Dalam perkembang biakkan hewan, setidaknya terdapat 3 cara perkembang biakkan, yaitu dengan cara melahirkan atau vivipar, dengan cara bertelur atau ovipar serta dengan cara berterur dan melahirkan atau ovovivipar. Jika pada pembahasan yang lalu kita sudah membahas tentang contoh hewan vivipar dan ovipar, maka pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang contoh hewan ovovivipar. Berikut adalah contoh-contohnya.
1. Ikan Pari
Ikan pari adalah jenis ikan laut yang berkembang biak dengan cara ovovivipar. Pada awalnya ikan pari jantan dan betina akan melakukan pembuahan, lalu nantinya akan menghasilkan telur. Dimana telur-telur tersebut tidak langsung dikeluarkan dan dibiarkan menetas begitu saja. Akan tetapi, telur tersebut akan disimpan didalam tubuh ikan pari betin sampai embrionya tumbuh dan berkembang dalam kandungan hingga titik yang optimal. Setelah mencapai titik tersebut, barulah mereka dikeluarkan dari dalam perut sang betina. Yang unik dari ikan pari ini adalah pada tahap pembuahannya, dimana mereka hanya membutuhkan waktu yang sangat singkat, yaitu 90 detik saja untuk melakukan pembuahan. Sedangkan untuk masa kehamilannya, mereka membutuhkan waktu 9-12 bulan, dimana dalam sekali kehamilan akan menghasilkan 5-9 anak.
Artikel terkait : Sistem Pernafasan pada Ikan
2. Ikan Hiu
Hiu adalah predator laut yang paling ganas dan sangat ditakuti oleh sebagian besar ikan di ekosistem laut. Hal ini dikarenakan hiu dapat memangsa ikan-ikan yang volume tubuhnya lebih kecil dan memiliki banyak nutiri. Untuk perkembangbiakkanya, hiu mengalami perkembangbiakkan yang sama dengan ikan pari, hanya saja belum ada informasi yang terpercaya tentang berapa lama waktu yang diperlukan untuk mengandung anak-anaknya. Akan tetapi dalam sekali kehamilan, mereka dapat menghasilkan 5-20 calon bayi.
Artikel terkait : Biota Laut – Cara Melestarikan Laut
3. Bunglon
Pada umumnya bunglon merupakan hewan yang berkembang biak dengan cara ovipar, akan tetapi karena jenis dan spesiesnya yang sangat banyak, tidak mengherankan apabila beberapa jenis spesiesnya ada yang berkembang biak dengan cara ovovivipar. Hal ini dapat terjadi karena adanya seleksi alam di beberapa wilayah. Adapun ciri khas dari bunglon adalah teknik kamufalsenya. Jadi, mereka akan mengelabuhi musuh atau mangsanya dengan cara merubah warna seluruh tubuhnya sesuai dengan warnya yang sedang mereka tempati. ( baca : Cara Hewan Beradaptasi dengan Lingkungannya )
Untuk reproduksinya, pada mulanya mereka akan menghasilkan embrio yang tersimpan dalam bentuk telur yang disimpan dalam tubuh sang betina. Kemudian telur-telur tersebut nantinya akan berkembang hingga titik optimal seperti halnya yang terjadi pada ikan pari. Jadi, ketika hendak menetas, barulah telur-telur tersebut dikeluarkan dalam induk sang betina. Adapun jangka waktunya adalah sekitar 5-6 minggu.
Artikel terkait : Sistem Ekskresi pada Hewan Vertebrata
4. Platypus
Contoh hewan ovovivipar selanjutnya adalah hewan endemik yang banyak ditemukan di wilayah Australia, yaitu platypus. Platypus adalah contoh hewan yang berevolusi dari kelas aves ke kelas mamalia. Meskipun mereka masuk kelas mamalia, akan tetapi mereka juga berkembang biak dengan cara bertelur pula. Siklus reproduksi platypus sama dengan contoh hewan sebelumnya. Jadi, setelah pembuahan terjadi, embrio akan berkmebang dalam telur dan mengambil nutrisi dari sebagian kuning telur mereka. Perkembangan embrio dari platypus sangatlah cepat, mereka hanya membutuhkan waktu sekitar 10-14 hari untuk mengandung anaknya. ( baca : Sistem Peredaran Darah pada Mamalia )
5. Iguana
Iguana adalah salah satu hewan yang masih sebangsa dengan kadal dengan ciri khas tersendiri. Ciri khas mereka adalah pada bagian tubuhnya terdapat semacam sirip yang menyerupai ikan gurame, bagian ekornya cukup panjang dan bagian kulitnya berbintik-bintik. Hewan ini banyak ditemukan di wilayah Amerika Selatan dan Amerika Tengah. Adapun cara berkembang biaknya sama dengan platypus, hanya saja mereka membutuhkan waktu sekitar 90-100 hari hingga calon anaknya lahir.
