Categories: Biologi Dasar

Pengertian Taman Nasional dan Contohnya

Indonesia sebagai negara megabiodiversitas memiliki keanekaragaman gen, jenis, dan ekosistem yang berlimpah. Keanekaragaman hayati di Indonesia menempati urutan kedua setelah negara Brazil. Flora dan fauna di Indonesia merupakan perpaduan antara Asia, Australia dan hewan endemik yang hanya ada di daerah tertentu. Misalnya adalah tumbuhan langka dan endemik padma raksasa dengan nama latin Rafflesia arnoldii dan bunga bangkai (Amorphophallus titanum). Diketahui ada 28.000 jenis tumbuhan berbunga di indonesia yang terdiri atas 2500 jenis anggrek, 6000 jenis tumbuhan yang bermanfaat bagi manusia dan digunakan sebagai jamu, 122 jenis bambu, 350 jenis rotan dan 400 jenis tumbuhan kayu. Selain flora, fauna di Indonesia juga sangat beragam. Ada 40 jenis primata dari 200 primata yang ditemukan di dunia ada di Indonesia. Bahkan komodo (Varanus komodoensis), hewan reptil yang dikenal sebagai “komodo dragon” hanya ditemukan di pulau Komodo, Indonesia.

Sayangnya, banyak sekali perburuan hewan dan kegiatan manusia yang mengakibatkan kepunahan flora dan fauna di Indonesia. Dari data ditemukan sekitar 95% hewan yang diperdagangkan dipasar gelap berasal dari hutan dan 20% diantaranya mati selama proses transportasi. Selain itu pembukaan lahan dan penebangan liar juga menghilangkan habitat asli flora dan fauna. Semua ini menyebabkan banyak spesies hewan dan tumbuhan terancam punah dan mengganggu keseimbangan ekosistem. Oleh karena itu pemerintah sejak tahun 1980 telah melakukan upaya pelestarian lingkungan hidup dan organisme didalamnya. Salah satunya dengan membangun taman nasional.

Pengertian, Kriteria, dan Manfaat

Taman nasional, menurut UU No. 5 Tahun 1990, adalah kawasan pelestarian ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi. Berdasarkan pengertian taman nasional merupakan kawasan untuk melestarikan ekosistem alami dengan sistem zonasi. Tidak semua ekosistem alami di Indonesia dapat dijadikan sebagai taman nasional. Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi agar pemanfaatan taman nasional bisa dinikmati oleh berbagai pihak.

  1. Sistem Zonasi Taman Nasional

Sistem zonasi taman nasional adalah suatu sistem pengaturan ruang dalam taman nasional yang dibagi menjadi zona zona tertentu. Zona dalam taman nasional dibagi menjadi:

  • Zona inti – bagian taman nasional yang kondisi alam belum diganggu oleh kegiatan manusia dan harus dilindungi. Fungsi zona inti adalah melindungi keanekaragaman hayati yang khas dan mewakili ciri daerah tertentu.
  • Zona rimba – bagian taman nasional yang difungsikan sebagai habitat untuk melindungi dan mendukung upaya perkembangbiakan hewan dan satwa liar.
  • Zona pemanfaatan – bagian taman nasional yang letak, kondisi dan potensi alamnya mendukung untuk dimanfaatkan sebagai daerah pariwisata alam dan kondisi/jasa lingkungan lainnya.
  • Zona tradisional – bagian dari taman nasional yang digunakan untuk kepentingan pemanfaatan tradisional oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan makhluk hidup
  • Zona rehabilitasi – bagian dari taman nasional untuk pemulihan keanekaragaman hayati sebagai upaya menjaga keseimbangan lingkungan.
  • Zona religi – bagian dari taman nasional yang didalamnya terdapat situs religi, peninggalan warisan budaya dan atau sejarah sebagai upaya perlindungan nilai-nilai religi, budaya atau sejarah.
  • Zona khusus – bagian taman nasional yang terbentuk karena kondisi khusus. Ini terjadi apabila sebelum terbentuk taman nasional telah ada masyarakat yang menempati daerah ini.
  1. Kriteria Pembentukan Taman Nasional

Taman nasional diatur oleh sistem zonasi sehingga tidak semua ekosistem dapat memenuhi semua zonasi ini. Sehingga ada kriteria tertentu untuk membangun sebuah taman nasional. Kriteria tersebut adalah:

  • memiliki jenis jenis sumber daya alam yang khas dan unik
  • memiliki satu atau beberapa ekosistem alami yang utuh. Ekosistem ini akan menjadi bagian zona inti yang perlu dilindungi.
  • mempunyai luas yang cukup untuk menjamin kelangsungan proses ekologis secara alami
  • Ada wilayah yang cukup sebagai zona inti, zona pemanfaatan, zona rimba, dan/atau zona lainnya sesuai dengan keperluan.
  1. Manfaat Taman Nasional

Berdasarkan UU No. 5 Tahun 1990, taman nasional dapat dimanfaatkan sebagai:

  • tujuan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan – misalnya penelitian tingkah laku satwa dalam habitat aslinya, pengamatan gejala alam, uji lapang, dan sebagainya.
  • pendidikan – misalnya kegiatan kegiatan yang dapat menyadarkan bahaya tidak melestarikan lingkungan, atau kegiatan yang membangun karakter seperti perkemahan dan sebagainya.
  • menunjang budidaya – misalnya mendukung cara perkembangbiakan tumbuhan dan hewan secara alami, pemanfaatan terbatas hasil bumi non kayu, dan sebagainya.
  • pariwisata dan rekreasi

Taman Nasional di Indonesia

Taman nasional di Indonesia pertama kali dibangun pada tahun 1980 di 5 tempat. Sekarang jumlah taman nasional mencapai 50 yang tersebar di Bali dan Nusa Tenggara, Jawa, Kalimantan, Maluku dan Papua, Sulawesi dan Sumatera.

