9 Struktur Mineral Dalam Tubuh Manusia

Struktur mineral sangat berpengaruh dalam proses terjadinya metabolisme dalam tubuh manusia. Pada umumnya mineral sendiri dibutuhkan oleh tubuh dalam bentuk seperti halnya ion yang berguna mendukung proses pembentukan pada struktur tubuh manusia. Sehingga keberadaan mineral mempunyai peran penting dan ikut andil mendukung kinerja secara keseluruhan anggota tubuh.

Baca juga :

Struktur Mineral

Definisi dari mineral ialah komponen-komponen senyawa yang proses pembentukannya melibatkan suatu proses geologis terlebih dahulu. Masing-masing sumber mineral mempunyai fungsi sendiri-sendiri yang harus tercukupi untuk tetap menjaga kestabilan kadar mineral yang ada di dalam tubuh, sehingga diharapkan kesehatan tubuh tetap terjaga. (baca juga : macam macam mineral)

Secara garis besar mineral sendiri bisa dikategorikan menjadi dua bagian, seperti halnya makroelemen yang dapat didefinisikan sebagai mineral yang diperlukan oleh tubuh manusia dengan kadar yang lumayan besar. Contohnya yakni fosfor (P), magnesium (Mg), natrium (Na), kalium (K), kalsium (Ca).Kemudian mikroelemen yang dapat didefinisikan sebagai mineral yang diperlukan oleh tubuh manusia dengan kadar yang relatif kecil. Contohnya yakni kobalt (Co),tembaga (Cu), seng (Zn). (baca juga : macam macam vitamin)

1. Kalsium

Kalsium merupakan mineral yang bersumber dari bahan-bahan makanan nabati dan hewani, misalnya brokoli, kacang-kacangan, susu, ikan. Cara kerja mineral ini digunakan untuk memperkuat struktur bagian gigi dan juga bagian tulang, mendukung proses pembentukan darah, membantu pada saat terjadi kontraksi bagian otot. (baca juga : mekanisme kontraksi otot)

Pada umumnya jika dalam tubuh kita mengalami kekurangan mineral ini akan terjadi suatu proses pelunakan pada bagian tulang, kondisi fisik tulang akan menjadi semakin rapuh, dan seringkali dijumpai terjadi kejang pada otot sehingga tidak bisa bekerja dengan maksimal. (baca juga : komponen darah)

2. Natrium

Natrium merupakan mineral yang bersumber dari bahan-bahan pelengkap makanan yakni garam dapur. Cara kerja mineral ini digunakan dalam menjaga kestabilan dan juga keseimbangan kondisi cairan yang ada di dalam tubuh, menjaga kestabilan dan keseimbangan pH yang ada di dalam sel, kemudian mendukung dan membantu proses penghantaran impuls ke bagian saraf. (baca juga : tulang penyusun rangka manusia)

Pada umumnya jika dalam tubuh kita mengalami kekurangan mineral ini maka akan terjadi kelelahan pada bagian otot yang nantinya akan mempengaruhi peforma dan kinerja bagian otot itu sendiri, kondisi suhu tubuh menjadi lebih tinggi dari biasanya sehingga dikhawatirkan akan mengakibatkan kejang-kejang. (baca juga : penyakit pada alat ekskresi)

3. Kalium

Kalium merupakan mineral yang bersumber dari bahan-bahan makanan nabati dan hewani, misalnya kacang-kacangan, daging, telur, sayur-sayuran, buah-buahan, susu. Cara kerja mineral ini yakni digunakan mendukung dan membantu suatu proses kontraksi yang terjadi pada bagian otot, menjaga kestabilan dan keseimbangan kadar air yang ada dalam tubuh, sebagai katalisator dalam berbagai reaksi-reaksi yang terjadi di dalam tubuh. (baca juga : sistem hormon pada manusia)

Pada umumnya jika dalam tubuh kita mengalami kekurangan mineral ini maka akan terjadi berbagai gangguan terhadap pertumbuhan dan juga perkembangan sehingga tidak bisa maksimal, kondisi fisik pada bagian otot menjadi lemas dan menyebabkan malas untuk beraktivitas. (baca juga : struktur-sel-saraf)

4. Magnesium

Struktur mineral seperti magnesium merupakan mineral yang bersumber dari bahan-bahan makanan nabati dan hewani, misalnya kacang-kacangan, beras, susu. Cara kerja mineral ini yakni dalam mendukung suatu proses terjadi pembentukan pada bagian tulang, sebagai katalisator dalam berbagai reaksi yang terjadi di dalam tubuh, menjadi zat dan unsur penting yang dibutuhkan oleh bagian otot. (baca juga : sistem rangka manusia)

Pada umumnya jika dalam tubuh kita mengalami kekurangan mineral ini maka akan terjadi suatu gangguan emosi sehingga menjadi naik turun karena tidak stabil, kemudian terjadi suatu gangguan pada sistem kinerja bagian jantung secara keseluruhan sehingga peformanya menjadi semakin menurun. (baca juga : macam macam sendi)

