Manusia dalam klasifikasi makhluk hidup termasuk dalam kingdom animalia. Mengapa manusia digolongkan dalam kingdom animalia? Ini karena manusia memiliki ciri ciri makhluk hidup yang termasuk dalam ciri yang dimiliki kingdom animalia. Ciri ciri kindom animalia adalah makhluk hidup yang memiliki organ indera dan dapat bergerak aktif. Panca indera manusia terdiri atas organ mata, kulit, lidah, hidung, dan telinga. Penjelasan lebih lengkap tentang organ indera manusia dapat dibaca dalam artikel bagian bagian mata, bagian bagian kulit dan fungsinya, bagian bagian lidah, bagian bagian hidung dan bagian bagian telinga dan fungsinya.
Untuk dapat bergerak aktif, manusia memiliki sistem gerak yang cukup kompleks. Sistem gerak pada hewan vertebrata, termasuk manusia, berupa alat gerak aktif dan pasif. Alat gerak pasif manusia adalah tulang dan digerakkan dengan mekanisme kerja otot. Disinilah letak perbedaan hewan vertebrata dan invertebrata. Pada hewan vertebrata ditemukan ciri khusus berupa tulang belakang. Sehingga hewan vertebrata juga disebut dengan hewan bertulang belakang.
Tulang belakang merupakan susunan tulang berkolum yang terdiri atas:
Setiap bagian tulang belakang sangat penting untuk kesehatan rangka manusia. Cara memelihara kesehatan rangka manusia dapat dilihat pada artikel sebelumnya. Seiring dengan waktu, tulang belakang dapat mengalami stress, trauma, atau luka yang menyebabkan rasa nyeri dan berkurangnya fungsi tulang belakang. Beberapa penyakit tulang belakang antara lain:
1. Spina Bifida
Spina bifida merupakan penyakit bawaan dengan ciri tulang belakang dan membran sekitar sumsum tulang tidak tertutup dengan baik. Ada tiga jenis spina bifida yaitu:
Penanganan yang paling tepat adalah dengan pembedahan spina bifida terbuka pada 2 x 24 jam setelah bayi dengan penyakit spina bifida dilahirkan. Namun deteksi dini penyakit ini sudah bisa dilakukan sejak bayi berusia 4 bulan dalam kandungan.
2. Sindrom Klippel-Feil
Sindrom Klippel-Feil merupakan penyakit langka turunan dengan ciri dua dari vertebrae pada tulang leher saling bergabung. Akibatnya tulang leher menjadi kaku dan sulit untuk digerakkan. Penyakit ini pertama kali oleh Maurice Klippel dan Andre Feil pada tahun 1884, sehingga nama penyakit ini disebut sindrom Klippel-Feil. Gejala yang paling mudah dilihat adalah pendeknya tulang leher dan kekakuan pada bagian leher dan tulang punggung. Penderita sindrom ini beresiko mengalami kelainan pada bagian lain tubuh seperti jantung, alat reproduksi manusia, otak, otot dan sumsum belakang. Kelainan jantung yang dialami penderita ini dapat berakibat pada kematian dini. Kondisi ini hampir mirip dengan kelainan jantung akibat gigantisme.
3. Herniasi Diskus Degeneratif
Herniasi diskus degeneratif merupakan penyakit akibat diskus invertebralis kehilangan elastisitasnya. Kondisi ini bisa terjadi secara normal akibat penuaan. Gejala yang sering dialami oleh penderita ini adalah nyeri leher, nyeri bahu yang menjalar, dan kesulitan dalam menggerakkan tangan atau kaki. Pada kasus yang parah, dapat terjadi tonjolan tukang, yang mengakibatkan ruang saraf menyempit dan beresiko terkena gangguan persendian pada manusia.
4. Stenosis
Stenosis adalah kondisi saat terjadi penyempitan jarak antara vertebrae yang menyebabkan adanya tekanan pada sumsum tulang belakang dan saraf. Stenosis dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain:
Stenosis dapat menimbulkan gejala seperti sering jatuh, sakit saat berjalan, dan kelumpuhan. Pengobatan penyakit stenosis dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu dengan mengubah postur, pengobatan dengan aspirin atau ibupropen untuk mengurangi rasa sakit, istirahat, dan operasi.
5. Ankylosing Spondylitis (AS)
AS merupakan salah satu jenis artritis yang terjadi akibat peradangan yang lama pada sendi di tulang belakang. Penyebab pasti penyakit ini masih belum ditemukan namun beberapa pendapat menyatakan penyebab AS melibatkan faktor keturunan dan lingkungan. Penyakit ini melibatkan penyakit autoimun yang menyerang tulang belakang.
6. Kifosis
Kifosis sering disebut sebagai kelainan tulang belakang bagian atas yang terlalu membungkuk kedepan akibat sikap duduk yang salah. Namun penyebab kifosis bukan hanya itu saja. Secara medis, kifosis merupakan kondisi punggung atas yang mengalami pembengkokan belebihan. Faktir yang menyebabkan kifosis antara lain:
Penanganan pada kifosis biasanya tidak perlu operasi. Penanganan yang sering dilakukan adalah dengan cara menggunakan penopang tulang untuk mengembalikan postur tubuh.
7. Skoliosis
Skoliosis adala kondisi abnormal tulang belakang yang berbengkok ke samping. Ciri yang jelas terlihat yaitu tinggi bahu kanan dan kiri tidak sama, pembengkokan tulang sangat terlihat jelas, perbedaan panjang kaki. Gejala yang sering dialami penderita ini adalah nyeri punggung dan kesulitan berjalan. Penyebab skoliosis antara lain:
Pada anak anak penanganan yang dilakukan untuk penderita skoliosis adalah penggunaan penopang badan dan operasi untuk mengembalikan bentuk tubuh yang normal. Sedangkan untuk dewasa hanya diberi pengobatan untuk meredakan nyeri.
8. Lordosis
Lordosis merupakan lekukan abnormal pada bagian lumbar dan servikal tulang belakang. Penyebab lordosis hampir sama dengan kifosis. Sebagian besar disebabkan oleh kebiasaan sikap tubuh yang buruk seperti pada latihan yang salah yang dilakukan penari. Penanganan yang biasa dilakukan adalah penggunaan penopang dan mengurangi latihan fisik yang membebani bagian lumbar.
Definisi dari pupuk ialah bahan yang dijadikan sebagai penambah pada sebuah media tanam untuk membantu…
Pupuk berbahan organik menjadi satu-satunya input yang bisa diberikan ke dalam lahan sawah. Konsentrasi nutrisi…
Sebelum membahas tentang manfaat Bioteknologi, ada baiknya kita paham duluapa itu Bioteknologi. Secara umum Bioteknologi…
Definisi dari red tide merupakan kejadian yang terjadi secara alami pada air laut yang mengalami…
Definisi dari red tide ialah fenomena dimana ditemukan perkembangan jumlah fitoplankton yang sangat drastis berkali…
Dr Roslan Yusni Hasan atau Ryu Hasan selaku pakar neurologi mengatakan, dalam menjawab mengenai LGBT…