  1. Taman Nasional di Bali dan Nusa Tenggara

Nama – nama taman nasional di Bali dan Nusa Tenggara adalah:

  • Komodo – didirikan tahun 1980, merupakan salah satu taman nasional pertama kali yang dibangun di Indonesia. Luas wilayah mencapai 1.812 km2. Taman Nasional ini juga merupakan bagian dari situs warisan dunia dan World Network of Biosphere Reserves
  • Gunung Rinjani (1990)
  • Kelimutu (1992)
  • Bali Barat (1995)
  • Manupeu Tanah Daru (1998)
  • Laiwangi Wanggameti (1998)
  • Gunung Tambora (2015)
  1. Taman Nasional di Jawa

Nama – nama taman nasional di Jawa adalah:

  • Gunung Gede Pangrango – salah satu taman nasional yang didirikan pertama kali pada tahun 1980 dan merupakan bagian dari World Network of Biosphere Reserves
  • Baluran – salah satu taman nasional yang didirikan pertama kali pada tahun 1980
  • Kepulauan Seribu – didirikan pada tahun 1982 dan sebagian besar berupa perairan.
  • Meru Betiri (1982)
  • Bromo Tengger Semeru – didirikan pada tahun 1983 dan merupakan bagian dari World Network of Biosphere Reserves
  • Karimunjawa (1986)
  • Ujung Kulon (1992) – merupakan salah satu situs warisan dunia. Badak bercula satu adalah hewan yang hampir punah yang dilindungi disini.
  • Gunung Halimun-Salak (1992)
  • Alas Purwo (1992)
  • Gunung Ciremai (2004)
  • Gunung Merapi (2004)
  • Gunung Merbabu (2004)
  1. Taman Nasional di Kalimantan

Nama – nama taman nasional di Kalimantan adalah:

  • Kutai (1982)
  • Tanjung puting (1982) – merupakan bagian dari World Network of Biosphere Reserves. Disini juga terdapat hewan mamalia yang dilindungi yaitu orangutan.
  • Gunung Palung (1990)
  • Bukit Baka Bukit Raya(1992)
  • Betung Kerihun (1995) – salah satu calon situs warisan dunia
  • Kayan Mentarang (1996)
  • Danau Sentarum (1999) – salah satusitus Ramsar
  • Sebangau (2004)
  1. Taman Nasional di Papua dan Maluku

Nama – nama taman nasional di Papua dan Maluku adalah:

  • Manusela (1982)
  • Wasur (1990) – salah satu situs Ramsar
  • Lorentz (1997) – merupakan salah satu situs warisan dunia
  • Teluk Cenderawasih (2002)
  • Aketajawe-Lolobata (2004)
  1. Taman Nasional di Sulawesi

Nama nama taman nasional di Sulawesi adalah

  • Lore Lindu (1982) – merupakan bagian dari World Network of Biosphere Reserves
  • Rawa Aopa Watumohai (1989) – salah satu situs Ramsar
  • Bogani Nani Wartabone (1991)
  • Bunaken (1991) – salah satu calon situs warisan dunia
  • Taka Bone Rate (2001) – Bagian dari World Network of Biosphere Reserves dan salah satu calon situs warisan dunia
  • Wakatobi (2002) –  Bagian dari World Network of Biosphere Reserves dan salah satu calon situs warisan dunia
  • Bantimurung – Bulusaraung (2004)
  • Kepulauan Togean (2004)
  1. Taman Nasional di Sumatera

Nama nama taman nasional di Sumatera adalah

  • Gunung Leuser (1980) – merupakan salah satu taman nasional yang pertama kali didirikan dan salah satu situs warisan dunia sekaligus bagian dari World Network of Biosphere Reserves 
  • Way Kambas 1989
  • Berbak (1992) – merupakan salah satu situs Ramsar
  • Siberut (1992) – bagian dari World Network of Biosphere Reserves
  • Bukit Tiga Puluh (1995)
  • Bukit Barisan Selatan (1999) – salah satu situs warisan dunia
  • Kerinci Seblat (1999) – salah satu situs warisan dunia
  • Bukit Duabelas (2000)
  • Sembilang (2001) – merupakan salah satu situs Ramsar
  • Tesso Nilo (2004)
  • Batang Gadis (2004)

Demikianlah penjelasan tentang pengertian taman nasional dan contohnya di Indonesia. Untuk mengetahui lebih jauh tentang pelestarian dapat dibaca pada artikel pelestarian biota laut.

Recent Posts

Pemupukan Anorganik dan Penjelasannya

Definisi dari pupuk ialah bahan yang dijadikan sebagai penambah pada sebuah media tanam untuk membantu…

5 years ago

Pemupukan Organik dan Penjelasannya

Pupuk berbahan organik menjadi satu-satunya input yang bisa diberikan ke dalam lahan sawah. Konsentrasi nutrisi…

5 years ago

Manfaat Penerapan Bioteknologi

Sebelum membahas tentang manfaat Bioteknologi, ada baiknya kita paham duluapa itu Bioteknologi. Secara umum Bioteknologi…

5 years ago

Dampak Red Tide Bagi Biota Laut

Definisi dari red tide merupakan kejadian yang terjadi secara alami pada air laut yang mengalami…

5 years ago

Dampak Red Tide Bagi Manusia

Definisi dari red tide ialah fenomena dimana ditemukan perkembangan jumlah fitoplankton yang sangat drastis berkali…

5 years ago

LGBT dari Sudut Pandang Biologi

Dr Roslan Yusni Hasan atau Ryu Hasan selaku pakar neurologi mengatakan, dalam menjawab mengenai LGBT…

5 years ago