Bintang laut atau starfish (sebagian juga menyebut sea star)adalah hewan invertebrata yang hidup di laut. Biota laut ini biasanya memiliki central disc dan lima lengan yang mirip dengan bentuk bintang. Namun ada juga beberapa spesies yang memiliki lebih dari satu lengan.
(Silahkan Baca: Hewan Vertebrata dan Invertebrata – Perbedaan – Ciri Ciri & Contoh )
Saat ini ada sekitar 1.500 spesies bintang laut yang hidup di lautan seluruh dunia. Mulai dari daerah tropis sampai daerah kutub yang memiliki iklim dingin. Bintang laut ditemukan pada intertidal sampai kedalaman abyssal, sekitar 6.000 meter di bawah permukaan laut.
Taksonomi Bintang Laut
Bintang laut adalah hewan dari kelas dan genus Asteroidea yang berada di bawah filum Echinodermata, yaitu kelompok hewan invertebrata yang ditandai dengan tubuh simetris bilateral dan memiliki kulit berduri. Filum Echinodermata termasuk sub kingdom invertebrata dalam kingdom Animalia. (Silahkan baca : 9 Ciri-ciri Kingdom Animalia Secara Umum)
Dalam sistem taksonomi, klasifikasi Echinodermata terdiri dari dari beberapa kelas. Salah satunya adalah kelas Asteroidia. Genus asteroidea terdiri dari banyak spesies. Jumlahnya mencapai 1.500 spesies. Tapi umumnya ada 7 klasifikasi bintang laut. Contoh spesies bintang laut diantaranya adalah Asteroidea Sp, Pisaster Ochraceus, Stichaster Australis, Achantaster Placci dan masih banyak lagi.
Ciri-ciri morfologi yang paling gampang dilihat pada bintang laut adalah lengan-lengan yang mengelilingi central disc. Bagian aboral atau permukaan atasnya bisa bertekstur halus atau berduri, biasanya ditutupi oleh membran yang disebut overlapping plates. Banyak spesies yang berwarna cerah, biasanya didominasi oleh warna oranye dan merah muda. Beberapa spesies juga memiliki warna tubuh gelap seperti coklat, hitam dan kelabu.
Dibawah lengannya terdapat celah amburakal yang berbentuk alur panjang yang sampai ke mulut bintang laut di tengah-tengah central disc. Di dalam celah amburakal ini terdapat kaki tabung yang berfungsi sebagai alat gerak. Di ujung lengannya juga terdapat bintik mata yang sangat peka terhadap cahaya.
Selain ciri-ciri yang tampak pada permukaan tubuhnya, bintang laut memiliki karakteristik pada sistem pencernaan, sistem pernapasan dan sistem reproduksinya.
Sistem pencernaan
Sistem pencernaan bintang laut ditandai oleh organ-organ sebagai berikut :
Sistem Pernapasan
Seperti ciri ciri echinodermata pada umumnya, bintang laut bernapas menggunakan insang kulit. Yaitu penonjolan dinding rongga tubuh (selom) yang tipis. Selom ini dilindungi oleh silia dan pediselaria.
Sistem Transportasi
Sistem peredaran darah pada hewan ini sulit diamati. Biasanyaterdiri dari beberapa pembuluh darah yang mengelilingi mulut dan dan terhubung pada pembuluh radial ke setiap lengan.
Sistem Reproduksi dan perkembangan
Bintang laut melakukan perkembangbiakan melalui dua cara, yaitu secara aseksual dan dan secara seksual. Sistem reproduksinya sangat berkaitan dengan tahap-tahap perkembangannya yang kompleks dalam sebuah daur hidup.
Bintang laut menjalani daur hidup yang kompleks, bintang laut muda harus menjalani beberapa tahap perkembangan terlebih dahulu sebelum menetap di laut sebagai bintang laut dewasa. Walaupun bintang laut banyak dicari sebagai hewan hias untuk mengisi aquarium, namun perkembangbiakan bintang laut di aquarium sangat jarang terjadi.
Sesekali mungkin kita bisa melihat bintang laut di aquarium melepaskan sel telur atau spermanya ke permukaan air. Tapi tidak pernah benar-benar terjadi pembuahan. Jadi selama ini kita hanya menyaksikan bintang laut dewasa saja, tanpa pernah mengetahui daur hidupnya.
Padahal bintang laut ini menjalani siklus hidup yang sangat menarik. Secara ringkas bintang laut melalui empat tahapan kehidupan. Yaitu pembuahan gamet, Tahap awal perkembangan, Metamorfosis menuju individu dewasa, Pembuahan Aseksual dan Spesies Hermafrodit.
