Kelenjar Paratiroid – Pengertian, Struktur, Fungsi dan Kelainan

Kelenjar paratiroid berada di leher yang mana kelenjar ini berada bersamaan dengan adanya kelenjar tiroid. Kelenjar paratiroid sering disebut sebagai kelenjar anak gondok. Kelenjar paratiroid akan menghasilkan hormon paratiroid (parathormon). Kelenjar paratiroid terletak di posterior (belakang) lobus fungsi kelenjar tiroid. Kelenjar paratiroid memiliki bentuk seperti biji kacang dengan jumlah ada 2 (pasang) kelenjar atau setara dengan jumlah sebanyak 4 (empat).

Hasil sekresi dari hormon paratiroid tidak diatur oleh tiroid melainkan melalui mekanisme umpan balik sehingga kadar kalsium pada tubuh menurun maka jumlah hormon paratiroid banyak. Kemudian saat jumlah hormon paratiroid menurun maka jumlah kadar kalsium pada tubuh lebih banyak.

Struktur Kelenjar Paratiroid

Pada kelenjar paratiroid ada 2 (dua) sel penyusun yaitu sel oksifil dan sel prinsipal.

  • Sel oksifil adalah memiliki ukuran yang besar dan terdapat dalam jumlah yang sedikit. Sel oksifil mengandung granula oksifi dan mitokondria dalam sitoplasma sebagai salah satu organel selnya. Namun untuk fungsi dari sel oksifil masih banyak para ahli yang belum mengetahui. Kemungkinan bahwa sel oksifil merupakan modifikasi dari sel prinsipal (chief/utama).
  • Sel prinsipal (chief/utama) adalah sel yang menghasilkan dan menggetahkan parathormon. Sel prinsipal bisa bekerja karena terdapat aparatus golgi

Fungsi Kelenjar Paratiroid

Kelenjar paratiroid memiliki manfaat yang begitu banyak bagi tubuh kita. Berikut ini beberapa fungsi yang dapat kita rasakan tanpa kita sadari.

  • Pengatur dan pengendali kecepatan metabolismu tulang
  • Pengatur kadar serum kalsium tubuh dengan mempengaruhi tulang, ginjal dan usus untuk resopsi kalsium.
  • Meningkatkan kecepatan remodeling kerangka dan kecepatan resorpsi tulang
  • Meningkatkan jumlah osteoblas dan osteoklas pada permukaan tulang
  • Peningkatan awal dalam memasukkan kalsium ke sel-sel jaringan tertentu
  • Pengubah keseimbangan asam-basa tubuh
  • Meningkakan kadar kalsium plasma
  • Mengurangi kadar fosfar plasma
  • Meningkatkan absorpsi kalsium dari usus sebagai proses pencernaan makanan

Penyebab Gejala Kelainan dari Penyakit Kelenjar Paratiroid

Fungsi kelenjar paratiroid bila tidak terjaga dalam kondisi yang baik sering kali mengalami beberapa gejala maupun tanda awal penyebab penyakit kelenjar paratiroid bisa terjadi. Berikut ini kemungkinan penyebab yang bisa menyebabkan anda mengalami masalah pada kelenjar paratiroid.

  • Riwayat genetik (keluarga)
  • Bayi lahir pada kondisi ibu yang mengalami diabetes
  • Penyakit autoimun )antibodi yang melawan jaringan paratiroid karena dianggap benda asing)
  • Level magnesium rendah
  • Pengobatan radioterapi kanker
  • Kekurangan hormon adrenal

Gejala dan Kelainan Kelenjar Paratiroid

Gejala dan kelainan pada kelenjar paratiroid dapat ditimbulkan sebagai berikut

Gejala Pada Kelainan Kelenjar paratiroid

Gejala pada kelainan kelenjar paratiroid dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu gejala hipoparatiroidisme dan hiperparatiroid sebagai berikut.

  • Hipoparatiroidisme memiliki gejala klinis seperti penipisan bulu/rambut pada alis mata, katarak, kelelahan, memiliki masalah ingatan, kulit yang kering dan kuku mudah rapuh, depresi atau perubahan suasana hati, nyeri menstruasi, pusing, otot kedut atau kejang di area mulut, tenggorokan, tangan dan lengan, otot nyeri atau kram yang menyerang otot wajah, perut, kaki dan tungkai.
  • Hiperparatioidisme memiliki gejala klinis seperti cepat lelah, otot menjadi lemah, konstipasi, resorbsi kalsium dari tulang meningkat, hiperkalsemia, dan resorbsi kalsium meningkat

Kelainan Pada Kelenjar Paratiroid

Setelah anda mengetahui kelainan hipoparatiroid dan hiperaratiodisme. Berikut ini penjelasan secara lenbih lanjut mengenai kelainan pada kelenjar paratiroid.

  • Hipoparatiroid

Kondisi dimana kalsium tidak bisa diambil oleh hormon paratiroid sehingga hormon tidak dapat bekerja pada tingkat jaringan. Hipoparatiroid bisa dikatakan sebagai kondisi dimana hormon paratiroid berkurang sehingga  tubuh mengalami gejala kekejangan otot. Hal ini didukung dengan jumlah kalsium pada tubuh berada dalam jumlah yang sedikit.

  • Hiperparatiroidisme

Jika jumlah hormon paratiroid ada dalam tubuh dengan jumlah yang banyak. Fungsi kalsium yang seharusnya meningkatkan kekuatan tulang, justru menyebabkan tulang mudah rapuh. Hal ini karena kadar kalsium dalam darah meningkat sehingga menyebabkan kalsium mengendap dalam ginjal. Hiperparatiroidisme semakin parah apabila munculnya batu ginjal. Keadaan hiperparatiroidisme ini memiliki jumlah hormon paratiroid yang banyak.

Penyakit Kelenjar Paratiroid

Berikut ini penyakit yang bisa ditimbulkan bila anda mengalami kelainan kelenjar paratiroid.

  • Osteoporosis

Osteoporosis adalah penyakit yang menyebabkan kekurangan vitamin d. Kekurangan vitamin d bisa menyebabkan tubuh mengalami hipoparatiroid. Akibat dari osteoporosis adalah massa tulang cenderung rendah.

  • Tumor Jaringan Paratiroid

Kelainan tumor jaringan paratiroid bisa terjadi apabila penderita mengalami hiperparatiroidisme. Keadaan dimana sekresi hormon paratiroid berlebihan. 

Batu Ginjal

Jumlah kalsium dalm darah meningkat sehingga produksi urine banyak menghasilkan kalsium.

  • Tetani

Sekresi hormon paratiroid sedikit karena jumlah darah yang mengandung sedikit kalsium. Efek samping dari tetani adalah adanya sensasi nyeri pada ekstremitas dan kedut otot.

  • Osteitis Fibrosa Sistika

Penyakit tulang yang memiliki ciri khas pada bagian yang keropos. Keadaan ini akibat dari kalsium yang keluar kembali dari tulang dan dimasukkan kembali ke dalam serum darah. Osteitis fibrosa sistika bisa menyebabkan kista pada tulang.

Pencegahan dan Penanganan Kelainan Pada Kelenjar Paratiroid

Banyaknya penyakit dan kelainan yang akan ditimbulkan jika penderita mengalami kekurangan atau kelebihan dari kelenjar paratiroid perlu dilakukan upaya pencegahan dan penanganan. Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah dan menanganinya.

  • Operasi kelenjar paratiroid
  • Tes darah untuk mengukur kadar hormon dan tingkat kalsium
  • Mengkonsumsi vitamin d sesuai aturan
  • Olahraga yang teratur