Artikel terkait : Hewan Vertebrata dan Invertebrata
6. Ikan Guppy
Jika pada umumnya kelas pisces berkembang biak dengan cara bertelur, maka hal ini tidak berlaku pada ikan guppy. Mereka berkembang biak layaknya ikan hiu dengan ikan pari. Ikan guppy ini tergolong cepat dalam masa perkembangbiakkannya, hal ini ditunjukkan dengan periode kehamilannya yang hanya membutuhkan waktu 21-30 hari. Akan tetapi, jangka waktu tersebut bisa saja lebih cepat atau lama dari yang sudah ditentukan, hal ini dikarenkan suhu air yang tidak stabil di wilayah tersebut. Dalam sekali kehamilan, ikan guppy dapat menghasilkan 10-80 calon bayi. ( baca : Sistem Pernafasan pada Ikan )
7. Kadal
Secara umum, kadal akan bereproduksi dengan cara bertelur. Akan tetapi karena banyak jenisnya, beberapa diantaranya berkembang biak dengan cara ovovivipar. Siklus kehamilan mereka sama seperti iguana. Jangka waktunya pun sama, yaitu 90-100 hari. Meskipun demikian ada perbedaan yang mendasar antara reproduksi kadal dengan iguana. Jika iguana betina tidak ingi didekati dengan siapapun dan lebih agresif, mereka ingin menyendiri ketika sedang hamil, berbeda dengan kadal, mereka justru melindungi satu sama lain. Bahkan ketika calon bayi mereka akan keluar, sang jantan akan selalu melindunginya dan bertindak lebih agresif. ( baca : Cara Berkembang Biak Hewan )
8. Kuda Laut
Jika dibandingkan dengan hewan yang lainnya, kuda laut adalah hewan yang sangat unik dan berbeda dengan hewan lainnya. Jika pada umumnya yang mengandung adalah sang betina, maka pada kuda laut yang mengandung adalah sang jantan. Kejadian ini sangat jarang ditemukan pada hewan yang lainnya, sehingga hal ini menjadi ciri khas dari perkembangbiakan kuda laut. ( baca : Pengelompokan Hewan )
Mengapa kuda laut jantan yang mengandung ? Hal ini dikarenakan kuda laut jantan memiliki sebuah kantung layaknya kangguru yang berada di dalam tubuhnya yang digunakan untuk menyimpan sekaligus mengerami sel telur yang siap dibuahi. Sehingga, nantinya pembuahan akan terjadi apabila sang betina telah matang donadnya dan siap disalurkan ke kantung sang jantan. Jumlah telur yang dihasilkan dalam sekali pembuhan sekitar 50-200 butir tergantung dari ukuran dan usia kuda laut tersebut. Dan untuk waktu mengandungnya adalah 10-14 hari saja.
Artikel terkait : Hewan yang Hampir Punah
9. Salamander
Salamander adalah hewan yang bentuk fisiknya hampir sama dengan kadal, hanya saja bagian tubuhnya lebih ramping, memiliki hidung yang pendek serta ekornya yang panjang. Salamander adalah salah satu contoh hewan yang menyukai tempat berair ataupun tempat yang lembab. Hal ini tentunya membuat kulitnya menjadi lembab. Akan tetapi, salamander juga hidup di darat sehingga termasuk kategori hewan amfibi. Perkembangbiakkan salamander memang dengan cara ovovivipar, akan tetapi berapa jangka waktu normal mereka mengandung belum ada informasi terpercaya. Hanya saja terdapat informasi bahwa Salamander Alpin memiliki jangka waktu kehamilah sekitar 2 tahun yang hidup di ketinggian 600-1000 mdpl, sedangkan untuk yang hidup di ketinggian 1400-1700 mdpl membutuhkan karena waktu 3 tahun.
