11 Fungsi Hormon Auksin pada Tumbuhan

Tumbuhnya tanaman dipengaruhi oleh beberapa jenis hormon. Hormon sendiri merupakan senyawa kimia  yang disintetis di dalam organisme yang diangkut ke tempat lain dan bekerja secara spesifik dengan konsentrasi yang rendah, hal ini berguna untuk mengatur perkembangan serta metabolisme pada tanaman. Hormon pada tumbuhan merupakan sebuah faktor fisiologis. Dalam faktor fisiologis ini terjadi sebuah proses fungsional yang mampu mempengaruhi perkembangan serta pertumbuhan tanaman.

Jenis hormon pada tumbuhan

Ada beberapa jenis hormon yang ada dalam tumbuhan yang memiliki peran mereka masing- masing. Beragam hormon mulai dari fungsi hormon auksin, fungsi hormon giberelin, fungsi hormon etilen, hormon kalin, fungsi hormon sitokinin, fungsi hormon asam abisat serta fungsi asam traumalin merupakan beragam jenis hormon yang terdapat pada tumbuhan.

Auksin merupakan salah satu hormon yang ada pada tumbuhan. Hormon yang satu ini biasanya ditemukan pada  akar, ujung batang dan pembentukan bagian bagian bunga. Fungsi auksin pertama kali ditemukan oleh salah seorang ilmuwan yang bernama Frizt Went ( 1903 – 1990). Frizt Went menemukan bahwa ada suatu senyawa yang menjadi penyebab pembengkokakan koleoptil ke arah sisi cahaya. Auksin memiliki beberapa jenis yaitu asam fenil asetat atau PAA yang dapat ditemukan pada banyak jenis tanaman, IBA atau asam indolbutirat yang dapat ditemukan pada berbagai jenis dikotil dan pada daun jagung selain itu ada pula 4-kloro indolasetat atau 4-kloro kacangan yang dapat ditemukan pada benih kacang – kacangan yang masih muda.

Ada beberapa fungsi hormon auksin yang memiliki peran cukup penting dalam pertumbuhan tanaman mulai dari:

  1. Membantu proses tumbuhnya batang juga pada bagian akar
  2. Membantu proses pembelahan pada sel tumbuhan (baca : fungsi dinding sel pada tumbuhan)
  3. Mematahkan dominansi apikal atau pucuk. Hal ini merupakan sebuah kondisi dimana pucuk tanaman atau bisa pula akar tanaman tidak lagi dapat berkembang
  4. Mempercepat proses perkecambahan, dominansi benih akan dipatahkan oleh auksin serta merangsang perkecambahan benih pada tanaman. Meningkatkankan kuantitas panen dapat dilakukan dengan cara perendaman benih dengan hormon auksin.
  5. Mempercepat proses pematangan buah
  6. Merangsang kambium dalam pembentukan jaringan xilem dan floem
  7. Menghambat terjadinya kerontokan buah
  8. Menghambat terjadinya kerontokan pada daun (baca : fungsi daun pada tumbuhan)
  9. pembantu proses pembuahan pada tumbuhan tanpa dibarengi dengan penyerbukan atau yang sering juga disebut dengan partenokarpi
  10. Menjaga keelastisan dinding sel
  11. Pembentukan sel dinding primer

Penggunaan auksin pada tumbuhan terlihat dari respon akan peningkatan laju pertumbuhan pada tanaman yang terjadi pada konsentrasi yang optimal. Respon lainnya adalah terjadinya penurunan pertumbuhan yang terjadi pada konstrasi terlalu tinggi ataupun yang terlalu rendah.

Hingga sekarang auksin sintetis telah banyak digunakan secara luas dan telah banyak diperjual belikan untuk urusan pertanian. Bukan hanya hormon auksin, namun jenis hormon yang lain seperti sitokinin, giberelin dan lain – lain, juga banyak dijual dalam bentuk kemasan. Tidak hanya digunakan untuk keperluan laboratorium, melainkan juga dapat digunakan dalam aplikasi di lapangan.

Cara kerja hormon auksin pada tumbuhan

Bagaimana cara kerja hormon auksin pada tumbuhan? Hormon ini bekerja dengan cara memacu jenis protein tertentu yang ada pada membran plasma sel tumbuhan, hal ini berguna untuk memompa ion H+  ke dinding sel. Selain itu, keberadaan hormon auksin juga berperan dalam menginisiasi pemanjangan sel. Ion H+ sendiri memiliki peran dalam mengaktifkan enzim tertentu untuk memutuskan beberapa ikatan silang hidrogen rantai molekul selulosa penyusun dinding sel.

  • Salah satu hal yang memberi pengaruh cara kerja hormon auksin adalah cahaya matahari. Hormon auksin akan aktif ketika tidak terkena cahaya dan berlaku pula pada hal yang sebaliknya.
  • Ketika tumbuhan terkena cahaya, maka hormon auksin yang ada tidak akan aktif sehingga proses pemanjangan tumbuhan menjadi terhambat. Hal ini juga menjadi alasan kenapa ada beberapa tumbuhan yang tumbuh membelok ke arah sisi yang terkena cahaya. (baca : fungsi cahaya matahari bagi tumbuhan)
  • Dalam membedakan antara tumbuhan mana yang banyak memliki hormon auksin atau tidak, anda harus mengetahui sedikit banyak mengenai fisiologi tanaman serta bentuk dari tanaman itu sendiri. Hal ini akan membantu anda untuk dapat memahaminya.
  • Pada jenis tanaman yang diletakkan di area yang terang, maka tingkat pertumbuhannya menjadi lebih lambat. Tanaman tersebut umumnya memiliki batang dengan tekstur yang kuat dengan warna yang segar dan bewarna kehijauan.
  • Hal ini disebabkan oleh hormon auksin yang kinerjanya di hambat oleh sinar dari matahari. Berbeda lagi bagi tanaman yang diletakkan di tempat yang gelap, maka tanaman tersebut akan tumbuh dengan cepat. Tekstur batangnya lemah dengan warna yang pucat berwarna kekuningan. Hal ini terjadi karena kinerja dari hormon auksin tidak dihambat oleh sinar matahari.

Auksin yang dikombinasikan dengan giberellin bisa memacu pembelahan sel pada kambium pembuluh. Hal ini dapat mendukung pertumbuhan diameter pada batang tanaman. Selain itu, auksin yang dikombinasikan dengan giberellin dapat pula memacu pertumbuhan jaringan pembuluh seperti jaringan parenkim dan jaringan meristem.