Air Kencing Dapat Digunakan Sebagai Pupuk Tanaman

Pupuk seperti proses terbentuknya pupuk kompos adalah suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara atau nutrisi bagi tanaman untuk menopang tumbuh dan berkembangnya tanaman.

Berdasarkan proses pembuatannya pupuk dibedakan menjadi pupuk alam dan pupuk buatan yakni pupuk organik atau pupuk anorganik. Pupuk alam adalah pupuk yang didapat langsung dari alam, contohnya fosfat alam, pupuk kandang, pupuk hijau, kompos.

Jumlah dan jenis unsur hara yang terkandung di dalamnya sangat bervariasi seperti tips dan cara melakukan urban farming. Sebagian dari pupuk alam dapat disebut sebagai pupuk organik karena merupakan hasil proses dekomposisi dari material mahluk hidup seperti, sisa tanaman, kotoran ternak, dan lain-lain.

Jenis pupuk lain yang dihasilkan dari proses pembuatan pabrik biasa disebut dengan pupuk buatan. Kadar, hara, jenis hara, dan komposisi hara di dalam pupuk buatan sudah ditentukan oleh produsen dan menjadi ciri khas dari penamaan/merek pupuk. Berdasarkan ragam hara yang dikandungnya, pupuk buatan dibedakan atas pupuk tunggal dan pupuk majemuk.

  • Air kencing dapat digunakan sebagai pupuk tanaman

Salah satu menteri di India memberikan usul baru untuk meningkatkan industri pertanian di negaranya. Yakni, dengan memanfaatkan nutrisi pada air kencing manusia, kemudian mengubahnya menjadi pupuk.

Menurut Nitin Gadkari, Menteri Sumber Daya Air India, dengan cara tersebut, negaranya tidak perlu lagi mengimpor enam juta metrik ton urea setiap tahunnya. Pada 2017, Narendra Modi, Perdana Menteri India, menyerukan pengurangan separuh konsumsi urea di 2022.

Di tahun yang sama, Gadkari mengusulkan pendirian bank air kencing di wilayah pertanian India agar para petani dapat menggunakan cairannya sebagai pupuk. Rencananya ‘pupuk air kencing’ tersebut akan dihargai satu rupee per liternya.

“Selama ini kita mengimpor urea. Namun, jika kita mulai menyimpan air kencing untuk kebutuhan seluruh wilayah negara, maka kita tidak perlu melakukan impor lagi,” paparnya.

Gadkari sendiri mengaku sudah melakukan cara ini untuk tanaman di rumahnya. Ia mengumpulan air kencing dalam kaleng hingga 50 liter, lalu digunakan untuk menyirami kebunnya. Menurut Gadkari, tanaman di sana tumbuh lebih baik dibanding hanya disiram air.

Meski begitu, ide ini belum dilaksanakan di India. “Orang lain belum mau bekerja sama dengan saya untuk mewujudkannya karena gagasan ini terlalu fantatis,” kata Gadkari.

  • Telah digunakan di Afrika dan Eropa

Bastian Ester, Direktur Vuna, perusahaan yang telah menggunakan nutrisi air kencing di Afrika dan Eropa, mengatakan bahwa hasil tes lapangan telah menunjukkan bahwa pupuk air kencing dapat meningkatkan kesuburan tanah. Itu juga dapat meningkatkan hasil panen dibanding pupuk konvensional.

“Jika India mulai menggunakan nutrisi dari air kencing, negara itu akan menjadi lebih mandiri dari impor dan dapat mengembangkan ekonominya sendiri,” kata Ester kepada South China Morning Post.

Sementara itu, moneycontrol.com mengungkapkan, air kencing manusia sendiri terdiri dari 2% urea. Artinya, perlu 300 juta metrik ton cairan tersebut untuk mengganti enam juta metrik ton urea yang diimpor India setiap tahunnya.

Gagasan tentang air kencing yang dapat digunakan sebagai produk bio, muncul tahun lalu ketika para ilmuwan membuat batu bata dari cairan tersebut. Air kencing pun dianggap sebagai ‘produk’ yang mendukung pembangunan berkelanjutan.

Menurut laporan yang dipublikasikan pada Journal of Environmental Chemical Engineering, batu bata ini dibuat melalui proses di mana enzim bernama urease memecah urea dalam air kencing, sekaligus memproduksi kalsium karbonat. Cairan tersebut kemudian menjadi padat saat dikombinasikan dengan pasir.

Nah sobat, itulah temuan mengenai air kencing yang dapat digunakan sebagai pupuk untuk tanaman, sampai jumpa di artikel berikutnya, terima kasih.