Pembuahan Gamet
Bintang laut melakukan fertilisasi eksternal melaluis proses yang disebut pemijahan. Mirip seperti yang terjadi pada katak dan ikan. Untuk menghasilkan telur, bintang laut betina dan bintang laut jantan masing-masing mengeluarkan sel telur dan sperma ke permukaan air. Sebagian sperma dan sel telur ini bertemu, kemudian terjadilah pembuahan.
Pembuahan yang berhasil akan berkembang menjadi telur yang membungkus zigot. Pada awal pertumbuhannya, tubuh bintang laut terbentuk melengkung dengan pusat tubuh mereka terangkat jauh dari inti. Kita bisa melihat gamet yang telah tumbuh menjadi zigot ini dengan mata telanjang. Biasanya terlihat seperti gumpalan susu atau awan putih yang berkumpul di permukaan air.
Beberapa spesies bintang laut melakukan pemijahan secara musiman, walaupun sebenarnya perkembangbiakan mereka bisa berlangsung sepanjang musim.
Tahap Awal Perkembangan
Beberapa spesies bintang laut menunjukkan pola perkembangan yang berbeda, namun secara keseluruhan mengikuti daur yang sama. Setelah gamet saling membuahi dan terbentuk zigot, zigot berkembang menjadi sedi sejenis larva bilateral yang disebut bipinnaria. Larva-larva kecil ini memakan mikroorganisme yang lebih kecil di sekeliling mereka. bipinnaria mengapung di dalam air selama beberapa hari sampai beberapa minggu. Sebelum akhirnya mereka bertransformasi menjadi organisme non-feeding yang menetap di dasar laut. Hasil perubahan bipinnaria ini disebut brachiolaria.
Metamorfosis Menuju Individu Dewasa
Setelah Brachiolaria menetap di habitat yang sesuai, tubuhnya berkembang menjadi simetrsi radial. Dan secara bertahap mulai bermetamorfosis menjadi individu dewasa. Ada beberapa penelitian yang membuktikan bahwa brachiolaria mencari daerah yang mengandung feromon bintang laut dewasa untuk menetap. Yang berarti menjadi tanda bagi brachiolaria bahwa tempat itu sesuai dengan habitat hidupnya. Setelah perkembangan morfologi dan fisiologi mereka sempurna, bintang laut mulai tumbuh sampai seukuran bintang laut dewasa seperti yang sering kita lihat.
Baca Juga Proses Metamorfosis Pada Hewan
Reproduksi Aseksual
Selain reproduksi seksual yang dilakukan secara eksternal, yaitu pembuahan sel telur oleh sperma terjadi di luar rahim. Bintang laut juga berkembang biak secara aseksual. Hal ini biasanya terjadi karena situasi dan kondisi yang tidak menguntungkan bagi bintang laut. Berbeda dengan reproduksi secara seksual yang memang disengaja.
Sama seperti hewan-hewan lainnya, bintang laut tidak berada di puncak rantai makanan. Bintang laut juga memiliki predator alami yang bisa mengancam keberlangsungan hidupnya. Dalam beberapa pertarungan mempertahankan diri dari predator, bintang laut bisa saja kehilangan sebagian “lengannya”. Tapi hebatnya, bintang laut bisa kembali meregenerasi kembali anggota tubuhnya yang hilang tersebut. Pada beberapa kasus, anggota tubuhnya yang terpisah itu juga bisa melakukan regenari membentuk spesies bintang laut baru. Inilah yang dimaksud perkembangbiakan secara aseksual, yaitu proses reproduksi tanpa melibatkan sel telur dan sperma.
Spesies Hermafrodit
Beberapa spesies bintang laut memiliki tanda-tanda kelamin jantan dan betina dalam satu tubuh, yang disebut hermafrodit. Hewan seperti ini mampu melakukan pembuahan sendiri. Bintang laut hermafrodit biasanya mengerami “anak-anak”nya yang berbentuk bipinnaria. Hal ini disebabkan karena habitat mereka tidak memungkinkan larva-larva yang berasal dari telurnya untuk mengambang bebas di permukaan air.
Definisi dari pupuk ialah bahan yang dijadikan sebagai penambah pada sebuah media tanam untuk membantu…
Pupuk berbahan organik menjadi satu-satunya input yang bisa diberikan ke dalam lahan sawah. Konsentrasi nutrisi…
Sebelum membahas tentang manfaat Bioteknologi, ada baiknya kita paham duluapa itu Bioteknologi. Secara umum Bioteknologi…
Definisi dari red tide merupakan kejadian yang terjadi secara alami pada air laut yang mengalami…
Definisi dari red tide ialah fenomena dimana ditemukan perkembangan jumlah fitoplankton yang sangat drastis berkali…
Dr Roslan Yusni Hasan atau Ryu Hasan selaku pakar neurologi mengatakan, dalam menjawab mengenai LGBT…