Mirip dengan manusia, di dalam tubuh hewan juga terdapat beberapa kelenjar yang di hasilkan oleh endokrin vertebrata. Misalnya hormone insulin, hormone esterogen, dan hormone testosterone. Selain itu, hormone tersebut di sekresikan ke dalam aliran darah yang ada. Namun ada pula hormone yang tidak ikut di alirkan ke dalam darah tersebut. Hormon ini di kenal dengan nama echtohormon. Lalu bagaimana? Echtohormon secara difusi akan mengalir ke sasarannya sendiri. mereka mengirimkan sinyal sinyal kuat ke target. Hal ini di sesuaikan pula dengan seberapa sekresi yang sudah di hasilkan. Meskipun beberapa hormone yang ada di sesuaikam dengan seberapa banyak ia di keluarkan. Kemudian, hormone ini akan metransduksi sinyal dari sasaran mereka.
Pengertian hormon
Di sebut dengan hormone adalah adanya zat kimiawi yang di lepas langsung ke pembuluh getah bening. Kemudian zat ini akan di bawa ke organ-organ tertentu untuk membantu melancarkan kinerja organ tersebut. Efek kinerja tersebut bisa di rasakan langsung oleh tubuh. Kelenjar ini di namakan dengan kelenjar endokrin atau kelenjar ductless (kelenjar tanpa saluran). Sekresi yang di hasilkan dari kelenjar ductless inilah yang di sebut dengan hormone. Sistem tubuh endokrin ini akan di koordinasikan ke dalam seluruh aktivitas tubuh dengan bantuan sistem syaraf. Hormone di sini bergerak sebagai pengirim sinyal sinyal elektrik atau impuls ke arah organ organ tubuh yang bersangkutan.
Selain tumbuhan dan manusia, hewan juga memiliki hormone yang membantunya dalam perkembangan dan pertumbuhan. Banyak sekali hal yang bisa di lakukan hormone pada hewan untuk membantunya melakukan metabolism. Selain itu, keberadaan hormone juga membantu hewan untuk melakukan perkembangan vegetative, produksi panaas bagi tubuh, respirasi sel, serta mengirimkan sinyal rasa lapar dan dahaga. Keberadaan hormone di sini membantu hewan untuk merangsang sistem syaraf agar bisa terkoordinasi. Beberapa jenis hewan yang memiliki tubuh besar, seperti gajah, jerapah, macan, singa, dan lain sebagainya yang memiliki vertebrata atau tulang belakang umumnya memiliki kelenjar endokrin yang berguna untuk menghasilkan hormone. Secara alamiah mirip dengan sistem pada manusia. (baca : hewan vertebrata dan invertebrata)
Karakteristik Hormon
Kelenjar hormone pada hewan di sebut pula kelenjar endokrin. Nama ini juga biasa di sebut dengan kelenjar ductless. Beberapa karakteristiknya antara lain adalah :
- Hormone akan secara langsung di sekresikan ke dalam pembuluh darah yang ada di dalam tubuh hewan
- Kelenjar yang berasal dari sistem endokrin hanya akan mengeluarkan hormone dalam jumlah yang cenderung sangat kecil sekali
- Hormone yang di hasilkan ini akan mengeluarkan efek yang berbeda beda dengan situs sekresi yang sudah terjadi. Bahkan hal ini tidak terjadi sekali dua kali, tapi sering kali
- Aktivitas hormone yang langsung mangarah pada target atau sasaran organ langsung di sebut dengan nama jaringan organ atau jaringan target
- Hormone pula di sebut dengan nama sang pembawa pesan secara kimiawi
- Hormone bisa mengatur, memodifikasi, dan mengontrol seluruh aktivitas jaringan organ yang ada.
