5 Peran DNA dan RNA dalam Sintesa Protein

Siapa tak kenal DNA? Sebagai ciri ciri makhluk hidup pastilah memiliki apa yang disebut dengan DNA, termasuk di dalamnya adalah manusia, hewan, tumbuhan, bahkan hingga virus sekalipun. Ya, DNA atau yang merupakan kependekan dari Deoxyribonucleid Acid adalah suatu materi genetic yang berada pada setiap mikroorganisme dan juga makhluk hidup. DNA merupakan sebuah materi genetic yang terdiri dari rangakaian nukleotida-nukleotida, yang dibangun oleh beberapa komponen tertentu.

Ada tiga komponen yang membentuk DNA ini, yaitu :

  • Molekul gula atau sering juga dikenal dengan istilah deoksiribosa. Deoksiribosa ini merupakan suatu gugus gula atau komponen gula yang memiliki karbon atom 5 .
  • Komponen yang kedua pembentuk DNA adalah molekul fosfat. Molekul fosfat yang membentuk DNA ini dapat berupa monofosfat (satu fosfat), difosfat (dua fosfat) dan trifosfat (tiga). Molekul fosfat tersebut terikat pada atom karbon C-5
  • Yang ketiga, komponen pembentuk DNA adalah molekul basa nitrogen. Molekul basa nitrogen ini terdiri dari dua jenis, yaitu purin dan pirimidin

Ketiga komponen tersebut, yang menyusun DNA akan saling memilin satu sama lain dan membentuk suatu untaian ganda yang sering juga dikenal dengan istilah double helix. Pita spiral ini kemudia akan saling terhubung satu sama lainnya dengan bantuan ikatan basa-basa nitrogen secara spesifik dengan aturan pasangan-pasangan yang tetap.

RNA

Tak kalah penting dengan DNA adalah RNA. RNA merupakan kependekan dari Ribonucleic Acid. Sama seperti DNA, NA juga dimiliki oleh mikroorganisme hidup, seperti manusia, hingga virus sekalipun. Pada manusia itu sendiri, RNA memiliki fungsi untuk membantu proses sintesa protein didalam sel tubuh. Molekul RNA sendiri dapat berbentuk tunggal (pita tunggal) ataupun bisa berbentuk seperti pita ganda yang lurus namun tidak membentuk spiral. Sama seperti DNA, RNA sendiri juga terdiri atas beberapa komponen-komponen penting. Beberapa komponen-komponen penting pada RNA ini antara lain adalah gula ribose, basa nitrogen, serta gugus fosfat yang kemudian akan membentuk ribonukleotida.

Secara umum, RNA sendiri terdiri dari dua macam, yaitu RNA genetis dan juga RNA non-genetis. RNA genetis merupakan jenis RNA tertentu yang dimiliki oleh mikroorganisme yang tidak memiliki DNA, seperti beberapa jenis virus. Hal ini membuat fungsi dari RNA pada mikroorganisme tersebut sama seperti fungsi dari DNA, yaitu pembawa gen keturunan. Kemudian RNA non-genetic merupakan jenis RNA yang terdapat pada mikroorganisme dan makhluk hidup yang memilki DNA, dimana fungsi RNA non-genetic ini tidak sama seperti fungsi dari DNA itu sendiri. (baca : perbedaan DNA dan RNA)

Apabila kita lihat berdasarkan fungsi dari RNA itu sendiri, ternyata RNA juga dapat terbagi menjadi beberapa jenis. Tepatnya adaa 3 jenis RNA non-genetic yang bisa diidentifikasikan. Berikut ini adalah ketiga jenis RNA non-genetic :

1. mRNA – mRNA merupakan kependekan dari messenger RNA. mRNA merupakan jenis RNA yang terpanjang diantara RNA yang lainnya. Fungsi utama dari mRNA ini adalah untuk menjadi sebuah pola cetakan yang dapat membentuk suatu polinukleotida atau protein. Selain itu, sesuai denan namanya, mRNA juga perperan sebagai pengantar pesan, yang mana berfungsi sebagai pembawa kode-kode genetic dari DNA menuju Ribosom.

2. tRNA – tRNA merupakan kependekan dari Transfer RNA. tRNA diidentifikasikan sebagai jenis RNA yang paling pendek diantara ktiga jenis RNA lainnya. Fungsi utama dari tRNA adalah sebagai pembawa kodon atau kode genetic yang dibawa oleh mRNA tadi, serta membawa asam amino menuju ribosom untuk kemudian disusun dan juga dibentuk menjadi protein di dalam sel tubuh. (baca : fungsi ribosom)

3. rRNA – rRNA merupakan jenis RNA ketiga, yang memiliki jumlah terbanyak, dimana jumlah dari rRNA ini mencapai 80% dari total seluruh jumlah RNA yang ada. rRNA memiliki struktur berupa pita tunggal yang tidak bercabang dan memiliki struktur yang fleksibel. rRNA memiliki fungsi utama dalam melakukan penyusunan terhadap ribosom, dan memiliki peran yang sangat penting dalam proses sintesa protein di dalam sel tubuh.

Fungsi  DNA dan RNA dalam sintesis protein merupakan sebuah proses yang alami terjadi di dalam tubuh mikroorganisme yang hidup dan memiliki DNA dan juga RNA. SIntesa protein terjadi ketika adanya proses penterjemahan informasi yang dikodekan di dalam gen menjadi urutan asam amino. Sintesa protein inilah yang kemudian akan memberikan kekuatan bagi sel-sel di dalam tubuh untuk kemudian berkembang, diperbaiki, dan lain sebagainya. Dalam proses sintesa protein inilah peran DNA dan juga RNA sangat penting. Karena tanpa adanya DNA dan juga RNA, maka proses sintesa protein tidak akan terjadi.

Ada beberapa Peran DNA dan RNA dalam Sintesa Protein yaitu :

  1. DNA atau yang kita kenal dengan sebutan gen memberikan perintah untuk menyusun sebuah protein tertentu. dalam proses pembentukannya, paling tidak dibutuhkan 20 macam asam amino dalam membentuk suatu protein
  2. Kemudian, mRNA atau messenger RNA akan membawa kode-kode genetic dari DNA yang sudah diperintahkan menuju ke ribosom.
  3. Proses selanjutnya, tRNA atau transfer RNA kemudian bekrja dengan membawa kodon alias kode-kode genetic yang dibawa oleh mRNA plus membawa jenis-jenis asam amino ke dalam ribosom untuk kemudian disintesa menjadi protein.
  4. Bagaimana ribosom dapat terbentuk dan mensintesa protein? Jawabannya adalah dengan menggunakan bantuan rRNA, yang merupakan jenis RNA terbanyak. rRNA akan membantu penyusunan ribosom dan juga membantu proses sintesa protein
  5. Kemudian, setelah proses sintesa protein selesai, akan muncul energy yang berupa ATP, dan juga menghasilkan berbagai macam jenis jenis enzim, seperti enzim nukleasi, RNA polymerase, dan lain-lain

Itulah proses sintesa protein, beserta peran dari DNA dan juga RNA dalam membantu proses teradinya sintesa protein di dalam tubuh.