Tentara sekutu yang telah menyerbu ke Jerman pada waktu perang Dunia II yang lalu, telah menemukan sesuatu yang sangat mengerikan bagi manusia beradab. Maka dapat dipastikan bahwa rencana penyerbuan tersebut akan diubah, jika saja mereka telah mengetahuinya terlebih dahulu.
Mereka telah menemukan gas-gas maut dari jenis yang baru dalam jumlah ton-tonan yang tersimpan di dalam gudang gas racun yang tidak berwarna ataupun berbau itu disebut Tabun Gas itu menyerang susunan saraf manusia melalui paru-paru ataupun mata, dan dapat menyebabkan kematian di dalam waktu satu sampai lima menit.
Jika paru-paru dan juga mata terlindung, butiran-butiran cair dari tabun itu akan menerobos dengan cepat melalui pakaian serta dihisap oleh kulit dan dapat mengakibatkan maut di dalam waktu 10 menit sampai 2 jam.
Hitler telah merencanakan untuk menggunakan senjata baru yang mengerikan ini secara besar-besaran agar dengan begitu penyerbuan sekutu dapat tercegah. Sejauh yang diketahui belum ada obat penawar yang efektif untuk gas itu. Gas tabun yang berton-ton itu tetap tak tersinggung, demikianlah maka sampai sekutu menyerbu ke daratan Eropa.
Jika di Amerika Serikat dikenal dengan CBW (Chemical and biological weaponry = persenjataan biologi kimia), jika di Indonesia dikenal bidang NUBIKA (Nuklir-biologi-kimia) sebagai senjata penghancur massal.
Senjata biologis bisa berupa hewan buas dan juga mematikan yang diciptakan atau dimanipulasi khusus untuk menyerang target manusia, dan senjata biologis bukan hanya berupa zat atau cairan berbahaya saja. Berikut lima senjata biologis yang beruntung yang sudah lama tidak digunakan lagi dalam peperangan.
1.Wabah Hitam
Ketika wabah ini bergulir, setidaknya sepertiga populasi Eropa raib. Wabah hitam yang juga disebut Black Death mungkin bisa dibilang sebagai tragedy kematian massal paling mencengangkan sepanjang sejarah. Banyak orang yang beranggapan bahwa Black Death hanya wabah biasa saja, tetapi ada yang lain yang mengatakan bahwa ini adalah serangan bio-terorisme.
Dan banyak yang sudah beranggapan bahwa tikus-tikus yang membawa bakteri Yersinia Pestis sengaja diselundupkan ke daratan Eropa oleh pasukan Mongol pada beberapa ratus tahun sebelumnya.
Hewan-hewan mematikan tersebut kabarnya telah dikurung dan juga diisolasi di wilayah rahasia dan sebelum akhirnya dilepas ke kota-kota dan hamper nyaris memusnahkan separuh penduduk Eropa.
Black Death dianggap sebagai salah satu senjata bio-terorisme yang paling dikenal hingga saat ini, mungkin teori itu benar. contoh mutasi pada tumbuhan bisa anda jadikan sebagai informasi tambahan.
2. Bom Kelelawar (Proyek X-Ray)
Amerika punya satu lagi senjata rahasia yang tidak hanya mematikan, namun juga efektif. Senjata tersebut bernama kelelawar peledak. Anda boleh percaya, boleh juga tidak, namun senjata paling mematikan milik Aamerika Serikat ketika melawan Jepang bukanlah bom nuklirnya.
Proyek yang diberi nama X-Ray ini adalah senjata pemusnah potensial yang terlambat digunakan. Praktik ini menjadi salah satu contoh paling terkenal seperti apa penggunaan binatang dalam peperangan abad ke-20. Sebab, baru dipakai setelah perang Dunia II usai.
Kelelawar ini akan menyebar dan mengendap di atap-atap rumah hingga radius puluhan kilometer jauhnya. Dan akan meledak ketika tiba saatnya.
Menurut pengujian yang dilakukan pada tahun 1945, kerusakan yang dihasilkan oleh bom kelelawar bisa jadi senjata pemusnah terbaik sebelum manusia masuk ke era bom hydrogen. cara mengecek kadar oksigen bisa anda jadikan sebagai informasi tambahan.
3. Anjing Perang
Great Dane, ras anjing asal Jerman yang berperawakan besar, dilatih dan dibesarkan secara khusus supaya nantinya bisa dilibatkan dalam medan tempur untuk melumpuhkan kuda-kuda prajurit lawan.
Kita tentu sudah sering melihat seperti apa anjing militer saat ini, namun jika dibandingkan dengan leluhur mereka, keganasan anjing militer saat ini tidak ada apa-apanya. Bahkan kemampuan anjing-anjing kuno tersebut katanya setara dengan prajurit hebat saat ini.
Anjing sadis itu mampu mengoyak daging manusia secara utuh. Negara-negara seperti Yunani, Cina, sampai Amerika Serikat sering menggunakan anjing ini dalam peperangan.