4 Fungsi Haustorium pada Tumbuhan

Tumbuhan merupakan salah satu makhluk hidup yang memiliki susunan tubuh yang mengagumkan. Ia memiliki beberapa bagian yang sangat menarik untuk diteliti. Dari mulai proses fotosintesis ia tumbuh, hingga bagaimana ia berbuah. Tumbuhan pun memiliki beberapa jenis, mulai dari jamur, tumbuhan dikotil dan monokotil, struktur dikotil dan monokotil dan lain sebagainya. Dalam artikel kali ini, saya akan menjelaskan sebuah bagian dari jamur yang disebut dengan haustorium.

Jamur adalah organisme eukariotik. Sebagian orang mungkin tidak terlalu memperhatikan secara seksama tentang jamur itu sendiri. Terlebih lagi dengan nama haustorium. Mungkin bagi sebagian orang yang mendengar istilah haustorium akan asing dan bertanya-tanya apakah yang dimaksud dengan haustorium. Haustorium sendiri menurut beberapa ahli adalah alat yang digunakan oleh tumbuhan jamur untuk menyerap zat hara yang berguna bagi pertumbuhan jamur tersebut. haustroium ini memiliki jenis yang bermacam-macam tergantung pada jamurnya itu sendiri. Akan tetapi, kebanyakan dari mereka memiliki bentuk seperti akar serabut.

Selain sebagai penyerap zat hara, haustorium juga memiliki beberapa fungsi haustorium pada tumbuhan :

1. Alat Konsumsi

Seperti yang sudah saya bilang di atas bahwa haustorium ini berfungsi sebagai penyerap zat hara. Hal ini merupakan fungsi utama dari haustorium itu sendiri. Ia berguna sebagai alat konsumsi dari jamur itu sendiri. Jamur yang biasanya tumbuh menempel pada inangnya, membutuhkan alat untuk menyerap zat hara yang dimiliki oleh sang inang. Haustorium berperan sebagai penyerap zat hara dari inang sang jamur sehingga jamur tersebut bisa tumbuh. Dalam prosesnya, haustorium ini menembuh dinding sel dari tanaman sang inang, setelah itu, ia menyedot nutrisi yang berada di ruang antara dinding sel dan membran plasma. Hebatnya, ia tidak menembus sel membran plasma itu sendiri. (baca : fungsi dinding sel pada tumbuhan)

2. Alat Reproduksi

Selain berfungsi sebagai alat konsumsi dari jamur, haustorium sendiri juga berfungsi sebagai alat penghasil gametamium. Yang dimaksud dengan penghasil gametamium adalah alat reproduksi bagi jamur tersebut. proses yang terjadi dalam haustorium ketika memproduksi gametamium pun begitu rumit. Pada dasarnya, haustorium adalah semacam penghasil “sperma dan sel telur” pada manusia, hanya ini pada jamur. Sehingga, dengan adanya haustorium ini, maka jamur itu kemudian dapat berkembang biak dan terus bertahan hidup.

3. Pendeteksi Jenis Jamur

Alat konsumsi dan alat reproduksi bisa dibilang sebagai fungsi utama dari haustorium itu sendiri. Fungsi utama artinya, ia berhubugan langsung dengan keberlangsungan hidup dari jamur tersebut. Selain dua fungsi utama itu, haustorium ini juga berfungsi sebagai alat pendeteksi jenis jamur. Biasanya, para ilmuwan yang hendak meneliti sebuah jamur, maka ia akan melihat haustoriumnya untuk mengkategorikan jamur ini masuk di jenis yang mana. Hal ini mempermudah para ilmuwan untuk melanjutkan penelitian mereka.

4. Sebagai Pengikat Jamur pada Inangnya

Ini merupakan fungsi yang paling dasar dari akar isap atau haustorium ini. Sudah jelas bahwa jamur yang hidup dengan menggunakan prinsip simbiosis, membutuhkan tumbuhan lain untuk bisa tetap hidup. Karena jamur mengambil nutrisi-nutrisi dari tumbuhan tersebut tanpa merusaknya. Karena itulah haustorium kemudian juga berfungsi sebagai pengikat jamur pada inangnya. Karena apabila tidak ada akar isap tersebut, maka jamur bisa jatuh dan tidak menempel dengan erat pada tumbuhan yang menjadi inangnya.

Demikian adalah penjelasan singkat mengenai fungsi haustorium pada tumbuhan. Pada dasarnya, semua hal yang diciptakan tuhan untuk makhluknya sama sekali tidak ada yang sia-sia. Bahkan jamur pun memiliki sistem yang serumit ini. Semoga bermanfaat!

Baca juga artikel biologi lainnya mengenai tumbuhan :