5 Cara Merunduk Tanaman dengan Mudah yang Benar

Dalam dunia pertanian tentu pernah mendengar istilah merunduk tanaman. Merunduk tanaman merupakan salah satu cara perkembangbiakkan tumbuhan dengan cara vegetatif atau buatan. Dimana perkembangbiakkan vegatatif ini hanya butuh waktu yang singkat dengan kualitas yang tidak kalah dengan cara generatif. Perlu diketahui bahwa cara merunduk tanaman merupakan cara yang lebih mudah dibandingkan perkembangbiakkan dengan cara mencangkok tanaman.

Artikel terkait : Kelebihan Perkembangbiakan Vegetatif di Banding Generatif

Adapun persyaratan khusus yang harus dipenuhi untuk dapat melakukan proses merunduk tanaman diantaranya adalah tumbuhan tersebut memiliki cabang yang panjang, lentur serta dekat dengan tanah. Pada umumnya, merunduk terbagi atas 2 macam, yaitu:

  • Merunduk Biasa

Merupakan merunduk suatu cabang tanaman dengan cara ditimbun kedalam tanah, terkecuali pada ujung cabangnya. Nantinya setelah akar terbentuk, bagian cabang dan batangnya akan dipotong sehingga dapat membentuk tanaman baru. Biasanya cara ini diterapkan pada buah arbei, jambu air dan bunga mawar. ( baca : Morfologi Bunga Mawar )

  • Merunduk Majemuk

Merupakan merunduk seluruh bagian batang tanaman dengan cara menimbunnya dengan tanah pada seluruh tempat atau beberapa tempat saja. Biasanya cara ini diterapkan pada tanaman buah anggur dan tanaman soka.

1. Merunduk Seluruh Cabang Ujung

merunduk seluruh cabangSeperti namanya, merunduk dengan cara ini adalah dengan merundukkan seluruh ujung pada cabang tumbuhan tersebut.

Caranya adalah ambil seluruh cabang ujung pada tanaman tersebut, kemudian tanamkan kedalam tanah dengan ketentuan kedalaman sekitar 2,5-5 cm.

Usahakan jangan sampai ujung batang yang ditanam ke tanah tersebut ikut keluar lagi, jadi timbunlah dengan tanah hingga benar benar tertutup.

Selanjutnya tinggal menunggu waktu dalam kurun waktu 2-3 bulan hingga akar barunya terbentuk disekitar ujung cabang yang ditanam tersebut. Adapun contoh tanaman yang dapat menerapkan cara merunduk ini adalah tanaman murbei.

Artikel terkait : Jaringan Penyokong pada Tumbuhan

2. Merunduk Cabang

merunduk bagian cabangMerunduk cabang (common layerage atau simple layerage) hampir sama dengan cara merunduk tanaman dengan metode seluruh cabang ujung, hanya saja prinsip kerja pada metode ini adalah dengan melengkungkan bagian cabangnya.

Caranya adalah dengan menimbun bagian ujung bawah dari lengkungan tersebut, lalu bagian ujung cabang dan daun dibiarkan berada diatas permukaan tanah. Untuk kedalaman penimbunan pada metode ini adalah 15-25 cm.

Sangat disarankan untuk memberikan sedikit irisan pada bagian cabang yang tertimbun di tanah, hal ini bertujuan untuk merangsang pertumbuhan akar yang baru. Adapun tanaman yang dapat menerapkan prinsip ini adalah pohon apel dan tanaman mawar.

Artikel terkait :

3. Merunduk Sistem Tidur

merunduk sistem tidurMerunduk dengan sistem tidur ini sangatlah mudah. Caranya adalah dengan memilih cabang tanaman yang cukup panjang terlebih dahulu. Selanjutnya, cabang yang panjang tersebut dirunduk dan direbankan kedalam tanah dengan kedalaman antara 5-15 cm.

Sebelum ditimbun oleh tanah, sebaiknya berilah sayatan dengan jarak sekitar 5 cm per sayatan untuk merangsang pertumbuhan akar baru sehingga membentuk tanaman baru.

Setelah disayat, timbunlah dengan tanah hingga merata. Sedangkan bagian ujung cabang dan beberapa helai daunnya biarkan diatas permukaan tanah.

Merunduk dengan menggunakan sistem ini bertujuan untuk menghasilkan bibit tanaman baru yang banyak dan efisien. Adapun contoh tanaman yang dapat menerapkan metode ini diantarnya adalah tanaman apel, tanaman mawar dan tanaman azalea.

Artikel terkait : Cara Perkembangbiakan Tumbuhan

4. Merunduk Sistem Gelombang

merunduk sistem bergelombangMerunduk dengan cara sistem gelombang sebenarnya hampir mirip dengan sistem tidur. Perbedaannya adalah jika sistem tidur seluruh cabang panjangnya ditimbun ke dalam tanah, maka pada sistem gelombang ini hanya beberapa bagian yang ditimbun ke dalam tanah.

