Cacing tambang merupakan jenis cacing yang harus dihindari oleh mahluk hidup lain, terlebih lagi manusia. Pasalnya, jika cacing ini masuk kedalam organ tubuh manusia, maka, akan menimbulkan berbagai jenis penyakit yang cukup serius. Misalnya saja sakit perut dan kehilangan nafsu makan. Namun, dalam konteks yang lebih parah, bisa saja menimbulkan kekurangan protein dan kekurangan zat besi atau sering disebut anemia.
Cacing tambang ini dalam masuk dalam kelompok Nemathelminthes atau cacing gilig. Cacing ini biasanya hidup di bagian usus halus dan juga bagian usus besar manusia. Tapi, ada pula cacing tambang yang juga bisa hidup di bagian tubuh yang lain, seperti bagian paru-paru, bagian lambung dan bagian yang lainnya.
Cacing jenis ini memiliki lapisan embryonal ditubuhnya, sehingga mahluk ini tergolong organisme Triploblastik Pseudocoelomata atau disebut juga Triploblastik yang berongga semu. Cacing ini sering kali kita temui di daerah pertambangan atau daerah-daerah yang becek. (Baca: Siklus hidup cacing hati)
Cacing ini tersebar di berbagai pelosok dunia dan berdasarkan tempat berasalnya, cacing ini dapat digolongkan menjadi dua jenis, yakni:
Cacing yang menjadi biang kerok dari peyakit ankiostomasis ini biasa hidup di daerah mediteranian, seperti Cina, Jepang, dan juga India.
Cacing tambang yang satu ini merupakan cacing yang paling dihindari penduduk. Karna, cacing ini merupakan penyebab penyakit ankilostomiasis dan dapat memicu penyakit anemia. Cacing yang termasuk parasit ini biasa hidup di iklim yang tropis, seperti berbagai belahan Asia, Afrika, dan Amerika latin.
Cacing tambang ini pada umumnya mempunyai panjang sekitar 0,8 cm sampai 1 cm. Dan pada saat cacing betina melahirkan, akan ada sekitar 9.000 sampai 10.000 butir telur dalam sekali lahir.jika dilihat dengan alat, maka cacing tambang dewasa akan berbetuk seperti huruf S atau juga seperti huruf C. Dan didalam mulutnya ada sepesang gigi yang berguna untuk memakan zat besi dan sel darah merah. Sehingga, menurunkan fungsi dari zat besi dan juga fungsi sel darah merah.
Keterangan pada daur hidup cacing tambang tersebut dapat dilihat.
Dalam garis besarnya, daur hidup cacing tambang dapat dilihat disini:
Telur dari cacing tambang ini akan keluar bersama dengan kotoran manusia, setelah sebelumnya berada di dalam usus halus manusia. Telur dari cacing itu akan berada pada kotoran manusia dalam waktu 2-3 hari. Dan setelah telur tersebut siap untuk menetas, maka telur tersebut akan mengeram selama kurang lebih 1-3 hari
Setelah telur dari cacing tambang tersebut menetas dan mengeram selama 1-3 hari, telur tersebut akan menjadi larva baru yang biasa disebut larva Rhabditiform. Larva ini akan mencari tempat yang lembab dan becek untuk dapat bertahan dihidup di dalam tanah, sebelum lima hari kemudian larva tersebut berubah menjadi larva baru lagi.
Larva yang baru tersebut dapat dinamakan, atau biasa disebut Larva Filariform. Larva inilah yang menjadi biang keladi berbagai penyakit dengan cara menginfeksikan atau bisa terinfeksi jika ada manusai yang berjalan kaki tidak memakai alas, atau juga bisa ketika ada munusia yang berjalan di tanah yang tekontaminasi fases manusia. Karna, larva yang satu ini dapat menembus bagian kulit manusia.
Larva Filariform ini hanya membutuhkan waktu tiga hari untuk dapat menembus kulit kaki manusia. Dan setelah menembus kulit manusia, larva tersebut akan mengikuti aliran dari mekanisme peredaran darah manusia. Yang bermula dari peredaran darah pada jantung, kemudian beralih ke bagian paru-paru yang terus mengalir hingga ke faring dan berakhir di usus. Perstiwa semacam ini sering disebut dengan infeksi aktif. (Baca: Fungsi getah empedu pada manusia)
Setelah Larva Filariform akan berada di dalam usus selama kurang lebih 3 hari dan berkembang menjadi cacing tambang dewasa. Selama berada di bagian usus besar manusia cacing tambang tersebut siap untuk menghisap protein dan sel darah merah manusia dangan cara menginfeksi usus sehingga dapat menyebapkan anemia.
Seekor cacing tambang dengan jenis Ankylostoma akan menyebapkan manusia kehilangan sekitar 0,08 sampai 0,35 cc darah merah dalam satu hari. Sedangkan untuk cacing tambang berjenis Necator americanus akan menghilangkan 0,005 sampai 1 cc darah merah dalam sehari.
Cacing tambang dewasa tersebut dapat hidup di dalam usus manusia selama satu hingga lima tahun. Yang cacing betina dewasa akan akan memproduksi ribuan telur. Pada inveksi yang ringan, cacing tambang ini memang sedikit sekali menyebapkan hilangnya darah. Tetapi, dalam infeksi yang cukup berat, cacing tambang ini akan menimbulkan pendarahan yang hebat dan menyebapkan kekurangan zat besi serta berpengaruh ke berat badan yang semakin menurun drastis.
Cara penularan cacing ini sebenarnya adalah melalui larva cacing tambang tadi, yang menembus bagian kulit manusia –biasanya diatara sela jari kaki- kemudian larva tersebut akan berpindah dengan cepat menuju jantung, dan dengan mengikuti aliran mekanisme pada darah manusia yang melewati paru-paru, tenggorokan dan sebagainya; yang akan tertelan hingga masuk ke dalam saluran cerna manusia. Untuk itulah manusia harus lebih berhati-hati jika berada di daerah pertambangan dan juga daerah yang becek, agar tidak terkena cacing tambang ini. Karna, cacing tersebut adalah masalah utama timbulnya berbagai penyakit pada sistem pencernaan manusia.
Definisi dari pupuk ialah bahan yang dijadikan sebagai penambah pada sebuah media tanam untuk membantu…
Pupuk berbahan organik menjadi satu-satunya input yang bisa diberikan ke dalam lahan sawah. Konsentrasi nutrisi…
Sebelum membahas tentang manfaat Bioteknologi, ada baiknya kita paham duluapa itu Bioteknologi. Secara umum Bioteknologi…
Definisi dari red tide merupakan kejadian yang terjadi secara alami pada air laut yang mengalami…
Definisi dari red tide ialah fenomena dimana ditemukan perkembangan jumlah fitoplankton yang sangat drastis berkali…
Dr Roslan Yusni Hasan atau Ryu Hasan selaku pakar neurologi mengatakan, dalam menjawab mengenai LGBT…