Ascaris lumbricoides adalah hewan invertebrata multiseluler yang hidup sebagai parasit dalam tubuh manusia. Dalam klasifikasi makhluk hidup, A. lumbricoides digolongkan dalam filum Vermes atau cacing. Klasifikasi animalia A. lumbricoides menempatkannya dalam kelas Nematoda atau kelompok cacing gilig. Sebutan lain untuk A. lumbricoides adalah cacing perut.
Disebut cacing perut, karena cacing ini dapat ditemukan dalam perut manusia. Sebenarnya banyak cacing jenis lain yang ditemukan dalam perut manusia, salah satunya adalah Taenia sp dari kelas Platyhelminthes. Ciri ciri Platyhelminthes adalah tubuhnya pipih menyerupai pita sehingga mudah dibedakan dari A. lumbricoides. Perbedaan lainnya adalah daur hidup cacing pita ada inang lain seperti babi, sapi, dan hewan ternak lain. Sedangkan bagi cacing A. lumbricoides, manusia adalah satu satunya inang.
Struktur dan Sistem Reproduksi
Cara satu satunya cacing A. lumbricoides untuk berkembangbiak adalah dengan cara seksual atau melalui perkawinan. Oleh karena itu cacing ini memiliki tubuh yang mendukung terjadinya perkawinan ini. Beberapa ciri dan struktur yang ada pada cacing A. lumbricoides jantan dan betina antara lain:
1. Cacing Jantan
2. Cacing Betina
Penjelasan singkat tentang organ reproduksi jantan dan betina adalah sebagai berikut:
1. Proses Perkawinan
Hewan A. lumbricoides memiliki jenis betina dan jantan. Keduanya dapat dibedakan dengan mudah. Tubuh jantan biasanya lebih kecil dengan salah satu ujung melengkung seperti kait. Sedangkan tubuh betinanya lebih besar dengan ujung lurus.
Satu satunya cara berkembangbiak hewan A. lumbricoides adalah dengan cara seksual atau perkawinan. Perkembangbiakan hewan ini akan menghasilkan telur sekitar 200.000 buah. Perkawinan ini terjadi didalam bagian bagian usus halus manusia.
2. Telur lumbricoides Keluar Dari Tubuh Manusia
Meskipun cacing dapat bertelur dalam tubuh manusia, namun telur itu tidak bisa berkembang lebih lanjut. Hal ini dikarenakan untuk berkembang telur A. lumbricoides memerlukan suhu yang rendah, banyak oksigen, dan lingkungan yang lembab. Sehingga telur hanya bisa berkembang apabila berada diluar tubuh manusia. Telur biasanya ditemukan pada bagian usus, khususnya bagian bagian usus besar manusia dan terbawa keluar dalam feses. Apabila kondisi lingkungan mendukung, telur yang telah dibuahi akan berkembang ketahap selanjutnya.
3. Telur Berkembang
Dalam hidupnya, cacing hanya memiliki satu inang yaitu manusia, sama halnya dengan daur hidup cacing kremi. Meskipun demikian tidak semua telur dapat menginfeksi manusia. Hanya telur yang dibuahi saja yang dapat menginfeksi tubuh. Telur yang dibuahi akan berkembang menjadi embrio dalam kondisi lingkungan yang mendukung. Oleh karena itu salah satu pencegahan penyebaran A. lumbricoides adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan. Dalam lingkungan yang tidak terjaga seperti penggunaan sungai sebagai buang air sekaligus kebutuhan lain, infeksi A. lumbricoides sangat mungkin terjadi.
4. Infeksi ke Inang
Telah diuraikan sebelumnya bahwa dalam lingkungan yang kebersihannya tidak terjaga, infeksi A. lumbricoides dapat terjadi. Telur cacing dapat masuk melalui makanan, minuman, atau tangan manusia yang tidak higienis. Saat telur masuk dalam sistem pencernaan pada manusia, telur akan menetas menjadi larva.
5. Migrasi lumbricoides
Setelah ada didalam usus halus manusia, larva cacing kemudian menembus dinding usus dan masuk dalam sistem sirkulasi pada manusia melalui pembuluh kapiler. Cacing A. lumbricoides biasanya berada dalam alat peredaran darah manusia selama satu minggu sebelum mencapai paru paru. Sesampainya dalam paru paru, cacing akan berpindah ke alveolus. Disini mereka tumbuh. Namun dalam beberapa kasus, larva cacing yang ada dalam darah dapat masuk kedalam organ lain seperti bagian bagian otak manusia, mata, sumsum tulang belakang dan sebagainya.
6. Kembali Masuk dalam Sistem Pencernaan
Setelah beberapa waktu, larva dalam alveolus akan tumbuh dan akhirnya naik ke bagian bronkus. Larva akan terus naik menuju laring. Adanya larva pada laring memicu batuk yang menyebabkan larva berpindah ke kerongkongan dan tertelan kembali ke sistem pencernaan. Kemudian didalam usus halus, larva cacing akan berkembang dan tumbuh menjadi cacing dewasa. Siklus ini akan kembali berlanjut.
Definisi dari pupuk ialah bahan yang dijadikan sebagai penambah pada sebuah media tanam untuk membantu…
Pupuk berbahan organik menjadi satu-satunya input yang bisa diberikan ke dalam lahan sawah. Konsentrasi nutrisi…
Sebelum membahas tentang manfaat Bioteknologi, ada baiknya kita paham duluapa itu Bioteknologi. Secara umum Bioteknologi…
Definisi dari red tide merupakan kejadian yang terjadi secara alami pada air laut yang mengalami…
Definisi dari red tide ialah fenomena dimana ditemukan perkembangan jumlah fitoplankton yang sangat drastis berkali…
Dr Roslan Yusni Hasan atau Ryu Hasan selaku pakar neurologi mengatakan, dalam menjawab mengenai LGBT…