Membran sel adalah suatu lapisan yang melingkupi sel baik sel hewan, sel tumbuhan, maupun sel mikroorganisme. Dengan ketebalan hanya 6-8 nm, tebal membran sel ini sangat kecil apabila dibandingkan dengan ukuran sel keseluruhan. Sebenarnya membran sel bersifat tidak rigid, membran sel bersifat fluid dengan viskositas (kekentalan) yang sebanding dengan minyak goreng.
Membran sel memisahkan sitoplasma, yaitu cairan pengisi sel dengan lingkungan luar. Dalam sitoplasma terdapat berbagai macam organel seperti nukleus sel, ribosom, dan aparatus Golgi. Bila membran sel rusak maka organel-organel ini beserta sitoplasma akan bocor keluar dan sel akan kehilangan bentuknya.
Struktur membran sel
Tentu saja fungsi membran sel bukan hanya berperan sebagai batas antara sitoplasma dengan lingkungan luar. Membran sel memiliki fungsi-fungsi penting baik dalam metabolisme maupun struktur sel itu sendiri.
Berikut adalah beberapa fungsi membran sel :
Dari nilai permeabilitas di atas dapat dilihat bahwa membran sel tidak dapat dimasuki oleh sembarang molekul secara mudah. Hal ini yang menjadi dasar salah satu fungsi membran sel yaitu sebagai jalur transport molekul (akan dibahas lebih lanjut).
Permeabilitas membran ini juga ditentukan oleh sifat dari fosfolipid bilayer. Senyawa nonpolar seperti oksigen dan karbon dioksida akan mudah melewati lapisan hidrofobik. Sebaliknya senyawa polar seperti NaCl akan sulit melewati fosfolipid bilayer ini. Dengan demikian, sel memiliki suatu mekanisme melalui sistem transport molekul melalui saluran (channel) pada suatu protein yang terintegrasi.
Membran sel juga adalah tempat melekatnya protein. Selain memberikan tekstur yang lebih rigid, protein-protein ini juga berfungsi untuk sistem pengenalan sel, komunikasi, produksi enzim, dan yang terpenting adalah bagian dari sistem transport sel, khususnya untuk molekul kecil. Sebelumnya ada tiga macam sistem transport molekul kecil, yaitu
Sel memiliki muatan energetis di sekitar struktur membrannya karena proton berkumpul di luar membran sel sedangkan ion hidroksil berkumpul di dalam membran sel. Dengan demikian sel akan secara energetis bermuatan positif. Perbedaan muatan antara interior dan eksterior sel menyebabkan beda potensial seperti halnya baterai. Beda potensial yang disebabkan oleh proton ini dikenal dengan nama proton motive force. Gaya energetik ini menyebabkan sel dapat melakukan berbagai aktivitas seperti:
Sel hewan dapat memproduksi suatu lapisan di luar membran sel yang dikanal sebagai matriks ekstraselular. Matriks ekstraselular berfungsi sebagai pelindung dan pembangun struktur sel. Pada matriks ekstraselular ini terdapat suatu glikoprotein yang dikenal dengan nama kolagen. Kolagen ini berikatan dengan protein yang menembus membran sel dan dikenal sebagai integrin. Integrin berfungsi menyampaikan informasi dari matriks ekstraselular dengan sitoskeleton. Dengan demikian sel dapat menyesuaikan kondisinya berdasarkan kondisi lingkungan sekitar.
Berikut adalah salah satu contoh hewan yang melakukan pembentukan struktur sel dari awal proses perkembangbiakannya :
Pada membran sel terdapat suatu struktur yang dikenal dengan nama glikoprotein. Glikoprotein terdiri dari untaian karbohirat yang terintegrasi dengan protein integral. Struktur glikoprotein ini berguna dalam proses pengenalan antara sel. Setiap sel memiliki struktur glikoprotein yang spesifik. Hal ini berguna misalnya ketika embrio berusaha mengenali sel uterus untuk menempel atau ketika sel darah putih mengenali bakteri patogen yang masuk ke dalam tubuh.
Pengenalan patogen atau benda asing lainnya (antigen) dilakukan oleh suatu protein pada membran sel yang disebut Major Histocompatibility Complex (MHC). MHC berguna sebagai sistem pengenalan sel yang terinfeksi agar dikenali oleh sel darah putih (limfosit-T). Ada dua jenis MHC berdasarkan jalur pengenalannya yaitu MHC I (diekspresikan oleh sel yang terinfeksi) dan MHC II (diekspresikan oleh sel fagosit, yaitu sel yang menelan benda asing, akan dibahas di sistem transport sel).