5. Fosfor

Struktur mineral seperti fosfor merupakan mineral yang bersumber dari bahan-bahan makanan nabati dan hewani, misalnya telur, kacang-kacangan, unggas, susu. Cara kerja mineral ini yakni membantu dalam suatu proses terjadinya pembentukan bagian gigi dan juga bagian tulang, menjaga dan juga mengatur suatu proses metabolisme yang ada di dalam tubuh secara keseluruhan. (baca juga : metabolisme protein)

Pada umumnya jika dalam tubuh kita mengalami kekurangan mineral ini maka akan terjadi timbulnya rasa nyeri, ngilu, dan juga linu pada bagian-bagian tulang, kemudian dapat menyebabkan semakin rapuhnya kondisi fisik pada bagian gigi dan juga bagian tulang sehingga kinerjanya secara keseluruhan menjadi tidak maksimal. (baca juga : metabolisme lemak)

6. Seng

Seng merupakan mineral yang bersumber dari bahan-bahan makanan nabati dan hewani, misalnya ikan, telur, susu, sayuran-sayuran berwarna hijau. Cara kerja mineral ini yakni mendukung dan membantu proses pertumbuhan dan juga perkembangan tubuh secara keseluruhan, membantu proses regenerasi bagian sel-sel yang ada dalam tubuh, meningkatkan kemampuan dalam proses reproduksi. (baca juga : metabolisme asam amino)

Pada umumnya jika dalam tubuh kita mengalami kekurangan mineral ini maka akan terjadi gangguan pada proses penyembuhan sehingga akan menjadi semakin melambat, gangguan pada proses regenerasi sel-sel di dalam tubuh yang juga melambat, sel darah merah menjadi semakin menurun sehingga menyebabkan anemia. (baca juga : metabolisme seluler)

7. Tembaga

Tembaga merupakan mineral yang bersumber dari bahan-bahan makanan nabati dan hewani, misalnya hati, kacang-kacangan. Cara kerja mineral ini yakni mendukung terjadinya proses pembentukan pada bagian sel-sel darah, mendukung terjadinya proses pembentukan pada bagian hormon, kemudian menjaga dan memelihara fungsi secara keseluruhan dari bagian saraf. (baca juga : proses pencernaan makanan)

Pada umumnya jika dalam tubuh kita mengalami kekurangan mineral ini maka akan terdapat suatu gangguan yakni kekurangan sel darah merah karena kadarnya yang semakin menurun di dalam tubuh yang menyebabkan anemia, kemudian gangguan yang dapat terjadi pada bagian saraf sehingga mempengaruhi peforma secara keseluruhan. (baca juga : pencernaan kimiawi dan mekanis)

8. Iodium

Iodium merupakan mineral yang bersumber dari bahan-bahan makanan nabati dan hewani, misalnya ikan laut, garam dapur yang di dalamnya terdapat kandungan iodium. Cara kerja mineral ini yakni membantu memelihara dan menjaga fungsi utama dari kelenjar tiroid, membantu proses terjadinya pembentukan pada bagian hormon tiroksin. (baca juga : proses pembentukan urine)

Pada umumnya jika di dalam tubuh kita mengalami kekurangan mineral ini maka akan memicu munculnya penyakit gondok (terjadi pembengkakan), kemudian akan mempengaruhi proses pertumbuhan dan juga perkembangan tubuh secara keseluruhan yang menjadi semakin menurun sehingga menyebabkan kekerdilan karena tidak ada kemampuan tumbuh dan berkembang dengan baik. (baca juga : homeostasis glukosa dalam darah manusia)

9. Zat Besi

Zat Besi merupakan mineral yang bersumber dari bahan-bahan makanan nabati dan hewani, misalnya buah-buahan, susu, daging, dan syuran-sayuran hijau. Cara kerja mineral ini yakni membantu dan mendukung proses pembentukan hemoglobin yang terdapat dalam darah, kemudian membantu dan memperlancar proses transport pada oksigen. (baca juga : homeostasis fisiologis)

Pada umumnya jika di dalam tubuh kita mengalami kekurangan mineral ini maka menyebabkan kekurangan sel darah merah yang menyebabkan timbulnya penyakit anemia, sering merasa pusing, kondisi tubuh menjadi lesu, letih, lunglai sehingga akan mempengaruhi kinerja anggota tubuh secara keseluruhan dan membuat malas untuk beraktivitas. (baca juga : fungsi hormon progesteron)

Baca juga :

Dapat diambil kesimpulan bahwa struktur mineral sangat mempengaruhi proses metabolisme di dalam tubuh sehingga peforma terhadap pertumbuhan dan perkembangan menjadi semakin baik. Sampai disini dulu artikel kali ini yang membahas mengenai struktur mineral. Semoga bermanfaat dan terima kasih.