- Hormone yang ada pada hewan biasanya cenderung mudah larut ke dalam air
- Hormone pada hewan berbahan dasar dari protein asam amino, peptide ataupun protein dengan ikatan rangkap yang mana merupakan bahan dasar sama dengan hormone pada manusia
- Sifat alamiah dari hormone ini adalah hidrofilik atau suatu senyawa yang suka dengan keadaan air. Hal ini di sebabkan karena hormone tersebut memiliki sifat polar, sehingga ketika bertemu air kohesinya kuat dan saling tarik menarik
- Ukuran hormone ini besar karena ikatan molekulnya juga kuat dan bersifat polar
- Tidak mampu melewati membrane sel karena terlepas dari ikatan yang besar tadi (baca : fungsi membran sel pada hewan)
- Hormone bisa berinteraksi dengan beberapa molekul yang menjadi reseptor. Hal ini bisa di lihat dan di amati dalam permukaan membrane yang tidak selalu rata
- Beberapa jenis hormone seperti hormone steroid dan hormone tiroid hidrofobik bisa menyebar ke seluruh membrane sel dan mampu berikatan dengan beberapa reseptor yang ada di dalam sel
Seperti pada manusia, hewan juga memiliki beberapa jenis atau golongan hormone tertentu. Misalnya hormone steroid, hormone lipid, dan lain sebagainya yang akan di ulas berikut ini.
Berikut adalah penjelasan mengenai jenis hormon pada hewan :
Hormone Steroid
Hormon ini berasal dari kolestrol tubuh hewan. Beberapa sub golongan yang termasuk dalam hormone steroid adalah hormone seks dan beberapa hormone korteks adrenal. Selain itu, terdapat pula hormone glukokortikoid serta mineralkortikoid.
Segala bentuk hormone seks mampu di control dari hormone adenohypophysis.
a. Hormone testosteron – Seperti hormone seks pada pria androgen misalnya testosterone, dan lainnya sebagainya di hasilkan oleh sel sel Leydig. Hormone testosterone ini yang ikut membantu mengendalikan perkembangan karakteristik sekunder seksual laki laki. Biasanya di tandai dengan suara lebih dalam dan kuat, baik antara kumis jenggot serta rambut tubuh lebih lebat, tulang semakin kuat dan padat serta masa otot dalam masa pertumbuhan. Semua hal ini bisa terjadi selama hewan jantan dalam masa pubertas.
b. Hormone esterogen – Berbeda lagi dengan hormone betina pada hewan. Sama seperti pada manusia, hormone ini di namakan dengan esterogen. Fungsinya untuk membantu dan mengontrol perkembangan organ seks sekunder pada betina. Hewan juga sama sama memiliki perubahan saat terjadi pada masa pubertas. Misalnya di tandai dengan suara yang semakin melengking feminine, muncul kelenjar susu, serta bulu mata hewan yang lebih lentik.
c. Hormone progesteron – Hormone seks lainnya pada hewan betina adalah progesterone. Pengaruhnya sama seperti hormone wanita, yakni sebagai hormone yang ikut membantu dalam mengontrol kehamilan. Di mulai dari hewan betina yang sedang mengalami masa ovulasi. Kemudian mengalami masa kehamilan, hingga sampai melahirkan.
d. Glukokortikoid – Kedua hormone ini di hasilkan oleh kelenjar adrenal. Fungsi dari hormone glukokortikoid ini adalah merangsang glukoneogenesis. Fungsi ini lebih di tujukan pada kortisol. Selain itu, hormone ini juga ikut merangsang gangguan lemak yang ada pada jaringan adipose. Keberadaan dari kortisol di sini akan menghasilkan sintesa protein.
e. Mineralkortikoid – Selanjutnya ada hormone mineralkortikoid. Termasuk pula pada aldosteron yang berfungsi untuk merangsang reabsorpsi natrium yang ada di dalam ginjal. Selanjutnya proses reabsorpsi pada passive air dalam ginjal. Kemudian hormone ini juga mampu meningkatkan volume darah serta tekanan dalam tubuh.
Hormone Lipid
Merupakan hormone yang berasal dari salah satu makro molekul tubuh, yakni lemak. Pada hormone ini mampu mengirimkan sinyal sinyal elektrik atau impuls pada organ organ dan sel yang ada di sekitarnya yang berpotensi membuat hormone lipid.
a. Hormon eikosanid – Merupakan salah satu hormone yang di buat dan di produksi oleh lipid. Fungsi dari hormone ini adalah mampu mereproduksi beberapa fungsi tubuh. Kemudian juga mampu mengatasi rasa sakit seperti peradangan, demam tinggi, serta nyeri pada bagian tubuh. Selain itu juga berperan penting dalam proses pembekuan darah dan mengontrol seluruh tekanan yang ada di dalam darah. Hormone ini juga berpengaruh pada sekresi asam lambung, serta beberapa proses yang terkait lainnya.
