Jika sebelumnya kita mengenal yang namanya bioteknologi konvenisonal yang merupakan salah satu bagian dari ilmu pengetahuan atau sains, maka kini niteknologi tersebut sudah semakin berkembang dan melebarkan sayapany sedemikain rupa.
Dikatakan demikian oleh karena bioteknologi tersebut kini sudah mengggunakan teknologi yang modern dan juga tentunya canggih, oleh karena itulah kini yang paling sering digunakan oleh para ahli sains tersebut adalah bioteknologi modern.
Karena dirasa dapat memberikan manfaat yang lebih besar atau maksimal dari pada bioteknologi konvensional tersebut. Lantas seperti apa bioteknologi modern tersebut? Berikut ini penulis akan menyajikan ulasannya untuk anda. Cekidot.
1.Mengenal Bioteknologi Modern
Adapun bioteknologi modern ini merupakan salah satu bagian dari sains atau bagian dari bioteknologi yang menggunakan peralatan canggih dalam setiap proses yang ada dalam bioteknologi modern tersebut.
Oleh karena menggunakan peralatan yang canggih, maka bioteknologi modern ini akan mengasilkan jasa dan barang yang lebih banyak dan tentunya menggunakan rekayasa genetika berupa DNA rekombinan di dalamnya.
Selain itu sobat, bioteknologi modern ini memiliki salah satu ciri yang mana di dalamnya menggunakan rekayasa sifa mahluk hidup. Dan dari hasil rekayasa tersebutlah didapatkan berbagai macam agen biologi dengan sifat yang diinginkan oleh manusia atau para pelaku sains tersebut.
Dan agen biologi tersebut aka mengolah bahan mentah yang akan digunakan berbagai produk yang diinginkan. bioteknologi modern hormon brovine somatotrophin bisa dijadikan sebagai informasi tambahan.
2. Bioteknologi Modern Interferon dan Penjelasannya
Adapun interfon tersebut merupakan hormon yang berbentuk sitokin yang berupa protein berjenis glikoprotein yang diesekresikan oleh sel vertebrata karena diakibatkan adanya rangasanan biologis sebut saja seperti virus, protozoa, mycoplasma, mitogen, dan juag senyawa yang lainnya.
Adapun sejarah interefon ini dimulai pada tahun 1954 ketika Nagano dan Kojima menemukannya pada virus kelinci. Dan tiga tahun setelah itu, munculah Issac dan juga Lindenman yang berhasil mengisolasi molekul yang serupa dari ayam dan molekul tersebut disebut dengan interfon hingga dengan sekarang.
Berbicara mengenai bioteknologi modern dalam hal interferon tersebut sobat, maka bioteknologi modern berperan untuk melakukan rekayasan genetika dalam menghasilkan interferon tersebut. Dimana pada akhrinya interferon ini akan digunakan sebagai sel – sel yang ada di dalam tubuh yang mampu menghasilkan senyawa kimia.
Dan senyawa kimia tersebut akan digunakan untuk membunuh virus. Selain itu, interferon tersebut akan digunakan juga untuk melawan infeksi dan meningkatkan sistem kekebalan dalam tubuh.
Dan oleh karena penggunaan bioteknologi modern tersebut dalam menghasilkan jumlah interferon yang lebih banyak, karena dengan menggunakan bioteknologi modern ini, maka teknologi dan peralatan yang digunakan pun juga canggih dan modern, sehingga hasilnya pun semakin maksimal. bioteknologi modern tanaman kebal hama bisa anda jadikan sebagai informasi tambahan.
3. Terapi Interferon
Selain mengasilkan interferon tersebut, maka dalam bioteknologi modern juga digunakan terpai interferon. Terapi interferon tersebut telah berhasil digunakan untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Sebut saja seperti pertahanan kepada virus.
Dan juga penyembuhan hepatitis C dan B tertentu yang bersifat kronis serta akut, maka dapat dilakukan dengan menggunakan terapi interferon tersebut. Namun dalam penggunaan terapi tersebut haruslah berdasarkan anjuran dari dokter, karena pada umumnya interferon ini memiliki sejumlah dampak negatif bagi tubuh.
Demikian ulasan yang bisa penulis sajikan untuk sobat semua pada postingan kali ini. Terima kasih kepada anda yang sudah berkunjung dan membaca postingan ini. Sampai jumpa di ulasan selanjutnya dengan bahasan menarik lainnya. Salam hangat dari penulis.