Klasifikasi Rumput Laut beserta Gambarnya

Red SeaweedNegara Indonesia adalah negara maritim yang terkenal akan luasan lautan yang terhampar luas. Berbagai jenis jenis sumber daya alam berada di dalamnya. Salah satu biota laut potensial ini adalah rumput laut yang telah lama dibudidayakan untuk diambil manfaatnya baik itu sebagai makanan maupun bahan baku beberapa industri, baik itu di bidang kuliner, kedokteran, konstruksi, dan kesehatan, seperti agar – agar, bahan baku kosmetik, bahan baku konstruksi, pengemulsi, bahan baku cat, pasta gigi, dan masih banyak hal lainnya.

Morfologi Rumput Laut

Pengelompokan tumbuhan rumput laut termasuk ke dalam makroalga atau alga yang berukuran besar dan dapat dilihat dengan mata telanjang (Thallophyta). Rumput laut tidak memiliki akar, batang dan daun sejati, tidak seperti tumbuhan tingkat tinggi lainnya (Spermatophyta). Namun rumput laut memiliki organ yang dinamakan thallus yang menyerupai batang yang merupakan struktur vegetatif dari rumput laut, multisel dan terdiri dari berbagai bentuk yang berbeda. Fungsi akar pada tumbuhan digantikan peranya oleh thallus sebagai penyerap nutrisi dan hara.  Rumput laut juga memiliki organ seperti akar yang dinamakan holdfast, berfungsi sebagai pelekat pada substrat seperti, bebatuan, pasir, lumpur dan beberapa jenis jenis terumbu karang. (baca juga artikel terkait cara melestarikan terumbu karang dan cara transplantasi terumbu karang)

Rumput laut termasuk tumbuhan tidak bepembuluh dan memiliki klorofil yang berfungsi melangsungkan proses fotosintesis pada tumbuhan rumput laut yang tergantung kepada kondisi fisik dan kimia lingkungan perairannya. Kondisi ini berupa aliran air, suhu, kadar garam, hara atau nutrisi seperti nitrat dan fosfat serta pencahayaan sinar matahari. Cahaya matahari merupakan kebutuhan makhluk hidup terutama rumput laut yang digunakan dalam proses fotosintesis. Rumput laut juga memiliki tipe percabangan thallus yaitu

  • Tidak bercabang. Thallus tumbuh memanjang dan tidak memiliki percabangan.
  • Dikhotomous. Tiap tiap thallus yang tumbuh akan memiliki cabang dan dari cabang ini akan muncul cabang lagi dengan pola cabang dua.
  • Pinnate alternate. Thallus tumbuh sepanjang thallus utama secara berselang seling.
  • Pinnate distichous. Thallus tumbuh sepanjang thallus utama secara beraturan.
  • Tetratichous. Thallus tumbuh dengan ciri memiliki percabangan dua dua sepanjang thallus utama.
  • Vericillate. Cabang cabang thallus tumbuh melingkari thallus sebaga sumbu utamanya.
  • Polytichous. Cabang cabang thallus tumbuh pada thallus utama secara tidak beraturan.
  • Monopodial. Cabang tumbuh satu satu pada setiap thallus.
  • Sympodial. Percabangan pada thallus tumbuh searah pada masing masing thallus.

Berikut adalah penjelasan mengenai klasifikasi rumput laut :

Klasifikasi

Pada umumnya klasifikasi rumput laut dibagi berdasarkan jenis pigmennya yang menyusun warna dari rumput laut tersebut, yaitu

1. Rumput laut merah – Rhodophyceae

Rumput laut ini memiliki 6000 jenis yang tersebar di seluruh bumi, didominasi zat warna merah, ungu, lembayung berasal dari pigmen klorofil a, klorofil b, karotin, xantofil dan fikobiliprotin  yang terdiri dari fikoeretin dan fimosianin. Secara umum ciri ciri rumput laut merah yaitu Thalli bulat silindris atau gepeng, bercabang selang – seling tidak teratur di atau tricotomus, memiliki benjolan (bulat nodule) dan duri – duri atau spines, substansi thalli gelatinous dan atau kartilagenous.

