Struktur Sel Saraf dan Fungsinya

Struktur sel saraf pada bagian pusat atau bisa disebut dengan central nervous system (CNS) yang mempunyai fungsi dalam menerima, memproses, menginterpretasikan, dan juga menyimpan informasi yang bersifat sensoris yang datang seperti halnya informasi yang berhubungan dengan rasa, suara, bau, warna, tekanan pada kulit, kondisi pada organ internal, dan lain sebaginya. Struktur sel saraf pusat juga akan melakukan pengiriman suatu pesan kepada otot, kelenjar, dan organ internal.

Struktur sel saraf pusat secara konseptual mempunyai dua komponen yakni otak dan juga saraf tulang belakang. Bagian saraf tulang belakang adalah perpanjangan dari bagian otak. Saraf pada bagian tulang belakang berawal dari dasar otak, selanjutnya menjulur pada sepanjang bagian tengah punggung dan tulang punggunglah yang menjadi pelindungnya. Saraf tulang belakang mempunyai fungsi yakni sebagai jembatan yang nantinya akan menghubungkan bagian otak dengan bagian-bagian yang lainnya dari tubuh khususnya yang berada di bawah leher.

Baca juga :

Struktur Sel Saraf

struktur-sel-sarafStruktur sel saraf dapat terbentuk dari neuron-neuron atau pun sel-sel saraf. Neuron adalah spesialis komunikasi pada otak yang mempunyai tugas untuk mengirimkan suatu informasi ke dan dari sistem saraf pusat. Letak neuron adalah pada suatu tempat yang disebut glia atau pun sel-sel glia (yang berarti lem atau glue dari bahasa latin). (baca juga : pembelahan biner pada bakteri)

Glia dapat membentuk kira-kira 90 persen dari jumlah keseluruhan sel-sel otak. Banya orang berasumsi jika sel-sel glia hanya berperan dalam proses membungkus atau pun menyekat bagian neuron-neuron penting. Walaupun seperti itu, kita sekarang ini jadi lebih mengetahui bahwa sel-sel glia mempunyai berbagai peran penting, contohnya memberikan gizi lebih pada neuron, menyelubungi bagian neuron, dan juga melindungi bagian otak dari aneka bahan yang beracun, serta digunakan untuk membersihkan sisa neuron yang sudah mati. (baca juga : pembelahan mitosis)

Komunikasi akan terjalin antara sel-sel glia satu dengan yang lain secara kimiawi. Neuron-neuron tidak akan bisa berperan secara efektif tanpa adanya sel-sel glia. Misalnya, jika ada sejenis dengan sel glia yang mempunyai tugas dalam memperbolehkan neuron melakukan hubungan dan juga dapat berbicara satu dengan lainnya. Dengan berjalannya waktu, maka glia akan dapat membantu dalam menentukan hubungan bagian saraf mana yang terlihat semakin kuat dan juga bagian saraf yang semakin lemah. Hal tersebut bisa menunjukkan bahwa sel glia mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu proses belajar maupun ingatan. (baca juga : rantai makanan di sawah)

Walaupun demikian, neuron sudah bisa dianggap sebagai struktur  yang dapat membantu pembangunan sistem saraf. Neuron yang ada pada manusia mempunyai wujud mikroskopis (wujudnya amat sangat kecil). Hal ini Tidak seorang pun yang bisa memastikan jumlah banyaknya neuron yang ada pada bagian otak manusia, namun jika dilihat secara umum bisa diperkirakan berjumlah kira-kira 100 miliar neuron. Jumlah tersebut hampir sama dengan jumlah bintang yang berada pada galaksi kita dan ada beberapa ahli yang mempunyai suatu perkiraan yang jumlahnya lebih besar lagi. (baca juga : pembelahan sel)

Struktur Neuron

Sebuah neuron terbagi menjadi tiga bagian utama yakni dendrit, badan sel, dan akson. Penjelasannya sebagai berikut :

  • Dendrit

Dendrit mempunyai bentuk seperti dahan-dahan pohon. Dijelaskan dalam bahasa latin, kata dendrit mempunyai arti yakni pohon kecil. Dendrit mempunyai cara kerja yang bisa diibaratkan seperti halnya cara kerja pada antena. Dendrit mendapatkan pesan dari sekitar 10.000 sel saraf lainnya dan akan mengirimkan pesan tersebut ke bagian badan sel. Dendrit juga akan melakukan suatu tahapan-tahapan awal terhadap pesan-pesan tersebut. (baca juga : jenis jenis bioteknologi)

  • Badan Sel (Cell Body)

Badan sel disusun secara kasar seperti halnya bola atau pun piramida yang mempunyai mesin biokimia yang bertugas dalam upaya menjaga neuron agar tetap hidup. Badan sel juga mempunyai peran inti pada proses penentuan apakah neuron harus mengirimkan pesan-persan kepada neuron-neuron lainnya. Hal ini sangat bergantung pada proses input dari neuron lainnya. (baca juga : proses pencernaan makanan)

  • Akson

Akson mempunyai peran dalam mengirimkan pesan dari bagian tubuh sel ke neuron lain, atau pun ke bagian otot dan juga sel kelenjar. Pada umumnya, bagian ujung akson mempunyai cabang yang akan menjadi ranting, yang biasa disebut dengan terminal akson. Pada manusia, panjang keseluruhan akson bisa beraneka ragam. Ada yang mempunyai panjang sekitar satu per empat ribu inci, sampai yang mempunyai panjang bisa mencapai beberapa kaki. Dendrit dan akson sendiri, akan memberikan peran yang ganda pada bagian neuron. Sebagaimana pendapat para ilmuwan, bahwa neuron pertama-tama akan melakukan tugasnya sebagai penangkap informasi, dan selanjutnya akan melakukan tugas sebagai pengirim informasi. (baca juga : rekayasa genetika)

