Kontraksi Otot : Penjelasan dan Proses Terjadinya

Masih membahas seputar biologi nih sobat, buat sobat semua yang pernah mempelajari mata pelajaran biologi, tentunya materi pembahasan kita kali ini tidak terlalu asing buat sobat semua ya, karena tidak jauh – jauh berbeda dari artikel yang sebelumnya, pada kesempatan kali ini kita masih akan membahas mengenai tulang penyusun rangka manusia beserta komponen yang turut serta membantu peranan susunan tulang manusia tersebut di dalam tubuh kita.

Tulang dan otot merupakan komponen – komponen yang menyusun tubuh kita sehingga bisa mempunyai fungsi secara maksimal. Tanpa adanya kedua komponen tersebut, pastinya kita tidak akan bisa melakukan gerakan – gerakan atau pun beraktivitas normal sehari – hari seperti sekarang ini sobat. Untuk itu anda perlu tau bagaimana sebenarnya cara kerja otot yang ada di dalam tubuh kita.

Oke sobat semua, pada kesempatan kali ini kita akan membahas topik yang menarik mengenai kontraksi otot. Adapun mekanisme kerja otot itu sendiri memiliki mekanisme khusus untuk berkontraksi. Dan kontraksi pada otot tersebut biasanya akan menimbulkan terjadinya banyak gerakan. Nah sobat semua, apakah sobat pernah merasakan hal seperti ini dan juga bagaimanakah proses terjadinya kontraksi otot tersebut, yuk sobat berikut ini ulasan lengkapnya untuk anda. Check It Out !

Pada umumnya otot mulai berkontraksi apabila terkena suatu rangsangan. Ada pun kontraksi otot tersebut biasanya disebut dengan nama “ model pergeseran filamen “ ( sliding filament mode ). Ada pun proses terjadinya kontraksi otot tersebut adalah sebagai berikut :

  • Kontraksi otot diawali dengan adanya implus saraf. Pada saat datangnya implus, sinapsis atau daerah hubungan antara sistem saraf pada manusia dan serabut otot yang dipenuhi oleh asetil kolin.
  • Proses yang kedua, setelah asetil kolin ini akan membereskan ion – ion kalsium ( Ca2 ) ke serabut otot.
  • Proses yang ketiga, ion kalsium akan bersenyawan dengan molekul, troponin, dan tropomiosin yang menyebabkan adanya sisi aktif ada silamen yang tipis ( aktin) .
  • Proses yang ke empat, kepala miosin ( filament tebal ) , segera bergabung dengan fialmen tipis tepat pada sisi aktif. Gabungan sisi aktif dengan kepala miosin tersebut , disebut sebagai jembatan penyebrangan ( cross bridges ) .
  • Setelah terbentuk jembatan penyebrangan tersebut, kemudian akan membebaskna sejumalh energi dan akan mengiriakn energi tersebut ke arah filament tipis. Proses inilah yang menyebababkan filament tipis tersebut mengerut. Secara keseluruhan sarkomer ikut mengerut yang mengakibatkan otot pun ikut berkerut. Kemudian kepala miosin tersebut akan lepas dari filament tipis. Itulah yang membuat terjadinya kontraksi otot.

Nah sobat semua, peristiwa yang berlangsung tersebut disebut dengan model geseran filamen kontraksi otot. Menurut model yang ada ini, filamen yang halus dan filamen yang kasar tidak akna mengalami suatu perubahan ukuran dari panjangnya selama kontraksi otot itu berlangsung dalam tubuh anda.

Ketika bagian – bagian dari sel otot sedang dalam kondisi istirahat ( relaksasi ) , maka tempat yang digunakan untuk mengikat miosin pada bagian filamen yang halus akan dihambat oleh suatu protein regular yang bernama tropomiosin. Pada protein regulator lainnya yakni troponin yang bersifat komplek akan melakukan pengontrolan di posisi tropomiosin yang ada pda bagian filamen halus tersebut.

Agar bagian sel pada otot dapat mengalami kontraksi, maka tempat yang digunakan untuk proses pengikatan miosin di bagian aktin wajib terbuka. Tempat yang digunakan untuk proses pengikatan di aktin bisa terbuka ketika ion kalsium melakukan pengikatan troponin yang akan mengubah suatu interaksi diantara bagian troponin dan juga trompomiosin.

Oke sobat semua, sekian informasi mengenai kontraksi otot yang bisa penulis sampaikan buat anda. Terima kasih lagi sobat yang sudah meluangkan waktunya untuk membaca artikel ini. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Jangan lupa untuk terus update perkembangan artikel – artikel terbaru berikutnya. Salam hangat selalu dari penulis.