Sel astrosit merupakan salah satu bagian bagian sel yang ada dalam neuroglia. Karena itu, sebelum membahas mengenai sel astrosit, terlebih dahulu kita akan membahas mengenai neuroglia. Sel astrosit memiliki jumlah populasi lima kali lebih banyak dari jumlah sel neuron. Jumlah dari sel astrosit tersebut adalah yang terbesar bila dibandingkan dengan jumlah sel lain yang ada di dalam neuroglia atau sel glial. Sel astrosit memiliki inti yag bulat dan juluran sitoplasma yang membungkus kapiler atau kaki vaskuler.
Sel astrosit juga sering disebut dengan sel astroglia yang memiliki fungsi sel astrosit sebagai berikut :
Berdasarkan perbedaan morfologi dan juga lokasi anatominya, sel astrosit terbagi menjadi 2, yaitu sel astrosit protoplasmik dan sel astrosit fiborus.
Astrosit akan menyerap kelebihan Kalium dari CES otak. Dengan menyerap kelebihan kalium, astrosit akan membantu mempertahankan konsentrasi ion CES otak sehingga eksitabilitas saraf bagian bagian otak tetap normal. Baru-baru ini, penelitian menunjukkan bahwa sel astrosit bersama dengan sel glial lainnya diketahui dapat meningkatkan pembentukan sel sinaps dan juga memodifikasi transmisi sinaps.
Bagian bagian Neuroglia (sel glial)
Neuroglia merupakan kumpulan sel-sel yang sering ditemukan di bagian sistem saraf manusia. Jumlah neuroglia atau yang sering disebut dengan sel glial lebih banyak bila dibandingkan dengan jumlah neuron. Jumlah sel glial 20 sampai 30 kali lebih banyak dari jumlah neuron yang ada dalam tubuh manusia. Sel glial terletak di dalam susunan saraf tepi maupun pada susunan saraf pusat.
Neuroglia atau sel glial bermanfaat untuk melindungi neuron, baik secara mekanis ketika neuron mengalami trauma, maupun dengan membuat selubung myelin dan juga membentuk sawar darah otak bersama dengan endotel kapiler. Selain itu, sel glial atau neuroglia masih memiliki fungsi lain, di antaranya:
Neuroglia atau sel glial terdiri atas 3 bagian, yaitu:
1. Makroglia – Makroglia berasal dari ectodermal yang terdiri atas 2 macam sel yaitu astrosit dan oligodendrosit.
2. Mikroglia – Mikroglia merupakan bagian sel glial yang berasal dari mesodermal. Mesodermal merupakan monosit yang sifatnya menyerupai makrofag. Mikroglia terdapat dalam substansia alba dan juga substansia grisea. Bentuk dari mikroglia ialah pipih, berinti kecil, dan dense chromatic tipe. Mikroglia memiliki badan sel yang kecil, padat, dan memiliki juluran sitoplasma yang pendek dan bercabang banyak, akibatnya bentuk dari mikroglia hampir seperti tanaman yang berduri. Terkadang, makroglia menempel pada pembuluh darah dan berperan sebagai perivaskuler satelit.
3. Sel Ependim – Sel ependim berasal dari ectodermal. Sel ependim terdiri atas epitel selapis silindris yang melapisi kanalis sentralis. Kanalis sentralis tersebut berasal dari medulla spinalis dan juga ventrikel otak. Sel ependim memiliki peranan penting dalam produksi cairan cerebro spinal.
Baca juga artikel biologi lainnya yang masih berhubungan dengan manusia :
Definisi dari pupuk ialah bahan yang dijadikan sebagai penambah pada sebuah media tanam untuk membantu…
Pupuk berbahan organik menjadi satu-satunya input yang bisa diberikan ke dalam lahan sawah. Konsentrasi nutrisi…
Sebelum membahas tentang manfaat Bioteknologi, ada baiknya kita paham duluapa itu Bioteknologi. Secara umum Bioteknologi…
Definisi dari red tide merupakan kejadian yang terjadi secara alami pada air laut yang mengalami…
Definisi dari red tide ialah fenomena dimana ditemukan perkembangan jumlah fitoplankton yang sangat drastis berkali…
Dr Roslan Yusni Hasan atau Ryu Hasan selaku pakar neurologi mengatakan, dalam menjawab mengenai LGBT…