Cara Neuron Berkomunikasi

Pada bagian ujung neuron satu dengan bagian ujung neuron lainnya tidak akan bisa saling bersentuhan. Neuron-neuron tersebut akan dipisahkan oleh suatu ruang yang ukurannya amat sangat kecil, yang biasanya disebut dengan celah sinapsis. Celah ini merupakan suatu terminal dimana pada bagian ujung sebuah neuron hampir bisa bersentuhan dengan bagian dendrit atau pun bagian tubuh sel neuron lainnya. Keseluruhan bagian terminal ini, kemudian ujung akson, celah, dan juga membran yang menyelubungi bagian dendrit atau pun bagian badan sel biasa disebut dengan sinapsis. Karena sebuah neuron bisa memiliki ratusan bahkan ribuan terminal. (baca juga : pengertian darah)

Pada saat kita lahir, biasanya sebagian besar dari sinapsis ini belum terbentuk. Kemudian pada masa kanak-kanak sinapsis baru akan berkembang dengan sangat cepat tentunya. Akson dan dendrit pun akan terus tumbuh, seiring dengan keluarnya duri-duri kecil dari dendrit yang disebut  dengan spine. Spine jumlahnya akan menjadi semakin besar dan semakin banyak, serta akan menciptakan suatu sambungan yang semakin kompleks antara bagian dari sel-sel otak itu sendiri. Contohnya pada berbagai aktivitas seperti belajar dan juga stimulasi baru yang berasal dari lingkungan akan dapat membantu meningkatkan produksi dari neuron baru. Aktivitas dan juga stimulasi baru itu, juga akan bisa membantu dalam upaya meningkatkan kompleksitas dari sinapsis. (baca juga : sintesis protein)

Koneksi yang terjadi pada sinapsis yang tidak dipakai pada masa kanak-kanak akan otomatis terpangkas. Pada sebagian sel atau pun cabang sel, koneksi seperti ini akan mati dan tidak akan bisa tergantikan. Kemudian akan tertinggal jauh di bagian belakang jaringan saraf yang tentunya jauh lebih efisien. Pada proses pemangkasan dari sinapsis ini, mempunyai kedudukan yang sama pentingnya dengan proses pertumbuhan sinapsis itu sendiri. Tahapan pemangkasan dan juga peningkatan kepadatan pada sinapsis, tidak terhitung jumlahnya pada usia dini karena tidak ada batasan tertentu. Perubahan-perubahan tersebut akan terus berlangsung pada sepanjang hidupnya. (baca juga : hama dan penyakit pada tumbuhan)

Pesan Kimiawi Di Dalam Sistem Saraf

Tanpa adanya bagian yang digunakan sebagai pengirim pesan seperti halnya neurotransmiter, maka pada sistem saraf selamanya akan tampak gelap dan juga tidak bernyawa. Kemudian ada pengirim pesan kimiawi yang lain seperti endorfin dan juga hormon. Seperti yang sedang anda pelajari, neurontransmiter mempunya peran lainnya dalam upaya untuk memungkinkan satu bagian neuron agar bisa membangkitkan atau pun menghambat kinerja pada bagian neuron lainnya. (baca juga : macam macam jamur)

Neurontransmiter sendiri tidak hanya berada pada bagian otak saja, namun ada juga pada bagian saraf tulang belakang, saraf perifer, dan juga pada beberapa kelenjar. Melalui efek yang dapat diciptakan pada suatu jaringan saraf tertentu, maka zat tersebut bisa mempengaruhi bagaimana suasana hati bisa muncul dan juga terhadap ingatan. Sifat dasar akibat efek yang ditimbulkannya akan sangat bergantung pada suatu tingkatan dari neutrontransmiter, letaknya, dan juga jenis-jenis reseptor yang telah diikatnya. Berikut beberapa zat yang dikenal sebagai neurotransmiter dan beberapa efek yang dapat ditimbulkan:

  • Serotonin : dapat mempengaruhi neuron yang berhubungan dengan tidur, nafsu makan, persepsi sensoris, pengaturan suhu, penahan rasa sakit, dan juga suasana hati.
  • Dopamin : dapat mempengaruhi neuron yang berhubungan dengan gerakan yang dilakukan secara sengaja, belajar, ingatan, emosi, kenikmatan, dan juga respons terhadap hal-hal baru yang belum pernah terjadi sebelumnya.
  • Asetilkolin : dapat mempengaruhi neuron yang berhubungan dengan aksi otot, fungsi kognitif, ingatan, dan juga emosi.
  • Norepinefrin : dapat mempengaruhi neuron yang bisa memacu percepatan detak jantung, menurunkan aktivitas yang terjadi pada usus saat berada dalam keadaan stres, terlibat dalam suatu aktivitas belajar, ingatan, mimpi, dan juga emosi.
  • GAMA (gamma-aminobutyric acid) :  mempunyai peran sebagai neurontransmiter inhibitor yang paling utama dari bagian otak.
  • Glutamat : mempunyai peran sebagai alat penggerak utama pada neurontransmiter di bagian otak (glutamat sendiri dihasilkan oleh kira-kira 90 persen neuron dari otak).

Baca juga :

Dapat diambil kesimpulan bahwa struktur saraf dapat terbentuk dari neuron-neuron atau pun sel-sel saraf yang mempunyai tugas mengirimkan informasi dari dan ke sel saraf pusat. Sampai disini dulu ya artikel kali ini yang membahas mengenai struktur sel saraf. Semoga bermanfaat dan terima kasih.

artikel pencernaan lainnya