Proses Pertumbuhan Tanaman Bunga Melati dan Penjelasannya

Bunga Melati adalah salah tanaman hias yang berupa perdu dengan batang tegak dan hidup menahun. Melati sendiri masih termasuk dari genus semak dan tanaman yang merambat pada family zaitu.

Seperti tanaman lainya, untuk dapat bertumbuh secara optimal, bunga melati membutuhkan banyak cahaya matahari, karenanya tanaman ini cocok di tanaman di tempat terbuka, dengan tingkat kelembaban udara 50 – 80%. Suhu yang ideal untuk pertumbuhan tanaman ini adalah antara 28 – 36ºC pada siang hari, dan 24 – 30 ºC pada malam hari.

Untuk media pertumbuhannya, tanaman bunga melati sangat cocok ditanam pada jenis tanah latosol dan andosol. Tanah latosol adalah tanah yang banyak mengandung zat besi dan alluminium. Jenis tanah ini memiliki tingkat kesuburan yang lebih rendah karena sudah sangat tua. proses pertumbuhan tanaman bunga mawar bisa dijadikan sebagai informasi tambahan.

Sedangkan iklim yang cocok untuk pertumbuhannya adalah iklim dengan 2 – 3 bulan kering dan 5 – 6 bulan basah. Tanaman melati akan tumbuh dan memiliki produktivitas yang baik bila ditanaman pada lingkungan yang sesuai. Dataran rendah sampai dataran tinggi dengan ketinggian 10 – 1.600 meter di atas permukaan laut (dpl) adalah ketinggian yang ideal.

Meski demikian, setiap jenis melati memiliki kemampuannya sendiri-sendiri untuk tumbuh pada daerah dengan ketinggian tertentu, seperti bunga melati putih (Jasminum sambac) yang ideal ditanam pada dataran rendah hingga pada ketinggian 600 m dpl, sedangkan melati Star Jasmine dapat tumbuh dan beradaptasi dengan baik pada daerah dataran rendah hingga pada ketinggian 1.600 m dpl.

Proses pertumbuhan yang terjadi pada bunga melati adalah sebagai berikut :

1.Tahap Awal Pertumbuhan

Saat air masuk ke dalam biji, enzim-enzim mulai aktif sehingga menghasilkan berbagai reaksi kimia. Kerja enzim ini antara lain, mengaktifkan metabolisme di dalam biji dengan mensintesis cadangan makanan sebagai persediaan cadangan makanan pada saat perkecambahan berlangsung yang dipakai untuk berkecambah.

2. Perkecambahan

Perkecambahan adalah munculnya plantula (tanaman kecil) dari dalam biji yang merupakan hasil pertumbuhan dan perkembangan embrio. Pada perkembangan embrio saat berkecambah, bagian plumula tumbuh dan berkembang menjadi bagian bagian batang, sedangkan radikula menjadi akar.

3. Pertumbuhan Primer

Setelah fase perkecambahan, diikuti pertumbuhan tiga sistem jaringan meristem primer yang terletak di akar dan batang. Pada fase ini tumbuhan membentuk akar, batang, dan daun. Tiga sistem jaringan primer yang terbentuk sebagai berikut.

  • Protoderm, yaitu lapisan terluar yang akan membentuk jaringan epidermis.
  • Meristem dasar yang akan berkembang menjadi jaringan dasar yang mengisi lapisan korteks pada akar di antara style dan epidermis.
  • Prokambium, yaitu lapisan dalam yang akan berkembang menjadi silinder pusat, yaitu floem dan xilem.
  • Pertumbuhan primer pada akar
  • Akar muda yang keluar dari biji segera masuk ke dalam tanah, selanjutnya membentuk sistem perakaran tanaman. Pada ujung akar yang masih muda, terdapat empat daerah pertumbuhan

Daerah pertumbuhan pada ujung akar yang masih muda :

  • Tudung akar (kaliptra)

Tudung akar atau kaliptra berfungsi sebagai pelindung terhadap benturan fisik ujung akar terhadap tanah sekitar pertumbuhan. Fungsi lain ujung akar, yaitu memudahkan akar menembus tanah karena tudung akar dilengkapi dengan sekresi cairan polisakarida.

  • Meristem

Meristem merupakan bagian dari ujung akar yang selnya senantiasa mengadakan pembelahan secara mitosis. Meristem ini terletak di belakang tudung akar. Pada tumbuhan dikotil, sel-sel tudung akar yang rusak akan digantikan oleh sel-sel baru yang dihasilkan oleh sel-sel meristem primer dari perkembangan sel-sel meristem apikal.

  • Daerah pemanjangan sel

Daerah pemanjangan sel terletak di belakang daerah meristem. Sel-sel hasil pembelahan meristem tumbuh dan berkembang memanjang pada daerah ini. Aktivitas pertumbuhan dan perkembangan memanjang dari sel mengakibatkan pembelahan sel di daerah ini menjadi lebih lambat dari bagian lain. Pemanjangan sel tersebut berperan penting untuk membantu daya tekan akar dan proses pertumbuhan memanjang akar.

  • Daerah diferensiasi

Pada daerah ini, sel-sel hasil pembelahan dan pemanjangan akan mengelompok se-suai dengan kesamaan struktur. Sel-sel yang memiliki kesamaan struktur, kemudian akan memperoleh tugas membentuk jaringan tertentu.

4. Pertumbuhan Primer pada Batang

Pertumbuhan dan perkembangan primer pada batang meliputi daerah pertumbuhan (titik tumbuh), daerah pemanjangan, dan daerah diferensiasi. Meristem apikal pada batang dibentuk oleh sel-sel yang senantiasa membelah pada ujung tunas yang biasa disebut kuncup.

Di dalam kuncup, ruas batang dan tonjolan daun kecil (primordia) memiliki jarak sangat pendek karena jarak internodus (antarruas) sangat pendek. Pertumbuhan, pembelahan, dan pemanjangan sel terjadi di dalam internodus.

5. Pertumbuhan Sekunder

Setelah meristem primer membentuk jaringan permanen, kemudian meristem sekunder mengalami pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan sekunder hanya terjadi pada tumbuhan dikotil, yaitu pembentukan kambium yang terbentuk dari parenkim atau kolenkim.