Sistem Peredaran Darah Manusia Secara Lengkap

Sistem peredaran darah manusia, atau yang disebut juga sistem kardiovaskuler merupakan suatu sistem pemindahan nutrisi dan zat-zat tertentu melalui sistem peredaran darah dari jantung ke seluruh sel-sel organ dalam tubuh, dan begitu pula sebaliknya. Darah memiliki dua sistem peredaran, yaitu :

  1. Sistem peredaran darah terbuka
  2. Sistem peredaran darah tertutup

Sehingga perlu diketahui juga bahwa manusia sebagai makhluk hidup memiliki sistem peredaran darah tertutp karena jika darah pada tubuh manusia tidak akan pernah keluar dari pembuluh darah vena, arteri atau kapiler. Darah yang beredar dalam tubuh manusia membawa zat-zat penting seperti asam amino, oksigen, karbondioksida, elektrolit, hormon, dan sebagainya ke sel-sel di seluruh tubuh, dan membawa zat-zat hasil sekresi ke sel-sel organ yang bertugas membersihkannya seperti ginjal, liver, dan sebagainya.

Mekanisme peredaran darah pada Manusia manusia memiliki fungsi yang amat penting demi kelangsungan hidup organ-organ penting di dalamnya. Sistem ini membantu menstabilkan pH dan suhu tubuh, menutrisi sel-sel, dan melawan penyakit. Pada sistem ini, cara kerja jantung, pembuluh darah, dan darah memiliki peranan terpenting dalam sistem. Bagaimana ketiga organ dan jaringan berperan dan saling terkait dalam sistem akan dijelaskan dalam struktur sistem peredaran darah.

Sistem Peredaran Darah Manusia

Dalam struktur sistem peredaran darah manusia, alat peredaran darah manusia yang sangat penting adalah jantung, darah, dan pembuluh darah.

Jantung

Peredaran darah jantung merupakan salah satu komponen terpenting dalam sistem peredaran darah manusia. Fungsi jantung adalah memompa darah kaya oksigen ke seluruh organ tubuh dan darah miskin oksigen ke paru-paru. Jantung yang memiliki berat 300 gram merupakan sebuah otot tunggal. Otot yang berada di dalam jantung juga memiliki lapisan – lapisan, lapisan yang berada di otot yaitu : lapisan endothelium, dan dinding jantung terdiri dari:

  • Endokardium
  • Miokardium
  • Epikardium

Posisi jantung dalam rongga torakik dilindungi oleh tulang dada, dan hampir diselubungi sepenuhnya oleh paru-paru, yang dibatasi oleh sebuah selaput ganda perikardium, dan tertempel di diafragma. Selaput pertama perikardium (lamina viserlais) menempel pada jantung. Selaput keduanya (lamina panistalis), yang menghadap ke luar, berair dan lebih longgar, yang dapat meminimalisir gesekan antara organ yang berdekatan akibat gerakan memompa jantung.

Jantung dikelilingi oleh banyak pembuluh darah. Jantung memiliki empat bagian, yaitu serambi kanan (atrium kanan), bilik kanan (ventrikel kanan) dan serambi kiri (atrium kiri), bilik kiri(ventrikel kiri). Antara atrium dan ventrikel jantung terdapat katup atrioventikuler untuk mencegah darah pada aorta dan arteri pulmonalis masuk lagi ke ventrikel saat diastole. (Baca juga: Kelainan jantung)

Darah

Darah merupakan sebuah jaringan. Fungsi darah pada manusia adalah sebagai pengangkut oksigen, nutrisi dan hormon ke seluruh sel dan jaringan tubuh dan sisa-sisa metabolisme untuk dibuang oleh sistem ekskresi. Darah mengandung hemoglobin, yang menjadi penyebab darah berwarna merah. Darah terdiri dari sel darah dan plasma darah.

Jenis-jenis sel darah antara lain adalah sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan keping darah (trombosit). Fungsi sel darah putih dan sel darah merah sangat penting. Sel darah merah banyak mengandung hemoglobin. Fungsi sel darah merah adalah untuk membawa sari makanan dan oksigen. Orang yang kekurangan sel darah merah akan mengalami anemia.

Sel darah putih berfungsi sebagai antibodi dan trombosit sebagai pembeku darah saat tubuh terluka. Fungsi darah putih bertugas menghancurkan benda yang dianggap asing dan berbahaya oleh tubuh, misal bakteri dan virus.

Plasma darah yang oleh sebagian orang juga disebut serum darah merupakan cairan pada darah yang komposisinya mencapai 91,5 %. Plasma darah mengandung immunoglobin (untuk menjaga daya tahan tubuh), bahan pembeku darah, albumin, hormon, protein dan garam. (Baca juga: Perbedaan plasma dan serum darah)

Pembuluh Darah

Pembuluh darah terdiri dari pembuluh koroner, arteri, vena dan kapiler. Masing-masing memiliki ciri khas dan tugas yang berbeda.

