Categories: Makhluk Hidup

6 Faktor Yang Mempengaruhi Reaksi Enzimatik dan Penjelasannya

Enzim adalah salah satu zat dalam tubuh makhluk hidup yang bereaksi dalam proses metabolisme. Letak enzim pada tubuh manusia dapat dengan mudah terlihat fungsinya terutama saat proses pencernaan makanan pada manusia. Aktivitas enzim dalam tubuh manusia tentunya akan menghasilkan sebuah reaksi yang disebut reaksi enzimatik. Secara singkat reaksi enzimatik adalah konsentrasi substrat dan protein. Berikut ini penjelasan mengenai faktor yang mempengaruhi reaksi enzimatik.

1. Derajat Keasaman (pH)

Derajat keasaman dapat mempengaruhi reaksi enzimatik. Pengaruh dari derajat keasaman (pH) akan menyebabkan kondisi asam dan basa dalam molekul enzim, bentuk 3 dimensi dari molekul enzim dan proses denaturasi. Denaturasi adalah rusaknya bentuk 3 dimensi molekul enzim karena enzim tidak berikatan dengan substratnya. Pada reaksi enzimatik, derajat keasaman (pH) dipengaruhi dengan derajat keasaman (pH) optimum.  Perlu anda ketahui bahwa derajat keasaman (pH) pada setiap enzim berbeda-beda. Baca : sifat sifat enzim.

Enzim yang tergolong dalam derajat keasaman (pH) yang asam atau rendah akan membuat ion H plus berada dalam jumlah yang banyak sehingga sisi aktif enzim menolak substrat. Enzim yang termasuk dalam derajat keasaman (pH) yang basa atau membuat ion H plus dalam jumlah banyak sehingga sisi aktif enzim menolak substrat. Sedangkan pada derajat keasaman (pH) optimum, sisi aktif enzim akan sesuai dengan substrat dan enzim dan substrat yang kompleks terbentuk.

2. Suhu

Suhu mempengaruhi kerja reaksi enzimatik pada tubuh makhluk hidup. Apabila suhu yang terjadi selama reaksi enzimatik tinggi maka kecepatan molekul substrat meningkat dan enzum akan mudah bertumbuhkan. Kemudian ditambah dengan energi molekul substrat yang berkurang ketika proses tumbuhan enzim terjadi. Hasil dari suhu yang tinggi menyebabkan struktur enzim berubah dan merusak sisi aktif enzim. Baca : jenis jenis enzim.

Sedangkan pada suhu rendah, reaksi enzim akan mengalami kecepatan molekul substrat yang lambat sehingga tumbukan pada enzim menyebabkan energi molekul substrat pada sisi pasif enzim. Pada suhu rendah menyebabkan struktur enzim pada reaksi enzimatik tidak berubah dan mempertahankan sisi aktif enzim. Apabila dilihat dari rumus konsentrasi enzim, perubahan suhu selama terjadinya reaksi enzimatis tergantung pada suhu optimumnya.

3. Kofaktor

Kofaktor adalah zat tertentu yang ditambahkan selama reaksi enzimatik berlangsung. Pada tubuh makhluk hidup, zat yang ditambahkan ada zat organik dan zat anorganik. Zat organik yang dimanfaatkan sebagai kofaktor misalnya flavin dan heme. Pada zat anorganik yang dimanfaatkan kofaktor adalah ion logam. Berdasarkan keterikatannya dengan enzim, kofaktor ada yang bersifat mengikat dan tidak mengikat. Apoenzim atau apoprotein merupakan kofaktor yang dibutuhkan enzim tetapi tidak terikat. Holoenzim adalah kofaktor yang tidak kovalen tetapi mengikat dengan kuat.

4. Konsentrasi Enzim dan Substrat

Reaksi enzimatik tidak terjadi apabila tidak ada konsentrasi enzim dan substrat. Saat enzim berada dalam konsentrasi yang tinggi maka reaksi enzimatik cepat. Sedangkan konsentrasi substrat yang tinggi apabila enzim berada dalam konsentrasi tetap. Dengan demikian konsentrasi enzim akan berbanding lurus dengan kecepatan reaksi dan konsentrasi substrat memiliki grafik kecepatan reaksi dengan konsentrasi substrat tergantung pada sisi aktif enzim. Baca : faktor yang mempengaruhi kerja enzim.

5. Inhibitor (Penghambat)

Inhibitor adalah molekul yang mempersulit ikatan antara enzim dan substratnya.  Kenapa inhibitor ada dalam tubuh makhluk hidup, padahal mempersulit ikatan enzim dengan substratnya ?. Bukan tidak mungkin inhibitor tidak ada manfaatnya. Inhibitor yang memiliki fungsi demikian biasanya digunakan dalam industri obat. Contohnya ketika seseorang mengalami radang, maka perlu ada enzim yang menghentikan reaksi radang supaya tidak parah. Pada kondisi demikian inhibitor bekerja untuk menghambat radang tersebut.

6. Aktivator (Pengaktif)

Enzim akan bekerja apabila aktivator mempengaruhinya. Aktivator berupa molekul yang mempermudah ikatan antara enzim dan substratnya. Kerja aktivator dengan inhibitor tentunya akan beriringan tergantung pada peran masing – masing.

Demikian informasi yang dapat disampaikan dosen biologi semoga bermanfaat untuk anda sekalian. Belajar biologi jadi asyik dan menyenangkan bersama dosen biologi.

Recent Posts

Pemupukan Anorganik dan Penjelasannya

Definisi dari pupuk ialah bahan yang dijadikan sebagai penambah pada sebuah media tanam untuk membantu…

5 years ago

Pemupukan Organik dan Penjelasannya

Pupuk berbahan organik menjadi satu-satunya input yang bisa diberikan ke dalam lahan sawah. Konsentrasi nutrisi…

5 years ago

Manfaat Penerapan Bioteknologi

Sebelum membahas tentang manfaat Bioteknologi, ada baiknya kita paham duluapa itu Bioteknologi. Secara umum Bioteknologi…

5 years ago

Dampak Red Tide Bagi Biota Laut

Definisi dari red tide merupakan kejadian yang terjadi secara alami pada air laut yang mengalami…

5 years ago

Dampak Red Tide Bagi Manusia

Definisi dari red tide ialah fenomena dimana ditemukan perkembangan jumlah fitoplankton yang sangat drastis berkali…

5 years ago

LGBT dari Sudut Pandang Biologi

Dr Roslan Yusni Hasan atau Ryu Hasan selaku pakar neurologi mengatakan, dalam menjawab mengenai LGBT…

5 years ago