Penjelasan Biologis Terjadinya Sinkhole, Yuk Simak

Sinkholes adalah lubang pada tanah yang terbentuk tiba-tiba. Sinkhole dapat terjadi akibat proses alami, yakni ketika sub permukaan batuan/tanah larut dan membuat rongga bawah tanah.

Lubang tanah ini diakibatkan karena tekanan terhadap permukaan tanah yang terjadi ketika sebuah lapisan bawah tanah melemah dan tidak mampu menopang struktur lapisan di atasnya. dampak dan bahaya senjata biologis bisa anda jadikan sebagai informasi tambahan.

Peristiwa ini sering terjadi dimana batuan di bawah permukaan tanah adalah batu dolomite, gamping, batuan karbonat dan jenis batuan karbonat ataupun jenis batuan yang dapat secara alami dihanyutkan oleh sirkulasi air tanah.

1.Penyebab Sinkhole

Penyebab utamanya adalah larunya batuan sekitar karena pengaruh air dan terbentuk gua di bawah permukaan tanah. Sinhole biasanya terjadi di kawasan dengan formasi batu gamping/limestone.

Stadia1 : Daerah ini biasanya terjadi pada daerah yang tersusun oleh batu gamping. Pada awalnya ada sebuah retakan kecil karena sesar dan kekar kemudian membentuk lubang akibat masuknya air.

Batu gamping ini relatif mudah terlarutkan ketimbang batu pasir (batuan yang tersusun oleh pasir, biasanya mineral kuarsa). Relatif mudah terlarutkan ini jangan coba-coba di rumah untuk melarutkan batu gamping, karena proses pelarutan ini berjalan dalam puluhan ribu tahun juga.

Stadia 2 : Akan muncul rongga karena bagian bawah terjadi erosi oleh aliran sungai bawah tanah, karena adanya aliran bawah tanah.

Stadia 3-4-5-6 : Bolongan ini akan membentuk ruang cukup lebar dan jembatan dibagian atas tidak kuat menahan. Proses ini berlangsung terus menerus dengan kikisan serta jatuhan dari batuan diatasnya.

Stadia 7 : Kedalaman lubang bisa mulai hanya beberapa meter hingga berukuran besar sedalam 100 meter seperti yang di Guatemala itu. Lubang ini tidak seluruhnya memenuhi hingga dasar terbawah, karena volume yang mengisi batuan atas tidak seluruhnya hilang.

Stadia 8 : Proses siklus ini berjalan ribuan tahun yang dalam skala geologi yang sering dalam juta tahun bisa saja hanya disebut proses yang sekejap. Proses pengendapan di atas cekungan ini akhirnya menutup Luweng yang sering kali tidak disadari oleh penghuni diatasnya.

Tetapi walaupun telah terjadi hanya seribu tahun yang lalu, barangkali kita tidak memiliki rekaman itu, dan kita hanya dapat menggunakan tanah diatasnya itu seolah-oleh dahulu tidak terjadi apa-apa. reaksi biologis tubuh saat kemoterapi bisa dijadikan sebagai informasi tambahan.

2. Gejala Sinkhole

Sesudah memahami apa itu Sinkhole, untuk tahap selanjutnya adalah memahami gejala awal akan terjadinya sinkhole pada suatu kawasan.  Berikut beberapa gejala umum ketika akan terjadi sinkhole:

  • Hal ini akan terjadi pada daerah yang batuan dasarnya adalah batu gamping (bedrock).
  • Adanya danau baru segera setelah hujan (air limpasan) terutama pada daerah cekungan. Gejala-gejala sebelum terjadinya amblesan ini sering didahului oleh gejala-gejala perubahan system hydrologi.
  • Pohon-pohon yang miring kea rah titik yang sama (pusat amblesan), dan dijumpai retakan-retakan tanah.
  • Uji pengeboran belum tentu bisa untuk membuktikan atau menolak hipotesa, karena untuk mencari bolongan ini tidak bisa dilakukan dengan mudah.
  • Sebelum melakukan uji pengebroran, sebaiknya mencari apakah ada terowongan dibawah, perlu juga dilakukan pengamatan permukaan. Adakah perubahan hidrologi yang teramati dalam kurun waktu tertentu ketika musim penghujan dan musim kering, apakah ada cekungan-cekungan bekas sinkhole. Aliran sungai bawah tanah bisa saja tertutup yang menunjukkan adanya kemungkinan runtuhan bawah tanah. Pola hidrologinya tentu saja akan terpengaruh akibat runtuhan bawah tanag tersebut.

Sebelum sinkhole menghancurkan permukaan tanah, kebanyakan sinkhole memberikan tanda-tanda peringatan terlebih dahulu. Berikut fakta mengenai sinkhole:

  • Sinkhole yang sedang dalam proses pembentukan, petunjuk keberadaannya bisa ditemukan pada struktur diatasnya. Misalnya, tiang pagar yang kendur atau merosot, pepohonan yang rebah. Tanda-tanda yang lebih halus termasuk pintu dan jendela yang tidak menutup semestinya.
  • Sinkhole terbentuk saat air melarutkan mineral di batuan dasar, membuat struktur di permukaan tanahnya bertenger di atas material yang rentan menunggu hancur.
  • Bisa dipicu badai. Lebih buruk lagi jika badai menerjang, tak hanya langit yang serasa ”runtuh”, demikian juga dengan tanah. Fakta bahwa sinkhole bisa terbentuk tiba-tiba di bawah kaki anda saat hujan biasa mengguyur, itu sudah berita jelek.