Bagi seorang perempuan, rahim merupakan salah satu organ yang sangat dan sangat penting baginya. Bisa dikatakan jika terjadi masalah pada rahim wanita ini, maka akan terjadi pula masalah akan masa deapnnya nanti. Bukan tidak berasalan, namun memang karena rahim ini merupakan organ reproduksi bagi mereka kaum hawa yang terletak di dalam rongga panggul ( antara kandung kemih dan juga rektum ). Adapun rahim wanita itu sendiri terdiri atas tiga lapisan penitng. Adapun lapisan penting yang dimaksud antara lain adalah sebagai berikut :
Rahim ini sendiri terhubung ke dua buah saluran telur ( fuba lafopi ) di bagian atasnya dan vagina di bagian bawah rahim tersebut. Bagian ujung rahim yang masuk ke ronggga vagina disebut dengan serviks atau leher rahim. Organ wanita ini berbentuk seprti buah pir yang mana organ ini nantinya akan menjadi tempat perlindungan dan menempelnya janin hingga masa atau waktu persalinan tiba.
Berbicara mengenai persalinan tersebur sobat, ada kalanya seseorang wanita yang hendak melahirkan mengalami beberapa gangguan yang diakibatkan oleh kelainan rahim wanita tersebut. Hal ini tentunya akan berdampak negatif saat persalinan itu tiba. Adapun dampak kelainan rahim wanita pada proses persalinan normal tersebut antara lain adalah sebagai berikut :
1. Agenesis
Kelainan yang pertama adalah agenesis. Agenensis atau syndrome Mayer – Rokitansky – Kuster – Hauser ( MRKH ) tergolong kelaian yang cukup jarang terjadi. Kelainan rahim wanita yang seperti ini akan menyebabkan vagina dan rahim tidak terbentuk dengan baik, berukuran kecil, atau bisa juga bahkan tidak ada sama sekali.
Salah satu tanda MRHK ini pada perempuan adalah ia tidak akan mendapatkan menstruasi meski sudah mencapai usia 16 tahun. Kondisi seperti ini memungkinkan seorang wanita tidak bisa melahirkan ankanya secara normal, namun bisa diatasi dengan penanaman benihnya pada wanita lain dan wanita lain yang melahirkan anaknya meski tergolong anak kandungnya. Ketahui juga peranan hormon estrogen dan hormon progresteron yang juga memiliki peranan penting pada kesuburan wanita.
2. Arcuate Uterus
Kelainan yang kedua adalah arcuate uterus. Jika dilihat sekilas, rahim wanita dengan kondisi seperti ini adalah normal seolah tak ada masalah. Namun bedanya adalah ada sedikit lekukan di bagian atas rahimnya. Bukan hanya tidak bisa melahirkan normal, namun kondisi seperti ini juga membuat seorang wanita susah untuk hamil.
3. Bicornuate Uterus
Kelainan yang ketiga adalah bicornuater uterus. Pada kelaian seperti ini, maka rahim seorang wanita tidak berbentuk seperti buah pir layaknya seperti rahim pada umumnya. Namun pada kondisi seperti ini, rahim wanita akan berbentuk seperti hati dengan lekukan dalam bagian atas. Karena bentuknya yang mirip seperti hati tersebut, maka kelainan seperti ini kerap disebut dengan sebagai uterus dengan dua tanduk. Jika rahim wanita seperti ini, maka kemungkinan akna melahirkan bayi yang prematur dan sulit untuk melahirkan secara normal.
4. Uterus Didelphys
Kelainan yang keempat adalah uterus didelphys. Rahim seperti ini merupakan kondisi dimana seorang wanita memiliki dua rongga bagian dalam, dua serviks, dan dua vagina. Kondisi wanita yang seperti ini tidak bisa melahirkan normal.
Demikian pembahasan kali ini mengenai dampak rahim wanita pada proses persalinan normal. Semoga ulasan di atas bisa bermanfaat buat sobat semua yang sudah berkunjung dan membaca artikel ini. Sampai jumpa di lain kesempatan dan salam hangat dari penulis. Salam sehat selalu.
Definisi dari pupuk ialah bahan yang dijadikan sebagai penambah pada sebuah media tanam untuk membantu…
Pupuk berbahan organik menjadi satu-satunya input yang bisa diberikan ke dalam lahan sawah. Konsentrasi nutrisi…
Sebelum membahas tentang manfaat Bioteknologi, ada baiknya kita paham duluapa itu Bioteknologi. Secara umum Bioteknologi…
Definisi dari red tide merupakan kejadian yang terjadi secara alami pada air laut yang mengalami…
Definisi dari red tide ialah fenomena dimana ditemukan perkembangan jumlah fitoplankton yang sangat drastis berkali…
Dr Roslan Yusni Hasan atau Ryu Hasan selaku pakar neurologi mengatakan, dalam menjawab mengenai LGBT…