Zat penyusun dinding sel mempunyai komposisi berupa kalsium karbonat, selulosa dan produk fotosintetik berupa keraginan, agar, fulcellaran dan porpiran. Fungsi cahaya matahari bagi tumbuhan rumput laut memberikan beberapa kondisi pada rumput laut di mana dapat menyesuaikan  pigmen dengan kualitas pencahayaan sinar matahari sehingga dapat menimbulkan variasi warna pada thallus yang disebut adaptasi karomatik. Warna warna yang erbentuk antara lain merah tua, merah muda, pirang, coklat, kuning dan hijau. Adapun bentuk thallus rumput laut ini adalah berupa bulat silinder yang berukuran kecil sampai sedang.

Reproduksi dapat terjadi secara seksual dengan karpogonia dan spermatia. Jenis rumput laut ini lebih banyak dibudidayakan karena dapat menghasilkan karaginan dan agar yang bermanfaat untuk industri kosmetik dan makanan. Contoh rumput laut merah yang banyak dimanfaatkan Euchema cottoni, Euchema spinosum, Euchema edule, Geliedella acerosa, Acanthopora muscoide, Gelidium latifolum, dan Hypnea asperi dan lain sebagainya.

2. Rumput laut hijau – Chlorophyceae

Terdapat 1000 jenis dari rumput laut ini di alam dan berwarna hijau karena memiliki pigmen klorofil untuk proses fotosintesis yang mengandung klorofil a dan klorofil b, beta, gamma, karotenoid yang terdiri dari siponaxantin, siponein, lutuein, violaxantin dan zeaxantin. Rumput laut ini hidup bergerombol, sering dijumpai di paparan terumbu karang dan goba dengan kisaran kedalaman 1 -200 m.

Bentuk thallus dari rumput laut ini beragam diataranya berbentuk lembaran tipis (ulva lactuca), bulat silinder (caulerpa sertlariodes), batangan (Caulerpa corynophora) berbentuk benang panjang dan tebal, atau menyerupai rambut. Rumput laut jenis ini umumnya dijumpai di daerah pasang surut dan genangan dangkal, terkadang berbatasan dengan daerah air tawar dengan cahaya matahari yang melimpah. Habitatnya di air laut dan air tawar. Contoh rumput laut kelas ini yang telah dimanfaatkan yaitu Caulerpa corynophora, Caulerpa lentilifera, Caulerpa serrulata, Chaetomorpha crasa, Codium decorticatum, dan  Ulva reticulata.

3. Rumput laut biru-hijau – Cyanophyceae

Makro alga yang didominasi zat warna biru sampai kehijauan (fikosianin) dan juga memiliki klorofil. Rumput laut ini belum terlalu familiar untuk dibudidayakan.

4. Rumput laut coklat – Phaeophyceae

Terdapat 2000 jenis rumput laut  ini di alam dan didominasi zat warna coklat atau pirang yang berasal dari pigmen tambahan yang menutupi klorofil yang terdiri dari klorofil a dan klorofil c (c1 dan c2) dan karotenoid yang terdiri dari (fukoxantin, violaxantin dan zeaxantin).  Warna coklat atau pirang ini tidak berubah walaupun rumput laut telah mati dan kering, pengecualian pada Sargassum yang warnya berubah menjadi hijau kebiruan apabila mati kekeringan. Fotosintesis terjadi karena memiliki pigmen pirenoid dan tilekoid.