Berikut adalah penjelasan dari patogen atau benda asing lainnya :
Pada membran sel limfosit-T C terdapat protein CD8 yang berpasangan dengan MHC I ibarat kunci dan lubang kunci. Di lain pihak, pada membran sel limfosit-T H terdapat protein CD4 yang berpasangan dengan MHC II. Dengan demikian, MHC I hanya akan dikenali oleh limfosit-T C sedangkan MHC II hanya akan dikenali oleh limfosit-T H. Selanjutnya limfosit-T C akan membunuh sel yang terinfeksi sedangkan limfosit-T H akan mengaktifkan limfosit-B untuk memproduksi antibodi.
Sel-sel yang berdekatan pada hewan dan manusia dapat melekat satu sama lain untuk berinteraksi dan berkomunikasi melalui ikatan sel. Ikatan ini disebabkan oleh adanya interaksi antara beberapa membran sel. Tanpa adanya ikatan ini maka jaringan pada tubuh hewan dan manusia tidak akan dapat terbentuk. Ada tiga macam ikatan antara sel, yaitu sebagai berikut.
Meski membran sel merupakan batas luar dari sel terhadap lingkungan, namun kebanyakan sel mensekresikan enzim ke plasma membran. Selain itu banyak protein yang ada di membran sel yang merupakan enzim. Enzim merupakan katalis biologis yang mempercepat rekasi dengan cara menurunkan energi aktivasi suatu reaksi. Salah satu metode untuk menurunkan energi aktivasi ini adalah menyederhanakan bentuk substrat.
Enzim bersifat spesifik terhadap molekul sehingga hanya dapat memproses satu molekul saja pada tiap sisi aktifnya. Ada dua macam enzim yang bergantung pada posisinya terhadap membran sel yaitu:
a. Enzim ekstraselular – yaitu jenis jenis enzim yang berada di luar membran sel. Contoh: enzim amilase yang mengubah amilum (pati) menjadi maltose
b.Enzim intraselular – yaitu enzim yang berada dalam sel atau pada membran sel. Contoh: enzim lisozim yang menghancurkan antigen dalam fagososom
Salah satu fungsi protein pada membran sel yaitu sebagai reseptor sinyal kimia dari sel yang lain, yang dapat berupa neurotransmiter maupun hormon. Suatu reseptor memiliki bentuk yang spesifik sehingga hanya dapat berikatan dengan satu molekul sinyal saja. Umumnya, pelekatan molekul sinyal dapat mengaktivasi suatu respons spesifik di dalam sel melalui perubahan dan konversi komponen sel. Proses ini dinamakan transduksi sinyal.
Transduksi sinyal selalu membutuhkan membran sel sebagai inisiator reaksi. Pada proses pembuatan protein, proses transduksi sinyal dapat dijelaskan sebagai berikut.
Transduksi sinyal ini sangat penting bagi metabolisme dan fungsi sel seperti penentuan siklus sel, pembentukan sel kanker, dan pengaturan sistem hormon. Tanpa adanya membran sel mustahil proses tersebut dapat terjadi.
Sel juga melakukan pencernaan dalam level selular. Hal ini berkaitan dengan transportasi molekul besar ke dalam dan ke luar sel. Dalam melakukan proses transportasi ini sel menggunakan membrannya sebagai moda. Berdasarkan arah laju molekul, ingesi sel dibagi menjadi dua yaitu:
Terlihat kan, sistem metabolisme sel ternyata sangat bergantung dengan keberadaan membran sel. Begitu banyak fungsi dari membran sel yang kita baru saja bahas. Tanpa membran sel, tak mungkin suatu sel dapat hidup, berkembang, dan berinteraksi baik dengan lingkungan maupun sel yang lain.
Definisi dari pupuk ialah bahan yang dijadikan sebagai penambah pada sebuah media tanam untuk membantu…
Pupuk berbahan organik menjadi satu-satunya input yang bisa diberikan ke dalam lahan sawah. Konsentrasi nutrisi…
Sebelum membahas tentang manfaat Bioteknologi, ada baiknya kita paham duluapa itu Bioteknologi. Secara umum Bioteknologi…
Definisi dari red tide merupakan kejadian yang terjadi secara alami pada air laut yang mengalami…
Definisi dari red tide ialah fenomena dimana ditemukan perkembangan jumlah fitoplankton yang sangat drastis berkali…
Dr Roslan Yusni Hasan atau Ryu Hasan selaku pakar neurologi mengatakan, dalam menjawab mengenai LGBT…