Alga tergolong tumbuhan, namun tidak sama seperti tumbuhan yang ada di daratan. Alga tidak memiliki akar, dan batang. Alga memiliki sejenis daun yang disebut dengan thallus . Tumbuhan ini secara ilmiah termasuk dalam kelompok Thallophyta. Jenis tumbuhan bergangga ini memiliki tiga jenis kelas terbesar, yaitu Chloropytha (Alga Hijau), Phaeophyta (Alga Cokelat), dan Rhodophyta (Alga Merah). Jenis-jenis Alga ini memiliki ciri khas tersendiri sehingga dapat dengan mudah dibedakan.
Sebenarnya masih banyak lagi, jenis alga yang terdapat di perairan laut. Namun ketiga jenis alga ini adalah yang paling mendominasi dalam lautan. Salah satu populasi alga yang dominan adalah Chloropytha atau alga hijau. alga hijau dapat hidup di air tawar, air laut, tempat bersalju, serta daerah lembab lainnya. Adapun ciri-ciri alga hijau yang khas, ialah sebagai berikut :
Alga hijau disebut-sebut sebagai jenis alga yang paling banyak macamnya diantara kedua alga lainnya. Menurut beberapa referensi, Chloropytha atau alga hijau setidaknya memiliki 12 genus atau macam yang banyak ditemukan di seluruh perairan Indonesia. Macam-macam alga hijau, diantaranya :
1. Caulerpa
Hanya saja alga hijau ini cukup berbahaya apabila dimakan oleh ikan, karena dapat meracuni tubuh ikan. Predator dari Caulerpa adalah seekor siput yang biasanya menghisap cairan kental dari tubuh alga hijau ini. Siput mampu menetralisir racun dalam tubuhnya sehingga kandungan racun dalam Caulerpa tidak berpengaruh.
2. Ulva
Valonia banyak diteliti karena memiliki sifat listrik yang diperkirakan relatif tinggi, namun hal ini masih dalam tahap penelitian lanjutan oleh para ilmuwan. Kebermanfaatan jenis alga hijau Ulva masih belum dapat dipastikan karena belum ada data yang benar-benar pasti untuk membuktikan sifat listrik yang dimiliki alga hijau ini.
4. Dyctyosphaera (D. Caversona)
Dictyosphaera banyak dikembangkan dalam industri farmasi karena kekayaan nutrisi yang terkandung di dalamnya. Jenis alga hijau ini tersebar hampir di seluruh wilayah perairan Indonesia. Ada kebiasaan unik yang dilakukan di beberapa wilayah masyarakat pesisir Indonesia, yaitu kebiasaan dari masyarakat Nusa Tenggara Barat untuk mengkonsumsi tumbuhan liar ini sebagai sayuran atau lauk.
5. Halimeda
Keberadaan alga hijau ini harus selalu dipantau, karena jika keberadaan Halimeda tumbuh pesat diantara terumbu karang dapat mengganggu pertumbuhannya. Salah satu faktor penghambat pertumbuhan terumbu karang adalah banyaknya alga yang menempel sehingga terumbu karang sulit untuk berkembang biak.
6. Chaetomorpha
Alga hijau ini memiliki berbagai manfaat yang dapat digunakan sebagai bahan makanan, farmasi, kosmetik dan industri lainnya. Kesadaran tentang banyaknya manfaat dari alga hijau jenis Chaetomorpha ini membuatnya mulai dibudidayakan. Jenis alga hijau ini biasanya banyak terdapat di Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Lampung, Banten, Sulawesi dan lain-lain.
7. Codium
Codium adalah salah satu jenis alga hij
Berdasarkan hasil penelitian, codium memiliki kandungan antibakteri yang banyak dipergunakan untuk mengawetkan bahan makanan dan industri kosmetik. Sama halnya dengan jenis alga hijau yang lain, Codium tumbuh dengan cara menempel pada terumbu karang. Alga hijau atau rumput laut ini termasuk dari jenis-jenis rumput laut yang tersebar di perairan wilayah Indonesia.
8. Udotea
Kehadiran alga hijau ini pada terumbu karang menjadi salah satu faktor kerusakan terumbu karang yang sangat mempengaruhi keberhasilan upaya budidaya terumbu karang. Banyak kasus budidaya terumbu karang yang gagal karena faktor meningkatnya jumlah alga yang hidup atau menempel pada terumbu karang. Alga hijau memang tidak tumbuh dengan sendirinya, ada banyak hal yang menyebabkan peningkatan pesat dari tumbuhan bawah laut ini.
9. Tydemania (T. Expeditionis)
10. Bornetella (B. Nitida)
Bornetella akan selalu menempel pada sisa-sisa terumbu karang yang mati. Berbagai jenis-jenis terumbu karang dapat dijadikan tempat hidup yang nyaman bagi alga hijau jenis ini. Sifat bornatella akan selalu mencari karang mati untuk berkembangbiak karena media tersebut adalah tempat hidup yang paling baik bagi pertumbuhan alga hijau jenis Bornetella.
11. Boergenesia (B. Forbisii)
Alga hijau ini memiliki thallus berbentuk silendris, halus dan agak transparan. Thallus yang ada pada Boergenesia menyerupai daun yang ada pada tanaman di darat dengan warna yang cukup beragam mulai dari hijau muda, hijau tua sampai warna hijau agak kekuningan. Kehadiran alga hijau ini cukup mengganggu dalam proses penanaman terumbu karang.
12. Neomeris (N. Annulata)
Habitat hidup alga hijau ini memang memanfaatkan setiap substrat dari terumbu karang yang tidak lagi berfungsi. Seringkali proses penanaman terumbu karang mengalami kegagalan karena berbagai macam faktor, kehadiran alga hijau menjadi salah satu faktor diantara gagalnya upaya pemulihan terumbu karang yang rusak melalui proses transplantasi karang.
Pelestarian biota laut hendaknya diperhatikan dengan bijak. Beberapa macam-macam alga hijau memiliki manfaat yang dibutuhkan dalam kehidupan manusia dan keseimbangan ekosistem lautan. Cara menjaga keseimbangan ekosistem alga hijau dapat dilakukan dengan tidak membuang sampah, dan limbah dengan sembarangan ke dalam laut. Kehadiran beberapa jenis alga hijau dapat mengganggu berbagai cara budidaya terumbu karang yang telah dilakukan dalam waktu yang panjang. Hal ini adalah satu dari sekian banyak cara melestarikan laut di negeri Indonesia tercinta.
Definisi dari pupuk ialah bahan yang dijadikan sebagai penambah pada sebuah media tanam untuk membantu…
Pupuk berbahan organik menjadi satu-satunya input yang bisa diberikan ke dalam lahan sawah. Konsentrasi nutrisi…
Sebelum membahas tentang manfaat Bioteknologi, ada baiknya kita paham duluapa itu Bioteknologi. Secara umum Bioteknologi…
Definisi dari red tide merupakan kejadian yang terjadi secara alami pada air laut yang mengalami…
Definisi dari red tide ialah fenomena dimana ditemukan perkembangan jumlah fitoplankton yang sangat drastis berkali…
Dr Roslan Yusni Hasan atau Ryu Hasan selaku pakar neurologi mengatakan, dalam menjawab mengenai LGBT…