Kita sering menjumpai ikan dalam kehidupan sehari-hari, baik sebagai bahan konsumsi mau pun peliharaan. Namun sejauh apakah kita mengetahui mengenai hewan tersebut? Mari kita pelajari lebih lanjut. Ikan (sistem pernapasan ikan dapat dibaca disini) merupakan hewan vertebrata (bertulang belakang) yang bernapas menggunakan insang. Penjelasan selengkapnya mengenai hewan vertebrata dan invertebrata. Ikan habitatnya berada di perairan baik perairan air tawar mau pun air laut. Ikan memiliki sirip yang digunakan untuk menyeimbangkan tubuh. Ikan juga tergolong sebagai hewan poikilotermal (hewan berdarah dingin yang menyesuaikan suhu darahnya secara bebas dan harmonis dengan suhu lingkungannya).
Sistem ekskresi merupakan proses pembuangan sisa metabolisme berupa cairan, gas mau pun padatan melalui kulit, ginjal dan salurah pencernaan. Sistem ekskresi pada hewan vertebrata berbeda dengan hewan invertebrata. Ikan memiliki alat ekskresi berupa sepasang ginjal berwarna kemerahan bernama opistonefros yang merupakan tipe ginjal paling primitif. Sepanjang ginjal tersebut berada di atas rongga perut, di luar peritonium, di bawah tulang punggung dan aorta dorsalis. Fungsi ginjal yaitu untuk menyaring zat-zat sisa metabolisme dan mengedarkan kembali zat-zat yang masih berguna ke seluruh tubuh, menjaga keseimbangan tekanan osmotik tubuh dan menjaga kekentalan urine.
Alat Ekskresi Ikan
Sistem ekskresi ikan sama seperti hewan vertebrata (bertulang belakang) lain, yang memiliki banyak fungsi. Fungsi sistem eksresi ikan yaitu untuk regulasi kadar air tubuh, mengeliminasi sisa nitrogen dari hasil metabolisme protein dan menjaga keseimbangan garam. Alat ekskresi ikan terdiri atas:
- Insang- Insang pada ikan berfungsi untuk mengeluarkan CO2 dan H2O
- Kulit- Kelenjar kulit mengeluarkan lendir agar tubuh ikan menjadi licin sehingga memudahkan ikan bergerak dalam air
- Sepasang ginjal- Pada sebagian besar ikan sepasang ginjal berfungsi untuk mengeluarkan urine
Tipe Ginjal pada Ikan
Pada Ikan terdapat dua perkembangan ginjal, yaitu:
- Pronefros
Telah disebutkan sebelumnya bahwa ginjal pada ikan merupakan ginjal tipe primitif, dalam artian bahwa fungsi dan komponennya tidak sesempurna manusia. Ginjal tipe Pronefros terdapat pada tahap perkembangan embrional ikan, namun saat ikan beranjak dewasa ginjal Pronefros tidak berfungsi lagi. Pada ginjal jenis ini tubulus-tubulus bagian anterior tidak ada, beberapa tubulus yang berada di tengah berhubungan dengan testis, terdapat konsentrasi dan pelipatgandaan tubulus dibagian posterior. Namun terdapat pengecualian pada ikan jenis Hagfish dan Lamprey.
- Mesonefros
Pada umumnya fungsi ginjal tipe mesonefros sama seperti ginjal tipe pronefros, perbedaannya terdapat pada prinsip sistem peredaran darah, tingkat kompleksitas dan efisiensi kerja ginjal.
Ada perbedaan adaptasi antara ikan yang hidup di air laut dan air tawar kaitannya dengan proses ekskresi. Keduanya memiliki cara berbeda untuk mempertahankan kadar garam di dalam tubuh mereka. Jumlah glomerolus ikan air tawar lebih banyak serta diameternya lebih besar dibanding ikan yang hidup di air laut.
Berikut adalah beberapa sistem ekskresi pada ikan :
Ekskresi Ikan Air Tawar
Tubuh ikan air tawar kadar garamnya lebih pekat dibanding dengan lingkungan sekitar. Glomerolus pada ginjal yang banyak dengan diameter lebih besar secara osmosis menyerap garam dari perairan masuk ke dalam tubuh. Kelebihan air yang ada di tubuh dipompa keluar dalam bentuk air seni. Dinding tubulus ginjal bersifat impermiable (tidak dapat ditembus oleh air/ kedap air), air seni yang dihasilkan memiliki kadar air yang tinggi.
