4 Fungsi Hormon Asam Absisat pada Tumbuhan

Hormon merupakan suatu subtansi yang dihasilkan oleh sebuah organisme yang berfungsi untuk menstimulasikan sebuah proses atau respon. Manusia memiliki berbagai macam hormon dalam tubuhnya begitu juga dengan tanaman, salah satunya adalah asam absisat.

Asam Abisat 

Asam absisat merupakan hormon tumbuhan yang berupa molekul dengan 15 atom karbon. Asam absisat dihasilkan secara alami oleh tumbuhan selain dihasilkan juga oleh alga hijau dan cendawan. Awalnya hormon ini ditemukan oleh Frederick Addicot pada tahun 1963. Dia menggunakan penelitian dengan tanaman kapas. Di tempat lain, Philip Wareing dan Van Steveninck juga melakukan penelitian tentang hormon tersebut.

Selain pada tanaman biasa, hormon asam absisat atau yang sering disebut ABA juga terdapat di jamur dan hewan. Pada hewan, ABA ditemukan di metazoans dari sponges mamalia termasuk manusia. ABA mulai diketahui dapat menghasilkan anti radang dan anti diabetes pada uji coba tikus. Pada mamalia, sel ABA menargetkan sebuah protein yang dikenal sebagai lanthionine synthetase C-like 2.

Berikut adalah penjelasan fungsi hormon asam absisat :

1. Berperan dalam pemulaian dormansi biji

Dormansi biji marupakan keadaan istirahat pada tanaman. Proses ini penting bagi biji agar biji tidak berkecambah terlalu cepat sebelum waktunya. Dormansi biji cukup penting bagi tumbuhan tahunan dan dwimusim karena biji tanamannya membutuhkan cadangan makanan di musim dingin atau musim panas.Tumbuhan akan menghasilkan hormon ini untuk menjaga biji sehingga berkecambah di musim yang diinginkan.

2. Berperan menghadapi kondisi lingkungan yang kekeringan

Kondisi lingkungan kadang berubah dan membuat tumbuhan tidak mendapatkan asupan yang dibutuhkan, misalnya saja saat terjadi kekeringan. Asam absisat dapat berperan dalam merangsang penutupan stomata di epidermis daun. Ini dapat mencegah tanaman kehilangan cairan karena transpirasi melalui stomata dengan pembentukan lapisan lilin. Selain itu asam absisat dapat menstimulasi pengambilan air melalui akar tanaman.

3. Berperan menghadapi kondisi lingkungan dengan suhu rendah dan kadar garam yang tinggi

Asam absisat akan menghentikan pertumbuhan primer dan sekunder pada saat musim dingin. Tunas terminal akan menghasilkan hormone untuk memperlambat pertumbuhan serta memicu perkembangan primordial daun menjadi sisik. Sisik tersebut berfungsi untuk melindungi tunas dorman pada musim dingin.

4. Menggugurkan daun

Pengguguran daun menjadi fungsi yang vital untuk merespon musim dingin saat tanah membeku dan tidak dapat mendukung transpirasi. Beberapa spesien dalam iklim dingin memiliki daun berbentuk jarum.

Fungsi lain pada hormon asam absisat adalah :

  • Menghambat pertumbuhan tunas namun tidak memberi banyak pengaruh pada akar bahkan dapat mendorong tumbuhnya akar
  • Menginduksi benih untuk melakukan sintesis protein penyimpanan
  • Menghambat pengaruh gliberin sehingga dapat merangsang sintesis de novo dari amylase
  • Melakukan induksi pada transkripsi gen terutama pada inhibitor proteinase yang menanggapi luka
  • Membantu perkembangan biji

Itulah beberapa fungsi dari hormon asam absisat atau ABA. Tanaman sendiri memiliki berbagai jenis hormone lainnya misalnya hormon auxin, brassinosteroids, cytokinins, ethylene, jasmonates, dan lain-lain. Masing-masing hormon tersebut memiliki fungsi masing-masing seperti halnya hormon yang dimiliki manusia. Gangguan pada hormon tersebut bisa berdampak pada perkembangan tumbuhan itu sendiri. Misalnya saja jika hormon asam absisat ini tidak bekerja dengan baik maka tumbuhan bisa berkecambah terlalu cepat serta tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan yang buruk misalnya kekeringan. Begitu juga saat tanaman tersebut harus dihadapkan pada lingkungan yang memiliki kadar garam tinggi. Jadi asam absisat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Baca juga artikel biologi lainnya :