Cara Menyetek Tanaman yang Benar dan Mudah

Cara Menyetek TanamanCara memperbanyak tanaman salah satunya adalah dengan cara menyetek tanaman. Setek tanaman adalah cara budidaya tanaman dengan cara memotong bagian bagian tumbuhan tertentu kemudian ditanam di tanah setelah jangka waktu yang telah ditentukan.

Adapun tujuan dari penyetekan tanaman adalah mengoptimalkan pembentukan sistem akar yang baru hasil stek tersebut. Yang perlu diingat disini adalah bahwa tidak semua tanaman dapat dilakukan setek batang, hal ini dikarenakan untuk mengurangi kerugian ataupun kegagalan dalam proses stek tersebut. ( baca : Jenis Jenis Akar Tumbuhan )

Lalu bagaimana cara stek tanaman pada bagian batangnya ? Seperti namanya, stek ini nantinya akan menyambungkan bagian batang ataupun cabang dari pohon induk. Sebelum melakukan proses stek batang, alangkah lebih baik untuk menyiapkan alat alat yang diperlukan seperti:

  • Gunting stek yang tajam
  • Polybag

Selain itu, syarat tanaman agar dapat distek adalah pohon induknya harus dalam keadaan sehat, tidak terserang penyakit atau hama dan sedang tidak bertunas. ( baca : Hama dan Penyakit pada Tumbuhan )

Pada umumnya, stek batang dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:

  • Stek Lunak – Merupakan stek yang dibuat dari cabangnya yang masih muda dalam masa dan dalam masa pertumbuhannya. ( baca : Struktur Batang Dikotil dan Monokotil )
  • Stek Setengah Lunak – Merupakan stek yang dibuat dari cabang pohon yang tidak mengalami pertumbuhan lagi dan sedang dalam proses menuju batang tua. Biasanya usianya tidak lebih dari 1 tahun.
  • Stek Keras – Merupakan stek bagian batang yang sudah sangat keras dan umurnya lebih dari setahun.

1. Menyiapkan Bahan

Langkah awal pada stek batang adalah dengan menyiapkan media yang nantinya digunakan untuk menanam stek tersebut. Biasanya media tersebut berisi campuran pasir dengan pupuk kompos atau tanah dengan pupuk kompos atau dapat pula menggunakan serbuk gergaji kayu tergantung jenis pohon yang akan di stek. Adapun perbandingan antara pasir dengan pupuk kompos adalah 1:1, atau 2:1. Artikel terkait : Peran Biologi dalam Bidang Pertanian

Masukkan media tersebut ke polybag atau tempat lain dengan ketentuan untuk kedalamannya minimal 10cm. Dalam pengisian polybag tidak boleh sampai penuh, sisakan 3cm dibawah bibir polybag. Berilah air pada media tersebut hingga air hingga air keluar lagi, hal ini agar semua media dapat terkena air. ( baca : Akibat Kurang Air bagi Tumbuhan )

2. Pemotongan Batang

Tahap kedua adalah pemotongan pada batang tersebut. Akan tetapi pada tahap ini terdapat beberapa ketentuan lain seperti:

  • Stek Lunak & Setengah Lunak

Untuk kedua stek ini sebaiknya potonglah batang atau ranting pohon dengan panjang sekitar 10-12,5 cm dengan diameter 0,5 cm. Kemudian buanglah bagian bawah daun dan menyisakan beberapa helai saja. ( baca : Bagian Bagian Daun )

  • Stek Keras

Sedangkan untuk stek keras, potonglah dengan panjang 15-20 cm dan yang perlu diingat bahwa pemotongan pada stek keras harus dibawah bagian yang lunak. Kemudian sisakan 3 helai daun saja pada bagian atas hasil stek, sedangkan daun yang agar lebar dipotong setengah. Artikel terkait : Bagian Bagian Batang

3. Menyambung Batang

Untuk tahap ketiga ini, kita dapat menambahkan zat yang dapat merangsang pertumbuhan dari tanaman yang akan distek tersebut. Caranya adalah dengan memasukkan bagian pangkal hasil stek ke zat tersebut. Kemudian sambungkan pangkal stek tersebut ke batang yang dibelah sebelumnya. Artikel terkait : Fungsi Hormon Asam Absisat

Setelah keduanya terlihat tersambung, kemudian bungkuslah dengan plastik yang transparan sehingga cahaya matahari dapat masuk. Langkah selanjutnya adalah tempatkan di tempat yang teduh agar dapat tumbuh dengan baik. Dan tunggulah dalam jangka waktu kurang lebih 1 minggu untuk mengunggu hasilnya.

