Ekosistem adalah sususan sistem yang terbentuk karena adanya interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya pada tempat tertentu. Makhluk hidup tidak hanya hidup sendiri di Bumi ini. Untuk memenuhi kebutuhan makhluk hidup, diperlukan interaksi dengan sesama makhluk hidup lain dan lingkungan. Dengan demikian tercipta hubungan saling timbal balik, baik berupa hubungan saling menguntungkan atau saling merugikan. Semua kondisi dan perilaku tiap tiap komponen dalam ekosistem akan mempengaruhi keseimbangan ekosistem.
Ekosistem terdiri atas komunitas biologis pada suatu tempat (komponen biotik) dan faktor fisika dan kimiawi yang mempengaruhinya (komponen abiotik). Organisme yang menunjukkan ciri ciri makhluk hidup seperti manusia, hewan, dan tumbuhan termasuk kedalam komponen biotik. Sedangkan batu, temperatur, dan iklim masuk dalam komponen abiotik.
Seperti yang telah diuraikan, komponen biotik mewakili semua organisme yang ada dalam ekosistem. Secara umum, komponen biotik terbagi menjadi 3 yaitu produsen, konsumen, dan pengurai.
Komponen abiotik merujuk kepada benda mati atau benda yang tidak memiliki ciri makhluk hidup. Dalam ekosistem, komponen abiotik adalah kondisi fisika dan kimiawi hal/benda disekitar yang menunjang kehidupan makhluk hidup. Contoh komponen abiotik diantaranya:
Semua tingkat organisasi kehidupan dalam ekosistem saling berinteraksi membentuk kehidupan yang harmonis dan seimbang. Sama halnya dengan tubuh manusia yang memiliki sistem sistem pendukung yang menjaga kestabilan, di dalam ekosistem juga terjadi hubungan yang hampir sama. Kondisi ini disebut keseimbangan ekosistem atau kondisi homeostasis.
Sama halnya dengan sistem sistem tubuh seperti sistem pencernaan pada manusia atau sistem sirkulasi pada manusia, sistem dalam ekosistem juga dapat terganggu keseimbangannya. Bumi sendiri selalu berubah setiap saat meskipun sedikit, misalnya adalah cuaca. Cuaca hari ini bisa berbeda dengan cuaca esok hari. Kita mungkin juga pernah mempelajari musim di Indonesia. Dua dekade terakhir, musim hujan dan musim kemarau di Indonesia bisa diprediksi waktunya. Sedangkan sekarang, musim penghujan dan kemarau sulit untuk diprediksi awalnya.
Perubahan di ekosistem dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mengganggu kondisi homeostasisnya. Faktor pengganggu keseimbangan ekosistem meliputi faktor alam dan faktor perilaku manusia.
Faktor alam banyak dipengaruhi oleh bencana alam yang terjadi. Beberapa bencana yang dapat mempengaruhi keseimbangan ekosistem antara lain:
Beberapa bencana alam mungkin terjadi karena ulah dari manusia seperti banjir dan longsor.
Perilaku manusia yang tidak bertanggungjawab dapat merusak keseimbangan ekosistem, baik ekosistem alami maupun ekosistem buatan. Dengan pertumbuhan penduduk yang pesat, manusia semakin banyak mengeksploitasi alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Beberapa perilaku manusia yang mengganggu keseimbangan ekosistem antara lain:
Masalah masalah lingkungan yang terjadi karena perilaku manusia perlu dikurangi agar keseimbangan ekosistem tidak terganggu. Oleh karena itu manusia harus menyadari bahaya tidak melestarikan lingkungan bagi hidupnya. Dengan demikian upaya pelestarian lingkungan hidup dapat mulai dilakukan manusia mulai dari tingkatan diri sendiri dan dalam keluarga.
Definisi dari pupuk ialah bahan yang dijadikan sebagai penambah pada sebuah media tanam untuk membantu…
Pupuk berbahan organik menjadi satu-satunya input yang bisa diberikan ke dalam lahan sawah. Konsentrasi nutrisi…
Sebelum membahas tentang manfaat Bioteknologi, ada baiknya kita paham duluapa itu Bioteknologi. Secara umum Bioteknologi…
Definisi dari red tide merupakan kejadian yang terjadi secara alami pada air laut yang mengalami…
Definisi dari red tide ialah fenomena dimana ditemukan perkembangan jumlah fitoplankton yang sangat drastis berkali…
Dr Roslan Yusni Hasan atau Ryu Hasan selaku pakar neurologi mengatakan, dalam menjawab mengenai LGBT…