b. Hormone Asam Amino – Di namakan dengan hormone asam amino karena memang bahan dasar dari hormone ini adalah asam amino. Beberapa hormone asam amino yang ada di dalam tubuh dalam skala banyak di sebut dengan neurotransmitter. Beberapa jenis hormone yang masuk ke dalam golongan hormone asam amino adalah hormone tiroid dan hormone medulla adrenalin
c. Hormone tiroid – Di namakan pula dengan nama T3 atau Triiodothronine dan T4 atau di sebut pula tiroksin. Fungsi dari tiroksin ini adalah mampu merangsang oksigen atau O2 di dalam tubuh yang di gunakan untuk pernapasan. Selain itu, hormone ini juga berpengaruh pada konsumsi energi yang di gunakan untuk berbagai aktivitas oleh hewan. Selain itu, fungsi dari tiroksin ini mampu meningkatkan metabolism basal atau metabolism dasar. Keberadaanya juga berguna dalam hal mensistesa protein tubuh.
d. Hormon medulla adrenal – Beberapa hormone yang termasuk dalam golongan medulla adrenal adalah epiinefrin dan norepinefrin. Hormone ini banyak di kenal sebagai hormone yang suka melawan sesuatu dan hormone yang memacu hewan untuk berlari. Untuk itulah, hormone ini di kenal sebagai hormone darurat. Untuk merealisasikan hormone ini keluar dari dalam tubuh, maka dengan cara meningkatkan pasokan oksigen ke dalam tubuh. Kemudian kadar glukosa yang ada di kirmkan sinyal ke otak serta otot.
Hormone Peptida
Memang sedikit mirip dengan hormone asam amino yang merupakan bahan dasar dari protein. Namun hormone peptide ini berasal dari ikatan asam amino ikatan polimer. Hormone ini menjadi salah satu hormone yang bisa merangsang kelenjar lain untuk bisa memproduksi hormone tertentu. Fungsi dari hormone ini adalah sebagai pengontrol atau pengendali metabolism.
Beberapa sub golongan yang termasuk dalam hormone peptide ini adalah :
a. Hormone insulin – Hormone insulin ini merupakan salah satu jenis hormone pancreas yang di produksi oleh hormone peptide atau berasal dari asam amino polimer. Hormone ini di sekresikan oleh sel B pancreas. Fungsinya adalah untuk membantu meningkatkan asupan glukosa (gula), glikogenesis, serta glikolisis. Letaknya berada di wilayah hati dan otot otot yang ada di dalam darah. Hormone ini juga membantu dalam asupan lemak yang ada di dalam tubuh. (baca : fungsi hati manusia)
b. Hormone glucagon – Hormone ini sama dengan hormone insulin yang di sekresikan oleh kelenjar pancreas. Fungsinya adalah untuk emmbawa glikogenolisis dan glukoneogenesis yang ada di dalam hati.
Jenis hormone berdasarkan fungsinya
Setelah di bahas hormone yang di lihat dari sudut pandang lokasi produksinya, maka kali ini di bahas melalui fungsinya :
- Hormone ekdison – Merupakan salah satu hormone yang memiliki fungsi untuk mengontrol dan membantu proses pergantian kulit atau ekdisis. Seperti ular yang mengalami pergantian kulit baru setelah mengalami beberapa episode. Maka hormone ini akan mengirimkan sinyak ke otak untuk melakukan proses pergantian kulit jika sudah pada waktunya.
- Hormone juvenile – Hormone ini merupakan hormone yang bekerja untuk menghambat proses metamorphosis tubuh. Hal ini terjadi jika lingkungan atau keadaan tidak memungkinkan untuk melakukan proses metamorphosis. Sebab apabila di biarkan bisa terjadi bahaya.
- Hormone GH (growth hormone) – Merupakan salah satu hormone yang mampu merangsang pertumbuhan tinggi hewan. Jika memiliki kelebihan, maka akan mengakibatkan pertumbuhan ya menjadi raksasa. Hal ini yang di sebut dengan gigantisme. Lawan dari gigantisme adalah kerdil.
- Hormone neuropeptida – Hormone ini bisa di temukan pada hewan hewan yang berada pada takson rendah. Biasanya mereka tidak memiliki vertebrae atau tulang belakang. Fungsinya adalah untuk membantu merangsang pertumbuhan dan regenerasi hewan. Tujuannya adalah untuk membentuk penerus baru.