Dalam pengertian bahasa Yunani, Gymnospermae dapat diartikan menjadi 2 (dua) suku kata yaitu gymnos artinya telanjang dan spermae yang artinya biji. Dengan begitu, gymnospermae dapat disebut sebagai tumbuhan yang menghasilkan biji. Beberapa spesies gymnospermae memiliki kemampuan untuk menggugurkan daunnya pada saat musim gugur agar bisa mempertahankan diri dari kekeringan.
Tumbuhan gymnospermae merupakan tumbuhan yang paling mendominasi daripada tanaman siklus hidup tumbuhan angiospermae. Angiospermae adalah tumbuhan yang memiliki biji tertutup. Oleh karena itu tumbuhan gymnospermae dan angiospermae termasuk tumbuhan tingkat tinggi yang dapat digolongkan ke dalam tumbuhan spermatophyta. Spermatophyta adalah tumbuhan berbiji. Hingga saat ini, keberadaan gymnospermae masih bisa dengan mudah kita temukan. Ada sekitar kurang lebih 1057 spesies gymnospermae tersebar di penjuru dunia.
Ciri Gymnospermae
Ciri-ciri yang dapat dilihat dari tumbuhan biji terbuka Gymnospermae adalah sebagai berikut
Klasifikasi Gymnospermae
Kalau dilihat klasifikasi taksonomi, gymnospermae termasuk dalam kingdom plantae (Tumbuhan). Kemudian dapat dibedakan menjadi 2 (dua) subdivisi yaitu tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan biji tertutup (Angiospermae). Lalu gymnospermae terbagi menjadi beberapa kelas meliputi
Tumbuhan cycadidae memiliki penampakan yang hampir mirip dengan tumbuhan palem. Hanya saja mereka memiliki alat reproduksi yang berbentuk seperti strobilus dan berbiji terbuka. Cycadidae dapat tumbuh dan mudah ditemukan di amerika selatan, australia, jepang bagian selatan dan china bagian barat, madagaskar dan india. Mereka dapat tumbuh dalam pohon atau semak dengan pertumbuhan yang lambat karena menggugurkan daunnya.
Kalau dilihat dari letak betina pada jenis cycadidae terdapat di atas batang pohon. Tumbuhan ini memiliki jenis tumbuhan yang dioecious. Artinya organ reproduksi antara betina dan jantan terpisah dalam satu individu. Cycadidae memiliki karakteristik lain sepertin memiliki pembuluh dan biasa disebut daun bersisik. Contoh tumbuhan gymnospermae yang termasuk kelas cycadidae adalah Cycas revoluta.
Kelas Konifer
Tumbuhan konifer pada kelas gymnospermae merupakan tumbuhan yang memiliki alat reproduksi yang terpisah antara jantan dan betina. Tumbuhan ini memiliki daun berjarum sehingga sering disebut pohon jarum. Beberapa tumbuhan konifer biasa berbentuk pohon dan ada sebagian yang perdu. Contoh tumbuhan gymnospermae kelas konifer adalah Pinus (Pinus sp) dan Damar (Agathis alba).
Tanaman konifer memiliki perkembang biakan dengan rujung dan berumah satu. Pada bagian rujung jantan memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan rujung betina. Kemudian bentuk rujung jantang memiliki sisik penghasil serbuk sari yang kecil sedangkan pada rujung betina memiliki sisik yang lebih besar, agak berkayu sehingga lebih banyak sisik. Tanaman konifer bisa tumbuh dalam kondisi iklim tropis pada daerah dengan ketinggian yang cukup tinggi atau pada daerah yang dingin dan beriklim sedang.
Kelas ginkodidae memiliki jenis yang dioecious, pertumbuhan pohon hingga mencapai kurang lebh 40 m, kulit batang pohon berwarna abu-abu terang atau cokelat kelabu, buahnya berbentuk daging, menggantung. Contoh spesies jenis kelas ginkodidae adalah Ginkgo biloba.
Gnetidae banyak ditemukan dalam bentuk semak atau pohon yang ukurannya kecil, termasuk yang tidak memiliki stipule, berbunga dengan 4-12 helai setiap ketiak cabang untuk betinanya, biji dari gnetidae menjuntai dan dapat tumbuh di asia, afrika dan bagian utara amerika. Contoh dari tumbuhan gymnospermae yang termasuk kelas gnetidae adalah Gnetum africanum, Gnetum buchholzianum.
Reproduksi dan Siklus Hidup Gymnospermae
Gymnospermae memiliki sistem reproduksi yang berbeda karena dalam 2 jenis alat reproduksi terpisah. Pada strobilus jantan, mikrosporangium akan berkembang sedangkan strobilus betina berkembang menjadi megasporangium. Megasporangium akan membentuk sel induk megaspora dan terus berkembang menjadi megaspora. Pada strobilus jantan mikrosporangium membentuk sel induk mikrospora dan membentuk mikrospora. Setelah itu strobilus betina akan berkembang membentuk sel telur sedangkan strobilus jantan berkembang dari serbuk sari menjadi spermatozoid.
Sebelum membentuk spermatozoid, strobilus jantan berkembang membentuk buluh serbuk sari. Pertemua antara spermatozoid dari strobilus jantan dengan sel telur dari strobilus betina akan menghasilkan zigot. Kemudian zigot akan berkembang menjadi embrio. Lalu embrio berkembang menjadi biji yang nantinya akan tumbuh menjadi tumbuhan gymnospermae baru. Setelah itu tumbuhan gymnospermae bisa berkembang lagi tergantung dari strobilus yang dihasilkan pada perkawinan sebelumnya. Perkawinan antara strobilus jantan dan betina bisa terjadi melalui ciri-ciri penyerbukan anemogami dengan perantara angin.
Manfaat Gymnospermae Bagi Kehidupan
Gymnospermae memiliki banyak spesies yang tersebar di beberapa wilayah salah satunya Indonesia. Tumbuhan jenis ini sering dimanfaatkan dalam kehidupan kita yaitu :
Berikut adalah pembahasan tentang gymnospermae yang wajib anda ketahui karena sangat membantu anda lebih jauh memahami materi ini dan sangat mudah karena sudah dirangkum dengan jelas dan maksimal.
Definisi dari pupuk ialah bahan yang dijadikan sebagai penambah pada sebuah media tanam untuk membantu…
Pupuk berbahan organik menjadi satu-satunya input yang bisa diberikan ke dalam lahan sawah. Konsentrasi nutrisi…
Sebelum membahas tentang manfaat Bioteknologi, ada baiknya kita paham duluapa itu Bioteknologi. Secara umum Bioteknologi…
Definisi dari red tide merupakan kejadian yang terjadi secara alami pada air laut yang mengalami…
Definisi dari red tide ialah fenomena dimana ditemukan perkembangan jumlah fitoplankton yang sangat drastis berkali…
Dr Roslan Yusni Hasan atau Ryu Hasan selaku pakar neurologi mengatakan, dalam menjawab mengenai LGBT…