4. Perawatan

Apabila sudah 1 minggu, lihatlah stek batang tersebut. Biasanya sudah muncul daun baru yang masih segar dan bagian pangkalnya dari sambungan sudah mulai berakar. Setelah 1 bulan, biasanya tanaman tersebut sudah dapat dipindah ke wadah yang lebih besar. Akan tetapi jangka waktu ini tergantung dari tanaman yang distek.

Setelah dipindahkan ke tempat yang lebih besar, rawatlah hingga tumbuh dan berkembang dengan baik sehingga dapat dipindahkan lagi ke lahan pertanian. Yang perlu diperhatikan disini adalah jangan sampai hasil stek ini mengalami kekeringan, hal ini dikarenakan dapat membuat tanaman tersebut menjadi layu bahkan mati. Akan tetapi tidak boleh kelebihan air karena akan mengganggu sistem perakarannya.

Artikel terkait :

Cara Mempercepat Pertumbuhan Akar

Pada stek batang ini, pertumbuhan akar akan tumbuh secara bertahap tergantung nutrisi yang didapatkan dari lahan media tersebut. Untuk mempercepat pertumbuhannya, kita dapat menggunakan cara sebagai berikut:

  • Pengeratan Batang

Cara pertama adalah dengan pengeratan pada bagian batangnya. Yang dimaksud disini adalah penimbunan karbohidrat di pohon induk yang nantinya akan diambil batangnya dengan cara membuat keratan pada cabang batang tersebut.

Dengan ketentuan lebar bagian batang yang dikupas adalah 2 cm dan jarak antar ujung batang dengan keratan adalah 30-40 cm. Tunggulah keratan tersebut dalam jangka waktu 2-4 minggu, dimana nantinya akan terlihat benjolan disekitar keratan tersebut.

Adanya benjolan tersebut dikarenakan karbohidrat yang telah berkumpul yang dijadikan sebagai energi dalam pembentukan akar serta hormon auksin pada daun. Kemudian, apabila benjolan sudah terlihat barulah kita dapat memotong bagian batang tersebut untuk dijadikan stek.

Artikel terkait : Tumbuhan yang Menyimpan Cadangan Makanan – Manfaat Cadangan Makanan bagi Tumbuhan

  • Penggunaan Hormon

Fungsi hormon auksin pada tumbuhan tidak lain adalah untuk menumbuhkan akar pada tumbuhan. Perlu diketahui bahwa tanaman ternyata memiliki hormon auksin endogen, akan tetapi tidak dapat berfungsi maksimal dalam pertumbuhan akar. Maka dari itu perlu penambahan zat yang dapat merangsang pertumbuhan akar pada tanaman.

Caranya adalah dengan menggabungkan hormon auksin dengan alkohol 50% yang dicampur dengan konsentrasi air sekitar 500-10000 ppm tergantung dari jenis hormon yang digunakan. Adapun contoh hormon auksin tersebut adalah IAA dan IBA dalam bentuk serbuk.

Akan tetapi juga dapat menggunakan serbuk hormon yang siap pakai seperti Liquinox atau Atonik dengan takaran 100-200 cc per liternya. Setelahnya, tinggal mencelupkan batang tersebut ke air selama 5 detik. Artikel terkait : Fungsi Hormone Sitokinin – Fungsi Hormon Giberelin

  • Penambahan Tepung

Cara ketiga adalah dengan menambahkan tepung ke batang yang akan distek tersebut. Caranya adalah dengan mencampurkan auksin dan alkohol 95% kemudian tambahkan tepung dengan konsentrasi sekitar 1000-5000 ppm tergantung dari jenis hormon dan tanamannya.

Setelah semua tercampur rata, pangkal stek yang akan ditambahkan tepung terlebih dahulu diberi air agar campuran tepung dapat melekat. Jika dirasa sudah cukup pemberian tepungnya, angkat dan tanamlah ke media yang telah disediakan. Anda juga dapat menggunakan hormon auksin yang siap pakai, akan tetapi kualitasnya tidak sebaik dengan cara manual.

Adapun hal hal yang perlu diperhatikan ketika menggunakan cara ini adalah bahwa pembuatan tepung dengan konsentrai 1000 ppm hanya perlu melarutkan 1 gr hormon tumbuhan dengan kadar alkohol 500-1000 cc, sedangkan tepung yang digunakan sebanyak 1 kg. Dimana perhitungannya per konsentrasi 1000 ppm = 1000 mg hormon + 1000000 mg pelarut atau 1 gr hormon ke 1 kg pelarut.

ARtikel terkait : Cara Perkembangbiakan Tumbuhan

Itulah cara menyetek tanaman pada bagian batang yang baik dan benar beserta bagaimana cara mempercepat pertumbuhan akar dari batang yang akan distek tersebut. Semoga bermanfaat !