Artikel terkait : Contoh Hewan Bertulang Belakang
10. Ular Boa
Contoh berikutnya berasal dari kelas reptil, yaitu ular boa. Meskipun pada umumnya ular berkembangbiak dengan cara bertelur, akan tetapi pada ular boa ini mereke bertelur dan melahirkan. Ular boa akan lebih agresif ketika musim kawin ular tiba. Mereka sudah siap untuk kawin ketika usia mereka menginjak 2-3 tahun. Ketika sudah melakukan pembuahan, maka teur akan disimpannya terlebih dahulu ditubuh boa betina dan telur tersebut akan langsung menetas di dalamnya. Dalam sekali kehamilan, ular boa akan menghasilkan 10-40 telur, dimana nantinya ular boa kecil akan memiliki panjang tubuh 50-60 cm. Adapun waktu yang diperlukan ular boa untuk mengandung adalah 6 bulan. ( baca : Hewan Berdarah Dingin dan Panas )
11. Ular Bangkai Laut
Masih di hewan reptil, contoh selanjutnya adalah ular bangkai laut. Ular bangkai laut atau ular hijau adalah ular yang berbahaya karena bisanya sangat mematikan. Ular ini memiliki panjang sekitar 100 cm untuk jantan dan 80 cm untuk betina, akan tetapi mereka memiliki ekor yang pendek. Ular ini akan bergerak ketika malam hari. Ular ini tidak seperti ular pada umumnya yang bergerak cukup gesit, pergerakan ular hijau ini sangat lambat dibandingkan ular pada normalnya, akan teatpi apabila sudah terancam, mereka akan bergerak sangat aktif. Ular bangkai laut berkembang biak seperti ular boa, hanya saja waktu kehamilannya belum ada informasi yang terpercaya. Sedangkan dalam sekali kehamilan, ular ini akan menghasilkan 20-70 ekor ular.
12. Ular Kadut
Contoh hewan ovovivipar selanjutnya juga berasal dari kelas reptil, yaitu ular kadut. Ular ini memiliki warna dasar abu-abu dengan warna lurik putih. Ular ini hanya dapat hidup di daerah yang berair, jika ular kadut ini memasuki daerah yang bertanah, maka mereka akan kesulitan dalam bergerak, selain itu dapat mengakibatkan kulit mereka menjadi robek karena kulitnya sangatlah tipis. Sampai saat ini belm ada informasi riil tentang berapa lama ular ini mengandung, hal ini dikarenakan ular ini hanya dapat ditemukan diwilayah hutan-hutan lembab dan di laut, sehingga untuk melakukan pengamatannya belum maksimal.
Artikel terkait : Sistem Gerak pada Hewan
13. Ular Pucuk
Ular pucuk adalah ular yang memiliki ciri pada kepalanya yang bentuknya menyerupai pucuk daun, tubuhnya pun sangat pipih dan berwarna hijau. Ular ini tidak berbahaya karena bisanya sangat lemah. Meskipun bisanya lemah, akan tetapi bisa tersebut cukup ampuh untuk melumpuhkan mangsanya seperti burung kecil dan kodok. Ular ini sudah tersebar dibeberapa negar seperti India Barat, Cina Tumur da beberapa negara Asia Tenggara dan setelahnya di Indonesia sendiri. Sedangkan untuk perkembangbiakkannya ular ini berkembang biak dengan ovovivipar, hanya saja jangka waktunya belum diketahui secara pasti.
14. Anaconda
Anaconda adalah jenis ular yang paling berbahaya dari seluruh keluarga jenis ular yang ada. Mereka memiliki kemampuan melilit mangsanya dengan sangat kuat dan bergerak begitu cepat. Untuk perkembangbiakkanya, mereka biasanya akan melakukan perkawinan ketika musim kawin datang. Dimana ketika musim kawin tiba, biasanya sang betina akan lebih agresif. Dalam sekali kehamilan mereka dapat menghasilkan 20-100 calon bayi mereka. Akan tetapi, masa mengandungnya cukup lama, yaitu sekitar 6-7 bulan.
Artikel terkait : Ular Terbesar di Dunia
Selain itu ada beberapa hewan lainnya yaitu :
Itulah beberapa contoh hewan ovovivipar yang ada di dunia ini beserta jangka waktu yang dibutuhkan ketika masa mengandungnya. Semoga menambah wawasan Anda !
Definisi dari pupuk ialah bahan yang dijadikan sebagai penambah pada sebuah media tanam untuk membantu…
Pupuk berbahan organik menjadi satu-satunya input yang bisa diberikan ke dalam lahan sawah. Konsentrasi nutrisi…
Sebelum membahas tentang manfaat Bioteknologi, ada baiknya kita paham duluapa itu Bioteknologi. Secara umum Bioteknologi…
Definisi dari red tide merupakan kejadian yang terjadi secara alami pada air laut yang mengalami…
Definisi dari red tide ialah fenomena dimana ditemukan perkembangan jumlah fitoplankton yang sangat drastis berkali…
Dr Roslan Yusni Hasan atau Ryu Hasan selaku pakar neurologi mengatakan, dalam menjawab mengenai LGBT…