  • Arteri

Arteri adalah pembuluh darah yang berada di tubuh makhluk hidup yang akan membawa darah seperti oksigen dari jantung yang akan disebar ke seluruh tubuh manusia yang membutuhkan, jaringan dan juga sel-sel yang berada di dalam tubuh manusia. Sehingga di dalam gambar anatomi arteri bisa dilihat dan di perhatikan bahwa dengan warna merah. Dinding arteri yang memiliki ukuran lebih tebal dari pada dinding vena yang terdiri dari tiga lapisan. Ketiga lapisan tersebut berturut-turut adalah lapisan paling dalam yang bernama endothelium, lapisan bagian tengah yang merupakan otot polos dan berserat elastis, dan lapisan luar yang merupakan jaringan ikat dan juga memiliki serat yang elastis. (Baca juga: Kelainan morfologi eritrosit dan leukosit)

Pembuluh aorta adalah pembuluh arteri yang paling besar dan berdinding paling tebal. Arteri paling kecil adalah arteriol yang berhubungan langsung dengan pembuluh kapiler. Darah kaya oksigen dari bilik kiri jantung akan keluar melalui aorta dan masuk ke arteri. Darah akan beredar menuju tubuh bagian atas dan setelah itu menuju tubuh bagian bawah.

  • Kapiler

Kapiler merupakan pembuluh darah yang sangat kecil berdiameter 5 sampai 10 µm. Dalam pembuluh kapiler terjadi pertukaran oksigen, air, nutrisi dengan karbondioksida dan limbah sel-sel sekitarnya. Kapiler hanya memiliki dua lapisan, yaitu membran basal dan lapisan endothelium. Darah yang mengandung karbondioksida akan dibawa dari kapiler menuju vena. (Baca juga : Bahaya hemofilia)

  • Vena

Vena yang disebut juga pembuluh balik merupakan pembuluh darah yang membawa darah miskin oksigen dari sel dan jaringan menuju ke jantung. Pengecualian untuk vena umbikalis, pembuluh ini membawa darah kaya oksigen dari paru-paru ke jantung. Sehingga bisa di lihat pada gambar anatomi yaitu pembuluh darah vena telah digambarkan dengan simbol berwarna biru. Vena yang utama terdiri dari vena cava dan inferior yang akan membawa darah dari tubuh pada bagian bawah jantung dan vena cava superior yang akan membawa darah dari tubuh bagian atas jantung. Kedua vena masuk ke serambi kanan jantung. Pembuluh vena paling kecil adalah venula yang membawa darah dari kapiler, yang selanjutnya bergabung menuju vena.

  • Pembuluh Koroner

Pembuluh koroner merupakan pembuluh darah yang memberikan pasokan darah yang mengandung oksigen dan nutrisi untuk jantung. Peredaran darah pada jantung masuk dalam sistem sirkulasi koroner, yang mengawali peredarannya dari aorta, lau masuk ke arteri koroner kanan dan arteri koroner kiri. Apabila oksigen dan nutrisi disuplai ke jantung, maka darah yang berada di dalam tubuh manusia yang mengandung karbondioksida akan dibawa ke dalam jantung melaui vena koroner. Oksigen dan nutrisi yang di gunakan untuk jantung maka akan dipasok sendiri dengan melalui pembuluh koroner.

  • Vena Portal Hepatica

Vena Portal Hepatica merupakan vena khusus yang yang tidak membawa darah ke jantung, melainkan membawa darah yang mengandung sari-sari makanan menuju ke hati. Vena portal hepatica yang juga disebut vena porta merupakan kumpulan kapiler di sekitar usus yang menyerap sari-sari makanan dari dalam usus. Dalam hati, sari-sari makanan akan diproses.

Sistem Peredaran Darah pada Manusia

Jantung –> Serambi Kanan –> Bilik Kanan –> Paru-Paru –>  Serambi Kiri –> Bilik Kiri –> Seluruh Tubuh –> Jantung

Di atas adalah gambaran dari siklus peredaran darah pada manusia. Darah yang masuk ke jantung melau pembuluh vena mengalir menuju serambi kanan, kemudian masuk ke bilik kanan, lalu dipompa melalui arteri pulmonalis ke paru-paru. Pada paru – paru dan karbondioksida yang berada di dalam darah maka akan dikeluarkan dari hemoglobin kemudian oksigen akan diserap ke dalam hemoglobin. Darah yang kaya akan adanya oksigen maka akan membawa dan menuju jantung melalui vena pulmonalis kemudian akan masuk ke serambi kiri, setelah itu akan mengalir ke bilik kiri. Dan selanjutnya dari bilik kiri darah akan dipompa ke seluruh tubuh.