Variasi dari bentuk thallusnya beragam, beberapa diantaranya adalah ukuran lebar dan panjang (Padina australis), berbentuk bulatan (sargassum duplicatum), berbentuk batangan yang lunak atau keras (Dictyota bartayresiana), banyak dijumpai di terumbu karang yang menghadap langsung dengan laut lepas atau samudera. Rumput laut kelas ini banyak dibudidayakan karena dapat menghasilkan alginate, koloid dan yodium dalam jumlah yang optimal di mana alginate digunakan sebagai bahan baku industri makanan dan obat obatan.

Produk Kimiawi yang Dihasilkan Rumput Laut

Rumput laut menghasilkan bahan bahan kimiawi yang terletak di dalam tubuhnya baik itu di dinding sel, hasil fotosintesis atau dari bagian lainnya, bahan bahan kimiawi ini yang digunakan dan diambil sebagai bahan baku pada beberapa produk industi. Berikut produk kimiwai yang dapat dihasilkan oleh rumput laut,

1. Algin

Algin merupakan komponen utama dari getah ganggang cokelat (Phaeophyceae). Pada umunya algin terdapat pada semua spesies rumput laut  yang tergolong dalam kelas Phaeophyceae. Algin ini mempunyai manfaat yang banyak dalam berbagai bidang industri diantaranya adalah sebagai pengikat air, sebagai emulsi dan lain lain. Dalam  industri makanan berfungsi sebagai bahan tambahan pada makanan dalam kaleng, pembuatan mentega, pembuatan es krim, pembuatan permen, pembuatan saos, dan lain-lain.

Algin juga berfungsi sebagai bahan tambahan dalam industri tekstil, keramik, fotografi, obat pembasmi serangga, bahan pengawet kayu. Dalam industri farmasi, algin dimanfaatkan untuk pembuatan suspensi, emulsi, tablet, kapsul, plester, dan filter. Sedangkan dalam dunia kesehatan, khasiat senyawa alginat adalah pada pembuatan obat antibakteri, antitumor, penurun tekanan darah tinggi, dan mengatasi gangguan kelenjar.

2. Karagenan

Karagenan merupakan produk kimia yang dihasilkan oleh rumput laut dari kelas Rumput laut merah Rhodophyceae. Sumber karagenan untuk daerah tropis berasal dari spesies Eucheuma cottoni yang menghasilkan kappa karagenan. Karagenan digunakan sebagai stabilitator, bahan pengental, pembentuk gel, pengemulsi dan lain-lain. Sifat ini banyak dimanfaatkan dalam industri makanan, obat-obatan, kosmetik, tekstil, cat, dan pasta gigi.

3. Agar

Agar-agar diproduksi dari rumput laut yang tergolong dalam kelas Rhodophyceae (rumput laut merah). Spesies dari kelas Rhodophyceae yang menghasilkan agar-agar yaitu Hypnea sp., dan Gelidium sp. Fungsi utama agar-agar adalah sebagai bahan pengenyal, bahan pembuat emulsi, bahan pengental dan bahan pembuat gel. Selain itu, agar-agar juga banyak dimanfaatkan sebagai media pertumbuhan mikroba dalam dunia mirobiologi atau bioteknologi.

Tumbuhan rumput laut ini tidak hanya bermanfaat sebagai bahan baku industri, namun rumput laut memiliki peran lain yang tidak kalah pentingnya. Peran ini adalah sebagai bioindikator dan bersama-sama dengan tumbuhan fotosintetik lainnya termasuk jenis jenis plankton lainnya merupakan  kelompok organisme penting  di laut karena sebagai pembentuk makanan primer  memberikan sumbangan  besar  bagi  kehidupan biota laut. Manfaatnya, bersifat ganda yaitu  bermanfaat  langsung  bagi  kepentingan manusia dan bagi kelanjutan fungsi ekologis  perairan melalui  perannya dalam rantai makanan di laut. Oleh karena itu, dibutuhkan peran manusia dalam menjaga keseimbangan lingkungan dengan cara melestarikan laut melalui pelestarian ekosistem dan pelestarian biota laut.