki mengecil. Sehingga tekanan udara dalam paru paru mengecil. Akibatnya udara masuk ke dalam paru paru.
  • Fase ekspirasi – pada fase ekspirasi pernafasan dada, otot rusuk relaksasi yang menyebabkan tulang rusuk yang tadinya terangkat saat fase inspirasi kembali dalam keadaan semula. Hal ini menyebabkan volume paru paru mengecil dan tekanan membesar. Akibatnya udara keluar dari paru-paru.

Sedangkan dalam mekanisme pernafasan perut, yang berperan adalah otot diafragma. Fungsi diafragma sendiri adalah sebagai pembatas antara organ dalam rongga dada dan perut. Tahapan dalam pernafasan perut diuraikan sebagai berikut:

  • Fase inspirasi – pada fase inspirasi pernafasan perut, otot diafragma berkontraksi. Hal ini menyebabkan otot diafragma mendatar dan paru paru mengembang. Sesuai dengan prinsip tekanan, semakin besar volume maka tekanan yang dimiliki mengecil. Sehingga tekanan udara dalam paru paru mengecil. Akibatnya udara masuk ke dalam paru paru.
  • Fase ekspirasi – pada fase ekspirasi pernafasan perut, otot diafragma relaksasi yang menyebabkan otot diafragma yang tadinya mendatar kembali melengkung. Hal ini menyebabkan volume paru paru mengecil dan tekanan membesar. Akibatnya udara keluar dari paru-paru.
  1. Ekskresi Karbondioksidan dan Uap Air

Ekskresi karbondioksida dan uap air erat kaitannya dengan sistem pencernaan pada manusia dan sistem sirkulasi pada manusia. Zat nutrisi yang dicerna dari makanan oleh sistem pencernaan tubuh diubah menjadi energi untuk digunakan oleh tubuh. Zat nutrisi diedarkan melalui darah ke sel sel seluruh tubuh. Didalam sel tubuh, energi digunakan bersama dengan oksigen dan berubah menjadi karbondioksida dan uap air sebagai hasil metabolismenya.

Hemoglobin dalam darah sangat berperan dalam kegiatan ini. Hemoglobin dalam sel darah merah digunakan sebagai alat untuk mengikat dan memindahkan oksigen dan karbondioksida. Fungsi hemoglobin ini memungkinkan terjadinya pertukaran gas, khususnya dalam alveoli paru paru. Mekanisme pertukaran gas ini dijelaskan sebagai berikut:

  • Karbondioksida hasil metabolisme sel diikat oleh hemoglobin atau terlarut dalam plasma darah dengan membentuk ion bikarbonat. Reaksi ini dikatalisis oleh enzim karbonik anhidrase.
  • Darah yang kaya karbondioksida masuk ke dalam jantung dan kemudian dialirkan menuju paru paru.
  • Saat darah ada dalam pembuluh kapiler di paru paru dan berdekatan dengan alveoli, terjadilah difusi. Difusi adalah proses perpindahan molekul gas dari konsentrasi tinggi ke konsentasi rendah.
  • Sel darah memiliki konsentrasi gas karbondioksida yang lebih tinggi sehingga dipindah ke alveoli.
  • Sebaliknya alveoli memiliki konsentrasi oksigen lebih tinggi sehingga oksigen dipindah ke sel darah.
  • Setelah itu karbondioksida dan uap air dikeluarkan lewat hidung.

Mekanisme ini selalu terjadi selama manusia masih hidup, sehingga bernafas menjadi salah satu ciri-ciri makhluk hidup. Adanya gangguan pada alveoli menyebabkan gangguan sistem pernafasan yang ditunjukkan dengan sesak nafas, nafas memburu, atau kesulitan bernafas. Perokok aktif biasanya memiliki gangguan ini.