Darah ini akan masuk ke organ-organ, jaringan dan sel-sel dalam tubuh membawa oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan. Sebagian darah menuju usus untuk mengambil sari-sari makanan, dan menuju ke hati (liver) melaui pembuluh balik atau vena porta hepatica. Sebagian darah yang lain menuju ginjal untuk proses penyaringan. Sisanya menuju berbagai sel di seluruh tubuh manusia untuk melakukan proses metabolisme. Sisa hasil metabolisme yang berupa karbondioksida mengalir kembali menuju jantung melalui pembuluh vena.

Baca juga:

Sehingga perlu anda ketahui juga bahwa ada dua jenis sistem peredaran darah, yaitu:

  • Sistemik (Sistem Peredaran Darah Besar)

Sistem peredaran darah besar adalah sistem peredaran darah yang merupakan sistem peredaran darah yang berasa; dari jantung dan akan menuju organ – organ yang berada di tubuh manusia secara keseluruhan kemudian akan di bawa ke jantung.

  • Pulmonal (Sistem Peredaran Darah Kecil)

Sistem peredaran darah kecil adalah sistem peredaran darah dari jantung menuju paru-paru dan sebaliknya.Baca juga: Kelainan pada sistem peredaran darah manusia

Sirkulasi dalam Sistem Peredaran Darah pada Manusia

Beberapa sirkulasi berikut terkait dengan sistem peredaran darah pada manusia. Bagaimana sistem-sistem berikut berhubungan dengan sistem peredaran darah pada manusia akan dijelaskan sebagaimana berikut.

  • Sirkulasi Paru-Paru

Sirkulasi darah dalam paru-paru merupakan suatu proses penting dalam sistem peredaran darah manusia. Darah miskin oksigen yang dipompa dari jantung masuk ke dalam paru-paru melalui arteri paru-paru, yaitu arteri pulmonalis. Sehingga di dalam pembuluh alveolus akan terjadi difusi karbondioksida dan akan ada penyerapan oksigen. Darah yang memiliki kandungan oksigen yang banyak maka akan kembali ke jantung dengan melalui vena paru-paru atau vena pulmonalis. Suplai darah untuk paru-paru itu sendiri diedarkan melalui sirkulasi bronkial yang bertugas untuk memberikan nutrisi pada paru-paru sebesar 1% dari curah jantung. (Baca juga: Sistem ekskresi paru-paru)

  • Sirkulasi Otak

Otak mendapatkan suplai dari dua arteri yang berbeda. Arteri asterior mensuplai darah ke otak bagian depan sedangkan arteri posterior mensuplai darah untuk batang otak dan otak bagian belakang. Aliran darah dari depan dan belakang akan bertemu di Lingkaran Willis. (Baca juga : Bagian-bagian paru-paru)

  • Sirkulasi Ginjal

Sirkulasi darah di ginjal bertujuan untuk menyaring darah, sekaligus untuk memberikan nutrisi dan oksigen pada ginjal. Ginjal mendapatkan sekitar 20% darah yang keluar dari jantung. Darah untuh ginjal disuplai melalui arteri renali, yang kemudian dilanjutkan ke pembuluh-pembuluh halus yang disebut arteriol aferen, lalu dilanjutkan ke kapiler glomerulus yang berhubungan dengan arterioleferen. Dari ginjal darah kembali ke jantung melalui vena renalis dan lanjut ke vena cafa ascending. (Baca juga: Bagian-bagian-ginjal)

  • Sistem Limfatik

Fungsi utama sistem limfatik adalah mengangkut getah bening, menyaring dan menghancurkan mikroorganisme yang berbahaya, mengangkut lemak emulsi dari usus, memproduksi zat antibodi dan membawa kembali cairan dan protein ke sirkulasi darah dalam sistem kardiovaskuler. Sistem limfatiksecara berurutan terdiri dari getah bening, kelenjar getah bening, kapiler getah bening dan pembuluh limfatik.

Sistem peredaran darah manusia memiliki peranan sangat penting demi keberlangsungan hidup individu. Pada sistem peredaran darah yang terjadi ditubuh manusia merupakan sistem transportasi yang memiliki tugas untuk mengangkut berbagai:

  • Zat
  • Nutrisi, dan
  • Oksigen

Ketiga zat itu akan dibawa ke seluruh organ, jaringan dan sel-sel dalam tubuh. Sehingga didalam sistem peredaran darah, bahan dari buangan hasil metabolisme tubuh akan dikirim ke organ-organ yang berkepentingan dan selanjutnya akan disaring, diolah, disekresi ataupun diekskresi di dalam organ tersebut. Dalam sistem kardiovaskuler, ada beberapa sistem sirkulasi yang saling berkaitan, dan juga memiliki peranan yang sangat penting dalam proses metabolisme tubuh. Kegagalan salah satu sistem akan mengganggu jalannya sistem lain, dan bahkan dapat mengancam keberlangsungan hidup individu tersebut.