Masih membahas seputar kesehatan dan juga komponen tubuh manusia nih sobat. Penulis berharap sobat semua dalam keadaan yang baik – baik saja ya, sama seperti penulis selalu baik – baik saja dan selalu semangat untuk memberikan ulasan yang menarik buat sobat semua yang selalu penulis rindukan.
Tidak jauh berbeda dari artikel sebelumnya, pada kesempatan ini kita akan membahas mengenai efektor pada sistem saraf. Apakah sobat semua sebelumnya sudah pernah mendengar akta efektor ini? Jika belum, yuk sobat mari kita simak ulasan berikut ini dengan seksama.
Seperti yang sudah kita ketahui bersama, sistem saraf pada manusia memiliki sifat yang mengatur dan sangat komplek dan juga khusus. Sistem saraf tersebut menerima berjuta – juta rangsangan yang berasal dari berbagai organ. Dan semua rangsangan tersebut akan bersatu untuk dapat menentukan respon apa yang nantinya akan diberikan oleh tubuh.
sistem saraf pada manusia tersebut merupakan suatu organ yang mempunyai fungsi untuk meregulasi atau mengatur sistem – sistem organ tubuh yang lainnya yang ada pada tubuh seseorang. Selain itu sobat, sistem saraf ini juga bertangung jawab atas pengetahuan begitupun dengan daya ingat yang dimiliki oleh individu tersebut.
Pada umumnya, sistem saraf ini juga mempunyai fungsi untuk mengatur kerja dari kontraksi otot, perubahan alat – alat tubuh bagian dalam seperti alat ekskresi ginjal atau pun bagian bagian paru paru yang biasanya bisa berlangsung secara cepat. Nah sobat semua bisa anda bayangkan ya apabila sistem saraf pada tubuh kita ada masalah, tentunya sistem atau pun kinerja organ tubuh kita yang lainnya juga akan bermasalah.
Di dalam sistem saraf tersebut, ada yang disebut dengan efektor. Efekor ini merupakan bagian sel atau pun organ yang digunakan oleh tubuh untuk menerima reaksi terhadap rangsangan, baik yang berasal dari luar tubuh ( eksternal ) maupun yang berasal dari dalam tubuh ( internal ) anda. Nah sobat, pada tubuh kita, yang mempunyai peran sebagai efektor utama adalah mekanisme kerja otot dan juga kelenjar. Untuk lebih jelasnya mengenai efektor tersebut, yuk sobat mari kita simak ulasan berikut ini dengan seksama.
Cara Kerja Efektor Pada Sistem Saraf
Adapun cara kerja efektor pada sistem saraf manusia adalah sebagai berikut :
Seperti yang sudah penulis jelaskan di atas, bahwa efektor mempunyai fungsi untuk menerima reaksi yang berupa rangsangan, baik dari luar maupun dari dalam tubuh manusia. Dengan adanya reseptor ini, maka akan memungkinkan tubuh untuk menerima rangsangan yang nantinya akan dihantarkan menuju sistem saraf pusat.
Di dalam sistem saraf pusat tersebut, rangsangan yang telah diterima tadi akan diolah kembali yang nantinya rangsangan tersebut akan dikirim kembali menuju efektor, sehingga tubuh bisa memberi respon akan rangsangan yang sudah diterimanya. Sebagai contoh, seperti rangsangan yang terjadi pada otot dan tulang oleh suatu sel saraf sehingga nantinya akan terjadi sebah respon ( tanggapan ) yang telah diberikan oleh efektor tersebut.
Fungsi Efektor Pada Sistem Saraf
Adapun fungsi efektor pada sistem saraf manusia adalah sebagai berikut :
Oke sobat semua yang terkasih, sekian informasi mengenai efektor pada sistem saraf yang bisa penulis share pada kesempatan kali ini. Semoga artikel ini bermanfaat bagi sobat semua yang sudah membacanya. Sampai jumpa di artikel – artikel selanjutnya. Jangan lupa untuk selalu upadate perkembangan artikel – artikel baru berikutnya. Terima kasih sudah berkunjung dan meluangkan waktunya untuk membaca artikel kali ini. Salam hangat selalu dari penulis
Definisi dari pupuk ialah bahan yang dijadikan sebagai penambah pada sebuah media tanam untuk membantu…
Pupuk berbahan organik menjadi satu-satunya input yang bisa diberikan ke dalam lahan sawah. Konsentrasi nutrisi…
Sebelum membahas tentang manfaat Bioteknologi, ada baiknya kita paham duluapa itu Bioteknologi. Secara umum Bioteknologi…
Definisi dari red tide merupakan kejadian yang terjadi secara alami pada air laut yang mengalami…
Definisi dari red tide ialah fenomena dimana ditemukan perkembangan jumlah fitoplankton yang sangat drastis berkali…
Dr Roslan Yusni Hasan atau Ryu Hasan selaku pakar neurologi mengatakan, dalam menjawab mengenai LGBT…