Kelebihan glomerolus yang lebih besar dan berdimeter dua kali lebih besar dari ikan air laut dimaksudkan agar garam-garam dalam tubuh tidak keluar dan air dipompa sebanyak-banyaknya dari dalam tubuh. Ketika cairan dari badan malpighi masuk ke tubulus ginjal, glukosa akan diserap kembali oleh tubulus proximalis, sedangkan garam akan diserap kembali ke dalam tubuh oleh tubulus distal.
Ikan air tawar mengalami kondisi hiperosmotik dimana cairan tubuh ikan air tawar memiliki konsentrasi ionik lebih tinggi dibanding lingkungannya. Untuk mempertahakan konsentrasi tersebut dibutuhkan sistem ekskresi dan konsentrasi dari ion-ion disamping adanya proses eksresi air yang telah difiltrasi oleh ginjal. Proses filtrasi tersebut terjadi di nefron glomerolus. Nefron glomerolus terdiri atas corpus renalis dan tubulus renalis. Corpus renalis sendiri tersusun atas glomerolus-glomerolus yang diselimuti oleh Capsule Bowman. Epitela parietalis dan visceralis membentuk Bowman’s space yang memisahkan dengan bagian-bagian ginjal yang lain.
Ekskresi Ikan Air Laut
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa ikan yang hidup di air tawar dan air laut memiliki sistem ekskresi yang berbeda. Tubuh ikan air laut memiliki konsentrasi kadar garam yang lebih rendah dibandingkan dengan lingkungan perairannya. Hal tersebut disebabkan karena air garam pada air laut cenderung menyebabkan tubuh ikan air laut terhidrasi berbeda dengan ikan air tawar yang memiliki konsetrasi kadar garam dalam tubuh lebih tinggi dibading lingkungannya. Bebereapa jenis ikan air laut memiliki kelenjar ekskresi garam pada bagian insang yang berperan dalam mengurangi kelebihan garam. Fungsi ginjal pada ikan yang hidup di air laut prinsipnya yaitu untuk menyaring zat-zat yang ada di dalam air dan darah yang hasilnya akan dikeluarkan melalui korpus renalis.
Keseimbangan air dijaga oleh tubulus yang bergulung. Hasil yang hilang pada tubulus nefron termasuk air dan zat lain, diabsorpsi kembali ke dalam tubuh lewat aliran darah, sistem peredaran darah pada hewan selengkapnya dapat dibaca disini. Korpus renalis ikan air laut berukuran lebih kecil dibanding dengan ikan yang hidup di air tawar, sehingga cairan tubuh tidak gampang keluar karena cairan tubuh perlu dijaga agar tidak terlalu encer. Namun pengecualian untuk Elasmobranchii, tidak seperti ikan air laut kebanyakan, Elasmobranchii memiliki korpus renalis besar sehingga mengeluarkan air lebih banyak seperti ikan air tawar.
Ikan air laut memiliki kadar garam yang tinggi di dalam darahnya. Ikan air laut cenderung lebih mudah kehilangan kadar air dalam tubuhnya, sehingga insangnya aktif mengeluarkan garam dari tubuhnya. Ikan air laut banyak meminum air yang berkadar garam tinggi untuk meningkatkan cairan tubuh. Sedangkan dehidrasi dicegah dengan proses osmosis dan kelebihan garam dihilangkan. Karena ikan air laut berusaha mempertahankan kadar air dalam tubuhnya maka volume pembuangan urine menjadi jarang terjadi. Agar air tidak keluar dari dalam tubuhnya terlalu sering, glomerolus ikan air laut menjadi lebih kecil dan lebih jarang dibandingkan dengan ikan yang hidup di air tawar.
Baca juga:
- Sistem peredaran darah reptil
- Sistem ekskresi pada reptil beserta gambarnya
- Sistem pernapasan pada Ikan
- Sistem pernapasan pada hewan vertebrata
- Sistem ekskresi pada hewan