Caranya adalah dengan menimbun cabang panjang dan dibentuk secara bergelombang. Dimana pada bagian cabang yang tidak ditimbun tersebut nantinya akan menghasilkan tunas baru dan yang bagian yang ditimbun akan menghasilkan akar baru untuk tunas tersebut.

Adapun contoh tanaman yang dapat menerapkan sistem ini adalah tanaman anggur, beberapa tanaman hias dan lain sebagainya.

Artikel terkait : Tumbuhan Paling Mahal di Dunia – Tumbuhan Langka

5. Merunduk Kombinasi Cangkok

Merunduk menggunakan metode ini prinsip kerjanya hampir sama dengan cara mencangkok tanaman. Perbedaannya adalah jika cara mencangkok tanaman pada umumnya cabang batang yang disayat dibungkus media, akan tetapi pada merunduk ini cabang bayang yang dikupas tersebut direbahkan di tanah. Metode ini dapat diterapkan hampir seluruh tanaman buah buahan dengan syarat batang cabang tanaman tersebut letaknya sangat dekat dengan permukaan tanah dan tidak rentan patah seperti pada pohon mangga. ( baca : Bagian Bagian Batang )

Untuk pohon mangga yang memiliki cabang rentan patah perlu dibuatkan gundukan tanah tepat dibawah cabang yang dikupas tersebut agar tidak patah. Kemudian pada bagian ujung cabangnya harus diikat dengan tali atau kawat, hal ini bertujuan agar cabang tersebut tidak naik ke atas. Adapun hal penting sebelum melakukan metode ini pada pohon mangga adalah tanah yang digunakan untuk menimbun rundukan tersebut. Usahakan tanah tersebut sudah dicampuri oleh pupuk kompos, pupuk kandang beserta campuran lain seperti zat perangsang pertumbuhan tanaman sesuai takaran.

Artikel terkait : Cara Meningkatkan Hasil Pertanian

Tahap terakhir dari seluruh cara merunduk tanaman adalah memotong bagian cabang hasil rundukan tersebut apabila sudah muncul tunas baru yang masih segar. Potonglah hasil rundukan tersebut menggunakan gergaji yang tajam agar lebih memudahkan dalam proses memotongnya dan tidak menimbulkan getaran yang dapat memutus akarnya. Tanamlah hasil rundukan tersebut ke media kecil terlebih dahulu seperti polybag, pot dan lain sebagainya. Tunggulah hingga 2-3 bulan hingga tumbuh besar, baru kemudian dapat dipindah ke lahan yang lebih luas. ( baca : Peran Biologi Dalam Bidang Pertanian )

Keuntungan dan Kerugian

Seperti halnya mencangkok tanaman, pada metode merunduk tanaman ini tentu memiliki keuntungan dan kerugian. Adapun keuntungan dan kerugian dari cara merunduk tanaman akan dijelaskan dibawah ini.

Keuntungan

  • Sama dengan Induk – Keuntungan pertama dari metode merunduk adalah tanaman yang dihasilkan nantinya akan memilki kesamaan dengan induknya hampir sama dengan keuntungan dari stek tanaman. ( baca: Cara Menyetek Tanaman )
  • Cepat Produksi – Reproduksi dari tanaman hasil rundukan dapat dikatakan cukup cepat sehingga dapat memperoleh hasil yang banyak untuk meningkatkan hasil panen. ( baca : Reproduksi Vegetatif Alami dan Buatan pada Tumbuhan )
  • Bibit Banyak – Dengan menerapkan sistem merunduk tidur, kita dapat menghasilkan bibit bibit baru dalam jumlah yang cukup banyak, sehingga tidak perlu repot repot membeli bibit baru dan tentunya hemat dari segi ekonomi.

Kerugian

  • Akar Serabut – Sistem perakaran pada tanaman yang dirunduk akan menghasilkan akar serabut, hal ini sangat merugikan, karena tumbuhan tersebut tidak akan kokoh dan mudah roboh. ( baca : Jenis Jenis Akar Tumbuhan )
  • Beda Kualitas – Meskipun pada nantinya kualitas tanaman yang dihasilkan menyerupai induknya, akan tetapi hasil dari tanaman rundukan ini terkadang berbeda dengan hasil dari sang induknya, bisa lebih buruk bisa lebih baik.
  • Berkambium – Meskipun merunduk tanaman dapat diterapkan untuk berbagai jenis tanaman, akan tetapi terdapat syarat utama dan wajib yaitu tanaman tersebut harus memiliki kambium tinggi. Hal ini ditujukan agar nantinya metode ini dapat menghasilkan hasil yang bagus dengan meminimalisir tingkat kegagalan. ( baca : Jaringan Meristem )

Itulah cara merunduk tanaman dengan berbagai metode yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari hari guna mendapatkan bibit baru yang efisien berserta keuntungan dan kerugian yang didapatkan. Semoga bermanfaat !